Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN TEORI

DATA DASAR PENGKAJIAN PASIEN


1.      Sirkulasi
Tanda  :     Peninggian TD (efek pembesaran ginjal).
2.      Eliminasi
Gejala  :     Penurunan kekuatan/dorongan aliran urine, tetesan
   Keragu-raguan pada berkemih awal
   Ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih dengan lengkap, dorongan dan
frekuensi berkemih
   Nokturia, disuria, hematuria
   Duduk untuk berkemih
   ISK berulang, riwayat batu (stasis urinaria)
   Konstipasi (Prostrusi prostat kedalam rektum)
Tanda  :  Massa padat dibawah abdomen bawah (distensi kandung kemih), nyeri tekan
kandung kemih
  Hernia inguinalis, hemoroid (mengakibatkan peningkatan tekanan abdominal   yang
memerlukan pengosongan kandung kemih dan mengatasi tahanan).
3.      Makanan/Cairan
Gejala :  Anoreksia, mual muntah
               Penurunan berat badan.
4.      Nyeri/Kenyamanan
Gejala  :  Nyeri supropubis, panggul atau punggung tajam kuat ( pada    prostatitis akut)
          Nyeri punggung bawah
5.      Keamanan
Gejala  :  Demam
6.      Seksualitas
Gejala  : Masalah tentang efek kondisi terapi pada kemampuan seksual
         Takut inkontinasia/menetes selama hubungan intim.
         Penurunan kekuatan kontraksi ejakulasi
Tanda   : Pembesaran, nyeri tekan prostat.
7.      Penyuluhan/pembelajaran
Gejala    : Riwayat keluarga kanker, hipertensi, penyakit ginjal
Penggunaan antihipertensif atau antidepresan, antibiotic urinary atau agen antibiotic, obat
yang dijual bebas untuk flu/alergi obat mengandung simpatomimetik
Pertimbangan       DRG menunjukkan rerata lama dirawat :2,2 hari
Rencana pemulangan
Memerlukan bantuan dengan manajemen terapi, contoh kateter

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Urinalisa             : Warna kuning, coklat gelap, merah gelap atau terang (berdarah),
penampilan keruh, Ph 7 atau lebih besar (menunjukkan infeksi), bacteria, SDP, SDM
mungkin ada secara mikroskopis
Kultur Urine     : Dapat menunjukan staphylococus aureus, proteus, klebsiella ,pseudomonas
atau   escherchia coli.
Sitologi urine      : Untuk mengesampingkan kanker kandung kemih.
BUN/Kreatinin   : Meningkat bila fungsi ginjal dipengaruhi
Asam fosfat serum/antigen khusus prostatik : peningkatan karena pertumbuhan selular dan
pengaruh hormonal pada kanker prostat (dapat mengindikasikan metastase tulang).
SDP                  :   Mungkin lebih besar dari 11.000 mengindikasikan infeksi bila pasien
tidak    imumosupresi.
Penentuan kecepatan aliran urine : mengakaji derajat obstruksi kandung kemih.
IVP dengan film pasca berkemih : menunjukan perlambatan pengosongan kandung kemih,
membedakan derajat obstruksi kandung kemih dan adanya pembesaran prostat, divertikuli
kandung kemih dan penebalan abnormal otot kandung kemih.
Sistouretrografi berkemih : digunakan sebagai ganti IVP untuk memvisualisasi kandung
kemih dan ureta karena ini menggunakan bahan kontras lokal.
Sistogram           : Mengukur tekanan dan volume dalam kandungan kemih, untuk
mengidentifikasi disfungsi yang tak berhubungan dengan HPB.
Ultrasound transrektal : Mengukur ukuran prostat, jumlah residu urine, melokalisasi lesi yang
tak berhubungan dengan HPB.       

PRIORITAS KEPERAWATAN

1. Menghilangkan retensi urine akut


2. Meningkatkan kenyamanan
3. Mencegah komplikasi
4. Membantu pasien untuk menerima masalah psikososial.
5. Memberikan informasi tentang penyakit/prognosis dan kebutuhan pengobatan.

TUJUAN PEMULANGAN

1. Pola berkemih normal


2. Nyeri/ketidak nyamanan hilang
3. Komplikasi tercegah/minimal
4. Menerima situasi secara nyata
5. Proses penyakit/prognosis dan program terapi dipahami.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Retensi urine (Akut/kronik)
Dapat dihubungkan dengan :
-          Obstruksi mekanik; pembesaran prostat
-          Dekompensasi otot destrusor
-          Ketidakmampuan kandung kemih untuk berkontraksi dengan adekuat
Kemungkinan dibuktikan oleh :
-          Frekuensi, keragu-raguan, ketidak mampuan mengosongkan kandung kemih dengan
lengkap;inkontinensia/menetes
-          Distensi kandung kemih, residu urine.
Hasil yang diharapkan/criteria evaluasi pasien akan:
-          Berkemih dengan jumlah yang cukup tak teraba distensi kandung kemih
-          Menunjukkan residu pasca berkemih kurang dari  50 ml dengan tak adanya tetesan/kelebihan
aliran.
Tindakan / Intervensi
-          Dorong psien untuk berkemih tiap 2 – 4 jam dan bila tiba-tiba dirasakan.
Rasional                : Meminimalkan retensi urine distensi berlebihan pada kandung kemih.
-          Tanyakan pasien tentang inkontinensia stress
Rasional                : Tekanan uretral tinggi menghambat pengosongan kandung
                                 kemih atau dapat menghambat berkemih sampai tekanan
                                abdominal meningkat cukup untuk mengeluarkan urine secara
                                 tidak sadar.
-          Observasi aliran urine, perhatikan ukuran dan kekuatan
Rasional                : Berguna untuk mengevaluasi obstruksi dan pilihan intervensi
-          Awasi dan catat waktu dan jumlah tiap berkemih. Perhatikan penurunan haluaran urine dan
perubahan berat jenis.
Rasional               : Retensi urine meningkat tekanan dalam saluran perkemihan atas, yang
dapat mempengaruhi fungsi ginjal. adanya defisit aliran darah ke ginjal mengganggu
kemampuan untuk memfilter dan mengkonsentrasi substansi.
-          Perkusi/palpasi area suprapubik
Rasional     : Distensi kandung kemih dapat dirasakan diarea suprapubik.
-          Awasi tanda vital dengan ketat, observasi hipertensi edema perifer/dependen, perubahan
mental.  timbang tiap hari. Pertahankan pemasukan dan pengeluaran akurat.
Rasional          :  Kehilangan fugsi ginjal mengakibatkan penurunan eliminasi cairan  dan
akumulasi sisa toksik; dapat berlanjut ke penurunan ginjal total.
-          Dorong masukan cairan sampai 3000 ml sehari, dalam toleransi jantung, bila diindikasikan
Rasional             : Peningkatan aliran cairan mempertahankan perfusi ginjal dan
membersihkan ginjal dan kandung kemih dari pertumbuhan bakteri
-          Berikan kateter dan perawatan perineal
Rasional             : Menurunkan resiko infeksi asenden
-          Berikan rendam duduk sesuai indikasi
Rasional             : Meningkatkan relaksasi otot, penurunan edema dan dapat
                             Meningkatkan upaya berkemih.
2.      Nyeri (Akut)
Dapat dihubungkan dengan :
-          Iritasi mukosa, distensi kandung kemih, kolik ginjal, infeksi urinaria, terapi radiasi.
Kemungkinan dibuktikan oleh :
-          Keluhan nyeri (kandung kemih/spasme rectal).
-          Penyempitan focus, perubahan tonus otot, meringis, perilaku distraksi, respon anatomik,
gelisah
Hasil yang diharapkan/criteria evaluasi pasien akan :
-          Melaporkan nyeri hilang/terkontrol
-          Tampak rileks dan mampu untuk tidur/istirahat dengan tepat

Tindakan/ Intervensi
-          Kaji nyeri, perhatikan lokasi, intensitas (skala 0 – 10 ) lamanya
Rasional          : Memberikan informasi untuk membantu dalam menentukan
                          Pilihan/keefektifan intervensi.
-          Plaster selang drainase pada paha dan kateter pada abdomen (bila traksi tidak diperlukan).
Rasional          : Mencegah penarikan kandung kemih dan erosi pertemuan penis   skrotal

-          Berikan tindakan kenyamanan, contoh pijatan punggung membantu pasien melakukan posisi
yang nyaman mendorong penggunaan relaksasi/latihan nafas dalam aktifitas terapeutik.
Rasional          : meningkatkan relaksasi/memfokuskan kembali perhatian dan dapat
meningkatkan kemampuan koping.
-          Dorong menggunakan redam duduk, sabun hangat untuk perineum.
Rasional          : meningkatkan relaksasi.
-          Pertahankan tirah baring bila diindikasikan.
Rasional          : Tirah baring mungkin diperlukan pada awal selama fase retensi akut. Namun,
ambulasi dini dapat memperbaiki pola berkemih normal dan menghilangkan nyeri kolik.
3.      Kekurangan volume cairan, resiko tinggi terhadap
 faktor resiko meliputi :
-          Pasca obstruksi diuresis dan darinase cepat kandung kemih yang terlalu distensi secara
kronis.
-           Endokrin, ketidakseimbangan elektrolit (disfungsi ginjal)
Kemungkinan dibuktikan oleh :
-     Tidak dapat diterpkan adanya tanda-tanda dan gejala-gejala (membuat diagnosa aktual).
Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi pasien akan :
-     Mempertahankan hydrasi adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil, nadi perifer teraba,
pengisian kapiler baik, dan membran mukrosa lembab.

Tindakan / Intrvensi
-          Awasi keluaran dengan hati-hati, tiap jam bila diindikasikan.
      Rasional    : Diuresis cepat dapat menyebabklan kekurangan volume total cairan, karena
ketidakcukupan jumlah natrium di absorbsi dalam  tubulus ginjal.
-          Dorong peningkatan pemasukan oral berdasarkan kebutuhan individu.
   Rasional    : Pasien dibatasi pemasukan oral dalam upaya mengontrol gejala urinaria,
homeostatic, pengurangan cadangan dan peningkatan resiko dehidrasi/hipovolemia.
-          Awasi TD, nadi dengan sering, evaluasi pengisian kapiler dan membran mukosa oral.
Rasional    : Memampukan deteksi dini/intervensi hipovalemik sistemik.
-          Tingkatkan tirah baring dengan kepala tinggi
Rasional    : Menurunkan kerja jantung memudahkan homeostatic sirkulasi.
4. Ketakutan / Ansietas (Uraikan Tingkatkan)
Dapat dihubungan dengan :
-          Perubahan status kesehatan, kemungkinan prosedur bedah/molignasi.
-          Malu/hilang martabat sehubungan dengan pemajanan genetal sebelum, selama dan sesudah
tindakan; masalah tentang kemampuan seksualitas.

Kemungkinan dibuktikan oleh :


-          Peningkatan tegangan, ketakutan,kekuatiran
-           Mengekspresikan masalah tentang adanya perubahan.
-          Ketakutan akan konsekuensi tak spesifik.
Hasil yang diharapkan :
-          Tampak rileks
-          Menyatakan pengetahuan yang akurat tentang situasi.
-          Melaporkan ansietas menurun sampai tingkat dapat ditangani.
-          Menunjukkan rentang tepat tentang perasaan dan penurunan rasa takut

Intervensi
-          Selalu ada untuk pasien buat hubungan saling percaya dengan pasien orang terdekat.
Rasional    : Menunjukan perhatian dan keinginan untuk membantu.
-          Berikan informasi tentang prosedur dan tes khusus dan apa yang akan terjadi, contoh :
kateter, urine berdarah, iritrasi kandung kemih. Ketahui seberapa banyak informasi yang
diinginkan pasien.
Rasional    : Membantu pasien dalam memahami tujuan dari apa yang dilakukan, dan
mengurangi masalah karena ketidaktahuan termasuk ketakutan akan kanker.
-   Pertahankan perilaku nyata dalam melakukan prosedur/menerima pasien. Lindungi      privasi
pasien
 Rasional      : Menyatakan penerimaan dan menghilangkan rasa malu pasien
-  Dorong pasien/orang terdekat untuk menyatakan masalah/perasaan
 Rasional      : Mendefinisikan masalah, memberikan kesempatan untuk menjawab
pertanyaan, menjelaskan kesalahan konsep, dan solusi pemecahan masalah
-    Beri penguatan informasi pasien yang telah diberikan sebelumnya
Rasional    : Memungkinkan pasien untuk menerima kenyataan dan menguatkan kepercayaan
pada pemberi perawatan dan pemberi informasi
5.   Kurang Pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan
Dapat dihubungkan dengan :
- Kurang terpajan/mengingat, salah interpretasi informasi
- Tidak mengenal sumber informasi
-  Masalah tentang area sensitif
Kemungkinan dibuktikan oleh
- Pertanyaaan, meminta informasi
- Menyatakan masalah/indicator non-verbal
- Tidak akurat mengikuti instruksi, terjadinya komplikasi yang dapat dicegah
Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi pasien akan :
- Menyatakan pemahaman proses penyakit/prognosis
- Mengidentifikasi hubungan tanda/gejala proses penyakit
- Melakukan perubahan pola hidup/perilaku yang perlu
- Berprilaku dalam program pengobatan

Intervensi
- Kaji ulang proses penyakit, pengalaman pasien
Rasional       : Memberikan dasar pengetahuan dimana pasien dapat membuat pilihan
informasi terapi
- Dorong menyatakan rasa takut/perasaan dan perhatian
Rasional       : Membantu pasien mengalami perasaan dapat merupakan rehabilitasi vital
-  Berikan informasi bahwa kondisi tidak ditularkan secara seksual
Rasional       : Mungkin merupakan ketakutan yang tidak dibicarakan
- Anjurkan menghindari makanan berbumbu, kopi, alcohol, mengemudi lama, pemasukan
cairan cepat (terutama alcohol)
Rasional       : Dapat menyebabkan iritasi prostate dengan masalah kongesti
- Kaji ulang tanda/gejala yang memerlukan evaluasi medik, contoh urine keruh, berbau,
penurunan haluaran urine, adanya demam/menggigil
Rasional       : Intervensi cepat dapat mencegah komplikasi lebih serius
- Diskusikan perlunya pemberitahuan pada perawat kesehatan lain tentang diagnosa
Rasional       : Menurunkan resiko terapi tak tepat
- Beri penguatan pentingnya evaluasi medik untuk sedikit nya 6 bulan sampai 1 tahun,
termasuk pemeriksaan rektal, urinalisa
Rasional      : Hipertropi berulang atau infeksi disebabkan oleh organisme yang sama atau
berbeda
-    Berikan informasi tentang anatomi dasar seksual. Dorong pertanyaan dan tingkatkan dialog
tentang masalah
Rasional          : Memiliki informasi tentang anatomi membantu pasien memahami implikasi
tindakan lanjut, sesuai dengan efek penampilan seksual
BAB III
TINJAUAN KASUS

Tanggal pengkajian : 11 Juni 2013


Tanggal masuk rumah sakit : 10 Juni 2013
Rumah Sakit : RSU TASIKMALAYA
No.Rekam Medis : 13817890

A.    Data
a. Nama : Tn “U”
b. Umur : 76  Tahun
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Status perkawinan : Kawin
e. Agama : Islam
f. Suku/bangsa : Sunda/Indonesia
g. Bahasa yang digunakan : Bahasa sunda
h. Pendidikan : SD
j. Pekerjaan : Buruh
k. Alamat Rumah : Purbaratu Tasikmalaya
m. Nama suami/Isteri : Ny. F
n. Nama penanggungjawab : Ny. F                                           :

B.     Riwayat Penyakit


I.   Kelurah Utama
Klien mengatakan sulit ketika BAK, BAK tidak tuntas, nyeri/sakit saat BAK, kateter
terpasang, personal hygiene dibantu oleh Isteri, nafsu makan kurang, terjadi pembesran di
alat kelaminnya.

II. Riwayat Kesehatan Sekarang


Pasien mengeluh buang air kecil tidak lancar sejak 2 tahun yang lalu. Pasien sering
mengedan saat pertama akan buang air kecil, tetapi air kencing yang keluar tidak lancar.
Pasien merasakan ingin segera buang air kecil dan seperti tidak dapat ditahan tetapi pada saat
awal buang air kecil pasien harus menunggu untuk memulai kencing. Setelah buang air kecil
pasien sering merasa tidak terpuaskan dan pancaran air kencing saat akhir menetes. Setelah
beberapa saat setelah kencing pasien sering mersakan untuk buang air kecil kembali. Pasien
menyatakan sering terbangun saat malam hari untuk buang air kecil, hingga 4 kali dalam
semalam. Dalam 1 bulan terakhir pasien menyatakan kencing sering berwarna merah seperti
bercampur darah.Nyeri pada daerah pinggal disangkal oleh pasien, kencing berpasir
disangkaloleh pasien.

III. Riwayat Kesehatan Dahulu


Klien tidak pernah mengalami penyakit berat sebelumnya, hanya menderita batuk,
pilek, tekanan darah tinggi  lebih kurang 10 tahun yang lalu. Bila sakit klien berobat ke
Rumah Sakit.

IV. Riwayat Kesehatan Keluarga


Anggota keluarga tidak ada yang menderita penyakit seperti yang dialami klien yaitu
prostat, yang sampai diawat di rumah sakit umum  dan tidak ada yang sedang menderita
penyakit hipertensi seperti klien. Hanya saja orang tua klien mengalami hipertensi.

V.  Diagnosa medik pada saat masuk rumah sakit, pemeriksaan penunjang dan tindakan yang
dilakukan :
- Diagnosa             : BPH
- Tindakan  yang dilakukan pada saat masuk Rumah Sakit :
 Memasang infus
 Memasang selang kateter
 Mengambil darah untuk pemeriksaan lab.
 EKG.
VI. Pola Aktivitas dan Latihan
No Kebiasaan sehari-hari Sebelum sakit Saat sakit
1 NUTRISI
Makan
Pola/frekuensi 3 x sehari 3 x sehari
Jenis Makanan Nasi biasa Nasi bubur
Porsi 1 piring 1/2 piring
Diit Khusus Tidak ada tidak ada
Masalah Tidak ada tidak ada
Minum:
         Pola/frekuensi 5-6 gelas 2-3 gelas
         Jenis Air putih Air putih

         Masalah Tidak ada Tidak ada

2 ELIMINASI
Buang air kecil (BAK)
Pola/frekuensi 4-5 x sehari Kateter
Warna/bau Jernih/amoniak Merah/amoniak
Alat Bantu/obat Tidak ada Kateter
Masalah Tidak ada       Hematuria,nyeri
Buang Air Besar(BAB)
Pola/frekuensi 2 x sehari 1 x sehari
Konsistensi Lembek Lembek
Penggunaan pencahar Tidak ada Tidak ada
Masalah Tidak ada Tidak ada

3 ISTIRAHAT DAN
TIDUR
Malam 6 jam / hari 3-4 jam / hari
Siang 1 jam / hari Kadang-kadang
Masalah Tidak ada Menahan nyeri
4 PERSONAL
HYGIENE
Mandi 2 x sehari 1 x sehari( lap)
Ganti Baju 2 x sehari 1 x sehari
Gosok Gigi 2 x sehari 1 x sehari
Potong kuku 1 x seminggu Belum pernah
Masalah Tidak ada Tidak ada
5 AKTIVITAS
SEHARI_HARI
Siang Hari Di rumah Istirahat
Malam Hari Tidur Istirahat
Masalah Tidak ada Tidak ada

C.     Pemeriksan Fisik


Tingkat kesadaran : Compos Mentis
K/U                       : Lemah
TD                         : 180/90  mmHg
HR                        :  92 X/mnt
RR                         :  25 x/menit
T                            :  36,5 0C.

1.      Kepala :
Bentuk                              = Simetris
Rambut                             = Warna putih, distribusi tidak rata, kebersihan cukup
Mata                                  = Bentuk simetris, ictekrik(-), pupil isokor
mulut                                 = Bentuk simetris, jumlah gigi tidak lengkap, tidak ada
                                              Peradangan pada gusi, tidak menggunakan gigi palsu
                                             Warna bibir agak pucat, mukosa bibir kering.
Hidung                              = Tidak ada peradangan, fungsi penciuman baik

2.      Leher :
Tidak ada distensi vena jugularis.
Tidak ada bekas operasi.
Tidak ada pembengkakan.

3.      Thorax (dada)


Inspeksi                 : Bentuk dada simetris antara kanan dan kiri
                                Tidak menggunakan otot bantu pernapasan
   Pola napas ireguler
Palpasi                   : Tidak ditemukan adanya krepitasi
Perkusi                  : Pada daerah paru ditemukan suara resonan
Auskultasi             : Pernapasan Vesikuler, tidak ada ronchi, whizing
Jantung                  : Tidak ada pembesaran, normal

4.      Abdomen
o   Inspeksi           :  Simetris, tidak ada pembesaran seperti bengkak ataupun asites
                                 Tidak ada bekas operasi.
o   Auskultasi       :  Bising usus 10 x/mnt.
o   Palpasi             :  - Tidak ada nyeri tekan.
                                 - Tidak ada pembesaran hati/limfe.
o   Perkusi            :  Didapatkan Suara Tympani

5.      Genitalia ( Perkemihan )


o   Inspeksi           :  Adanya pembesaran prostat
Adanya hematuria pada kencing
Kateter terpasang
o   Palpasi             :  Nyeri tekan pada kandung kemih
Nyeri tekan pada prostat

6.      Ekstremitas
o             Inspeksi           :  -        Tidak ada oedema
-                Tidak ada varises.
-                Tidak ada luka/bekas operasi.
o             Palpasi             :   -       Tidak ada nyeri tekan.
-                Turgor kulit kurang baik.
o             Kulit                :   Warna kulit putih, turgor kurang elastis, bersih.

7.      Program Terapi


o   IVFD RL xx gtt/menit
o   Cefotaxime 2 x 1 g
o   Tramadol 2 x 1 g
o   Ranitidine 2 x 1 g
o   Asam tranexamat 2 x 1 g
o   Diit BB

8.      Pemeriksaan laboratorium

Hemoglobin                      : 11,3 g/dl


Hemotokrit                        :  40 %
Leukosit                            :  6700/mm
LED                                  :   60 mm/jam
Ureum                               :   33 mg/dl
Kreatinin                            :   0,68 mg/dl
Protein total                      :   6,2 g/dl
Albumin                            :   3,5 g/dl
Globulin                            :   2,7 g/dl
Prosfatase alkali                :    72 %
SGOT                                :     25 %
SGPT                                :     15 %
Natrium                             :  131 mmol/i
Kalium                              :  4,0 mmol/i

ANALISA DATA
Nama         :     Tn “U”                                                            DX      :           BPH   
Umur         :     76 tahun                                                          No.Reg:           08014173
No Data Etiologi Masalah
1 DS : Adanya pembesaran Gangguan Rasa
        Os mengatakan nyeri pada alat prostat Nyaman Nyeri
kelaminnya
Os mengatakan sakit
DO :
        Wajah tampak meringis
        Selang kateter terpasang
        Klien tampak gelisah
        TD : 180/90 mmhg
         HR:  80 x/mnt
         RR:   26 x/mnt
         Nyeri tekan pada simpisis
         Skala nyeri 6
         Tanggal 10 juni 2013 di diagnosa
BPH

2 DS :  Kurangnya  Kurang pengetahuan


        Klien dan keluarga mengatakan informasi mengenai
bahwa tidak ada keluarga yang pengobatan dan
menderita penyakit ini kondisi penyakit
        Klien dan keluarga mengatakan ia
tidak tau penyakitnya
DO :
        Klien dan keluarga cemas
        Klien menanyakan keadaan
penyakitnya
        Sudah 2 hari dirawat RS belum
pernah mendapatkan informasi
tentang kondisi penyakitnya serta
pengobatan
        Umur klien 76 tahun

3 DS : Prosedur invasif Resiko tinggi


Os mengatakan sakit pada kateternya terjadinya infeksi
DO :
        Kateter dipasang sejak tanggal 8
juni 2013
        Infus terpasang sejak tanggal 10
juni 2013
        T : 36 C
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama         :     Tn “U”                                                                        DX      :           BPH   
Umur         :     76 tahun                                                                      No.Reg:           08014173
No Diagnosa Ditemukan Diatasi
1 Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan 11 Juni 2008 11 juni 2008
dengan adanya pembesaran prostat yang di
tandai dengan :
DS :
        Os mengatakan nyeri pada alat kelaminnya
Os mengatakan sakit
DO :
        Wajah tampak meringis
        Selang kateter terpasang
        Os tampak gelisah
        TD : 180/90 mmhg
         HR:  80 x/mnt
         RR:   26 x/mnt
         Nyeri tekan pada simpisis
         Skala nyeri 6
         Tanggal 10 didiagnosa BPH
2 11 juni 2008 11 juni 2008
Kurang pengetahuan mengenai kondisi penyakit
dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya
informasi ditandai dengan :
DS :
        Klien dan keluarga mengatakan bahwa
sebelumnya tidak ada keluarga yang menderita
penyakit ini
        Klien dan keluarga mengatakan ia tidak tau
penyakitnya
DO :
        Klien dan keluarga cemas, umur 76 tahun
        Klien menanyakan keadaannya
        Sudah 2 hari dirawat RS belum pernah
mendapatkan informasi tentang penyakitnya
serta pengobatan
 3 11 juni 2008 11 juni 2008
Resiko tinggi terjadinya infeksi berhubungan
dengan prosedur invasif yang ditandai dengan :
DS :
Os mengatakan sakit pada kateternya
DO :
        Kateter dipasang sejak tanggal 10 juni 2008
        Infus terpasang sejak tanggal 10 juni 2008, T:

36c

INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama         :     Tn “U”                                                                        DX      :           BPH   
Umur         :     76 tahun                                                                      No.Reg:           08014173
NO Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasionalisasi
DP keperawatan
1 Gangguan rasa Setelah Perawatan selama 1.      Kaji nyeri 1.      Memberikan
nyaman, nyeri 3 hari masalah gangguan perhatikan lakosi, informasi untuk
b/d adanya rasa nyaman nyeri intensitas lamanya membantu
pembesaran berkurang / hilang dengan dalam
prostat kriteria hasil : menentukan
Nyeri hilang/terkontrol pilihan/keefektif
Tampak rileks an intervensi
-      Mampu untuk tidur atau 2.      Plester selang 2.      Mencegah
istirahat drainase pada paha penarikan
dan kateter pada kandung kemih
abdomen ( bila dan erosi
traksi tidak pertemuan
diperlukan) penis-skrotal
3.      Pertahankan tirah
baring bila di 3.      Tirah baring
indikasikan mungkin
diperlukan pada
awal selama fase
retensi akut.
Namun
ambulasi dini
dapat
memperbaiki
pola berkemih
normal dan
menghilangkan
4.      Berikan tindakan nyeri kolik
kenyamanan, 4.     Meningkatkan
contoh pijatan relaksasi,
punggung, memfokuskan
membantu pasien kembali
melakukan posisi perhatian, dan
yang nyaman, dapat
relaksasi/ latihan meningkatkan
napas dalam. kemampuan
5.      kolaborasi dalam koping
pemberian obat
analgesik

5. 
  Membantu
mengurangi rasa
nyeri
2 Kurang Setelah Perawatan selama 1.      Kaji ulang proses1.      Memberikan
Pengetahuan 3 hari masalah Kurang penyakit, dasar
berhubungan pengetahuan dapat teratasi pengalaman pengetahuan
dengan tidak dengan kriteria hasil : pasien. dimana pasien
mengenal -       Os dapat memahami dapat membuat
sumber proses penyakit pilihan
informasi -       Dapat mengidentifikasi informasi terapi
tanda/gejala proses 2.      Membantu
penyakit 2.      Dorong pasien
-       Dapat mengetahui pola menyatakan rasa mengalami
hidup/ perilaku yang perlu takut/perasaan dan perasaan dapat
perhatian. merupakan
rehabilitasi vital
3.      Mungkin
merupakan
3.      Berikan informasi ketakutan yang
bahwa kondisi tidak
tidakditularkan dibicarakan
melalui seksual
4.      Kaji ulang 4.      Intervensi cepat
tanda/gejala yang dapat mencegah
memerlukan komplikasi lebih
evaluasi medik serius
5.      Diskusikan
perlunya 5.      Menurunkan
pemberitahuan resiko terapi tak
pada perawat tepat
kesehatan lain
tentang diagnosa

6.      Beri penjelasan


tentang
penyakit,penyebab 6.      Meningkatkan
, tanda dan gejala, dalamkerja sama
komplikasi dan dalamprogram
pengobatan pengobatan dan
informasi yang
dibutuhkan
pasien
3 Resiko tinggi Setelah perawatan 3 hari di1.      Pertahankan 1.      Mencegah
infeksi harapkan masalah system kateter, pemasukan
berhubungan gangguan resiko infeksi berikan perawatan bakteri dan
dengan dapat teratasi dengan infeksi dengan
Prosedur invasif kriteria hasil : 2.    Pertahankan mengganti kasa
-        Os tidak mengalami lingkungan aseptik2.      Sepsis karena
infeksi optimal selama kateter dapat
-        Mencapai waktu pemasangan dari diakibatkan dari
penyembuhan kateter entry
3.      Pantau suhu dan mikroorganisme
tanda-tanda vital patogen

4.      Cuci tangan 3.      Peningkatan


sebelum dan suhu karena
sesudah tindakan berbagai hal
5.      Observasi daerah atau infeksi
kulit yang 4.      Mencegah
terpasang alat terjadinya
invasif ( seperti infeksi
infus) nasokomial
5.      Deteksi dini
perkembangan
infeksi
memungkinkan
6.   Pertahankan untuk
teknik cuci tangan melakukan
yang baik tindakan segera
dan pencegahan
6.      Mengurangi
terjadinya
infeksi
nasokomial

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama         :     Tn “U”                                                                        DX      :           BPH   


Umur         :     76 tahun                                                                      No.Reg:           08014173
Tanggal No.DP Pukul Implementasi keperawatan paraf
11 juni I 08.001. Mengkaji skala nyeri, catat lokasi,lama intensitas,
2013 wib (skala 0=10) dan karakteristik ( dangkal,tajam,dan
constan )
: Skala nyeri 6, lokasi pada penis, ada pembesaran dan
terjadi 5-10 menit sekali
2. Mempertahankan posisi yang nyaman bagi klien
08.00 : Klien mau mengatur posisi dengan kepala
wib ditinggikan
3. Mengajarkan klien teknik relaksasi/napas dalam
08.10 : Klien mau melakukan teknik napas dalam
wib 4. Memplaster selang drainase pada paha
Respon  :Klien mau di plaste
08.15 5. Berkolaborasi dalam pemberian tramadol 2
wib amp/kolp dan pemberian injeksi asam traneksamat
11.00 2 x 1 g  secara intra vena
wib Respon  : Klien mau untuk diberikan tramadol

6. Mengkaji ulang proses penyakit,pengalaman pasien


Respon  : Klien mau mengutarakan penyakitnya
II 09.007.   Mendorong klien menyatakan rasa takut/ perasaan
wib dan perhatian
: Klien mau mengungkapkan perasaannya
8.   Memberikan informasi bahwa kondisi tidak
ditularkan secara seksual
Respon  : pasien mau mendengarkan
9.   Mengkaji ulang tanda/gejala yang memerlukan
evaluasi medik
Respon  : klien mau untuk dikaji

10. Mempertahankan sistem catéter steril, berikan


perawatan kateter
Respon   : Klien mau untuk diganti kasa betadin
11. Berkolaborasi dalam pemberian injeksi Cepotaxime
III 08.00 2 x 1 g secara intavena
wib 12.  Mengawasi tanda-tanda vital, memperhatikan
demam, menggigil, nadi, dan pernapasan, gelisah
11.00 Respon  : Klien tidak demam,T : 36,5  C, HR : 70
wib x/mnt, RR : 25 x/mnt
12.00 13. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
wib

12 juni I 08.00 1. Mempertahankan posisi yang nyaman bagi klien


2008 wib : Klien mau mengatur posisi dengan kepala
ditinggikan
08.102. Mengajarkan klien teknik relaksasi/napas dalam
wib : Klien mau melakukan teknik napas dalam
3. Memplaster selang drainase pada paha
08.15 Respon  :Klien mau untuk dilakukan tindakan
wib 4. Berkolaborasi dalam pemberian tramadol 2
amp/kolp dan pemberian injeksi asam traneksamat
11.00 2 x 1 g  secara intra vena
wib Respon  : Klien mau untuk diberikan tramadol
5. Mempertahankan sistem catéter steril, berikan
III 08.15 perawatan kateter
wib Respon   : Klien mau untuk diganti kasa betadin
6. Berkolaborasi dalam pemberian injeksi Cepotaxime
11.00 2 x 1 g secara intavena
wib 7.  Mengawasi tanda-tanda vital, memperhatikan
12.00 demam, menggigil, nadi, dan pernapasan, gelisah
wib Respon  : Klien tidak demam,T : 36,5  C, HR : 75
x/mnt, RR : 23 x/mnt
8. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
13 Juni 1. Mengkaji skala nyeri, catat lokasi,lama intensitas,
2013 (skala 0=10) dan karakteristik ( dangkal,tajam,dan
constan )
: Skala nyeri 6, lokasi pada penis, ada pembesaran dan
terjadi 5-10 menit sekali
2. Mempertahankan posisi yang nyaman bagi klien
: Klien mau mengatur posisi dengan kepala
ditinggikan
3. Mengajarkan klien teknik relaksasi/napas dalam
: Klien mau melakukan teknik napas dalam
4. Memplaster selang drainase pada paha
Respon  :Klien mau di plaste
5. Berkolaborasi dalam pemberian tramadol 2
amp/kolp dan pemberian injeksi asam traneksamat
2 x 1 g  secara intra vena
Respon  : Klien mau untuk diberikan tramadol

EVALUASI KEPERAWATAN

Nama         :     Tn “U”                                                                        DX      :           BPH   


Umur         :     76 tahun                                                                      No.Reg:           08014173
Tanggal Pukul No DP Evaluasi Paraf
11 Juni 13.00 I S : Kien mengatakan nyeri sedikit berkurang
2013 wib O : - Skala nyeri 5 - Klien tampak lebih tenang
     -  Bengkak       -  RR : 24 x/menit, HR :  80 x/menit
A : Masalah Gangguan rasa nyaman nyeri teratasi sebagian
P : intervensi keperawatan dilanjutkan oleh perawat
lain

S : Klien mengatakan mengerti dengan penjelasan


II O  : - Klien tampak mengerti dan tidak cemas lagi
A : Masalah kurang pengetahuan teratasi
P : Intervensi dihentikan,lanjutkan yang lain

S : Klien mengatakan nyaman


O :- Kateter terpasang          -Infus terpasang Rl xx/mnt
III       - Tidak ada tanda-tanda radang, merah
A : Masalah resiko tinggi infeksi teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan oleh perawat lain

S : Klien mengatakan nyaman dan mau istirahat


O: - Klien tampak lebih tenang
12 juni 13.30 I     - RR : 23 x/mnt, HR : 70 x/mnt
2013 wib A : Masalah Gangguan rasa nyeri teratasi sebagian
P  : Intervensi dilanjutkan

S : Klien mengatakan lebih nyaman


O: - Kateter dan infus terpasang
III   - Tidak ada kemerahan dan infeksi
A: Masalah resiko infeksi teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan oleh perawat lain

S : Klien mengatakan nyeri nya berkurang


13 juni 13.30 I O: Klien lebih tenang, skala nyeri 8
2013 A: Masalah Gangguan rasa nyaman nyeri teratasi
sebagian
P : Intervensi di lanjutkan oleh perawat lain

S : Klien mengatakan lebih tenang


III O: Tidak ada kemerahan,gatal-gatal pada area prostat
A: Masalah Resiko infeksi teratasi
P : Intervensi  dilanjutkan oleh perawat lain
 BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah menerapkan asuhan keperawatan pada Tn.”U” dengan bagian Prostat


Hyperplasia (BPH) pada tanggal 11 Juni 2008 sampai dengan 13 Juni 2008 di Ruang instalasi
Rawat Darurat  Mawar Atas Rumah Sakit Umum Pusat dr. Mohammad Hoesin Palembang,
penulis akan membahas hasil dari tinjauan kasus yang telah dilaksanakan dengan tinjauan
teoritis yang ada . Pembahasan ini penulis uraikan tahap demi tahap sesuai dengan tahapan
proses keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi tindakan.

A.    Pengkajian
Dalam mengumpulkan data atau informasi penulis menggunakan metode wawacara
langsung dengan klien dan keluarga, observasi dan pemeriksaaan fisik yang penulis
dokumentasikan secara persistem sesuai  dengan landasan teori serta informasi dari perawat
ruangan dan mempelajari status klien.
Dalam melakukan pengkajian klien dan keluarga tidak ada hambatan. Klien mau
diajak berkomunikasi walaupun dengan bahasa palembang. Tetapi, tidak membuat itu
menjadi hambatan dalam melakukan pengkajian.

B.     Diagnosa Keperawatan


Setelah dilakukan pengkajian terhadap klien Tn “U” penulis mengelola data dan
menganalisa data  sehingga penulis menemukan diagnosa keperawatan pada klien Tn. “U” 
adalah sebagai berikut : gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya
pembesaran prostat, kurang pengetahuan b/d tidak mebgenal sumber informasi, resiko tinggi
infeksi b/d prosedur invasive.
Setelah menetapkan diagnosa keperawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan
dasar menurut hirarki Maslow, kebutuhan klien, kebutuhan perawat dan peraturan rumah
sakit.

C.    Rencana Keperawatan


Rencana keperawatan yang terdapat dilaporan pendahuluan tidak semua penulis
angkat pada rencana asuhan keperawatan, dikarenakan penulis sesuaikan dengan kondisi
klien dan di angkat sesuai dengan apa yang telahditetapkan oleh Rumah Sakit tersebut dan
keterbatasan kami sebagai seorang mahasiswa.

D.    Implementasi Keperawatan


Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan  ada yang dapat dilakukan oleh penulis
dan ada yang tidak dapat dilakukan.  Hal ini disesuaikan dengan kondisi klien, fasilitas yang
tersedia, serta keterbatasan waktu sehingga ada beberapa intervensi yang sebgaian tidak dapat
dilakukan saati itu yang kemudian dilanjutkan oleh perawat lain yang bertugas selanjutnya
agar kondisi klien tetap terpantau.

E.     Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari perawatan dari diagnosa
keperawatan yang ditegakkan dan setelah dilakukan implementasi keperawatan, masalah
yang dialami oleh Tn.”U”  ada yang teratasi dan ada yang tidak teratasi dikarenakan pada
perawatan hari ke empat klien pulang.
Dalamevaluasi yang dilaksanakan penulis menggunakan sesuai dengan teori yaitu
terdapat evaluasi formatif/respon klien dan evaluasi sumatif atau evaluasi dari seluruh
tindakan dalam satu diagnosa yang penulis susun dalam bentuk SOAP atau subjektif,
objektif, analisa, dan planning,

Anda mungkin juga menyukai