Corresponding author:
Yandih Mardean
ryandhi1428@gmail.com
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 4 No 1, Mei 2021
DOI: http://dx.doi.org/10.32584/jkmk.v4i1.865
e-ISSN 2621-5047
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 4 No 1, Mei 2021
Yandih Mardean / Optimalisasi Pendokumentasian Case Manager Rumah Sakit Tipe A Di Jakarta
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 4 No 1, Mei 2021
Jantung Terpadu), IPT (Instalasi Pelayanan praktikan dan 1 (satu) orang lagi tidak
Terpadu) Kencana, IPT (Instalasi terinformasi karena hambatan komunikasi
Pelayanan Terpadu) Kirana, IPT (Instalasi sistem online.
Pelayanan Terpadu) Kiara. Dasar
pemilihan unit kerja di RSUPN DR. CIPTO HASIL
MANGUNKUSUMO adalah unit kerja yang
memiliki case manager dalam pelayanan Hasil wawancara dengan SKPPIPK Bidang
pasien. Pelayanan Keperawatan di dapatkan data
sentinel yang salah satu akar
Dalam masa pandemik ini data mengenai permasalahnya tidak ada dokumentasi case
fungsi case manager dikumpulkan dengan manager terkait dengan skrining awal yang
menggunakan metoda survei melalui harus di lakukan oleh seorang case
kuesioner fungsi case manager yang manager.
diambil dari panduan praktik case manager
yang dikeluarkan oleh Komite Akreditasi Dari diskusi kelompok pada grup case
Rumah Sakit (KARS), wawancara, manager didapatkan pernyataan bahwa
observasi lapangan, diskusi kelompok tidak semua case manager mengikuti
melalui whatsapp grup dan data sekunder pelatihan terlebih dahulu sebelum
yang didapat dari Bidang Pelayanan menduduki jabatan, penerapan case
Keperawatan. Kuesioner diberikan kepada manager masih bervariasi di unit kerja.
case manager untuk mendapatkan Hasil wawancara teridentifikasi penerapan
gambaran tentang profil dan pelaksanaan case management oleh case manager di
fungsi case manager di unit kerjanya. RSUPN DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Kuesioner juga diberikan kepada semua masih bervariasi yaitu : temuan sentinel
case manager untuk mendapatkan persepsi belum ada catatan skrining awal yang
tentang kemampuan menjalankan dilakukan case manager, pasien terkesan
fungsinya. Metode observasi lapangan tidak terdeteksi lebih dini kondisi
dilakukan untuk mengidentifikasi perburukannya (skrining/asesmen
ketersediaan dan keterkinian dokumen dilakukan, namun tidak ada dokumentasi
dan pelaksanaan fungsi case manager di di formulir), tim transplan: “pasien datang
tingkat koorporasi dan ruang kerjanya. tanpa rekam medik, bagaimana
Data tambahan dari Bidang Pelayanan menulisnya, tim stoma kencana: sudah
Keperawatan di dapat dari wawancara dan dilakukan ke HIS dan google form”, Tim
konsultasi langsung dengan menjaga Paliatif: “kadang saat jalan dengan Peserta
protokol Kesehatan dan media daring Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), bisa
dengan Sub Koordinator Pengembangan PPDS yang menulis di Catatan
Profesi dan Integrasi Pelayanan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT).
Keperawatan (SKPPIPK) Bidang Pelayanan Bila datang sendiri, menulis di CPPT. Perlu
Keperawatan (Bidyankep) RSUPN DR. di tentukan apa yang harus diisi, dan kapan
CIPTO MANGUNKUSUMO. juga perlu diperjelas batasan tugas-tugas
case manager, seperti penjaminan
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pembiayaan?”, Tim Kirana: edukasi sudah
case manager yang berjumlah 23 (dua ada dan dilakukan, masuk ke rekam medik.
puluh tiga) di RSUPN Dr. Cipto “Apakah bila ada form lagi apakah tidak
Mangunkusumo Jakarta. Metode makan waktu?”. Tim IPJT: “Case
pengambilan sampel adalah dengan total Management itu dari awal dirawat, dan
sampling. Sampel diambil berjumlah 21 sampai mau pulang, bagaimana dengan
(dua puluh satu) orang. Case manager yang yang menghubungi di luar hari dan jam
tidak ikut berpartisipasi dalam kerja”, “mungkinkah dibuat menggunakan
pengambilan data dengan alasan 1 (satu) google form?”. Hasil observasi lapangan
orang adalah mahasiswa residensi sebagai didapatkan data sudah adanya buku
Yandih Mardean / Optimalisasi Pendokumentasian Case Manager Rumah Sakit Tipe A Di Jakarta
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 4 No 1, Mei 2021
panduan pelayanan Hospital Case memantau waiting list pasien ranap, 76,2
Management RSUPN DR. CIPTO tidak memantau waiting list pasien operasi.
MANGUNKUSUMO tahun 2015 dan SPO
pelaksanaan case management di masing Dari data yang ditemukan kemudian
masing unit kerja. dirumuskan permasalahan yang muncul
adalah = pada fungsi perencanaan : belum
Hasil survei melalui kuesioner tentang optimalnya fungsi perencanaan dalam
persepsi case manager dalam fungsi memberikan pengelolaan asuhan pasien ;
manajemen, didapatkan masih perlunya pada fungsi pengorganisasian : belum
dilakukan perbaikan pada semua fungsi optimalnya fungsi pengorganisasi dalam
manager yaitu: perencanaan, koordinasi dengan PPA lainnya; pada
pengorganisasian, ketenagaan, fungsi ketenagaan : belum optimalnya
pengarahan, dan pengendalian. Adapun fungsi ketenagaan dalam memenuhi
data pendukungnya sebagai berikut = pada kompetensi case manager; pada fungsi
fungsi perencanaan di dapatkan data : 57,1 pengarahan : belum optimalnya fungsi
% belum menerapkan alur pasien dengan pengarahan dalam penyeragaman kegiatan
baik, 47,6 % tidak melakukan asesmen dan dokumentasi case manager; pada
pasien, 66,6 % belum merencanakan fungsi pengendalian : belum optimalnya
program discharge planning; pada fungsi fungsi pengendalian dalam sistem
pengorganisasian di dapatkan data : 38,1 % pelaporan dan evaluasi pelayanan.
belum melakukan konsultasi dan
koordinasi dengan PPA Lain ; pada fungsi Selanjutnya permasalahan yang muncul
ketenagaan : 58 % belum berpengalaman dilakukan prioritas dengan urutan
sebagai kepala ruangan, 52% case manager prioritas masalah sebagai berikut
relative baru (1-2) tahun, Tingkat :(1).Belum optimalnya fungsi pengarahan
Pendidikan bervariasi, D3 = 33 %, terdapat dalam pendokumentasian case manager
PK 2 sebagai case manager, sebanyak 74 % ;(2).Belum optimalnya fungsi perencanaan
case manager belum mengikuti pelatihan dalam memberikan pengelolaan asuhan
(sertifikasi ) ; pada fungsi pengarahan di pasien;(3).Belum optimalnya fungsi
dapatkan data : 38,1 % belum mendorong pengorganisasi dalam koordinasi dengan
pelayanan yang KMKB, 47,6 % belum PPA lainnya;(4).Belum optimalnya fungsi
membantu proses transisi pasien, 71,4 % ketenagaan dalam memenuhi kompetensi
tidak mendokumentasikan kegiatan di case manager;(5).Belum optimalnya fungsi
Form A dan B ; pada fungsi pengendalian di pengendalian dalam sistem pelaporan dan
dapatkan data : 52,2 % tidak memantau evaluasi pelayanan. Selanjutnya masalah
Bed Occupation Rate (Damani et al.), 76,6 prioritas pertama hasil asesmen diatas
% tidak melakukan discharge Planning, dianalisis menggunakan diagram
61,9 % tidak memantau pasien home care/ fishbone/ishikawa.
control pasca rawat, 57,2 % tidak
Yandih Mardean / Optimalisasi Pendokumentasian Case Manager Rumah Sakit Tipe A Di Jakarta
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 4 No 1, Mei 2021
Gambar 1
Diagram fishbone belum optimalnya fungsi pengarahan dalam pendokumentasian case manager
Tabel 1
Plan of Action (POA) Belum optimalnya fungsi pengarahan dalam pendokumentasian case manager
Kegiatan Tujuan Sasaran Media Metode Waktu PIC
Konsultasi Mendiskusikan Bidyankep Zoom Diskusi 27 Sub Koordinator
rencana proyek bersama RSUPN DR. meeting Oktober Pengembangan
optimalisasi Bidyankep RSUPN CIPTO 2020 Profesi dan
fungsi case DR. CIPTO MANGUNKUS Integrasi
manager dalam MANGUNKUSUMO UMO Pelayanan
pelayananan sebagai gambaran Keperawatan
pasien rawat terkait rencana (SKPPIPK)
inap dan operasi inovasi Bidyankep RSUPN
DR. CIPTO
MANGUNKUSUMO
Diskusi Memberi Bidyankep, Zoom Diskusi 27 SKPPIPK
Pendokumentasi gambaran Tim Case meeting Oktober Bidyankep RSUPN
an: Skrining penerapan Manager 2020 DR. CIPTO
pasien, Form A dokumentasi case RSUPN DR. MANGUNKUSUMO
dan Form B manager CIPTO
(atau modifikasi MANGUNKUS
) UMO dan
Mahasiswa
Residensi
Pembuatan SPO Menghasilkan Mahasiswa Mandiri Diskusi, 27 SKPPIP Bidyankep
pendokumentasi panduan Residensi dan literature Oktober – RSUPN DR. CIPTO
an case manager: penerapan case Tim Case review 3 MANGUNKUSUMO
Studi literatur, management Manager November
diskusi dengan sesuai standar RSUPN DR. 2020
tim case akreditasi dan CIPTO
manager dan referensi MANGUNKUS
penyelesaian UMO
tugas
Yandih Mardean / Optimalisasi Pendokumentasian Case Manager Rumah Sakit Tipe A Di Jakarta
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 4 No 1, Mei 2021
Implementasi dari POA yang telah disusun SPO Pendokumentasian case manager;
dan disepakati bersama di era pandemi ini Kegiatan (6): Sosialisasi SPO
dilakukan dengan memperhatikan protokol Pendokumentasian case manager rencana
kesehatan dan memanfaatkan berbagai kegiatan, kegiatan ini akan dilakukan 30
media daring. Kegiatan (1): Konsultasi November 2020 atau apabila SPO sudah
rencana proyek optimalisasi fungsi case disahkan oleh Direktur Utama RSUPN DR.
manager dalam pelayananan pasien rawat CIPTO MANGUNKUSUMO, Kegiatan
inap dan operasi. Kegiatan ini dilakukan sosialiasi akan dilakukan oleh SKPPIPK
dengan metode daring (zoomeeting) Bidyankep RSUPN DR. CIPTO
didapatkan data templete dan gambaran MANGUNKUSUMO. Hasil akhir program
SPO yang akan dibuat dari SKPPIPK Bidang residensi adalah tersusunnya draft SPO
Pelayanan Keperawatan dan Kegiatan (2): Pendokumentasian case manager telah
Diskusi Pendokumentasian: Skrining selesai dilaporkan ke pimpinan rumah sakit
pasien, Form A dan Form B (atau dan disosialisasikan kepada para case
modifikasi) dilakukan bersamaan dengan manager dan unit terkait di RSUPN Dr. Cipto
kegiatan 1 didapatkan kondisi dan perlunya Mangunkusumo Jakarta yang akan
pendokumentasian di modifikasi dengan dikoordinir oleh Bidang Pelayanan
memanfaatkan system IT yang sudah ada. Keperawatan.
Kegiatan (3): Pembuatan SPO
pendokumentasian case manager : Studi PEMBAHASAN
literatur, diskusi dengan tim case manager
dan penyelesaian tugas. Kegiatan (4): Pleno Hasil wawancara dengan Bidang Pelayanan
finalisasi SPO Pendokumentasian case Keperawatan khususnya SKPPIPK terlihat
manager, kegiatan ini sedianya memiliki persepsi yang sangat positif
direncanakan tanggal 4 November 2020 terhadap pengembangan case management
karena kendala kesibukan dan padatnya di RSUPN DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
acara di Bidang Pelayanan Keperawatan sebagai manajer yang dapat membantu
menyesuaikan menjadi tanggal 6 November pelayanan pasien yang terkoordinir yang
2020 adapun hasilnya sebagai berikut: mengedepankan keselamatan pasien dan
perlunya revisi SPO berdasarkan hasil Kendali Mutu Kendali Biaya (KMKB). Hal ini
diskusi Bidyankep dan tim case manager. sejalan dengan beberapa penelitian,
Kegiatan (5) : Pengajuan Pengesahan Draft diantaranya: semua intervensi case
Yandih Mardean / Optimalisasi Pendokumentasian Case Manager Rumah Sakit Tipe A Di Jakarta
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 4 No 1, Mei 2021
Yandih Mardean / Optimalisasi Pendokumentasian Case Manager Rumah Sakit Tipe A Di Jakarta
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 4 No 1, Mei 2021
pendek dapat dicapai, spesifik, berorientasi yang akan dilakukan, rencana alternative
pada saat ini dan masa akan datang terkait kondisi kesehatan pasien ; Fungsi
(Marquis, 2015). Suatu proses yang terdiri ketenagaan adalah suatu fungsi manajamen
atas mendefinisikan tujuan, menyusun dalam mengembangkan formula
strategi, dan mengembangkan, rencana ketenagaan, untuk melakukan tugas
untuk mengoordinasi aktivitas (Robbins, keperawatan agar dapat memberikan
2017). Berdasarkan data yang di dapatkan pelayanan dan malakukan tugas memberi
dalam perencanaan perlunya membuat, asuhan keperawatan (Swansburg, 1999).
memahami dan melaksanakan alur pasien
dengan baik, melaksanakan asesmen, Fungsi ketenagaan adalah rekrutmen,
merencanakan program discharge planning latihan dan pengembangan serta
(Sutoto & Nico, 2017); Fungsi penempatan dan pemberian orientasi pada
pengorganisasian adalah proses karyawan dalam lingkungan kerja yang
menentukan tugas – tugas apa yang akan menguntungkan dan produktif (Robbins,
dikerjakan, siapa yang mengerjakannya, 2017). Data yang ditemukan fungsi
bagaimana tugas-tugas ini dikelompokan, ketenagaan : adanya case manager belum
siapa yang melapor pada siapa dan di mana berpengalaman sebagai kepala ruangan,
keputusan harus dibuat (Robbins, 2017). case manager relatif baru (1-2) tahun,
Tingkat Pendidikan masih ada yang D3 ,
Fungsi pengorganisasian ditemukan data terdapat PK 2 sebagai case manager, case
bahwa case manager belum melakukan manager belum mengikuti pelatihan
konsultasi dan koordinasi dengan PPA Lain. (sertifikasi). Hal ini tidak sesuai dengan
Hal ini tidak sejalan dengan case manager prasyarat dan kompetensi menjadi seorang
adalah seseorang yang membantu pasien case manager dimana seorang case manager
sebagai penghubung antara pasien, perawat harus pendidikan minimal S1-
keluarga dan para dokter. Seorang case Ners, memiliki pengalaman sebagai
manager harus mengerti kondisi pasien dan Profesional Pemberi Asuhan (PPA) minimal
pengobatannya agar dapat membantu 3 tahun, pengalaman sebagai kepala ruang
pasien memahaminya pula (Sutoto & Nico, rawat minimal 2 tahun, dan perlu pelatihan
2017). Peran Case Manager menurut pendukung yaitu pelatihan peningkatan
(CMSA, 2017), antara lain: (1). Melakukan pengetahuan terkait dengan penyusunan
pengkajian komprehensif pada kesehatan dan penerapan SPO Pelayanan kedokteran
pasien dan kebutuhan psikologis pasien, yang terdiri dari Panduan praktik klinis,
dan mengembangkan perencanaan case Clinical pathway, Alogaritme, protokol,
management dengan berkolaborasi dengan standing order, Pelatihan Pelayanan Focus
pasien dan keluarga; (2). Membuat pada Pasien ( PFP) atau Patient Centered
perencanaan dengan pasien, keluarga, DPJP, Care (PCC), Pelatihan tentang
atau pemberi pelayanan yang lain, perasuransian, jaminan kesehatan nasional
penanggung biaya, untuk meningkatkan dan INA-CBG’s, Pelatihan Discharge
respon perawatan, kualitas, cost effective; Planning, Pelatihan manajemen resiko,
(3). Memfasilitasi proses komunikasi dan Pelatihan etika-legal dan Pelatihan soft skill
koordinasi antara tenaga kesehatan, seperti aspek psiko-sosio-kultural,
termasuk pasien dalam proses pengambilan komunikasi interpersonal (Sutoto & Nico,
keputusan;(4). Memberikan edukasi ke 2017); Fungsi pengarahan bagaimana
pasien, keluarga, dan tim pemberi membuat atau mendapatkan para
pelayanan kesehatan terkait pilihan terapi, karyawan melakukan apa yang diinginkan
manfaat asuransi, case management, dan harus mereka lakukan. Tujuan dari
sehingga keputusan dapat diambil pada saat pengarahan adalah menciptakan kerjasama
itu; (5). Memberdayakan pasien untuk yang efisien, mengembangkan kemampuan
terlibat dalam pengambilan keputusan dan ketrampilan staf, menumbuhkan rasa
dengan mengeksplorasi pilihan perawatan memiliki dan menyukai pekerjaan,
Yandih Mardean / Optimalisasi Pendokumentasian Case Manager Rumah Sakit Tipe A Di Jakarta
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 4 No 1, Mei 2021
Yandih Mardean / Optimalisasi Pendokumentasian Case Manager Rumah Sakit Tipe A Di Jakarta
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 4 No 1, Mei 2021
Yandih Mardean / Optimalisasi Pendokumentasian Case Manager Rumah Sakit Tipe A Di Jakarta
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 4 No 1, Mei 2021
Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Tahan, H. M., Kurland, M., & Baker, M. (2020).
Sakit. JAKARTA Understanding the Increasing Role and
Value of the Professional Case Manager: A
Mangunkusumo, R. D. C. (2020). Rencana Strategis
National Study From the Commission for
Bisnis 2020 - 2024. Retrieved from JAKARTA:
Case Manager Certification: Part 1.
Marquis. (2015). Leadership Roles an Management Professional Case Management, 25(3).
Functions in Nursing. Philadelphia:: Wolters
Tahan, H. M., & Treiger, T. M. (2016). CMSA Core
Kluwer Health.Lippincott Williams &
Curriculum for Case Management (3 ed.).
Wilkins.
Hagerstown: Wolters Kluwer Health.
PPNI. (2017). Pedoman Pendidikan Keperawatan
Thoma, J. E., & Waite, M. A. (2018). Experiences of
Berkelanjutan (PKB) Perawat Indonesia. In
nurse case managers within a central
(Vol. JILID III). JAKARTA: DPP PPNI.
discharge planning role of collaboration
Robbins. (2017). Organizational behavior (Vol. 17). between physicians, patients and other
GLOBAL EDITION: Pearson Education healthcare professionals: A sociocultural
Limited. qualitative study. Journal of Clinical Nursing,
27(5-6), 1198-1208.
Sutoto, D., dr, M.Kes, & Nico, A. L., dr, Sp.PD, K.Nefro,
doi:10.1111/jocn.14166
MM, MHKes. (2017). Panduan Praktik
Manajer Pelayanan Pasien – MPP di Rumah Widyanti. (2016). Budaya Organisasi yang
Sakit (Case Manager). Jakarta: KARS. Mendukung Keselamatan Pasien di Rumah
Sakit. Jurnal Teknik Industri, Vol. 18, No. 2,
Swansburg, R. C. S., R.J. (1999). Introductory
Desember 2016, 95-102.
management and leadership for nurses.
doi:10.9744/jti.18.2.95-102
Canada: Jones and Barlett Publishers.
Yandih Mardean / Optimalisasi Pendokumentasian Case Manager Rumah Sakit Tipe A Di Jakarta