Anda di halaman 1dari 3

Anatomi fisiologi hipospadia

Uretra merupakan tabung yang menyalurkan urine ke luar dari buli-buli melalui
proses miksi. Pada pria organ ini berfungsi juga dalam menyalurkan cairan sperma. Uretra
diperlengkapi dengan sfingter uretra interna yang terletak pada perbatasan buli-buli dan
uretra, dan sfingter uretra eksterna yang terletak pada perbatasan uretra anterior dan posterior.
Secara anatomis uretra dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a) Uretra pars anterior, yaitu uretra yang dibungkus oleh korpus spongiosum penis, terdiri
dari: pars bulbosa, pars pendularis, fossa navikulare, dan meatus uretra eksterna.
b) Uretra pars posterior, terdiri dari uretra pars prostatika, yaitu bagian uretra yang
dilengkapi oleh kelenjar prostat, dan uretra pars membranasea.
Uretra merupakan sebuah saluran yang berjalan dari leher kandung kencing ke lubang
luar, dilapisi membran mukosa yang bersambung dengan membran yang melapisi
kandung kencing. Meatus urinarius terdiri atas serabut otot lingkar yang membentuk
sfingter uretra (Pearce, 2006). Uretra mengalirkan urin dari kandung kencing ke bagian
eksterior tubuh. Uretra laki-laki panjangnya mencapai 20 cm dan melalui kalenjar
prostat dan penis. Ada tiga bagian uretra (Sloane, 2003), yaitu:
a) Uretra prostatik dikelilingi oleh kalenjar prostat. Uretra ini menerima dua duktus
ejakulator yang masing-masing terbentuk dari penyatuan duktus deferen dan
duktus kalenjar vesikel seminal, serta menjadi tempat bermuaranya sejumlah
duktus dari kalenjar prostat.
b) Uretra membranosa Bagian yang terpendek (1 cm sampai 2 cm). Bagian ini
berdinding tipis dan dikelilingi oleh otot rangka sfingter uretra eksternal.
c) Uretra kavernous (penile, bersepons) Merupakan bagian yang terpanjang. Bagian
ini menerima duktus kalenjar bulbouretra dan merentang sampai orifisium uretra
eksternal pada ujung penis. Tepat sebelum mulut penis, uretra membesar untuk
membentuk suatu dilatasi kecil, fosa navicularis. Uretra kavernous dikelilingi
korpus spongiosum, yaitu suatu kerang karuang vena yang besar. Uretra terbentuk
dari penyatuan lipatan uretra sepanjang permukaan ventral penis. Glandula uretra
terbentuk dari kanalisasi funikulus ektoderm yang tumbuh melalui glands untuk
menyatu dengan lipatan uretra yang menyatu. Hipospadia terjadi bila penyatuan di
garis tengah lipatan uretra tidak lengkap sehingga meatus uretra terbuka pada sisi
ventral penis. Ada beberapa derajat kelainan pada glandular (letak meatus yang
salah pada glands), korona (pada sulkus korona), penis (di sepanjang batang penis),
penoskrotal (pada pertemuan ventral penis dan skrotum), dan perineal (pada
perineum).

Anda mungkin juga menyukai