Anda di halaman 1dari 9

Volume VI. No.

1 Juni 2019 Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat


ISSN 2460 - 9374

Hubungan Kepatuhan SOP Perawatan Luka Dengan Kejadian Infeksi Daerah


Operasi (IDO) Pada Pasien Pasca Section Caesarea (SC) Di Ruang Anggrek
Dan Poliklinik Kebidanan & Kandungan
RSUD Dr. T.C Hillers Maumere

Maria Yulita Meo


yulitameo07@gmail.com
ABSTRACK
Latar belakang : salah satu infeksi yang termaksud dalam kelompok HAIs adalah
infeksi daerah operasi (IDO). Faktor risiko penyebab IDO yaitu individu (diabetes,
personal hygiene dan malnutrisi), pre operasi (penggunaan antibiotik profilaksis)
dan post operasi (SOP perawatan lukan dan observasi luka).Tujuan penelitian:
menganalisis hubungan kepatuhan SOP perawatan luka dengan ejadian Infeksi
Daerah Operasi (IDO) Pada Pasien Pasca Section Caesarea (SC). Metode
: rancangan penelitian yang digunakan deskriptif analitik dengan desain penelitian
analitik korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu pasca SC dengan jumlah
sampel 36 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi SOP perawatan
luka. Hasil : analisa data masing-masing variabel menggunakan chi square dengan
hasil analisa menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kepatuhan SOP
perawatan luka terhadap kejadian IDO dengan masing-masing nilai p 0,000 dan
0,012 (< 0,05).
Kesimpulan : terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan SOP perawatan
luka terhadap kejadian IDO. Diharapkan bagi ibu untuk tetap memperhatikan
personal hygiene dan kebutuhan nutrisi tubuh agar dapat mempercepat proses
penyembuhan luka operasi.

Kata kunci : Kepatuhan SOP,Perawatan Luka,IDO.

70
Volume VI. No.1 Juni 2019 Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat
ISSN 2460 - 9374

kejadian IDO pasca SC lebih tinggi


PENDAHULUAN ditemukan di negara Inggris yaitu
Mutu pelayanan kesehatan sebanyak 11,2% dari 715 pasien SC
khususnya keperawatan di rumah dan 27% diantaranya ditemukan
sakit dapat dinilai melalui berbagai ketika pasien masih dirawat di rumah
indikator. Salah satunya adalah sakit (Fridawaty, dkk, 2013).
penilaian terhadap upaya Infeksi yang paling umum
pengendalian infeksi nosokomial terjadi di Indonesia adalah infeksi
atau Healthcare Associated daerah operasi (IDO). Hasil
Infections (HAIs) yang menjadi tolak penelitian menunjukkan bahwa
ukur pelayanan di suatu rumah sakit. angka kejadian IDO pada RS
Infeksi nosokomial adalah infeksi Indonesia bervariasi antara 2%-18%
yang terjadi di rumah sakit dan dari keseluruhan prosedur
menyerang pasien yang sedang pembedahan (Rozada, dkk, 2016).
dalam proses perawatan yang tidak Angka kematian ibu yang
ditemukan dan tidak dalam masa disebabkan oleh infeksi pasca SC
inkubasi saat pasien masuk rumah mencapai 7,3% post pembedahan
sakit (Caroline, et al, 2016). (Kemenkes RI, 2015 dalam Yunita &
Salah satu infeksi yang Sulastri, 2016).
termaksud dalam kelompok HAIs Berdasarkan data yang
adalah infeksi daerah operasi (IDO). didapatkan dari Infection Preventif
IDO merupakan infeksi yang sering Control Nurse (IPCN) RSUD dr.
terjadi pada pasien pasca T.C. Hillers Maumere dilaporkan
pembedahan dalam rentan waktu angka kejadian IDO pasca SC untuk
kurang dari 30 hari pasca operasi tiga tahun terakhir, dilaporkan pada
(Central Disease Center, 2017). IDO tahun 2016 terdapat 21 pasien yang
ditemukan paling cepat hari ketiga, mengalami IDO (4,18%) dari 502
terbanyak ditemukan pada hari pasien SC. Tahun 2017 terdapat 11
kelima dan yang paling lama adalah pasien yang mengalami IDO (1,16%)
hari ketujuh (Dahesih Dewi, 2015). dari 951 pasien SC. Tahun 2018
Data World Health terdapat 11 pasien yang mengalami
Organization (WHO) menunjukkan IDO (1,51%) dari 727 pasien SC.
bahwa sekitar 5%-34% dari total Sebagian besar kejadian IDO
infeksi nosokomial adalah IDO (Liya ditemukan paling banyak hari
A., 2017). WHO juga melaporkan kesembilan dan paling lama hari
bahwa angka kejadian IDO di dunia kesebelas post pembedahan pada saat
berkisar antara 5% -15% (WHO, kontrol di Poliklinik Kebidanan &
2015). Tingkat kematian yang Kandungan RSUD dr. T.C. Hillers
berhubungan langsung akibat IDO Maumere.
berkisar antara 3% -75% di rumah SC merupakan persalinan
sakit seluruh dunia (Central Disease buatan dimana janin dilahirkan
Center, 2015). Penelitian di salah melalui insisi pada dinding perut dan
satu rumah sakit Australia dinding rahim yang akan
menemukan angka kejadian IDO meninggalkan sebuah kondisi luka
sebanyak 40 kasus (5,9%) dari 583 insisi dan dampak yang ditimbulkan
kasus section caesarea (SC). Angka antara lain berupa pendarahan,

71
Volume VI. No.1 Juni 2019 Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat
ISSN 2460 - 9374

anesthesia, emboli, bahkan infeksi exogenous. Selain itu, terdapat


(Suryati & Green, 2012). Infeksi sumber exogenous dari IDO antara
merupakan komplikasi yang terjadi lain, tim bedah, lingkungan ruang
pada ibu pasca SC akibat luka operasi, peralatan atau instrumen alat
operasi dengan angka kejadian 25 kesehatan, kolonisasi
kali lebih tinggi dibandingkan mikroorganisme, daya tahan tubuh
dengan kejadian infeksi pada lemah dan lama rawat inap pra
persalinan pervaginam (Depkes, bedah (Permenkes No. 27, 2017).
2014). Ancaman terbesar bagi ibu Pencegahan infeksi daerah
yang menjalani SC yaitu anastesia, operasi dapat dilakukan dengan
sepsis berat dan serangan penerapan bundles IDO yaitu,
tromboemboli (Gant, 2010). pencukuran rambut dapat dilakukan
Gejala IDO pada pasien segera mungkin sebelum tindakan
pasca pembedahan akan terlihat operasi. Antibiotik profilaksis
jahitan di kulit perut tampak merah diberikan satu jam sebelum tindakan
dan meradang, terasa sangat gatal, operasi dan sesuai empirik.
keluar cairan putih kekuningan (pus) Temperatur tubuh harus dalam
atau darah di sela-sela jahitan, terasa kondisi normal dan pertahankan
panas di daerah jahitan, bengkak dan kadar gula darah normal (Permenkes
nyeri saat ditekan (Septiari, 2012). No. 27, 2017).
Apabila 3 manifestasi klinis di atas Menurut Herpan (2012)
dialami oleh pasien maka pasien dalam penelitiannya menemukan
dikatakan mengalami infeksi luka bahwa HAIs salah satunya IDO
operasi (Bangun, S. Rayati, 2016). dapat menimbulkan beberapa
Gray & Hawn (2007) (dalam masalah yaitu, peningkatan angka
Bangun, S. Rayati, 2016), faktor kesakitan dan kematian, penambahan
risiko penyebab terjadinya IDO hari perawatan dan ketidakpuasan
bersifat multifaktor antara lain faktor baik bagi pasien maupun
individu (faktor infeksi sebelum keluarganya. Tingginya angka
operasi, status American Society of pravalensi kejadian infeksi juga
Anesthesiologists (ASA), diabetes, menjadi ancaman bagi standar mutu
penggunaan steroid jangka panjang, pelayanan di rumah sakit, karena
merokok dan malnutrisi), faktor pre infeksi dapat meningkatkan
operasi (hospitalisasi, penggunaan morbiditas (kesakitan) dan mortalitas
antibiotik profilaksis dan desinfeksi (kematian) serta meningkatkan biaya
kulit sebelum operasi), faktor intra kesehatan, terjadi penambahan waktu
operasi (durasi operasi, kontaminasi pengobatan dan perawatan di rumah
luka, hemostasis pada luka dan sakit (Kemenkes, 2017).
kerusakan jaringan) dan faktor post
operasi (gula darah, perawatan dan METODE PENELITIAN
observasi luka). Rancangan penelitian yang
Paling besar IDO bersumber digunakan dalam penelitian ini
dari pathogen flora endogenous kulit adalah jenis deskriptif analitik
pasien, membran mukosa. Bila dengan desain penelitian
membran atau kulit diinsisi, jaringan menggunakan desain analitik
terekposur risiko dengan flora korelasi, yaitu untuk mengetahui dan

72
Volume VI. No.1 Juni 2019 Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat
ISSN 2460 - 9374

menganalisis fakto-faktor yang untuk mengobservasi kejadian IDO


berhubungan dengan kejadian (pre-operasi, intra-operasi dan post-
infeksi daerah operasi (IDO) pada operasi) berdasarkan Permenkes No.
pasien pasca section caesarea (SC). 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman
Populasi dalam penelitian ini Pencegahan & pengendalian Infeksi
adalah seluruh pasien pasca section (PPI) yang digunakan di RSUD dr.
caesarea (SC) yang dirawat di T.C. Hillers Maumere.
Ruang Anggrek dan Poliklinik Penelitian ini merupakan
Kebidanan & Kandungan RSUD dr. penelitian deskriptif kuantitatif,
T.C. Hillers Maumere dengan sehingga data diperoleh melalui hasil
sampel berjumlah 36 orang. lembar observasi dari responden dan
Sampling dalam peneltian ini adalah setelah data terkumpul tugas pertama
sebagian dari pasien yang dirawat di dalam analisis kasus adalah menulis
Ruang Anggrek yang memenuhi faktor penyebab kejadian infeksi
kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria daerah operasi. Rekaman data
inklusi sampel pada penelitian ini tersebut akan menjadi informasi
adalah : 1) bersedia menjadi pokok yang akan digunakan untuk
responden dengan menandatangani mengerjakan analisis kejadian
informed consent. 2) ibu dengan infeksi daerah operasi pada pasien
persalinan section caesarea (SC) di pasca section caesarea.
Ruang Anggrek RSUD dr. T.C.
Hillers Maumere. 3) ibu nifas pasca HASIL
section caesarea (SC) yang Data Umum
melakukan kunjungan pemeriksaan 1. Karakteristik responden
setelah pembedahan sampai hari berdasarkan usia.
kesembilan di Poliklinik Kebidanan Tabel 5.1 Distribusi frekuensi
& Kandungan RSUD dr. T.C. Hillers responden berdasarkan usia di Ruang
Maumere. Kriteria eksklusi yaitu : 1) Anggrek dan Poliklinik Kebidanan &
tidak bersedia lagi menjadi Kandungan RSUD dr. T.C. Hillers
responden. 2) ibu dengan persalinan Maumere (n=36).
section caesarea (SC) yang memiliki
penyakit penyerta yaitu diabetes No Usia f %
mellitus (DM), anemia dan TBC. 1 15-20 thn 2 5,5
Pengumpulan data yang 2 21-25 thn 5 16,7
digunakan dalam penelitian ini 3 26-30 thn 11 30,6
adalah penelitian berupa 4 31-35 thn 9 25
karakteristik responden (nama, no. 5 36-40 thn 5 13,9
RM, usia, pendidikan dan 6 41-45 thn 3 8,3
pekerjaan),Lembar observasi SOP
perawatan luka untuk melihat Total 36 100
kepatuhan perawat dalam perawatan Sumber : data primer, Juni 2019
luka/ penggantian balutan luka Berdasarkan tabel 5.1 di atas
berdasarkan No. Dokumen menunjukkan bahwa dari 36
10.22.04.43 RSUD dr.T.C. Hillers responden terdapat lebih banyak
Mauemere. Lembar observasi format responden yang berusia 26-30 tahun
telusur kejadian IDO digunakan berjumlah 11 orang (30,6%) dan

73
Volume VI. No.1 Juni 2019 Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat
ISSN 2460 - 9374

yang paling sedikit responden yang responden terdapat lebih banyak


berusia 15-20 tahun berjumlah 2 responden yang memiliki pekerjaan
orang (5,5%). sebagai IRT (ibu rumah tangga)
2. Karakteristik responden berjumlah 23 orang (63,9%) dan
berdasarkan pendidikan pekerjaan yang paling sedikit
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi berkerja sebagai wiraswasta
responden berdasarkan pendidikan di berjumlah 1 orang (2,8%).
Ruang Anggrek dan Poliklinik
Kebidanan & Kandungan RSUD dr. Data Khusus
T.C. Hillers Maumere (n=36). Faktor kepatuhan SOP perawatan
luka terhadap kejadian infeksi daerah
No Pendidikan f % operasi (IDO) pada pasien pasca
1 Tidak Sekolah 1 2,8 section caesarea (SC).
2 SD 8 22,2
3 SLTP 4 11,1 Tabel 5.4 Distribusi
4 SLTA 12 33,3 karakteristik faktor kepatuhan SOP
5 Perguruan tinggi 11 30,6 perawatan luka terhadap kejadian
infeksi daerah operasi (IDO) pada
Total 36 100 pasien pasca section caesarea (SC)
Sumber : data primer, Juni 2019 di Ruang Anggrek dan Poliklinik
Berdasarkan tabel 5.2 di atas Kebidanan & Kandungan RSUD
menunjukkan bahwa dari 36 dr.T.C.Hillers Maumere (n=36).
responden terdapat lebih banyak
responden yang berpendidikan SLTA Kepatuhan Kejadian IDO
berjumlah 12 orang (33,3%) dan P-
SOP Tidak Terjadi Total
yang paling sedikit responden yang value
perawatan terjadi
tidak sekolah (TS) berjumlah 1 orang luka n f n f n f
(2,8%). Patuh 31 88,6% 4 11,4% 35 100 0.012
3. Karakteristik responden %
berdasarkan pekerjaan Tidak 0 0,0% 1 100,0% 1 100
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi patuh %
responden berdasarkan pekerjaan di
Ruang Anggrek dan Poliklinik Total 31 86.1% 5 13.9% 36 100
Kebidanan & Kandungan RSUD dr. %
T.C. Hillers Maumere (n=36).
Sumber : data primer, Juni 2019
Berdasarkan tabel 5.4 di atas
No Pendidikan f %
menunjukkan bahwa dari 36
1 IRT 23 63,9
responden terdapat lebih banyak
2 Petani 2 5,5
yang patuh dalam melakukan SOP
3 PNS 6 16,7
perawatan luka berjumlah 35 orang
4 Swasta 4 11,1
(97,2%) %) yang tidak terjadi IDO
5 Wiraswasta 1 2,8
terdapat 31 orang (88,6%) dan yang
Total 36 100 terjadi IDO terdapat 4 orang
Sumber : data primer, Juni 2019 (11,4%). Responden yang paling
Berdasarkan tabel 5.3 di atas sedikit adalah yang tidak patuh
menunjukkan bahwa dari 36 dalam melakukan SOP perawatan

74
Volume VI. No.1 Juni 2019 Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat
ISSN 2460 - 9374

luka berjumlah 1 orang (2,8%%) %) terjadinya infeksi luka post SC yaitu


yang tidak terjadi IDO terdapat 0 usia tua dimana metabolisme tubuh
orang (0,0%) dan yang terjadi IDO menurun dapat mempengaruhi
terdapat 1 orang (100,0%). terhadap pembentukan kolagen,
Berdasarkan hasil analisa penurunan elastisitas dan tegangan
statistik menggunakan uji chi-square permukaan kulit hal ini diperkuat
didapatkan p-value = 0.012 < 0,05 oleh penelitian yang menunjukkan
maka Ha diterima Ho ditolak yang bahwa rata-rata infeksi luka operasi
menunjukkan bahwa terdapat pada orang tua meningkat dengan
hubungan yang signifikan antara pertambahan usia.
kepatuhan SOP perawatan luka Menurut asumsi peneliti
terhadap kejadian infeksi daerah bahwa pada penelitian ini sebagian
operasi (IDO) pada pasien pasca besar bidan yang melakukan
section caesarea (SC) di Ruang perawatan luka atau ganti verban
Anggrek dan Poliklinik Kebidanan & sudah sesuai SOP sehingga hasil
Kandungan RSUD dr.T.C.Hillers penelitian menunjukan ada hubungan
Maumere. kepatuhan SOP perawatan luka
dengan kadian IDO. Saat melakukan
PEMBAHASAN tindakan perawatan luka harus sesuai
Faktor kepatuhan SOP perawatan SOP dan juga memakai alat yang
luka terhadap kejadian infeksi daerah disterilkan terlebih dahulu. Jika ada
operasi (IDO) pada pasien pasca beberapa pasien yang akan
section caesarea (SC). melakukan perawatan luka maka alat
yang akan digunakan tidak
Penelitian serupa juga menggunakan alat yang sudah
dilakukan oleh Imam Munandar dipakai terlebih dahulu melainkan
(2018) dalam hasil penelitian harus menyediakan satu set alat steril
menemukan bahwa ada hubungan yang lainnya. Melakukan tindakan
kepatuhan perawat dalam perawatan luka sesuai dengan
pelaksanaan SOP perawatan luka tahapan-tahapannya dan petugas
operasi dengan kejadian infeksi luka menggunakan sarung tangan steril
operasi SC dengan p value = 0,000 untuk satu pasien, hal ini dilakukan
berarti < 0,05. Sebagian besar tidak untuk menghindari risiko terjadinya
terjadi infeksi yaitu sebanyak 19 infeksi daerah operasi pasca SC.
responden (63%) dan sisanya 11 Tetapi masih terdapat sebagian kecil
responden (37%), luka dengan bidan yang tidak patuh saat
kemungkinan terinfeksi sangat kecil melakukan SOP perawatan luka hal
karena dilakukan dalam keadaan ini disebabkan karena tingkat
steril. Kepatuhan dapat dipengaruhi aktifitas bidan yang sangat tinggi
oleh faktor internal dan faktor akibat banyaknya jumlah pasien
eksternal seperti usia, pendidikan, sehingga terkadang bidan lalai dalam
pengetahuan dan masa kerja. melakukan tindakan perawatan luka
Sedangkan fakor yang yang sesuai SOP, tidak tersedianya
mempengaruhi kepatuhan adalah alat steril kom untuk larutan
pendidikan usia dan motivasi. antiseptik dan terbatasnya jumlah set
Beberapa hal yang berperan dalam alat steril ganti verban yang tersedia

75
Volume VI. No.1 Juni 2019 Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat
ISSN 2460 - 9374

diruangan yaitu 5 set alat steril ganti Untuk dapat menambah


verban yang tidak sebanding dengan masukan terhadap mutu
jumlah pasien yang tiap harinya pelayanan Rumah Sakit
harus melakukan perawatan luka saat disarankan bagi bidan/perawat
pasien pulang yaitu bisa lebih dari 5 dan tenaga kesehatan lainnya
orang sehingga hal ini dapat untuk melakukan penyuluhan
berpengaruh dengan ketidakpatuhan pada pasien untuk menjaga dan
saat melakukan perawatan luka yang merawat luka setelah operasi SC.
sesuai dengan SOP yang berlaku di Selain itu para ahli gizi dapat
RSUD dr. T.C Hillers Maumere. memberikan penyuluhan tentang
KESIMPULAN nutrisi yang baik untuk
Berdasarkan hasil penelitian mempercepat proses
dan pembahasan tentang “hubungan penyembuhan pasien, sehingga
kepatuhan SOP perawatan luka dapat menurunkan angka
Analisis dengan kejadian infeksi kesakitan ibu yang disebabkan
daerah operasi (IDO) pada pasien oleh infeksi pada masa nifas.
pasca section caesarea (SC) di Diharapkan juga ada bahan
Ruang Anggrek dan Poliklinik evaluasi kembali mengenai lama
Kebidanan & Kandungan RSUD waktu kunjungan pemeriksaan di
dr.T.C.Hillers Maumere” dapat Poliklinik kebidanan &
disimpulkan terdapat hubungan yang Kandungan, agar dapat
signifikan antara kepatuhan SOP meningkatkan personal hygiene
perawatan luka terhadap kejadian pasien sehingga dapat
infeksi daerah operasi (IDO) pada meminimalisir tingkat kejadian
pasien pasca section caesarea (SC) IDO. Hal ini juga menjadi salah
di Ruang Anggrek dan Poliklinik satu pemicu kejadian IDO pada
Kebidanan & Kandungan RSUD pasien paca SC karena lama
dr.T.C.Hillers Maumere. waktu perawatan luka atau ganti
verban dari hari ketiga setelah
SARAN pasien pulang sampai kunjungan
1. Bagi Pasien pemeriksaan hari kesembilan
Diharapkan bagi ibu untuk setelah operasi di Poliklinik
tetap memperhtikan personal kebidanan & Kandungan RSUD
hygiene dan kebutuhan nutrisi dr.T.C.Hillers Maumere.
tubuh untuk mempercepat proses
penyembuhan luka saat dirumah
agar dapat membantu DAFTAR PUSTAKA
meminimalisir tingkat kejadian 1. Alam, N., Elsye M. R., Ekorini
IDO saat pasien pulang sampai Listiowati. (2017). Factor risiko
dengan melakukan kunjungan kejadian infeksi daerah operasi
pemeriksaan luka operasi di pada bedah digestif di rumah
Poliklinik kebidanan & sakit swasta. Jurnal kesehatan
Kandungan RSUD dr.T.C.Hillers masyarakat vol. 11 issue 2
Maumere. September 2017.
2. Bagi Rumah Sakit 2. Andi, Adriana at. (2017). Effect
of surgical safety checklist

76
Volume VI. No.1 Juni 2019 Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat
ISSN 2460 - 9374

implementation on surgical 9. Elbur, AI, Yousif MA, Elsayed


injury infection of caesarean ASA, Rahman MEA. (2011).
section patients in Tenriawaru Prevalence and predictors of
hospital Bone district. wound infection in elective clean
3. Anzali, RA. (2013) Identifikasi and clean / contaminated surgery
dan uji sensitivitas bakteri aerob in Khartoum Teaching Hospital,
penyebab infeksi luka operasi Sudan. Int J Infect Control.
pada pasien pasca operasi di 10. Faridah, Andayani & Inayati.
bangsal perawatan bedah RSUD (2012). Pengaruh Umur dan
Arifin Achmad Provinsi Riau Penyakit Penyerta terhadap
[skripsi]. Pekanbaru. Fakultas Resiko ILO pada Pasien Bedah
Kedokteran Universitas Riau . Gastrointestinal.
4. Asyifa, A., Suarnianti, Mato. 11. Fery, P. T. Sandy, Roni Y.,
(2012). Faktor- Faktor yang Ngesti W. Utami. (2013). Infeksi
Berhubungan dengan ILO di Luka Operasi Post Operasi
RSUP DR. Wahidin Laparatomi.
Sudirohusodo Makassar. Vol 1 12. Fridawaty, R., Tjahjono K., Adi
no 2. Diakses 10 Februari 2016 Utarini. (2013). Determinan of
5. Ahsan, Nursalam, Nyoman A. surgical site infection post
Damayanti. (2013). Nursing care section caesarea. Jurnal
knowledge management based kesehatan masyarakat nasional
training decrease nosocomial vol. 8 no. 5 Desember 2013.
infection incident in post sectio 13. Gould, D. Causes. (2012).
caesarea patients. Jurnal Ners Prevention and Management of
Vol. 8. No. 2 Oktober 2013 : Surgical Site Infection. Nursing
202-210. standard. 26: 47-56.
6. Brown, J, Thompson M, Sinnya 14. Hasmanidar. (2015). Faktor-
S, Jeffery A, Costa CD, Woods faktor yang mempengaruhi
C, et al,. (2013). Pre-incision lamanya penyembuhan luka
antibiotic prophylaxis reduces the pasca section caesarea (SC) di
incidence of post-caesarean rumah sakit umum daerah Zainal
surgical site infection. Journal of Abidin Banda Aceh.
Hospital Infection. 2013; 83: 68- 15. Haugen, AS. (2015). Effect of
70. the World Health Organization
7. Ekaputra, Erfandi. (2013). checklist on patient outcomes.
Manajemen Luka. Jakarta; Trans Annal of Surgery, 261 (5),
Info Media. pp.491-499.
8. Erni, Kurnia. (2017). Pengaruh 16. Indarmien, Netty. (2012).
pendidikan kesehatan Personal Hubungan mobilisasi dini dengan
Hygiene Pre Operatif Terhadap penyembuhan luka post seksio
Tingkat Pengetahuan dan cesarean di ruang rawat gabung
Perilaku Pencegahan Infeksi kebidanan RSUD H. Abdul
Luka Operatif (ILO) Di Rumah Manap Kota Jambi. Jurnal
Sakit PKU Muhammadiyah penelitian vol. 15, no. 1, Januari-
Gombong. Juni 2013.

77
Volume VI. No.1 Juni 2019 Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat
ISSN 2460 - 9374

17. Liya, Adriyanti. (2017). 25. Rustam, Mochtar. (2012).


Application of Dorothy orem Sinopsis Obstetri: Obstetri
theory in giving nursing Fisiologi, Obstetri Patologi.
assessment in Ny Y with case of Jakarta: EGC.
post infection section caesarean 26. Rozada, A., et al,. (2016).
in Bengkulu city hospital. JNPH Hubungan peran manager dengan
vol. 5 no. 2 Desember 2017. pelaksanaan pencegahan dan
18. Nur, I. R. (2018). Hubungan pengendalian infeksi rumah sakit
mobilisasi dini post section di ruang rawat inap bedah Dr. M.
caesarea dengan penyembuhan D jamil Padang. Jurnal kesehatan
luka operasi di ruang nifas rumah andalas 2018.
sakit umum Dewi Sartika Kota 27. Seri, R. B. (2016). Pengaruh
Kendari. edukasi terhadap perilaku
19. Nurul, Fazriyah. (2016). Evaluasi keluarga dalam pencegahan
Penggunaan Antibiotik infeksi luka operasi di rumah
Profilaksis Pada Pasien Bedah sakit Santa Elisabeth Medan.
Apendektomi Dengan Metode Jurnal ilmiah kohesi vol. 2 no. 1
ATC/DDD Dan DU 90% Di Desember 2018.
Rumah Sakit Umum Daerah 28. Sachin, P, Mitesh H, Sangeeta P,
Cengkareng. Sameeta S, Dipa K. (2012).
20. NICE. (2008). Surgical Site Surgical site infection: incidence
Infection: Prevention and and risk factors in a tertiary care
Treatment of Surgical Site hospital, Western India. National
Infection Clinical Guideline. Journal of Community Medicine.
National Collaborating Centre 2012; 3 (2): 193-6.
Women’s and Children’s Health. 29. Wilson, J, Wloch C, Lamagni T,
21. Peraturan Menteri Kesehatan Harrington P, Charlett A,
Republik Indonesia Nomor 27. Sheridan E. Risk. (2012). Factors
(2017). Pedoman Pencegahan for surgical site infection
dan Pengendalian Infeksi (PPI) di following cesarean section in
Pelayanan Kesehatan. England: results from a
22. Remilda, A. Vianti. (2013). multicentre cohort study.
Cemorbidity : apakah merupakan International Journal of Obstetric
factor risiko infeksi luka pasca and Gynaecology. BJOG. 2012;
seksio sesarea. 119: 1324-33.
23. Riyadi, S., & Hatmoko. (2012). 30. World Health Organization
Standar Operating Procedure (WHO). (2010). Caesarean
Dalam Praktik Klinik Section without Medical
Keperawatan Dasar.Yogyakarta; indication increases Risk of
Pustaka Pelajar. Short-term adverse outcomes for
24. Riyadi, S, Kusnanto H. (2006). mothers. Bull WHO
Motivasi dan Reproductive Health and
Perilaku.Semarang:Dahara Prize. Research.
Robbins P. S .2006. Perilaku
Organisasi Indonesia. Jakarta: PT
Indeks. Kelompok Gramedia.

78

Anda mungkin juga menyukai