PENDAHULUAN
Penyakit akibat kerja dapat menyerang semua tenaga kerja di rumah sakit
akibat pajanan berbagai bahan berbahaya biologik, kimia, fisik di dalam lingkungan
rumah sakit sendiri. Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang timbul atau didapat
pada waktu melakukan pekerjaan (Irianto, 2013). Rumah sakit merupakan salah
satu Institusi Pelayanan kesehatan yang menjadi tempat penyebaran penyakit
infeksi baik buat pasien, tenaga kerja ataupun pengunjung. Petugas di lingkungan
rumah sakit begitu berdampak dengan kontak langsung pada agent penyakit
menyebar lewat darah, sputum, jarum suntik dan sebagainya.
Usia berpengaruh terhadap pola pikir seseorang dan pola pikir berpengaruh
terhadap perilaku seseorang, semakin cukup usia seseorang akan semakin matang
dalam berpikir atau bertindak (Hartono, 2015). Penelitian yang dilakukan oleh
Setiawati (2009) dan Damanik (2012) yang menunjukkan bahwa petugas kesehatan
dengan rentang usia dewasa awal (18-40 tahun) lebih banyak tidak taat dalam
melakukan hand hygiene, sehingga diperoleh bahwa petugas kesehatan pada
rentang usia dewasa madya (>40-60 tahun) mempunyai peluang 0,94 kali untuk taat
melakukan hand hygiene dibandingkan dengan petugas kesehatan pada rentang usia
dewasa awal
Menurut Azwar (2009), apa yang telah dialami seseorang akan ikut
membentuk dan mempengaruhi penghayatan terhadap stimulasi sosial yang akan
menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap. Sikap merupakan reaksi atau respon
yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau faktor tersebut akan
mempengaruhi seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan. Penelitian Sobur
(2015) menyatakan sikap perawat dalam cuci tangan menunjukkan dimana 81
perawat (75,7%) memiliki sifat positif dan 26 perawat (24,3%) memiliki sikap
negatif.
Berdasarkan data sekunder yang di peroleh pada bulan april- juni 2018 di
RSUD dr. Rubini mempawah menunjukkan angka kepatuhan cuci tangan “lima
moment” perawat pada pelayanan rawat inap pada bulan April dengan presentase
35,1 %, bulan Mei dengan presentase 38,2 % dan bulan Juni dengan presentase 39,8
% dengan rata- rata yaitu 37,7 %. hal ini menunjukkan bahwa angka kepatuhan
“hand higine five moment” di RSUD dr. Rubini Mempawah masih dibawah standar,
sedangkan standar atau target yang diharapkan yaitu >50% yang menunjukkan
masih minimal nya kepatuhan petugas RSUD dr. Rubini Mempawah dalam
melakukan cuci tangan. Data tersebut dikumpulkan dengan cara menggunakan
lembar observasi berupa format yang berisi item- item yang perlu diamati
menggunakan checklist dengan Angka kepatuhan cuci tangan paling rendah
berasarkan lima momen adalah sebelum kontak dengan pasien dan setelah kontak
dengan lingkungan sekitar pasien.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan data sekunder yang didapat dari RSUD dr.Rubini mempawah yang
menunjukkan angka kepatuhan cuci tangan “Five Moment” perawat yang masih
dibawah standar. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahu faktor apa saja yang
mempengaruhi kepatuhan cuci tangan “Five Moment” pada perawat di ruang rawat
inap RSUD dr. Rubini Mempawah pada tahun 2019.
Nama, Judul penelitian Tujuan penelitian Metode penelitian Hasil penelitian Perbedaan
Tahun,
Esti Hubungan Sikap Penelitian ini penelitian ini adalah Hasil penelitian Variable terikat
Suhartini, Dengan Kepatuhan bertujuan untuk non eksperimental sikap perawat dalam penelitian yaitu
2017 Perawat dalam Hand mengetahui dengan rancangan hand hygiene five penerapan hand
Hygiene Five Hubungan Sikap penelitian descriptive moment di ruang hygine five moment
Moment di Ruang Dengan Kepatuhan correlational studies. rawat inap kelas III perawat, variable
Rawat Inap Kelas Perawat dalam Analisa data yang RSUD Sleman bebas yaitu sikap
Iii RSUD Sleman Hand Hygiene Five digunakan adalah uji menunjukkan ada dan kepatuhan
Moment di Ruang korelasi gamma hubungan antara perawat dalam
Rawat Inap Kelas sikap dengan penerapan hand
Iii RSUD Sleman kepatuhan perawat hygine five moment
dalam hand hygiene
five moment di Sampel penelitian
ruang rawat inap yang digunakan
kelas III RSUD adalah 60 perawat
dari ruang rawat
inap kelas III
RSUD Sleman.
Nastiti Faktor-Faktor Yang Penelitian ini Penelitian ini Hasil penelitian Variable terikat
Agustanti, Mempengaruhi bertujuan untuk menggunakan desain menunjukkan penelitian yaitu
2017 Kepatuhan Hand mengetahui Faktor- analitik korelasi Terdapat hubungan penerapan hand
Hygiene 5 Moment Faktor Yang dengan pendekatan faktor supervisi, hygine five moment
Pada Bidan di Mempengaruhi cross sectional fasilitas, motivasi pada bidan,
Ruang Bersalin dan Kepatuhan Hand pada bidan di ruang variable bebas yaitu
Ruang Bougenvil Hygiene 5 Moment bersalin dan ruang supervisi, fasilitas,
RSUD Dr Pada Bidan di bougenvil RSUD dr motivasi yang
Soedirman Ruang Bersalin dan Soedirman mempengaruhi
Kebumen Ruang Bougenvil Kebumen Tahun kepatuhan hand
RSUD Dr 2017 hygine five moment
Soedirman pada bidan
Kebumen
Sampel penelitian
31 bidan di ruang
Bersalin dan ruang
Bougenvile RSUD
dr Soedirman
Kebumen
Latifah Faktor – Faktor Penelitian ini Desain Penelitian hasil penelitian Variable terikat
Ratnawatia, Yang Berhubungan bertujuan untuk yang digunakan tersebut didapatkan penelitian yaitu
Sondang Dengan Kepatuhan mengetahui faktor- adalah diskriptif data bahwa tingkat penerapan hand
Sianturi, Perawat Dalam faktor yang korelasional dengan pengetahuan hygine five moment
2018 Menerapkan Hand berhubungan pendekatan cross perawat di Rumah perawat, variable
Hygiene dengan kepatuhan sectional. sakit X sudah baik bebas yaitu tingkat
perawat untuk sehingga perawat pengetahuan
menerapkan hand relatif patuh dalam perawat dalam
hygiene di Rumah menerapkan hand penerapan hand
Sakit X Cibubur hygiene didalam hygine five moment
pekerjaannya sehari-
hari
Sampel penelitian
82 orang dengan
menggunakan
teknik total sampel
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Faktor Predisposing
a. Karakteristik individu ( Usia,
Jenis kelamin, Tingkat
pendidikan, Masa kerja)
b. Pengetahuan
c. Sikap
d. Persepsi
e. Keyakinan
f. Nilai-nilai, tradisi
2. Enabling factor
a. Fasilitas
Kepatuhan perawat
b. Pelatihan
melakukan hand higine
five moment
3. Reinforcing factor
a. Kebijakan direktur
b. Pengawasan Supervise PPI
Gambar 2.1
Notoadmojo 2010
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
1. Usia
2. Tingkat Pendidikan
3. Masa Kerja
Kepatuhan perawat
4. Pengetahuan tentang hand higine
melakukan hand higine
5. Sikap tentang hand higine
five moment
6. Fasilitas
7. Pelatihan
8. Pengawasan Supervise PPI
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini merupakan desain penelitian
kuantitatif, yaitu dengan jenis penelitian cross sectional karena penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kepatuhan perawat dalam melakukan hand
hygiene dan determinannya pada perawat di ruang rawat inap di Rumah Sakit
Umun Dokter Rubini Mempawah Tahun 2019.
4.3 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat di ruang rawat inap
yang berinteraksi langsung dengan pasien di Rumah Sakit Umun Dokter
Rubini Mempawah.
4.4 Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
proporsional yaitu sampel yang diambil mengikuti perbandingan banyaknya
anggota antar subpopulasi, atau dari setiap subpopulasi diambil sampel
sebanding jumlah anggota yang ada dalam subpopulasi tersebut
1. Alat Penelitian
alat penelitian yang diisi oleh peneliti dengan menggunakan lembar check
list ( √).
a. Lembar kuisioner
Lembar kuisioner yang berkaitan dengan faktor kepatuhan perawat
moment
c. Uji
Daftar pustaka
Damanik, Sri Melfa., dkk. (2012). Kepatuhan Hand Hygiene di Rumah Sakit
Immanuel Bandung. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran
Kurniawati, A. F., Satyabakti, P., & Arbianti, N. (2015). Perbedaan risiko multidrug
resistance organism (MDROS) menurut faktor risiko dan kepatuhan hand
hygiene. Jurnal Berkala Epidemiologi, 3(3), 277–289.
Maryunani, Anis. (2013). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat . Jakarta: Trans Info
Media.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan kesehatan kerja rumah
sakit. Jakarta: Anonim.
Notoatmodjo, S. (2011). Kesehatan masyarakat: Ilmu & seni edisi revisi 2011.
Jakarta: PT Rineka Cipta
Sobur, S. (2015). Hubungan Sikap Dan Kepatuhan Cuci Tangan Pada Perawat
Rawat Inap RSUD Kota Semarang tahun 2015.
<jurnal.unimus.ac.id/index.php/pe rawat/article/view/423>
Sunaryo. (2004). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC
nd
WHO. (2002). Prevention of Hospital-acquired Infections A Practical Guide 2
Edition.
WHO. (2009). WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care: First Global
Patient Safety Challenge Clean Care is Safer Care.