mengenai cervicalis, vertebralis dan lumbalis akibat trauma jatuh dari ketinggian, kecelakakan lalu lintas, kecelakakan olah raga Epidemiologi
Menurut WHO 15 - 45 kejadian setiap sejuta
penduduk Penyebab : Kecelakan kerja : 37 % Kac lalu lintas 36 % Kec. Olah raga 20 % Dicederai 7 % Biaya sosial ekonomi : sangat mahal Anatomi
Dilindungi : 33 ruas : - 7 os cervikal - 12 os Torakal - 5 os lumbal - 5 0s sakral - 4 os koksigea Bagian cervikal dan lumbal yang paling mobile Bagian thorachal stabil Anatomi
Spinal cord merupakan lanjutan dari otak
Dari batang otak sampai cauda equino (kumpulan saraf pada ujung medulla spinalis) Cauda medialis terletak pada vertebra thoracalis12 sampai lumbal 1 The spinal cord The spinal cord The spinal cord
adalah suatu lanjutan bersumber/ kelanjutan
dari otak untuk mengontrol dorongan/gerakan dan kendali beberapa tindakan refleks. Ukur panjangnya sekitar 18 inci ( 45 centimeter) Lebar : 0.5 inci ( 1. 4 centimeter) Berat : 35 gram. Setebal satu jari The spinal cord
Masuk pada rongga dalam vertebral dan
merupakan saluran yang melalui ruas -ruas tulang belakang sebagai sirculasi yang memberikan makanan. Masuk dari kaudal pada foramen magnum(lubang penghubung antara otak dgn tulang belakang) berakhir pada L1 sebagai kanalis medularis . The spinal cord
Terdiri 13.5 juta neurons, kelanjutan dari otak
Lapisan ini berisi banyak myelin (pembungkus akson) dan axon membawa baik informasi berhubungan dengan perasaan maupun perintah motorik. Tractus Asenden membawa motor memerintahkan dari otak Tractus desenden menerima perintah. Neuron (sel syaraf atau serabut syaraf)
Badan sel : mengandung
necleus fungsi mengatur fungsi neuron Akson : Prossus seluler fungsi membawa impuls menjauhi badan sel Dendrit : prosesus seluler Fungsi membawa impul ke badan sel Patofisiologi Initial trauma :akibat benturan atau jepitan akan terjadi kerusakan pada sel syaraf Scondary trauma : akibat susulan yang terjadi dari primary trauma dan akibat tekanan yang masih ada oleh : ligamen (penghubung antar tulang) - descensus (putaran dalam) - tulang yg pecah Scondary trauma : adanya rentetan proses biokimia yg kompleks terjadi menyusul setelah trauma Patofisiologi
45 % bila timbul gejala neurologis dan akan
mengalami kondisi memburuk disebabkan : - karena odema progresif pada sumsum tulang belakang - Kegagalan mempertahankan immobilisasi yang menyebabkan kerusakan > lanjut Klasifikasi
Cidera komumna vertebra tanpa defisit
neurologis Cidera di atas clavicula harus dicurigai cidera t. leher: - 50 % : servical - 15 % : Thorak - 15 % : Thorako lombal - 15 % : Lumbosacro - 5 % : trauma kapitis Penatalaksanaan Darurat
Immobilisasi : scoopstrecher, neck servical
dan bantal pasir. Intubasi dahulu bila melakukan transportasi Sedative yg masa kerja pendek Pemberian cairan, maintenan kecuali shock Pengosongan isi lambung Obat obat methilprednisolon (mengurangi pembengkakan dan inflamasi ) Osteotomy For Deformitas Pemeriksaan diagnostik
Sinar x spinal : menentukan lokasi dan jenis cedera
tulang (fraktur atau dislok) CT scan : untuk menentukan tempat luka/jejas MRI : untuk mengidentifikasi kerusakan syaraf spinal Foto rongent thorak : mengetahui keadaan paru AGD : menunjukkan keefektifan pertukaran gas dan upaya ventilasi Pengkajian
Anamnese : riwayat trauma. Pra hospital,
mekanisme cidera Pemeriksaan fisik umum (B1-B6) Diagnosis Keperawatan Pola napas tidak efektif berhubungan dengan kelumpuhan otot kerusakan mobilitas fisik berhubungan dng kelumpuhan gangguan eliminasi alvi /konstipasi berhubungan dengan gangguan persarafan pada usus dan rektum gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya cedera Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan kelumpuhan syarat perkemihan.