Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik

: Pencegahan Infeksi Luka Operasi

Penyuluhan

: Mahasiswa praktikan Ruang Bedah Zamrud (D IV Poltekkes


Malang)

Kelompok Sasaran

: Pasien dan keluarga pasien di Ruang Bedah Zamrud


Rs.Lavalette Malang

Tanggal/Bln/Thn

: Jumat, 03 Juni 2016

Waktu

: 45 menit

A. LATAR BELAKANG
Infeksi luka operasi adalah salah satu infeksi nosokomial yang didapat
setelah operasi. Dapat terjadi diantara 30 hari setelah operasi, biasanya terjadi antara 5
sampai 10 hari setelah operasi. Infeksi luka operasi ini dapat terjadi pada luka yang
tertutup ataupun pada luka yang terbuka, dikarenakan untuk proses penyembuhannya.
Infeksi luka operasi hal yang paling mungkin terjadi, karena pembedahan merupakan
tindakan yang dengan sengaja membuat luka pada jaringan dan merupakan suatu
tempat jalan masuk dari bakteri, sehingga membutuhkan tingkat sterilitas yang
maksimal dan juga orang-orang yang ikut dalam operasi harus dibatasi jumlahnya.
Infeksi luka yang disebabkan oleh operasi adalah risiko kesehatan yang serius, karena
penelitian telah menunjukkan bahwa 70 persen dari kematian pasien yang telah
menjalani operasi disebabkan oleh infeksi situs bedah.
Sebuah survei yang disponsori oleh Organisasi Kesehatan Dunia menunjukkan
prevalensi infeksi nosokomial di kisaran 3-21%, dengan infeksi luka akuntansi untuk 534% dari totalDi United State of America (USA) insidensi ILO (Infeksi Luka Operasi)
diramalkan 7,5% dan menambah biaya perawatan lebih dari 10 milyar dolar pada setiap
tahunnya. Angka infeksi nosokomial di Indonesia terus meningkat, hasil survey di
rumah sakit DKI Jakarta yang dilakukan oleh Perhimpunan Pengendalian Infeksi
Indonesia dan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Suliati Saroso Jakarta pada tahun
2003 mendapatkan angka infeksi nosokomial untuk ILO 18,9% (Departemen
kesehatan, 2008).

Berkembangnya infeksi tergantung dari beberapa faktor diantaranya yaitu


jumlah bakteri yang memasuki luka, tipe dan virulensi bakteri, pertahanan tubuh host
dan faktor eksternal lainnya. Juga terdapat beberapa faktor resiko yang dapat
mencetuskan terjadinyainfeksi luka operasi, yaitu faktor pasien, faktor operasi, dan
faktor mikrobiologi. Banyak faktor yang berpengaruh terhadap risiko terjadinya infeksi
luka operasi antara lain kelas operasi, nilai ASA (American Society of
Anesthesiologists), lama rawat inap sebelum operasi, ko-morbiditas, indeks risiko dan
adanya pemasangan implant (Kementrian Kesehatan, 2011). Penelitian WHO dan lainlain, juga menemukan prevalensi infeksi nosokomial yang tertinggi terjadi di Intensive
Care Unit (ICU), perawatan bedah akut, dan bangsal ortopedi (Tietjen, 2004).
Melihat paparan fakta mengenai insiden infeksi luka operasi diatas kami
bersepakat untuk mengangkat tema Pencegahan Infeksi Luka Operasi sebagai materi
yang cocok untuk diberikan kepada pasien dan keluarga pasien yang berada di ruang
bedah Zamrud ini, dengan harapan agar angka kejadian atau pelaporan dan
penanganan kasus infeksi luka operasi ini dapat ditangani sedini mungkin.

B. TUJUAN
1)

Tujuan Instruksional Umum :


Memberikan pengetahuan kepada pasien ruang bedah Zamrud Rs.Lavalette
Malang mengenai Pencegahan Infeksi Luka Operasi

2)

Tujuan Instruksional Khusus

Peserta penyuluhan dapat mengetahui definisi Infeksi Luka Operasi

Peserta penyuluhan dapat mengetahui penyebab dari Infeksi Luka Operasi

Peserta penyuluhan dapat mengetahui gejala-gejala dari Infeksi Luka Operasi

Peserta penyuluhan mampu melakukan pencegahan dari Infeksi Luka


Operasi

Peserta penyuluhan mengetahui apa yang harus dilakukan jika sedang


mendapati tanda-tanda Infeksi Luka Operasi

C. KEPANITIAAN

Ketua penyuluhan

: Nurohaini Yulianingtyas

Anggota

: Tyas Hanif Muslimah


Nicky Putri Capindo
Dara Aza Smarayudizta

D.

KEGIATAN
NO

1.

TAHAP KEGIATAN

Pembukaan Salam pembukaan

ALOKASI METODE

ALAT

WAKTU

PERAGA

(MENIT)
5 menit

Sambutan ketua

Sound

Peserta

microfon

penyuluhan
memperhatikan

penyuluhan

pembicara.

Doa pembukaan

2.

Penjelasan

Penjelasan

35 menit

mengenai apa

(@10

itu Infeksi Luka

menit)

Ceramah LCD

Peserta

Tanya

Pointer

penyuluhan

jawab

Laptop

memperhatikan

Operasi

penyuluhan

Penjelasan

dengan baik

mengenai Tanda
dan Gejala
Infeksi Luka
Operasi

EVALUASI

Penjelasan
mengenai faktor
yang
mempengaruhi
penyembuhan
luka

Bagaimana cara
pencegahan
Infeksi Luka
Operasi

3.

Penutup

Tanya jawab
Pemberian

5 menit

informasi
Doa penutup
Salam penutup

pemberian
LCD
tanya
jawab

Pointer

Tes secara
lisan
mengenai
pemahaman
peserta tentang
Infeksi Luka
Operasi

E.

ORGANISASI
Moderator : Dara Aza Smarayudizta
Notulen

: Tyas Hanif Muslimah

Penyaji

: Nicky Putri Capindo

Observer

: Tyas Hanif Muslimah

Fasilitator : Nurohaini Yuliningtyas


F.

METODE
Metode yang penyuluh gunakan dalam penyuluhan ini adalah metode ceramah dan tanya
jawab

G.

MEDIA
Media yang penyuluh gunakan dalam penyuluhan ini adalah Sound LCD, dan leaflet.
H.

EVALUASI
Evaluasi dalam penyuluhan ini adalah berupa pertanyaan dari pemberi materi dan di jawan
oleh peserta penyuluhan.

I.

SUMBER PUSTAKA
Singhal, Hemant. 2015. Wound Infection, (Online
(http://emedicine.medscape.com/article/188988-overview#a6), diakses pada 01 Juni
2016).
Wound Care Center. Tanpa tahun. Wound Infection, (Online,
(http://www.woundcarecenters.org/article/wound-types/infected-wounds), diakses
pada 01 Juni 2016).
file:///C:/Users/windows%207/Downloads/S2-2015-356638-introduction.pdf
Samiadi, Lika Aprilia. 2016. Apa itu Infeksi Luka Operasi?, (Online,
(https://hellosehat.com/benh/infeksi-luka-operasi/), diakses pada 01 Juni 2016).

LAMPIRAN MATERI
A. Definisi
Infeksi Luka Operasi (ILO) adalah infeksi dari luka yang didapat setelah operasi
yang dapat terjadi diantara 30 hari setelah operasi, biasanya terjadi diantara 5 sampai 10
hari setelah operasi.
B. Gejala Infeksi Luka Operasi

Nyeri

Adanya eksudat/Nanah

Pembengkakan,

Kemerahan,

dan kehangatan

Hipotermi atau hipertermi

C. Faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka Operasi

Asupan Nutrisi
Nutrisi juga merupakan faktor penting yang dapat mempercepat proses
penyembuhan luka. Pada pasien yang sesudah melakukan operasi disarankan agar
makan makanan yang mengandung protein yang tinggi, seperti : telur, ikan,
daging karena protein sangat diperlukan untuk proses penyembuhan luka.

Kebersihan Luka
Dalam proses penyembuhan luka sangat disarankan sekali untuk tetap bisa
menjaga kebersihan luka. Kebersihan luka bisa didapatkan dengan melakukan
perawatan luka secara rutin. Tujuan melakukan perawatan luka adalah untuk
mencegah luka tidak terkena bakteri atau kuman yang dapat menimbulkan infeksi
pada luka.

Usia

Pada usia anak-anak dan dewasa muda proses penyembuhan luka lebih cepat
dibandingkan orangtua/lansia. Hal ini didukung pada usia anak-anak dan dewasa
memiliki sistem imunnya yang kuat dikarenakan masih dalam masa pertumbuhan.

Riwayat Penyakit
Pada penderita DM proses penyembuhan luka akan terhambat dikarena gula
darah yang tinggi sehingga nutrisi protein dalam tubuh menurun.

D. Cara Pencegahan Infeksi Luka Operasi

Mencuci Tangan
Mencuci tangan dengan 6 langkah merupakan langkah awal dalam pencegahan
infeksi luka operasi. Cuci tangan dapat dilakukan ketika :
1. Sebelum dan sesudah bertemu dengan pasien yang dikunjungi
2. Sesudah dari kamar kecil atau toilet
3. Sebelum dan sesudah makan

Menjaga Kebersihan Luka


Pada keluarga maupun pasien sendiri harus telaten dalam menjaga kebersihan
luka. Bila keluarga mendapati tanda dan gejala infeksi, dapat melaporkan
langsung atau konsultasi kepada tim medis. Kebersihan luka merupakan faktor
penting dalam proses penyembuhan luka.

Melakukan Perawatan Luka Post Operasi secara Rutin


Dengan melakukan perawatan luka secara rutin dapat mencegah terjadinya
kondisi luka yang lebih parah, mempercepat penyembuhan luka dan menjaga
kondisi kelembaban daerah luka serta mencegah luka terkena paparan bakteri dan
kuman.

Meminum Antibiotik (Bila Perlu)


Dengan meminum antibiotik bertujuan untuk mengurangi resiko infeksi luka
pasca pembedahan/operasi dilakukan. Antibiotik bisa didapatkan sesuai dengan
resep dokter.

Mobilisasi Dini
Pada pasien yang sesudah menjalani operasi sesar disarankan untuk melakukan
aktivitas mobilisasi secara bertahap sesuai dengan kemampuan pasien. Hal ini
berguna untuk merangsang dan mengembalikan fungsi organ kembali normal
serta memperlancar sirkulasi darah. Misalnya pada otot panggul dan perut bisa
menjadi kuat dan peristaltik usus dapat kembali normal.

Meningkatan Konsumsi Makanan Tinggi Protein


Protein ini merupakan pembangun sel sel dalam tubuh agar luka cepat membaik.
Mungkin setelah operasi banyak yang mengatakan tidak boleh makan telur atau
ikan yang berprotein karena dapat menyebabkan gatal dan susah kering? Mukin
itu hanya mitos. Ketika banyak mengkonsumsi protein, akan mempercepat
penyembuhan terutama sehabis operasi usus buntu dan operasi bedah lainnya.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


PENCEGAHAN INFEKSI LUKA OPERASI

Disusun Oleh :
Kelompok 9
Nurohaini Yuliningtyas

1401460012

Tyas Hanif Muslimah

1401460027

Nicky Putri Capindo

1401460053

Dara Aza Smarayudizta

1401460054

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN MALANG


JUNI 2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


PENCEGAHAN INFEKSI LUKA OPERASI
DI RUANG C BEDAH ZAMRUD
RS. LAVALETTE MALANG

Disusun Oleh :
Kelompok 9
Nurohaini Yuliningtyas

1401460012

Tyas Hanif Muslimah

1401460027

Nicky Putri Capindo

1401460053

Dara Aza Smarayudizta

1401460054

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)


RS. LAVALETTE MALANG
2016

Anda mungkin juga menyukai