Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tenggelam (drowning) merupakan cedera oleh karena perendaman

(submersion/immersion) yang dapat mengakibatkan kematian dalam waktu

kurang dari 24 jam. Apabila korban mampu selamat dalam waktu kurang dari

24 jam maka disebut dengan istilah near drowning. Dalam sepuluh tahun

terakhir, lebih dari 50.000 orang meninggal akibat tenggelam di Amerika

Serikat, dan merupakan penyebab kematian terbanyak ke-4 akibat kecelakaan

secara umum.
Setiap tahun, sekitar 150.000 kematian dilaporkan di seluruh dunia

akibat tenggelam, dengan kejadian tahunan mungkin lebih dekat ke 500.000.

beberapa negara terdapat di dunia gagal untuk melaporkan insiden hampir

tenggelam. Ini, menyatakan bahwa banyak kasus tidak pernah dibawa ke

perhatian medis, kejadian di seluruh dunia membuat pendekatan akurat yang

hampir mustahil (Shepherd, 2010). Menurut WHO tahun 2011, diperkirakan

360.000 orang meninggal karena tenggelam, sehingga tenggelam menjadi

salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di seluruh dunia.


Menurut data registri penyebab kematian tahun 2011 di 15 kabupaten/

kota, di Indonesia sebagian besar kejadian tenggelam sering terjadi pada

kelompok umur 1-4 tahun. Anak usia dibawah 5 tahun menempati tingkat

kematian tertinggi akibat tenggelam di seluruh dunia. Tenggelam merupakan

penyebab kematian nomor tiga pada kelompok umur 5-14 tahun setelah

kecelakaan lalu lintas dan demam berdarah. Hampir 80% korban meninggal

akibat tenggelam adalah laki-laki. Tenggelam merupakan penyebab kematian

nomor 5 pada laki-laki pada kelompok umur 15-24 tahun.


Berdasarkan data statistik yang diambil dari halaman website e-

medicine, golongan lelaki adalah tiga kali lebih sering mati akibat tenggelam

berbanding golongan wanita. Kita juga tidak banyak mendengar berita tentang

anak yang tenggelam di kolam renang sesuai dengan keadaan sosial ekonomi

di Indonesia tetapi mengingat keadaan Indonesia yang dikelilingi air, baik

lautan, danau maupun sungai, tidak mustahil jika banyak terjadi kecelakaan

dalam air seperti hanyut dan tenggelam yang belum diberitahukan dan

ditanggulangi dengan sebaik-baiknya.


Kegawatdaruratan pada korban tenggelam terkait erat dengan masalah

pernapasan dan kardiovaskuler yang penanganannya memerlukan penyokong

kehidupan jantung dasar dengan menunjang respirasi dan sirkulasi korban dari

luar melalui resusitasi, dan mencegah insufisiensi. Penanganan

kegawatdaruratan korban tenggelam sebaiknya memastikan terlebih dahulu

kesadaran, sistem pernapasan, denyut nadi, dan proses observasi dan interaksi

yang konstan dengan korban. Korban tenggelam merupakan salah satu

kegawatdaruratan yang perlu penanganan segera.


Tenggelam dapat terjadi pada air tawar maupun air laut dan merupakan

salah satu kecelakaan yang dapat berujung pada kematian jika terlambat

mendapat pertolongan. Inisiansi pemberian pertolongan pertama sangat

penting untuk segera dilakukan agar korban dapat terhindar dari kematian atau

kecacatan yang lebih parah. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai teknik

pemberian bantuan hidup dasar dan penanganan korban tenggelam. Sangat

diperlukan dalam menghadapi situasi seperti ini sehingga pertolongan yang

diberikan akan lebih tepat.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah

Bagaimana pengetahuan petugas kolam renang (lifeguard) tentang bantuan

hidup dasar pada korban tenggelam di Alfin Waterboom Banjarmasin.

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan umum
Mengetahui Pengetahuan Petugas kolam renang (lifeguard) tentang

bantuan hidup dasar pada korban tenggelam Alfin Waterbooom

Banjarmasin.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui pengetahuan petugas kolam renang (lifeguard) tentang

bantuan hidup dasar pada korban tenggelam


b. Mengetahui tingkat pegetahuan penjanga kolam renang (lifeguard)

berdasarkan karakteristik responden.

D. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Secara teoritis.
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan

bantuan hidup dasar khususnya dibidang gawat darurat.


2. Secara praktis.
a. Bagi responden
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi tambahan

tentang Bantuan Hidup Dasar pada korban tenggelam.


b. Bagi Institusi Akademi Keperawatan Pandan Harum Banjarmasin
Hasil penelitian ini diharapakan mampu menambahkan informasi untuk

akademik khususnya dibidang mata kuliah keperawatan gawat darurat.


c. Bagi peneliti lanjutan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan data dasar dalam

melakukan peneliti yang sama tentang Bantuan Hidup Dasar pada

korban tenggelam.

Anda mungkin juga menyukai