Anda di halaman 1dari 3

Beberapa pekan akhir masyarakat indonesia dan didunia dihebohkan dengan wabah

corona virus baru ( novel corona virus atau n nCoV) secara resmi disebut dengan Covid19

Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) WHO Telah menyatakan Corona Virus Disease 2019

(Covid-19) Sebagai Sebuah pandemi penyebaran COVDI -19 di Indonesia saat ini sudah

semakin meluas lintas wilayah dan lintas negara yang diiringi peningkatan jumlah kasus dan

Atau jumlah kematian ,situasi ini berdampak pada aspek politik ,ekonomi ,social budaya

,pertahann keamanan kesejahteraan masyarakat di Indonesia ,sehingga diperlukan starteegi dan

upaya yang komprehensif dalam percepatan penganan COVID-19 ,Mencermati penyebaran dan

penularan COVID 19 di Indonesia yang semakin memperhatinkan pemerintah melalui keptusan

presiden Nomor 11 tahun 2020 telah menetapkan kedaruratan Kesehatan masyrakat Corona

Virus Disease 2019 (Covid-19) sebgai bencanan nasional ( KeMenkes RI 2020) , dampak

tersebut sangat dirasakan oleh setiap industri terutama pelayanan jasa salah satu nya Rumah

Sakit Tipe D dari Angka penurunan kunjungan pasien , peningkatan operasional terkait alat

medis peningkatan kebutuhan Alat pelindung diri untuk melindungi karyawan dari pandemi

Covid -19 , fenomena atau isu -isu yang berkembang dimasyarakat Rumah sakit sebagai salah

satu penyebab utama penyebaran COVID-19 terutama tenaga medis dan berdampak turunya

angka kunjungan pasien rawat inap maupun rawat jalan sehingga memyebabkan lesu nya

performa keuangan Rumah sakit Penanggulangan pandemi COVID-19 ini membutuhkan peran

serta dari semua pihak baik pemerintah pusat , daerah ,pihak swasta dan seluruh elemen

masyarakat

Penyakit ini menyerupai pneumonia yang disebabkan oleh sebuah virus baru bernama

Novel corona virus ditemukan pertama kali di Wuhan, Cina pada akhir Bulan Desember 2019

penyakit ini memiliki tingkat penyebaran sangat cepatdan kemudian meluas secara global. Pada
Tanggal 25 Maret 2020, WHO (World Health Organization) menetapkan penyakit Covid-19 ini

sebagai pandemi global karena terdapat 818.703 kasus dan terkonfimasi 414,179 dengan 18.440

kematian (CFR 4,4% ) di 192 negara. Kasus Covid-19 ditemukan pertama kali di Indonesia

tanggal 2 Maret 2020 di Depok, Jawa Barat 1 pasien tersebut terkonfirmasi Covid -19 Covid

-19 dimana penderita contak dengan seorang warga negara asing (WNA) asal jepang yang

tinggal dimalaisia setlah pertemua tersebut penderita mengeluhkan demam ,batuk dan sesak

nafas , dan di indonesia jumlah kasu tersebut semakin meningkat dengan pesat ,hingga juni 2020

sebanyak 31.186 kasus terkonfirmasi dan 1851 kasus meninggal ( PHEOC KeMenKes 2020)

kasus tertinggi terjadi di Provinsi DKI Jakarta yankni 7.623 kasu terkonfirmasi dan 523(6,9%)

kasu kematian ,sedankan dijawa timur kasu terkonfirmasi COVID-19 berjumlah 1673(73,35%)

,kasus sembuh 375 (16,44%)dan meningeal sebanyak 224 (9,82%) bahwa provinsi jawa timur

termasuk daerah yang banyk memliki kasus covid 19 dat tersebut dari 99 rumah sakit rujukan di

Jatim, , pada bulan Mei 2020 terdapat 2.393 nakes. Jumlah tersebut di antaranya 192 sebagai

Dokter Spesialis Paru-Paru 382 dokter penyakit dalam laul dr Anestesi sebanyak 266 ,dokter

umum 1396 kemudian dokter 15 dokter spsilis mikribiologi klinik . kasus covid disidoarjo pada

bulan mei. terbanyak ke dua setelah kota surabaya berjumlah 533 kasus terkonfimasi ,Data

penunjang angka kunjungan pasien Covid 19 dalam skrining antibody dan foto thorak rawat

jalan dan di rujuk ke rumah sakit rujukan kurang pada bulan juni 51 Pasien rawat jalan Reaktif

5% dari total pasien Rawat jalan dan 25 pasien Reaktif yang dirujuk akan tetapi Rumah sakit

rujukan penuh faktor-faktor tersebut sebagai dasar rumah sakit Aisyiyah Siti Fatimah Menuju

kerumah sakit Rujukan Covid -19 sehingga rumah sakit Aisyiyah Siti Fatimah membuat

Langkah strategis untuk berperan dalam menangani wabah pandemic tersebut Langkah awal

melakukan rapat dengan komite medik dan kepala bagian /bidang lainnya dari 15 Peserta Rapat
10 peserta menyatakan setuju Rumah sakit melayani Pasien covid-19 ada beberapa hasil rapat

selanjutnya 1. merubah rencana strategi berjangka Panjang yang seblumnya dengan prioritas

pelayanan ibu Anak dialihkan ke rencana strategi jangka pendek terkait pelayanan COVID -19

dengan melakukan Analisa SWOT dikombinasi dengan Balance scorecard ,2.Terutama point

pengajuan menjadi rumah sakit rujukan Covid-19 ke dinas Kesehatan Kabupaten sidoarjo, 3.

mengaktifkan Code Orange sebagai bencana nasional yang sudah harus kita tangani sebagai

rumah sakit penganggulangan bencana (Hospital Disaster Plan (HDP)),4. Mengevaluasi

Perubahan pemanfaat tempat tidur awal sebelum menjadi rujukan ada 2 tempat tidur pasien

covid dan memisahkan Pelayanan IGD baik SDM dan Ruang menjadi 2 ruang IGD Reguler dan

IGD khusus Covid-19

Anda mungkin juga menyukai