Ahmad Riza’i
NIM 012141001
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 12-10-1960
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki - laki
Status Marital : Menikah
Pendidikan : Tidak sekolah
Pekerjaan : Tidak ada
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Panti Asuhan
Tanggal Masuk : 27-10-2021
Tanggal Pengkajian : 22-11-2021
No. Register : 01217957
Diagnosa Medis : Right Heart Failure dan Pneumonia
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
Pasien mengeluh lemas, tidak nafsu makan, mual dan muntah, kedua tungkai
membengkak, nafas sesak dan merasakan nyeri dada serta cepat lelah bila melakukan
aktifitas, 1 minggu sebelum masuk rumah sakit mengeluh batuk – batuk dan dahak susah
dikeluarkan, mengeluh susah berjalan karena kedua kaki membengkak.
Riwayat Sosiokultural
Pola komunikasi pasien saat dilakukan pengkajian hanya menjawab pertanyaan sesuai
pertanyaan yang diajukan, cenderung tertutup dan lebih memilih tutup mata karena lemes
dan merasakan nyeri pada dada yang hilang timbul
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Pasien makan tidak teratur sesuai dengan uang yang didapatkan, semenjak masuk panti
pasien rutin makan sesuai jatah yang disediakan panti, kurang lebih 2 minggu sebelum
masuk rumah sakit pasien mengeluh kedua kaki bengkak, tidak nafsu makan, mual dan
muntah, porsi makanan yang disediakan hanya dimakan 3 – 4 sendok selebihnya
dibuang.
Masalah keperawatan: resiko deficit nutrisi
c. Pola Eleminasi
Pasien mengatakan buang kecil lancar namun kadang – kadang sedikit produksinya
karena kurang minum, kaki bengkak sehingga takut kalau minum banyak malah
membuat kakinya makin bengkak dan tidak berjalan.
Masalah keperawatan: gangguan pola eliminasi
h. Pola Peran-Hubungan
Pasien hidup di panti bersama dengan rekan – rekan sesama panti
Masalah keperawatan: tidak ada
i. Pola Seksual-Reproduksi
Pasien hidup sendirian sehingga tidak ada data terkait hubungan seksual dan reproduksi
Masalah keperawatan: tidak asa
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien menganut agama islam, saat ini menjalankan ibadah sesesui dengan
kemampuannya
Masalah keperawatan: tidak ada
4. DATA PENUNJANG (Pemeriksaan Diagnostik) :
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 20/11/2021
Hemoglobin 12,6 g/Dl ................................................................................. ( 13,0 – 18,0 )
Leukosit 7,100 mcl ................................................................................... (4,000 – 10,000)
Eritrosit 4,52 ................................................................................................... (4,50 - 6,20)
Hematocrit 42,2 .............................................................................................. (40,0 – 54,0)
Trombosit 89 ...................................................................................................... (150 - 450)
Kimia Darah
Glukosa sewaktu 119 .................................................................................. (<200 perkeni)
Natrium 133 mmol/l ......................................................................................... (135 – 155)
Kalium 3.2 mmol/l ............................................................................................. (3.6 – 5.5)
Cloride 86 mmol/l ............................................................................................... (89 - 109)
5. PENATALAKSANAAN TERAPI
Terapi oral
Nacl cap 2 mg ............................................................................................................... 3x1
Dorner 20 mg ................................................................................................................ 3x1
Digoxin 5 mg ................................................................................................................ 1x1
Salbutamol 1.5 mg ........................................................................................................ 3x1
Spironolcatone 25 mg ................................................................................................... 2x1
KSR 2 mg ...................................................................................................................... 3x1
Azitrimycyn 500 mg ..................................................................................................... 1x1
Terapi inhalasi
Pulmicotr : Combivent 1:1 ............................................................................................ 2x1
Terapi intravena
Ondansentron 8 mg ....................................................................................................... 3x1
Omeprazole 40 mg ........................................................................................................ 2x1
B. DATA FOKUS
1. Data Subyektif
a) Pasien mengatakan sesak nafas
b) Pasien mengatakan batuk – batuk dan susah untuk mengeluarkan dahak
c) Pasien mengeluh sudah nyeri pada dada dan menjalar ke daerah punggung
d) Pasien mengeluh cepat lelah apabila melakukan aktifitas
e) Pasien memilih duduk sambil tertidur karena kalau sambil menyandar akan tambah
sesak nafas
f) Pasien mengatakan badan masih terasa lemas, mual dan muntah dan tidak nafsu
makan
g) Pasien mangatakan kedua kaki bengkak sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit
2. Data Obyektif
a) Pasien keadaan umum sakit sedang, kesadaran compos mentis, pemeriksaan GCS 15
= E4 M6 V5.
b) Pemeriksaan tanda tanda vital TD: 90/54 mmHg N: 110 x/menit S: 37.5 C RR : 26
x/menit, saturasi oksigen 92 %
c) Terpasang oksigen 3 liter/menit nasal kanul
d) Terpasang infus syringe pump pada kedua tangan dengan tangan kanan drip vascon
dan tangan kirim drip Lasix 2 ampul
e) Terpasang folley catheter nomor 16, produksi uring kuning pekat, 1500 cc / 24 jam
f) Hasil pengkajian nyeri:
P: nyeri dada apabila badan digerakkan, reda apabila istirahat
Q: Nyeri dirasakan seperti dihimpit bebab berat
R: menjalar kebagian punggung dan lengan kanan
S: Skala nyeri 3 – 4 (VAS)
T: Nyeri dirasakan hilang timbul, nyeri timbul terutama saat melakukan pergerakan
berpindah posisi, Pasien nampak meringis menahan nyeri pada saat timbul nyeri dan
enggan melakukan pergerakan
g) Pasien melakukan aktifitas terbatas di tempat tidur karena nyeri pada dada kanan
h) Hasil pemeriksaan laboratorium
Natrium 133 mmol/l ................................................................................ (135 – 155)
Kalium 3.2 mmol/l .................................................................................... (3.6 – 5.5)
Cloride 86 mmol/l ...................................................................................... (89 - 109)
Albumin 3,1 ........................................................................................... (4,50 - 6,20)
C. ANALISA DATA
Obyektif Hepatomegali
a) Pemeriksaan tanda tanda vital TD: Splenomegali
90/54 mmHg N: 110 x/menit S:
37.5 C RR : 26 x/menit, saturasi Mendesak paru
oksigen 92 %
b) Pasien melakukan aktifitas Mengganggu upaya
terbatas di tempat tidur karena nafas
nyeri pada dada kanan
c) Pasien sendirian tidak ada Sesak nafas
keluarga yang mendampingi
Tidak mampu
melakukan aktifitas
normal
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (iskemia jaringan)
3. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan
4. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
5. Defisit perawatan diri
E. PERENCANAAN
Manajemen Nutrisi
Observasi:
• Identifikasi status nutrisi
• Identifikasi alergi dan intoleransi
makanan
• Identifikasi perlunya penggunaan
selang nasogastric
• Monitor asupan makanan
• Monitor berat badan
Terapeutik:
• Lakukan oral hygiene sebelum
makan, Jika perlu
• Sajikan makanan secara menarik
dan suhu yang sesuai
• Hentikan pemberian makanan
melalui selang nasogastric jika
asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
• Anjurkan posisi duduk, jika mampu
• Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
• Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan
Observasi
• Identifikasi kemungkinan penyebab
BB kurang
• Monitor adanya mual dan muntah
Terapeutik
• Sediakan makanan yang tepat
sesuai kondisi pasien
• Berikan pujian kepada pasien untuk
peningkatan yang dicapai
Edukasi
Hari/
No Dx Tindakan Keperawatan Hasil Ttd
Tgl/Jam
1 1. Mengkaji frekuensi kedalaman 1. Pasien keadaan umum Riza’i
pernafasan dan ekspansi dada. sakit sedang,
2. mencatat upaya pernafasan kesadaran compos
22/11/ termasuk penggunaan otot bantu mentis, pemeriksaan
2021 pernafasan/ pelebaran nasal. GCS 15 = E4 M6 V5.
3. Melakukan auskultasi bunyi 2. Pemeriksaan tanda
09:00 nafas dan catat adanya bunyi tanda vital TD: 90/54
nafas seperti krekels, wheezing. mmHg N: 110
4. Meninggikan kepala dan bantu x/menit S: 37.5 C RR
mengubah posisi. : 26 x/menit, saturasi
5. Mengobservasi pola batuk dan oksigen 92 %
karakter sekret. 3. Terpasang oksigen 3
6. Mengajarkan pasien dalam nafas liter/menit nasal kanul
dan latihan batuk efektif 4. Posisi pasien setengah
7. Memberikan inhalasi pulmicort duduk
dan Combivent 1:1 5. Pasien mampu
melakukan nafas
dalam dan batuk
efektif
6. Obat inhalasi sesuai
dosis diberikan pada
jam 10:00
1 26/11/2021 1 S: Riza’i
10:00 Pasien mengatakan keluhan
sesak nafas sudah berkurang
Dahak lebih mudah
dikeluarkan
Pasien mampu melakukan
batuk efektif
O:
Pasien keadaan umum sakit
sedang, kesadaran compos
mentis, pemeriksaan GCS 15
= E4 M6 V5.
Pemeriksaan tanda tanda vital
TD: 90/54 mmHg N: 110
x/menit S: 37.5 C RR : 26
x/menit, saturasi oksigen 92
%
Terpasang oksigen 3
liter/menit nasal kanul
Pasien melakukan aktifitas
terbatas di tempat tidur karena
sesak nafas dan nyeri pada dada
kanan
2 26/11/2021 2 S: Riza’i
11:00 Pasien mengatakan keluhan
nyeri sudah berkurang
Aktifitas dilakukan di tempat
tidur
Pasien masih merasakan
nyeri namun mampu
mengontrol nyeri dengan
nafas dalam
O:
Pasien keadaan umum sakit
sedang, kesadaran compos
mentis, pemeriksaan GCS 15
= E4 M6 V5.
Pemeriksaan tanda tanda vital
TD: 90/54 mmHg N: 90
x/menit S: 37 C RR : 24
x/menit, saturasi oksigen 95
%
Hasil pengkajian nyeri:
P: nyeri dada masih terutama
apabila badan digerakkan,
reda apabila istirahat
Q: Nyeri dirasakan seperti
dihimpit bebab berat
R: menjalar kebagian
punggung dan lengan kanan
S: Skala nyeri 2 – 3 (VAS)
T: Nyeri dirasakan hilang
timbul, nyeri timbul terutama
saat melakukan pergerakan
berpindah posisi, Pasien
nampak meringis menahan
nyeri pada saat timbul nyeri
dan enggan melakukan
pergerakan
Pasien mampu melakukan
istirahat tidur lebih nyaman
3 26/11/2021 3 S: Riza’i
11:00 Pasien mengatakan keluhan
mual dan muntah sudah
berkurang
Pasien mengatakan nafsu
makan mulai membaik
O:
Porsi makan dihabiskan
Pasien mampu melakukan
makan dan minum mandiri
Minum yang disediakan
dihabiskan sesuai dengan
target cairan harian
H. Clinical Reasoning
Clinical Reasoning
Consider Describe Pasien mengeluh lemas, tidak nafsu makan, mual dan muntah,
the patient kedua tungkai membengkak, nafas sesak dan merasakan nyeri
situation dada serta cepat lelah bila melakukan aktifitas, 1 minggu sebelum
masuk rumah sakit mengeluh batuk – batuk dan dahak susah
dikeluarkan, mengeluh susah berjalan karena kedua kaki
membengkak.
Predict Apabila tidak dilakukan penanganan dengan baik dari aspek medic dan
asuhan keperawatan yang komprehensif pasien dapat mengalami gagal
sirkulasi dan menyebabkan kematian
Identify Synthesis Pasien dengan gangguan jantung kanan akan mengalami gagal sirkulasi
problem ditandai dengan kedua kaki bengkak, sesak nafas dan cepat lelah apabila
melakukan aktifitas ditambah dengan adanya pneumonia dan low intake
Problem keperawatan yang dihadapi pasien ini:
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (iskemia
jaringan)
3. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna
makanan
4. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
5. Defisit perawatan diri
Establish Describe 1. Pola nafas tetap terjaga dengan efektif
goals 2. Nyeri akut berkurang atau dapat dikontrol dengan farmakologis atau
non farmakologis sesuai dengan tingkat derajat nyeri
3. Nutrisi terpenuhi sesuai dengan kebutuhan kalori pasien harian dan
saat sedang dalam keadaan sakit
4. Cairan dan elektrolit tetap seimbang sesuai dengan target kebutuhan
cairan dan elektrolit harian
5. Perawatan diri terpenuhi agar pasien tetap terjaga kebersihan dan
aktifitas harian sesuai dengan kemampuan
Take action Select 1. Menjaga pola nafas tetap efektif
2. Mengontor nyeri akut dengan farmakologis atau non farmakologis
sesuai dengan tingkat derajat nyeri
3. Mencukupi nutrisi sesuai kebutuhan kalori pasien
4. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit harian
5. Melakukan dan memberikan bantuan perawatan diri pasien dan
mengajarkan nya untuk melakukan secara mandiri sesuai dengan
kemampuan
Evaluate Evaluate 1. Pola nafas efektif
2. Nyeri akut terkontrol
3. Defisit nutrisi teratasi sesuai dengan kecukupan kebutuhan kalori
4. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit teratasi
5. Defisit perawatan diri dapat tertangani
Reflect on Contemplate Pasien dengan gagal jantung kanan memerlukan penangangan yang
process and komprehensif secara tim baik dari aspek medik maupun keperawatan
new dengan serangkaian penatalaksanaan sebagai berikut :
1. Tirah baring untuk mengurangi beban kerja jantung
learning
2. Posisi semifowler untuk mengurangi sesak
3. Diet diberikan makanan lunak dengan rendah garam, jumlah kalori
sesuai kebutuhan. Pasien dengan gizi kurang diberi makanan tinggi
kalori dan tinggi protein. Cairan diberikan 80-100 ml/kg BB/hari
dengan maksimal 1500 ml/hari.
4. Menjaga pola nafas tetap efektif
5. Mengontor nyeri akut dengan farmakologis atau non farmakologis
sesuai dengan tingkat derajat nyeri
6. Mencukupi nutrisi sesuai kebutuhan kalori pasien
7. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit harian
8. Melakukan dan memberikan bantuan perawatan diri pasien dan
mengajarkan nya untuk melakukan secara mandiri sesuai dengan
kemampuan
Jurnal referensi:
1. Bare, Brenda G dan Smelttzer, Susanne G. 2002. Keperawatan
Medikal-Bedah. Jakarta: EGC
2. Healthwise Staff.2014.Right-Sided HeartFailure.
http://www.webmd.com/heart-disease/heart-failure/tc/right-sided-
heart- failure-topic-overview#1. Diakses pada 06 Oktober 2016
3. Mansjoer, A., dkk. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Penerbit
Media Ausculapius FKUI, 2001.
4. Mariyono H, Santoso A. Gagal Jantung. FK Unud/RSUP Sanglah,
Denpasar Sylvia, AP. (1999). Patofisiologi. Jakarta: EGC
5. Sylvia, AP. (1999). Patofisiologi. Jakarta: EGC