Anda di halaman 1dari 9

RESUME TENTANG KONSEP KEPERAWATAN MATERNITAS,FALSAFAH PERAN

DAN FUNGSI SERTA TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN MATERNITAS

Tugas ini saya buat untuk memenuhi salah satu matakuliah keperawatan maternitas

Dosen pengampu

Ade Tika Hermawati,M.kep

Oleh

ANGGADITA

191FK01010

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG

2020/2021
KONSEP KEPERAWATAN MATERNITAS

1. Pengertian

Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kwalitas pelayanan


kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik dan psikososial
dari klien, keluarga , dan bayi baru lahir. (May & Mahlmeister, 1990)

Keperawatan Maternitas merupakan sub system dari pelayanan kesehatan dimana


perawat berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk membantu beradaptasi pada
masa prenatal, intranatal, postnatal, dan masa interpartal. (Auvenshine & Enriquez, 1990)

Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan professional berkwalitas yang


difokuskan pada kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu selama proses konsepsi /
kehamilan, melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir dengan menekankan pada
pendekatan keluarga sebagai sentra pelayanan. (Reede, 1997)

2. Trend Keperawatan Maternitas

Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan kesempatan


untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan
meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan menjadikan masyarakat lebih
kritis. Kondisi itu berpengaruh kepada pelayanan kesehatan dimana masyarakat yang
kritis menghendaki pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang profesional.
Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya keperawatan
dapat memenuhi standart global internasional dalam memberikan pelayanan
kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuan professional, kemampuan intelektual dan
teknik serta peka terhadap aspek social budaya, memiliki wawasan yang luas dan
menguasi perkembangan Iptek. .
Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia kesehatan
akan berdampak negatif terhadap mutu pelayanan kesehatan bagi tercapainya tujuan
kesehatan, maka solusi yang harus ditempuh dalam keperawatan maternitas adalah:

1. Pengembangan pendidikan keperawatan.


Sistem pendidikan tinggi keperawatan sangat penting dalam pengembangan perawatan
professional, pengembangan teknologi keperawatan, pembinaan profesi dan pendidikan
keperawatan berkelanjutan. Akademi Keperawatan merupakan pendidikan keperawatan
yang menghasilkan tenaga perawatan professional dibidang keperawatan. Sampai saat ini
jenjang ini masih terus ditata dalam hal SDM pengajar, lahan praktik dan sarana serta
prasarana penunjang pendidikan.
2. Memantapkan system pelayanan perawatan professional
Depertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun registrasi, lisensi dan
sertifikasi praktik keperawatan. Selain itu semua penerapan model praktik keperawatan
professional dalam memberikan asuhan keperawatan harus segera di lakukan untuk
menjamin kepuasan konsumen/klien.
3. Penyempurnaan organisasi keperawatan
Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat dan dinamis serta
kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan individu menjadi kepentingan organisasi
dan mengintegrasikannya menjadi serangkaian kegiatan yang dapat dirasakan
manfaatnya. Restrukturisasi organisasi keperawatan merupakan pilihan tepat guna
menciptakan suatu organisasi profesi yang mandiri dan mampu menghidupi anggotanya
melalui upaya jaminan kualitas kinerja dan harapan akan masa depan yang lebih baik
serta meningkat.
4. Peran Perawat
Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Reeder (1997):
a. Pelaksana
Perawat yang bekerja member asuhan keperawatan di tempat pelayanan kesehatan.
b. Pendidik
Pendidik disini dapat sebagai dosen bagi pasien maupun perawat memberikan
pendidikan kepada klien.
c. Konselor
Perawat sebagai seorang yang mempunyai keahlian dalam melakukan konseling
kepada klien, konselor bertanggung jawab memberikan layanan dan konseling
d. Role model bagi para ibu
Panutan bagi para ibu-ibu yang sedang menjalankan keperawatan maternitas.
e. Role model bagi teman sejawat
Panutan sesama perawat atau saling bekerja sama antar paerawat.
f. Perumus masalah
Mengetahui masalah-masalah yang muncul pada pasien dan merumuskan masalah
tersebut.
g. Ahli keperawatan
Perawat harus ahli dalam melaksanakan tugas keperawatan.
Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Old(1988), Bobak & Jensen
(1993):
1. Member pelayanan
2. Advocate
3. Pendidik
4. Change Agent
5. Political Activis
6. Peneliti

Adapun falsafah keperawatan maternitas meliputi :

1) Keperawatan maternitas di pusatkan pada:


a. Keluarga dan masyarakat dengan memberikan asuhan keperawatan holistik
b. Menghargai klien dan keluarganya
c. Menyadari bahwa klien, keluarga, masyarakat berhak menentukan perawatan
yang sesuai dengan dirinya.
2) Setiap individu berhak lahir secara optimal
a. Wanita hamil dan bayi yang dikandungnya
b. Wanita pada masa persalinan dan pasca salin beserta bayinya berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan.
3) Kehamilan, persallinan dan gangguan kesehatan merupakan tugas perkembangan kelluarga
yang dapat menyebabkan krisis situasi.
4) Meyakini bahwa kehamilan dan persalinan adalah peristiwa yang normal.
5) Awal kehamilan merupakan awal bentuk interaksi keluarga
6) Sikap, nilai dan perilaku sehat setiap individu dipengaruhi oleh latar belakang budaya,
agama dan kepercayaan.
7) Keperawatan maternitas berfungsi sebagai advokat/pembela untuk melindungi hak klien.
8) Mempromosikan kesehatan merupakan tugas penting bagi keperawatan maternitas.
9) Keperawatan maternitas memberikan tantangan bagi perawat dan merupakan faktor utama
dalam mempromosikan derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat.
Yakin bahwa penelitian keperawatan dapat menambah pengetahuan dalam meningkatkan
mutu pelayanan keperawatan maternitas

Trend dan Issue Keperawatan Maternitas

a. Masalah
1. Penyebab angka kematian bayi masih tinggi
Kematian pada bayi disebabkan oleh penyakit menular seperti radang paru-paru, diare
dan malaria, Penyakit yang merenggut paling banyak korban jiwa adalah radang paru-
paru 18 persen, atau sebanyak 1,58 juta anak diare (15 persen, 1,34 juta) dan malaria 8
persen, 0.73 juta anak.
2. Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi.
Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi adalah pelayanan kesehatan yang semakin
meningkat, kurangnya pengetahuan masyarakat progam KB.
3. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) tiap tahun atau dua ibu tiap jam meninggal oleh sebab
yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas (Depkes RI,Dirjen Binkesmas,
2004). Penyebab kematian ibu cukup kompleks, dapat digolongkan atas faktor- factor
reproduksi, komplikasi obstetrik, pelayanan kesehatan dan sosio-ekonomi. Penyebab
komplikasi obstetrik langsung telah banyak diketahui dan dapat ditangani, meskipun
pencegahannya terbukti sulit. Perdarahan sebagai penyebab kematian ibu terdiri atas
perdarahan antepartum dan perdarahan postpartum. Perdarahan antepartum merupakan
kasus gawat darurat yang kejadiannya masih banyak dari semua persalinan,
penyebabnya antara lain plasenta previa, solusio plasenta, dan perdarahan yang belum
jelas sumbernya (Chalik TMA, 1997). Secara sempit, risiko obstetrik diartikan sebagai
probabilitas kematian dari seorang perempuan atau ibu apabila ia hamil. Indikator
yang lebih kompleks adalah adalah risiko seumur hidup (lifetime risk) yang mengukur
probabilitas kematian perempuan atau ibu sebagai akibat kehamilan dan persalinan
yang dialaminya selama hidup. Bila istilah pertama hanya mencantumkan kehamilan
maka yang kedua mempunyai dimensi yang lebih lebar yaitu kemampuan dan jumlah
fertilitas. Tingginya kematian ibu sebagian besar disebabkan oleh timbulnya penyulit
persalinan yang tidak dapat segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih mampu.
Keterlambatan merujuk disebabkan berbagai faktor seperti masalah keuangan,
transportasi dsb. (Depkes RI, Dirjen Yanmedik, 2005)
4. Penyakit Menular Seksual
Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari
satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual.. Kelompok remaja dan dewasa
muda (15-24 tahun) adalah kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk
tertular PMS, 3 juta kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok ini. Hampir seluruh
PMS dapat diobati. Namun, bahkan PMS yang mudah diobati seperti gonore telah
menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik generasi lama. PMS lain, seperti herpes,
AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya adalah PMS yang disebabkan oleh virus, tidak
dapat disembuhkan. Beberapa dari infeksi tersebut sangat tidak mengenakkan,
sementara yang lainnya bahkan dapat mematikan. Sifilis, AIDS, kutil kelamin, herpes,
hepatitis, dan bahkan gonore seluruhnya sudah pernah dikenal sebagai penyebab
kematian. Beberapa PMS dapat berlanjut pada berbagai kondisi seperti Penyakit
Radang Panggul (PRP), kanker serviks dan berbagai komplikasi kehamilan. Sehingga,
pendidikan mengenai penyakit ini dan upaya-upaya pencegahan penting untuk
dilakukan.

b. Penemuan Teknologi Terbaru


1. Alat Kontrasepsi Implan Terbaru
UGM berhasil menemukan alat kontrasepsi implant atau susuk KB generasi ke tiga yang
dinamakan Gestplan. Kelebihan alat kontresepsi ini bias bertahan hingga 7 tahun di badingkan
implant saat ini yang ber umur 5 tahun. Penemuan ini hasil dari penelitian dari jurusan
Farmatologi dan Toksikologi UGM.

2. Water Birth
Proses persalinan atau proses melahirkan yang dilakukan di dalam air, manfaaatnya ibu
akan merasakan lebih relaks karena semua otot yang berkaitan dengan proses persalinan
menjadi lebih elastic. Metode ini juga akan mempermudah proses mengejar sehingga rasa
nyeri selama persalinan tidak terlalu dirasakan, di dalam air proses proses pembukaan jalan
lahir akan lebih cepat.
3. USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D
Alat USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D adalah alat USG yang berkemampuan
menampilkan gambar 3 dan 4 dimensi di teknologi ini janin dapat terlihat utuh dan jelas
seperti layaknya bayi yang sesungguhnya ( DrJudi Januadi Endjun S.pog ). Alat USG ini
bahkan dapat memperlihatkan seluruh tubuh bayi berikut gerak- geriknya teknologi 3 dan 4
dimensimenjadi pelengkap bila di duga janin dalam keadaan tidak normal dan perlu di cari
kelainan bawaannya seperti bibir sumbing, kelaina pada jantung dan sebagainya. Secara lebih
detail kelebihan USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D ini pada janin dapat terbaca secara lebih
akurat, karena teknologi ini dikembangkan untuk meningkatkan ketepatan diagnosa.
4. Pil KB Terbaru
Pil KB dengan dorspirenone merupakan pil KB terbaru yang memberikan perlindungan
kontrasepsi yang dapat diandalkan, dengan berbagai manfaat tambahan dalam suatu
kombinasi yang unik Pil Kb dengan dorspirenone adalah pil yang membuat seseorang merasa
lebih nyaman. Mengandung progestin baru dorspirenone yaitu homon yang sangat
menyerupai progesteron salah satu hormon dalam tubuh. Dorspirenone mempunyai profil
farmakologis yang sangat mirip dengan progesteron alami dengan karateristik memiliki efek
antimineralokortoid dan antiandrogenik tidak memiliki aktifitas ekstrogenik, androgenik,
glukortikoid dengan sifat antineralokortikoid. Pil KB dengan dorspirenone dapat memberikan
manfaat tambahan yaitu tidak menaikkan berat badan, mengurangi gejala kembung, Haid
menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan mengatur keluarnya darah haid, tidak menaikan
tekanan darah dengan androgennya. Pil KB dengan dorspirenone dapat memberikan manfaat
tambahan yaitu mengurangi jerawat, dan mempercantik rambut dan kulit.

5. Robot akan digunakan untuk mengobati orang sakit


Diagnostik ini robot akan menggunakan penelitian global untuk memberikan pendapat
ahli, beberapa dokter yang akan berani untuk diabaikan. Pelatihan medis akan beralih dari apa
yang orang tahu, untuk mendapatkan data yang akurat yang robot bisa membuat keputusan,
dan menyediakan “high-touch” dukungan emosional. Ahli bedah akan selalu berada pada
premium, bersama-sama dengan tangan-on wali yang akan semakin berbasis masyarakat,
dengan kualifikasi yang sangat khusus. Operasi remote akan menjadi bagian rutin setiap pusat
spesialis rutin. Batas antara dokter dan perawat akan terus kabur sebagai perawat berwenang
untuk membuat lebih banyak keputusan. Akibatnya pelatihan perawat akan semakin panjang
dan perawat kelas atas akan lebih mahal.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/17233588/KEPERAWATAN_MATERNITAS_PRANITAS

.www.scribd.com/doc/87909449/makalahtranskulturalkomplit-120226032433-phpapp02

Anda mungkin juga menyukai