Anda di halaman 1dari 3

BAB 1 : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Derajat kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu lingkungan, perilaku,
pelayanan medis, dan keturunan. Lingkungan merupakan faktor yang berpegaruh terhadap
kesehatan individu dan masyarakat. Masalah penyakit yang berbasis lingkungan disebabkan
oleh lingkungan yang tidak memadai, baik kualitas maupun kuantitasnya serta perilaku hidup
sehat masyarakat yang masih rendah yang merupakan penyebab sepuluh besar penyakit di
Puskesmas dan merupakan indikator status kesehatan masyarakat (Burmawi S., 2004)
Berdasarkan deklarasi johanesburg yang dituangkan dalam Milenium Development
Goals yang dipakai seluruh warga didunia termasuk Indonesia menyatakan bahwa separuh
dari penduduk dunia pada tahun 2015 harus mendapatkan akses terhadap sanitasi dasar
(jamban). Tujuan pencapaian target MDGs dalam poin ke 7 untuk menjamin kelestarian
lingkungan hidup akan sulit terwujud tanpa adanya upaya yang dilakukan secara intensif.
Salah satu kegiatan yang perlu disusun untuk mewujudkannya dengan melaksakan Strategi
Nasional Sanitasi Berbasis Masyarakat ( STBM). STBM adalah pendekatan untuk merubah
prilaku hidup bersih dan sehat melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.
Di negara berkembang masih banyak terjadi pembuangan tinja secara sembarangan
akibat tingkat sosial ekonomi yang rendah, pengetahuan dibidang kesehatan lingkungan yang
kurang dan kebiasaan buruk dalam pembuangan tinja yang diturunkan dari generasi ke
generasi. kondisi tersebut terutama ditemukan pada masyarakat di pedesaan dan daerah
kumuh perkotaan (Chandra B.,2007).
Pembuangan tinja secara tidak baik dan sembarangan dapat mengakibatkan
kontaminasi pada air, tanah atau menjadi sumber infeksi dan akan mendatangkan bahaya bagi

kesehatan karena penyakit yang tergolong waterborne disease akan mudah terjangkit
(Chandra B., 2007).
Sanitasi lingkungan di Provinsi Sumatera Barat pada umumnya dan Wilayah Kerja
Puskesmas Talang pada khususnya masih belum tercapai. Fasilitas pembuangan tinja yang
memenuhi syarat kesehatan sangat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Bedasarkan
data laporan program penyehatan lingkungan Puskesmas Talang tahun 2013 menyebutkan
bahwa dari 886 rumah yang diperiks, hanya 192 yang memiliki jamban dan 180 jamban
sehat. Dari lima nagari yang masuk wilayah kerja Puskesmas Talang, nagari talang
merupakan daerah dengan akses jamban yang paling rendah yaitu di Jorong Tabek Palah.
1.1 Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan PBL ini adalah:
1.1.1 . Tujuan Umum
Diperolehnya pengalaman dan pemahaman belajar secara langsung dari masyarakat
dan institusi pelayanan kesehatan tentang permasalahan kepemilikan dan akses terhadap
jamban sehat di wilayah kerja Puskesmas Talang Tahun 2014
1.1.2 Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan analisis situasi terhadap kepemilikan jamban di wilayah kerja
Puskesmas Talang.
b. Dapat mengidentifikasi masalah kesehatan yang diperoleh dari hasil analisis situasi
di wilayah kerja Puskesmas Talang.
c. Dapat menetapkan masalah/kendala kesehatan yang menjadi prioritas masalah
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Talang
d. Diketahuinya penyebab masalah yang menjadi prioritas di wilayah kerja Puskesmas
Talang
e. Diketahuinya alternatif pemecahan masalah di wilayah kerja Puskesmas Talang

f. Dapat mengembangkan strategi/model intervensi untuk mengatasi masalah/kendala


kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Talang
g. Dapat menyusun rencana monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan intervensi yang
dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sungai pua

Anda mungkin juga menyukai