Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn“ S ” DENGAN POST OP

BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA DI RUANG ASPARAGA di


RSUD dr HARYOTO LUMAJANG

Oleh :

MUHAMMAD WAHYUDI
NIM: 2014901042

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAJAPAHIT
MOJOKERTO
2020/2021

LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan dengan judul :
POST OP BPH ( BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA)

Telah disahkan pada :


Hari :jumat
Tanggal :20-11-2020

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Aleikh Mustikawati, S.Kep. Ners.


(ATIKAH FATMAWATI, NIP.198110112011012009
S.,Kep.,Ns.,M.Kep)
NIK.220250155)

Mengetahui,
Kepala Ruangan

Siti Fitryah, S.Kep. Ners.


NIP.198108132006042022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TUAN “ J ” DENGAN POST OP BPH
(BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA) DI RUANG ASPARAGA di RSUD
dr HARYOTO LUMAJANG

PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 18 November 2020
Tanggal pengkajian : 19 November 2020
Ruangan : Asparaga
No. Kamar : A16
No. Register : 378773
Diagnosa medis : Post Op BPH

A. IDENTITAS
1. Nama : Tn. supani
2. Umur : 63 Tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Suku/bangsa : Madura
6. Pendidikan : SD
7. Pekerjaan : Petani
8. Alamat : sidorejo- Rowokangkung
9. Penanggung jawab : dr. Farid Setyono, SP. U

B. RIWAYAT SAKIT DAN KESEHATAN


1. Keluhan Utama
Saat MRS : Klien mengatakan nyeri post operasi
sebelum MRS : Klien mengatakan nyeri saat BAK. Nyeri seperti
tertusuk-tusuk, nyeri terasa terus menerus.
2. Riwayat Penyakit Sekarang (PQRST)
Klien mengatakan ± 1 minggu yang lalu mengeluh nyeri pada saat
BAK, baru pada tanggal 18 November 2020 klien dibawa oleh
keluarga ke RSU dr. Haryoto di POLI URO oleh dokter diagnosa
BPH dan harus dilakukan operasi, dan pada tanggal 19 November
2020 jam 09:30 dilakukan operasi oleh dokter.
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan belum pernah mengalami sakit seperti ini,
Belum pernah mengalami perbedahan atau operasi. Tidak memiliki
DM dan HT.
3. Riwayat Alergi
Tidak memiliki riwayat alergi obat maupun makanan.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan kalau dia dan keluarganya selalu memeriksakan
diri di petugas kesehatan saat sakit.
5. Susunan Keluarga/Genogram (minimal 3 generasi)
Keterangan :
= Perempuan

= Laki- laki
= Pasien
= Tinggal serumah
= Garis pernikahan

C. POLA FUNGSI KESEHATAN (Gordon’s Functional Health)


1. Pola Nutrisi/Metabolik
a) Makan Sebelum MRS Saat MRS
Jenis Nasi, Lauk, Sayur Puasa
Porsi 1 Piring
Frekuensi 3 x / Hari
Diet khusus -
Makanan yang Semua suka
disukai -
Pantangan Bagus
Nafsu makan -
Ket -
Kesulitan menelan -
Gigi palsu -
Keluhan lain

b) Minum Sebelum MRS Saat MRS


Frekuensi 8 – 10 kali Puasa
Jumlah 8 gelas – 10 gelas /hari
Jenis Air putih, Kopi 2 x
Keluhan -

2. Persepsi/Penatalaksanaan Kesehatan
Pasien mengatakan mengerti tentang sakit yang dialaminya dan
merasa kesehatan itu penting.
3. Pola Istirahat Tidur
Pola Istirahat Tidur Sebelum sakit Saat sakit
a) Waktu tidur Malam 21.00 – 04.00 Tidur jam 3 pagi – 5
pagi
b) Jumlah 7 jam 2 jam
c) Keluhan - Tidak bisa tidur
selama MRS

4. Pola Aktivitas dan Kebersihan Diri


Alat bantu : Dalam beraktivitas pasien tidak
menggunakan alatbantu.

Kebersihan diri :
 Mandi : 2 x/hari
 Gosok gigi : 2 x/hari
 Keramas : 2 hari sekali
 Potong kuku : 1 x / minggu dan dirasa kalau sudah
panjang
Aktivitas sehari-hari : Bekerja sebagai petani
Rekreasi : Jarang
Saat MRS : klien mengatakan aktivitas dibantu oleh
keluarga dari makan, minum, mandi, toileting, berpakaian , mobilitas,
ROM 5.

Aktivitas Skor
0 1 2 3 4
Mandi V
Berpakaian V
Eliminasi V
Mobilisasi di tempat
V
tidur
Pindah V
Ambulasi V
Naik tangga V
Keterangan skoring :
0 : mandiri
1 : dibantu sebagian
2 : perlu bantuan orang lain
3 : perlu bantuan orang lain dan alat
4 : tergantung/tidak mampu

5. Pola Eliminasi
a) BAB

BAB Sebelum MRS Saat sakit


Frekwensi : 1 x / Hari Belum BAB
Konsistensi : Padat -
Warna : Kuning -
Keluhan : - -
Keterangan : - -

b) BAK

BAK Sebelum MRS Saat sakit


Frekwensi : ± 6 x / Hari 6 x / Hari
Warna : Kuning Kuning
Jumlah : ± 6 x 250 ml 6 x 250 ml
Keluhan : - -
Keterangan : - -
6. Pola Nilai dan Kepercayaan
Pelaksanaan ibadah : Pasien selalu melakukan sholat 5 waktu
Larangan agama : -
Keterangan :-
7. Pola Seksual Reproduksi
Pasien mengatakan sunat saat masih umur 10 tahun dan saat ini tidak
menggunakan alat kontrasepsi.
8. Pola Kognitif Perceptual
a) Bicara : Pasien menggunakan komunikasi verbal
b) Bahasa : Madura
c) Kemampuan membaca : Bisa membaca
d) Tingkat ansietas : Pasien mengatakan takut untuk bergerak
e) Perubahan sensori : Pasien tidak mengalami perubahan
sensori baik pada pengelihatan, pendengaran, penciuman,
pengecapan dan peradapan.
10. Pola Koping
a) Kehilangan perubahan yang terjadi sebelumnya :
Setiap hari bekerja jadi petani, sekarang harus istrirahat di RS
karena sakit.

b) Koping adaptasi yang sering dipakai :


Pengambilan keputusan dilakukan bermusyawarah dengan
keluarga intinya.
11. Pola Peran Berhubungan
Pasien sangat kooperatif dengan perawat dan tim kesehatan
memiliki hubungan harmonis dengan keluarga dan tetangganya.
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status kesehatan umum
Keadaan/ penampilan umum :
Kesadaran : Composimentis GCS : 456
BB sebelum sakit : 60 Kg TB : 162 cm
BB saat ini : 60 Kg
Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg, Suhu : 36 oC
HR :88 x/ mnt, irama : reguler , Kekuatan : nadi kuat
RR :20 x/ mnt, irama : reguler , Kedalaman : …………….....
2. Pemeriksaan fisik (head to toe)
a. Kepala
Rambut
 Warna : Hitam
 Distribusi : Rambut merata tidak ada kebotakan
 Kebersihan : Tidak ada ketombe
 Lain-lain : Tidak teraba adanya benjolan
Muka
 Raut muka : Menyeringai
 Warna : Kemerahan
 Kebersihan : Bersih
 Lain-lain : Bentuk wajah simetris

Mata
 Kelopak mata : Simetris tidak ada oedem.
 Konjungtiva : Tidak anemis
 Sklera : Putih
 Pupil : Isokor
 Lain-lain : Pasien melihat tanpa bantuan kacamata
Hidung
 Kebersihan : Tidak ada sekret
 Sekresi : Tidak ada sekret
 Lain-lain : Tidak ada secret
Mulut
 Keadaan bibir : Lembab
 Lidah : Bersih
 Tonsil : Ti
 Bau mulut : Pasien menggunakan masker
Gigi
 Keadaan gigi : Bersih
 Gusi : Kemerahan, tidak ada perdarahan
Telinga
 Keadaan telinga : Tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan
 Sekresi : Tidak ada kotoran
 Gangguan pendengaran : Pendengaran jelas
b. Leher
 Pembesaran kel.Thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
 Pembesaran kel. limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
 Distensi vena jugularis : Tidak ada distensi vena jugularis
 Posisitrakea : Simetris
 Kaku kuduk :-
c. Dada
Paru
 Inspeksi : Normal chess
 Palpasi :Tidak ada nyeri tekan
 Perkusi : Pekak
 Auskultasi : Tidak terdengar suara tambahan
Jantung
 Inspeksi : Tidak terlihat ictus cordis
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
 Perkusi : Pekak
 Auskultasi : Tidak terdengar suara tambahan
Payudara
 Bentuk payudara : Simetris
 Ukuran payudara : -
 Areola :Hitam
d. Abdomen
Inspeksi : terdapat luka pembedahan daerah suprapubis,panjang luka
± 5 cm dan terdapat ± 5 jahitan, luka bersih, tidak ada pus, tidak
bengkak, tampak warna kemerahan, tidak ada edema, terpasang
drainase.
 Auskultasi : BU 8 x /mnt
 Perkusi : Tympani
 Palpasi : Nyeri tekan pada daerah sekitar luka
operasi, skala nyeri 8
e. Genetalia dan anus
Kebersihan : Tidak terkaji
Keadaan : -

f. Ekstremitas 5 5
 Kekuatan otot :
4 4

 Kelainan ekstremitas :

 
 Edema :
 

g. Kulit dan kuku


 Kebersihankulit : Bersih
 Warna : Coklat
 Turgor : Baik
 Kondisi akral : Hangat
 Capilary Refill Time (CRT) :  3 dtk
h. Pemeriksaanneurologis
Rangsangan meningeal :Tidak ada kaku kuduk

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Jenis Tanggal Hasil Pemeriksaan


Laboratorium 18-11-2020 Hb :13,9
Lekosit : 6. 490
Eritrosit : 4,72
LED : 25
Hematokrit : 41
Trombosit :280.000
Diffcount : 4 / 1 / 0 / 58 / 26/ 11
SGOT : 28
SGPT :21
Kalium : 3,9
Natrium :139
Clorida : 105
BUN :10,51
Creati :1,09
GDA :101
PTT : 13,6 detik IIVR 1,01
APTT :31,5 dtk

Rὂ 18-11-2020 Cardiomegali

F. TERAPI
Tanggal : 19-11-2020
Inf NS 1500 cc / 24 jam
Inj ceftriaxon 2x 1g
Inj antrain 3 x 1 amp
Inj kalnex 3 x 500 mg
-spooling NS sampai urine jernih
- diit TKTP

Tanggal : 20-09-2020
Inf NS 1500 cc / 24 jam
Inj ceftriaxon 2x 1g
Inj antrain 3 x 1 amp
Inj kalnex 3 x 500 mg
-spooling NS sampai urine jernih
- diit TKTP

Lumajang, 19-11-2020
Perawat

(MUHAMMAD WAHYUDI)
F. ANALISA DATA
Nama : Tn. S
No. register : 37 87 73

Data Etiologi Masalah Keperawatan


DS : Pasien mengatakan nyeri Agen pencedera Nyeri akut
pada luka operasinya fisik

DO : - K/u lemah
- GCS 456 TD: 120/00 Hr 88 x
/mnt/RR: 20x/mnt
- Terdapat bekas operasi tertutup
kasa pada perut kanan bawah.
- Pasien menyeringai
- Skala nyeri 6

DS : Pasien mengatakan takut Gangguan Nyeri


untuk bergerak mobilitas fisik

DO : - K/u lemah
- GCS 456
- TD: 120/80
- Hr: 88 x /mnt.
- RR: 20x/mnt
- pasien enggan untuk
melakukan pergerakan
- adanya bekas operasi
tertutup kasa di bagian perut
kanan bawah
Data Etiologi Masalah Keperawatan

DS : Pasien mengatakan terasa Resiko infeksi


panas pada bekas operasinya

DO :

- K/u lemah,
- GCS 456
- T 120/80
- 88x/mnt,
-RR: 20x/mnt

- terlihat panjang luka ± 5


cm dan terdapat ± 5 jahitan, luka
bersih,
- tampak kemerahan , tidak
ada pus, tidak bengkak
Data Etiologi Masalah Keperawatan

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut b/d agen pencedera fisik ( post operasi)


2. Gangguan mobilitas fisikb/d nyeri
3. Resiko Infeksi b/d efek prosedur infasiv

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

Tanggal Nama &


No. Diagnosa Keperawatan Ditemukan Teratasi
Paraf
1. Nyeri akut b/d agen pencedera 18-11-20 WAHYUDI
fisik (prosedur oprasi)

2. Gangguan mobilitas fisik b/d 18-11-20 WAHYUDI


nyeri

3. Resiko Infeksi b/d efek prosedur 18-11-20 WAHYUDI


invasif
NURSING CARE PLAN (NCP)

Nama : Tn. S
No. register : 3787 73

No. Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi


Keperawatan
1. Nyeri akut b/d Setelah 1. Melaporkan nyeri 1. Manajemen nyeri ( I. 08238)
agen pencedera dilakukan terkontrol Observasi
fisik (prosedur asuhan meningkat. a. Indentifikasi skal nyeri
operasi) keperawatan 2. Teknis non b. Indentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
dalam waktu 1 x farmakologi frekwensi, kwalitas, intensitas nyeri.
24 jam nyeri meningkat c. Indentifikasi respons nyeri non verbal
akut menurun. 3. Penggunaan Terapeutik
analgesic a. Berikan teknik non farmakologis untuk
menurun mengurangi rasa nyeri ( MRS teknik relaksasi
nafas dalam terapi music).
b. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri ( Mis suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan).
c. Memfasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
a. Ajarkan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri.
b. Jelaskan penyebabm periodedan pemicu nyeri
c. Ajurkan pasien menggunakan analgetik secara
tepat.
Kolaborasi
 Pemberian analgesic jika perlu
NURSING CARE PLAN (NCP)

Nama : Tn. S
No. register : 37 87 73

No. Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi


Keperawatan
2. Gangguan Setelah 1. Pergerakan Dukungan Mobilisasi
mobilitas fisik b/d dilakukan ekstremitas baik Observasi:
nyeri asuhan 2. Kekuatan otot
keperawatan a. identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
selama 2x24 jam 5|5 lainnya dan toleransi fisik
diharapkan
mobilitas fidik b.monitor TD, Hr, sebelum memulai mobilisasi
meningkat 3.mobilitas aktif c. Monitor kondisi umum selama mobilisasi
4. nyeri berkurang
Terapiutik:
a. fasilitasi untuk melakukan pergerakan bila perlu
dengan alat bantu
b. libatlkan keluarga untuk membantu
meningkatkan pergerakan

Edukasi:
a. jelaskan tujuan prosedur mobilisasi
b. ajarkan mobilisasi sederhana yang bisa
dilakukan
3. Resiko Infeksi b/d Tingkat infeksi 1. tidak demam Perawatan area insisi
Efek Prosedur menurun 2. kulit disekitar luka Observasi :
invasif operasi tidak a. periksa lokasi insisi adanya kemerahan ,
kemerahan bengkak, atau tanda-tanda dehisen atau eviseral
3. tidak nyeri b. monitor tanda dan gejala infeksi
4. tidak bengkak c. monitor proses penyembuhan insisi

Terapiutik:
a. bersihkan area insisi dengan pembersih yang
tepat
b. usap area insisi dari area bersih ke area yang
kurang berih
c. bersihkan area disekitar drainase
d.pertahankan posisi drainase
e. berikan salep antiseptik jika perlu
f. ganti balutan luka sesuai jadwal

edukasi:
a. jelaskan prosedur pada pasien
b. ajarkan meminimalkan tekanan pada tempat
insisi
c. ajarkan cara merawat area insisi
IMPLEMENTASI dan EVALUASI
Nama : Tn. S
No. register : 37 87 73
No. Dx. Tgl/jam Implementasi Paraf Tgl/jam Evaluasi Paraf
Kep.
20-11- 1. Mengukur 20-11- S :Pasien mengatakan nyeri pada
2020 TTV.t.110/70,hr 86x/mnt 2020 luka
2. Mengindentifikasi skala operasinya.
nyeri,skala nyeri 7
13.00 3. Mengindentifikasi O :K/u lemah GCS 456 T 110/70
respon nyeri 16.00 Hr 86
4. Memberikan lingkungan x /mnt pasien masih
yang nyaman menyeringai skala nyeri 6
1.
5. Memberikan posisi yang
nyaman
14.00 6. Ajarkan pasien untuk A :Masalah nyeri akut belum
relaksasi nafas dalam teratasi
7. Pemberian Inj analgetik P :Lanjutkan intervensi OTEK
tramadol drip 50 mg (Observasi, Terapeutik,
Edukasi,
Kolaborasi).
2. 20-11- 1. Mengukur TTV, 20-11- S :Pasien mengatakan takut untuk
2020 110/60,hr 85x/mnt 2020 bergerak karena nyeri.
2. Menjelaskan kepada
13.00 pasien tujuan dan O :K/u lemah GCS 456,
mobilisasi -T 110/70
3. Ajarkan pada pasien 16.00 -Hr 86 x/mnt.
utnuk mika mika secara Kekuatan otot
bertahap.
5 5
4. Berikan bantuan bantal
atau guling saat mika- 4 4
miki
5. Mengukur atau Pasien masih enggan untuk
mengindentifikasi nyeri bergerak.
atau keluhan fisik A :Masalah belum teratasi
lainnya P :Lanjutkan intervensi OTEK
(Observasi, Terapeutik,
Edukasi,
Kolaborasi).

3. 13.00 1. periksa lokasi insisi 16.00 S: : Pasien mengatakan terasa


adanya kemerahan , panas pada luka operasinya
bengkak, atau tanda-tanda
dehisen atau eviseral O: k/u lemah GCS: 456
2. monitor tanda dan gejala -TD: 110/70
infeksi - N: 86
3. monitor proses
penyembuhan insisi - terlihat panjang luka ± 5 cm
dan terdapat ± 5 jahitan, luka
bersih,
- tampak kemerahan, tidak
ada pus, tidak bengkak

A: masalah belum teratasi


P: lanjutkan Intervensi OTEK
(Observasi,Terapeutik, Edukasi,
Kolaborasi).

IMPLEMENTASI dan EVALUASI


Nama : Tn. S
No. register : 37 87 73

No. Dx. Tgl/jam Implementasi Paraf Tgl/jam Evaluasi Paraf


Kep.
1 21-11- 1. Mengukur TTV.t.120/70,hr 21-11- S :Pasien mengatakan nyeri
2020 88x/mnt 2020 berkurang
2. Mengindentifikasi skala
nyeri,skala nyeri 5 O :K/u lemah GCS 456 T 120/70 Hr
13.00 3. Mengindentifikasi respon 88
nyeri 16.00 y /ml pasien masih menyeringai
4. Memberikan lingkungan skala nyeri 5
yang nyaman
5. Ajarkan pasien untuk Pasien tidak Nampak menyeringai
relaksasi nafas dalam
14.00 6. Pemberian Inj analgetik
tramadol 50 mg A :Masalah nyeri akut teratasi
Inj antrain sebagian
P :Hentikan intervensi,rencana
perawatan dirumah.Kie pasien
untuk minum obat secara teratur
dan control sesuai yang
dijadwalkan

2. 21-11- 1. Mengukur TTV,t. 110/60 21-11- S :Pasien mengatakan sudah bisa


2020 hr. 75x/mnt 2020 mika
2. Ajarkan pada pasien utnuk miki
13.00 mika mika secara bertahap.
3. Berikan bantuan bantal atau O :K/u lemah GCS 456, T 120/70 Hr
guling saat mika-miki 16.00 88
4. Mengukur atau y/mnt.
mengindentifikasi nyeri Kekuatan otot
atau keluhan fisik lainnya
5 5
5. Mengajarkan pasien untuk
duduk ditepi tempat tidur 5 5

Pasien terlihat duduk posisi semi


flower.
A :Masalah teratasi
P :Hentikan intervensi
21-11- 1. periksa lokasi insisi adanya 16.00 Pasien mengatakan panas pada luka
2020 kemerahan , operasinya berkurang
3.
13.00 bengkak, atau tanda-tanda
dehisen atau eviseral O: k/u lemah GCS: 456
2. monitor tanda dan gejala -TD: 120/70
infeksi - N: 88
3. monitor proses
penyembuhan insisi - kemerahan berkurang, tidak ada pus,
tidak bengkak

A: masalah teratasi sebagian

P: lanjutkan Intervensi OTEK


(Observasi,Terapeutik, Edukasi,
Kolaborasi).

Anda mungkin juga menyukai