PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infeksi nosokomial atau yang saat ini lebih dikenal dengan Health-care
Banyak penyebab dari HAIs, salah satunya terkait dengan proses dan
sistem kesehatan, seperti perilaku profesional yang terlibat. Tangan dari petugas
pasien lain dan dari lingkungan yang tercemar kepada pasien. Hand hygiene
di rumah sakit (RS). HAIs masih menjadi permasalahan diseluruh dunia. Angka
sakit pemerintah dengan jumlah pasien 1.527 pasien dari jumlah pasien berisiko
160.417 (55,1%), sedangkan untuk rumah sakit swasta dengan jumlah pasien
991 pasien dari jumlah pasien berisiko 130.047 (35,7%), untuk rumah sakit
1
Tingkat Kepatuhan Perawat..., Rizka Dwi Utami , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
2
ABRI dengan jumlah pasien 254 pasien dari jumlah pasien berisiko 1.672
(9,1%). Plebitis adalah infeksi yang tertinggi dirumah sakit swasta atau
pemerintah dengan jumlah pasien 2.168 pasien dari jumlah pasien berisiko
Angka kejadian infeksi nosokomial telah dijadikan salah satu tolak ukur
mutu pelayanan rumah sakit. Berdasarkan Kepmenkes no. 129 tahun 2008,
nosokomial yang paling sering terjadi di rumah sakit adalah phlebitis, yaitu
inflamasi vena akibat pemasangan infus. Kepmenkes no. 129 tahun 2008
Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar didapatkan data 144 kejadian infeksi
nosokomial selama tahun 2011. Survey yang di lakukan di Instalasi Rawat Inap
oleh hygiene petugas dan penunggu pasien yang kurang melakukan cuci tangan
Tingkat Kepatuhan Perawat..., Rizka Dwi Utami , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
3
bahwa 17,6 % perawat yang mendapatkan infeksi, dan 50% terdapat di bagian
Infeksi RSUP Dr. Djamil Padang didapatkan data bahwa hasil survei
Gawat Darurat RSUP Dr. M. Djamil Padang pada bulan Januari 2010
(Putri, 2011).
menyelenggarakan PPI serta membentuk komite dan tim PPI di rumah sakit.
patient safety. Infeksi masih merupakan salah satu penyebab utama kematian
ibu dan bayi baru lahir. Selain itu, menyebabkan perpanjangan masa rawat inap
bagi penderita. Resiko infeksi di rumah sakit atau yang biasa dikenal dengan
terus meningkat dari 1% di beberapa negara Eropa dan Amerika, sampai lebih
dari 40% di Asia, Amerika Latin dan Afrika. Tujuan utama pengembangan
program patient safety di rumah sakit dan fasiltas pelayanan kesehatan lainnya
Tingkat Kepatuhan Perawat..., Rizka Dwi Utami , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
4
sakit, menurunkan angka HAIs dan melakukan pencegahan agar kejadian yang
Cuci tangan adalah tindakan paling utama dan menjadi satu-satunya cara
mekanik melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan
sabun biasa dan air. Cuci tangan juga bisa dilakukan dengan menggunakan agen
membunuh flora residen dan flora transien daripada mencuci tangan dengan
sabun antiseptik atau sabun biasa dan air (Depkes RI, 2009).
Perawat adalah tenaga medis yang selama 24 jam bersama dengan pasien
yang dirawat di rumah sakit. Peran perawat sangat besar dalam proses
dan sikap yang baik selama merawat pasien. Kepatuhan perawat dalam
Serikat masih sekitar 50%, di Australia masih sekitar 65%. Sama halnya dengan
program cuci tangan yang sejak tahun 2008 dicanangkan di Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo (RSCM) tetapi kepatuhan perawat hanya sekitar 60%. Hal ini
menjadi tantangan yang cukup serius bagi tim pengendali infeksi rumah sakit
Tingkat Kepatuhan Perawat..., Rizka Dwi Utami , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
5
untuk mempromosikan program cuci tangan (Perdalin, 2010 dalam Saragih &
Rumapea 2012).
Kepatuhan Perawat dalam Cuci Tangan Enam Langkah Lima Momen dengan
langkah lima momen dengan kejadian phlebitis di RSI Kendal. Sejalan dengan
kurang sebesar 69,1%, kepatuhan sedang sebanyak 18,6% dan kepatuhan baik
sebanyak 12,4%.
Pelaksanaan cuci tangan itu sendiri belum mendapat perhatian yang serius
pengering tangan dan cairan antiseptik. Namun ketika sudah ada fasilitas,
adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
Tingkat Kepatuhan Perawat..., Rizka Dwi Utami , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
6
juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian
medik.
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Gawat
Darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera
guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut. Para petugas
kesehatan bertugas di unit gawat darurat 24 jam sehari. Semua pasien yang
masuk ke rumah sakit harus melewati IGD, kemudian dilihat dalam hal
Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah area di dalam sebuah rumah sakit yang
Health ED, 2012). Unit IGD memiliki tujuan utama yaitu untuk menerima,
pasien, termasuk pasien yang membutuhkan resusitasi dan pasien dengan tingkat
kesehatan yang diberikan oleh tenaga paramedik yang berada IGD, sehingga
dapat dikatakan kualitas pelayanan IGD merupakan salah satu ujung tombak
adalah suatu unit integral dalam satu rumah sakit dimana semua pengalaman
Tingkat Kepatuhan Perawat..., Rizka Dwi Utami , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
7
pasien yang pernah datang ke IGD tersebut akan dapat menjadi pengaruh
bagaimana kualitas pelayanan yang ada di Rumah Sakit itu sebenarnya (Depkes
RI, 2009).
didapatkan bahwa dari 25 perawat yang bertugas di IGD RSUD dr. R. Goeteng
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dalam setiap tindakan medis,
Hasil observasi yang dilakukan selama 1 hari 3 kali shift (pagi, siang,
malam) terhadap 25 orang perawat yang bertugas di IGD RSUD dr. R. Goeteng
melakukan hand hygiene memang masih kurang. Hal ini terlihat tidak semua
perawat yang bertugas (35%) melaksanakan five moment hand hygiene dalam
tindakan medis. Peneliti juga mengamati bahwa perawat yang melakukan hand
hygiene tidak mengikuti bagaimana prosedur 6 langkah cuci tangan yang benar
sesuai SOP. Data medis menyatakan bahwa angka kejadian infeksi yang terjadi
di IGD RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tidak ada data yang
tercatat secara medis tetapi kejadian timbulnya infeksi diketahui dengan adanya
indikasi perawat yang sakit setelah beberapa hari bertugas menangani kasus
pada pasien.
Tingkat Kepatuhan Perawat..., Rizka Dwi Utami , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
8
mendukung, air yang sering mati, dan tidak adanya handuk/tisu pengering dan
B. Perumusan masalah
Infeksi nosokomial merupakan masalah besar yang dihadapi rumah sakit. dan
dapat disebarkan melalui kontak tangan. Hand Hygiene merupakan salah satu cara
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Purbalingga.
Tingkat Kepatuhan Perawat..., Rizka Dwi Utami , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
9
2. Tujuan Khusus
responden.
kelamin.
pendidikan responden
kerja responden.
pengetahuan responden.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
2. Bagi Responden
medis sebagai satu upaya pencegahan infeksi yang ditularkan melalui tangan.
Tingkat Kepatuhan Perawat..., Rizka Dwi Utami , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
10
Hasil penelitian ini dapat berguna sebagai acuan atau referensi bagi
peneliti yang hendak melakukan penelitian lebih lanjut tentang hand hygiene
E. Penelitian Terkait
pada keluarga pasien di ICU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
±1,25762.
Perawat dalam Praktik Hand Hygiene di Ruang Cendana IRNA RSUP Dr.
Tingkat Kepatuhan Perawat..., Rizka Dwi Utami , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
11
Yogykarta dengan nilai signifikansi p < 0,05 yaitu sebasar 0,000 dan nilai
Tingkat Kepatuhan Perawat..., Rizka Dwi Utami , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
12
' Lima saat untuk kebersihan tangan ''. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Tingkat Kepatuhan Perawat..., Rizka Dwi Utami , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017