Anda di halaman 1dari 21

Asukan Keperawatan

Acute Spinal Cord Injury

By. Ahmad Hasan Basri, S.Kep.,Ns., M.Kep.


Spinal Cord Injury

 Cedera tulang belakang adalah cedera


mengenai cervicalis, vertebralis dan lumbalis
akibat trauma jatuh dari ketinggian,
kecelakakan lalu lintas, kecelakakan olah
raga
Epidemiologi

 Menurut WHO 15 - 45 kejadian setiap sejuta


penduduk
 Penyebab :
Kecelakan kerja : 37 %
Kac lalu lintas 36 %
Kec. Olah raga 20 %
Dicederai 7 %
Biaya sosial ekonomi : sangat mahal
Anatomi

 Dilindungi : 33 ruas :
- 7 os cervikal
- 12 os Torakal
- 5 os lumbal
- 5 0s sakral
- 4 os koksigea
Bagian cervikal dan lumbal yang paling mobile
Bagian thorachal stabil
Anatomi

 Spinal cord merupakan lanjutan dari otak


 Dari batang otak sampai cauda equino
(kumpulan saraf pada ujung medulla
spinalis)
 Cauda medialis terletak pada vertebra
thoracalis12 sampai lumbal 1
The spinal cord
The spinal cord
The spinal cord

adalah suatu lanjutan bersumber/ kelanjutan


dari otak untuk mengontrol
dorongan/gerakan dan kendali beberapa
tindakan refleks.
 Ukur panjangnya sekitar 18 inci ( 45
centimeter)
 Lebar : 0.5 inci ( 1. 4 centimeter)
 Berat : 35 gram.
 Setebal satu jari
The spinal cord

 Masuk pada rongga dalam vertebral dan


merupakan saluran yang melalui ruas -ruas
tulang belakang sebagai sirculasi yang
memberikan makanan.
 Masuk dari kaudal pada foramen
magnum(lubang penghubung antara otak dgn
tulang belakang) berakhir pada L1 sebagai
kanalis medularis
.
The spinal cord

 Terdiri 13.5 juta neurons, kelanjutan dari otak


 Lapisan ini berisi banyak myelin
(pembungkus akson) dan axon membawa
baik informasi berhubungan dengan
perasaan maupun perintah motorik.
 Tractus Asenden membawa motor
memerintahkan dari otak
 Tractus desenden menerima perintah.
Neuron (sel syaraf
atau serabut syaraf)

 Badan sel : mengandung


necleus
fungsi mengatur fungsi
neuron
 Akson : Prossus seluler
fungsi membawa impuls
menjauhi badan sel
 Dendrit : prosesus seluler
Fungsi membawa impul ke
badan sel
Patofisiologi
 Initial trauma :akibat benturan atau jepitan akan
terjadi kerusakan pada sel syaraf
 Scondary trauma : akibat susulan yang terjadi dari
primary trauma dan akibat tekanan yang masih ada
oleh : ligamen (penghubung antar tulang)
- descensus (putaran dalam)
- tulang yg pecah
 Scondary trauma : adanya rentetan proses biokimia
yg kompleks terjadi menyusul setelah trauma
Patofisiologi

 45 % bila timbul gejala neurologis dan akan


mengalami kondisi memburuk disebabkan :
- karena odema progresif pada sumsum
tulang belakang
- Kegagalan mempertahankan immobilisasi
yang menyebabkan kerusakan > lanjut
Klasifikasi

 Cidera komumna vertebra tanpa defisit


neurologis
 Cidera di atas clavicula harus dicurigai cidera
t. leher:
- 50 % : servical
- 15 % : Thorak
- 15 % : Thorako lombal
- 15 % : Lumbosacro
- 5 % : trauma kapitis
Penatalaksanaan Darurat

 Immobilisasi : scoopstrecher, neck servical


dan bantal pasir.
 Intubasi dahulu bila melakukan transportasi
 Sedative yg masa kerja pendek
 Pemberian cairan, maintenan kecuali shock
 Pengosongan isi lambung
 Obat obat methilprednisolon (mengurangi
pembengkakan dan inflamasi )
Osteotomy For Deformitas
Pemeriksaan diagnostik

 Sinar x spinal : menentukan lokasi dan jenis cedera


tulang (fraktur atau dislok)
 CT scan : untuk menentukan tempat luka/jejas
 MRI : untuk mengidentifikasi kerusakan syaraf
spinal
 Foto rongent thorak : mengetahui keadaan paru
 AGD : menunjukkan keefektifan pertukaran gas
dan upaya ventilasi
Pengkajian

 Anamnese : riwayat trauma. Pra hospital,


mekanisme cidera
 Pemeriksaan fisik umum (B1-B6)
Diagnosis Keperawatan
 Pola napas tidak efektif berhubungan dengan
kelumpuhan otot
 kerusakan mobilitas fisik berhubungan dng
kelumpuhan
 gangguan eliminasi alvi /konstipasi berhubungan
dengan gangguan persarafan pada usus dan
rektum
 gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
adanya cedera
 Perubahan pola eliminasi urine berhubungan
dengan kelumpuhan syarat perkemihan.

Anda mungkin juga menyukai