1.1. LatarBelakang
berhubungan dengan tindakan medis adalah Infeksi Daerah Operasi. Infeksi Daerah
Operasi (IDO) atau Surgical Site Infection (SSI) adalah infeksi yang terjadi baik
ditinjau dari insisi ataupun organ/ruang yang terjadi dalam 30 hari setelah operasi
atau dalam waktu 1 tahun apabila terdapat implant (Permenkes RI, 2017). Dampak
lama hari rawat pasien (Davies, 2016). Peningkatan angka persalinan Sectio Cesarrea
Koentjoro & Utarini, 2013). Komplikasi utama yang menyebabkan hampir 75% dari
semua kematian ibu adalah perdarahan hebat setelah melahirkan, infeksi, tekanan
angka kejadian IDO 2,9 % pada semester pertama tahun 2021 keseluruhannya adalah
merupakan kasus section caesarea. Penerapan bundle IDO sudah dikerjakan oleh
perawat secara rutin dan menjadi protap persiapan pasien operasi. Menurut
satunya adalah mandi preoperasi dan cukur preoperasi (Agustina, 2017). Akan tetapi
hal ini masih kurang efektif dikarenakan pada kasus cito prosedur ini masih sering
terlewat dikarenakan kondisi pasien yang tidak memungkinkan untuk mandi
sehingga angka kejadian IDO meningkat. Pada beberapa kasus operasi section
caesarea yang bersifat cito, prosedur mandi beberapa kali terlewatkan. Survey awal
yang dilakukan dengan mengambil data dari bundel IDO 8 kasus operasi cito pada
bulan januari sampai bulan mei 2021 di RSUD Bhakti Darma Husada, didapatkan 2
NO 27 Th 2017 adalah 2%. Menurut laporan Central for Disease Control and
Prevention (CDC) tahun 2018, infeksi daerah operasi (IDO) merupakan healthcare
associated infection (HAI) yang paling umum terjadi, 31% dari seluruh kejadian HAI
pada pasien rawat inap di rumah sakit. Angka infeksi di Indonesia merupakan salah
satu penyebab utama kematian ibu yang disebabkan oleh infeksi post Sectio Caesarea
(SC) yang padatahun 2013 mencapai 7,3%, (Kemenkes RI, 2015). Di RSUD Bhakti
Dharma Husada didapatkan angka IDO sebesar 0,22 % pada tahun 2019, 0,31% pada
tahun 2020 dan 2,9 % pada bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2021. Angka
kejadian IDO 2,9 % pada semester pertama tahun 2021 keseluruhannya adalah
Saat ini angka IDO di RSUD Bhakti Darma Husada masih dibawah standar
minimal, namun yang harus menjadi perhatian adalah angka IDO post SC selalu
menjadi urutan pertama. Selama proses penyembuhan dan perawatan luka jahitan
post operasi caesar memiliki resiko infeksi (Hardianti, 2014). Faktor risiko terjadinya
IDO antara lain kondisi pasien, prosedur operasi, jenis operasi, dan perawatan pasca infeksi
(Kemenkes RI, 2011). Kondisi maternal yang dapat diantisipasi untuk mencegah IDO
pada kasus sectio cesarea salah satunya ini adalah preparasi kulit preoperatif. Operasi
obstetric dan ginekology agak berbeda dengan jenis operasi bedah lainnya karena
medan operasinya yang berbeda dalam rongga abdomen dan berisiko besar
terkontaminasi oleh bakteri dari saluran pencernaan. Disamping itu dinding abdomen
memiliki 5 lapisan yang relative lebih banyak dan lebih tebal dibandingkan dengan
bagian tubuh yang lain sehingga kemungkinan terjadinya infeksi sangatlah besar
(Aditya, 2017).
menyingkirkan lemak dan kotoran dari permukaan kulit, sehingga cairan antiseptik
preoperatif yang saat ini digunakan pada prosedur operasional standar (SOP) ada
tiga rejimen yaitu sabun Chlorhexidin 4% (untuk mandi), povidon iodin dan isopropil
antiseptic dengan spectrum luas yang digunakan secara medis untuk persiapan kulit
sebelum tindakan operasi. Chlorhexidine dapat ditoleransi dengan baik oleh pasien
dan merupakan larutan yang aman dalam hal pencegahan infeksi dan organisme yang
chlorhexidin terlewatkan.
Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian berjudul pengaruh cuci
Chlorhexidine terhadap kejadian infeksi daerah operasi pada pasien Sectio Caesarea.
1.2 RumusanMasalah
Apakah ada pengaruh cuci chlorhexidine terhadap kejadian infeksi daerah operasi
1.4.1 Teoritis
Hasil penelitian ini dapat berkontribusi sebagai informasi dalam pengembangan ilmu
Keperawatan Medikal Bedah sebagai upaya dalam pencegahan infeksi daerah operasi
1.4.2 Praktis
1. Bagi Pasien
Rumah Sakit.
2. Bagi Perawat
sikap dalam pengendalian infeksi khususnya infekasi daerah operasi pasien section
caesarea.
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat berkontribusi sebagai sumber data, informasi dasar, dan