RISIKO JATUH
OLEH :
KELOMPOK 6
1. NAFIATUL AMRAH
2. NILA NURLAILI
3. TITIN FITRIANI
4. NURZEN APRIANTI
5. RIRIN KURNIA
6. TUTIK
7. MARISA AINUN
8. MIA ANJALIA PUTRY
9. MELISA DEWI UTAMA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah “ Risiko Jatuh ” dengan baik tanpa halangan
apapun.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala jasa, kebaikan-kebaikan, serta
bantuannya yang telah diberikan kepada penulis.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini memberikan manfaat bagi penulis
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................
A. Kesimpulan.. ..............................................................................................................
B. Saran...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada tahun 2003, lebih dari 1,8 jt lansia berusia 65 tahun keatas ditangan di unit
darurat karena menderita cedera yang terkait dengan kecelakaan jatuh. Lebih dari 421.000
diantaranya dirawat di rumah sakit (CDC,2006 a) risiko jatuh lebih tinggi pada lansia. Selain
usia, riwayat jatuh sebelumnya, gangguan gaya berjalan, gangguan keseimbangan dan
mobilitas, hipotensi postural, gangguan sensorik, disfungsi kandung kemih dan salurannya,
diagnosis medis tertentu (kanker dan kardiovaskular, penyakit neurologis, dan
serebrovaskular) meningkatkan resiko ini.
Salah satu faktor resifitasi jatuh adalah usaha klien untuk bangkit dari tempat tidur
menuju toilet. Penggunaan obat dan interaksinya juga merupakan faktor penyumbang. Fraktur
pinggul merupakan salah satu akibat cedera jatuh yang paling serius. Setengah dari lansia
yang mengalami frakur pinggul tidak lagi memiliki fungsi yang sama dengan sebelumnya dan
banyak dari mereka yang tidak mampu hidup mandiri setelah mengalami cedera ini (National
Center For Injury Prevention and Control, 2002). Kecelakaan yang terjadi akiba cedera akan
memperpanjang masa rawa klien di lingkungan pelayanan kesehatan sehngga mereka
memiliki peningkatan resikounuk mengalami komplikasi lain.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian jatuh dan risiko jatuh ?
2. Apa saja komplikasi pasien jatuh ?
3. Apa saja faktor penyebab jatuh ?
4. Bagaimana cara meminimalkan risiko jatuh pada pasien ?
5. Bagaimana pengkajian pada pasien risiko jatuh ?
6. Apa saja klasifikasi risiko jatuh berdasarkan skor keparahan ?
7. Bagaimana peran perawat dalam mengurangi risiko jatuh ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian jatuh dan risiko jatuh
2. Untuk mengetahui komplikasi pasien jatuh
3. Untuk mengetahui faktor penyebab jatuh
4. Untuk mengetahui cara meminimalkan risiko jatuh pada pasien
5. Untuk mengetahui pengkajian pada pasien risiko jatuh
6. Untuk mengetahui klasifikasi risiko jatuh berdasarkan skor keparahan
7. Untuk mengetahui peran perawat dalam mengurangi risiko jatuh
D. MANFAAT
Manfaat dari makalah ini adalah:
1. Bagi Mahasiswa, hasil penulisan makalah ini dapat berfungsi sebagai
pengetahuan yang bisa dijadikan pedoman dalam memahami tentang risiko jatuh.
2. Bagi masyarakat, hasil penulisan makalah ini dapat memberi pengetahuan tentang risiko
jatuh.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Jatuh adalah kejadian saat seseorang terlepas atau turun atau meluncur ke bawah
dengan cepat karena gravitasi bumi baik ketika masih dalam gerakan turun maupun sesudah
sampai ke tanah (KBBI).
Jatuh merupakan 90% jenis kecelakaan yang dilaporkan dari seluruh kecelakaan
dirumah sakit. Risiko jatuh lebih besar dialami oleh klien lansia. Selain usia riwayat jatuh
terdahulu, masalah pada sikap, berjalan dan mobilisasi, hipotensi postural, perubahan
sensorik, disfungsi saluran dan kandung kemih, dan beberapa kategori diagnosa medis
tertentu seperti kanker, penyakit kardiovaskuler, neurologi, dan serebrovaskuler dapat
meningkatkan resiko. Penggunaan obat-obatan dan interaksi obat juga menyebabkan jatuh
(Brady dan Chaster, 1993).
B. KOMPLIKASI
Menurut Kane (1996), yang dikutip oleh Darmojo (2004), komplikasi-komplikasi
jatuh meliputi :
1. Perlukaan (injury), mengakibatkan rusaknya jaringan lunak yang terasa sangat sakit
berupa robek atau tertariknya jaringan otot, robeknya arteri/vena, patah tulang atau
fraktur misalnya fraktur pelvis, femur, humerus lengan bawah dan tungkai atas
2. Disabilitas, mengakibatkan penurunan mobilitas yang berhubungan dengan perlukaan
fisik dan penurunan mobilitas akibat jatuh yaitu kehilangan kepercayaan diri dan
pembatasan gerak.
A. KESIMPULAN
Jatuh merupakan 90% jenis kecelakaan yang dilaporkan dari seluruh kecelakaan
dirumah sakit. Risiko jatuh lebih besar dialami oleh klien lansia. Selain usia riwayat jatuh
terdahulu, masalah pada sikap, berjalan dan mobilisasi, hipotensi postural, perubahan
sensorik, disfungsi saluran dan kandung kemih, dan beberapa kategori diagnosa medis
tertentu seperti kanker, penyakit kardiovaskuler, neurologi, dan serebrovaskuler dapat
meningkatkan resiko. Penggunaan obat-obatan dan interaksi obat juga menyebabkan
jatuh. Komplikasi-komplikasi jatuh meliputi Perlukaan (injury) dan disabilitas.
Jatuh biasanya diakibatkan oleh kombinasi antara faktor risiko intrinsik, seperti
penyakit, terapi obat dan penggunaan alkohol, dengan faktor ekstrinsik atau lingkungan.
Pada beberapa kasus, faktor ekstrinsik atau penghalang fisik dapat menjadi satu-satunya
penyebab jatuh. Faktor intrinsik sulit untuk dimodifikasi atau dieliminasi, tetapi biasanya
faktor ekstrinsik tidak sulit untuk dimodifikasi atau dieliminasi.
Bahaya fisik terutama yang berhubungan dengan kecelakaan jatuh dapat
diminimalkan dengan cara mengurangi penghalang fisik, mengontrol bahaya yang ada di
kamar mandi dan mengontrol bahaya di tempat tidur.
B. SARAN
Untuk meningkatkan mutu dan pelayanan kesehatan masyarakat baik dari masyarakat
menengah keatas dan khususnya masyarakat menengah ke bawah. Oleh karena itu
diharapkan seluruh elemen masyarakat menyadari tentang risko jatuh.
DAFTAR PUSTAKA
Potter & Perry.(2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, & Praktik vol.
2, Edisi 4. Jakarta: EGC.
Potter & Perry.(2006). Fundamental Keperawatan, Buku 2, Edisi 7. Jakarta: Salemba
Medika.
Hadi, Irwan.(2016). Manajemen Keselamatan Pasien. Yogyakarta: Deepublish.