Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KASUS (LK)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. AMAT RAHMAT DENGAN


GANGGUAN “KEBUTUHAN AMAN NYAMAN : NYERI ” AKIBAT
FOURNIER GANGREN DI RUANG MAWAR
DI RSUD KOTA BANDUNG

I. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Klien
Nama : Tn. Amat Rahmat
TTL : 27 Juli 1961
Umur : 58 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan : Supir
Status Pernikahan : Menikah
Suku / Bangsa : Sunda
Tanggal Masuk RS : 04 Januari 2020
Tanggal Pengkajian : 22 Januari 2020
Tanggal / rencana Operasi : 21 Januari 2020 Jam: 13.00
No. Medrec : 938222
Diagnosa Medis : Fournier Gangren
Alamat : Kp. Cilember Rt/Rw 02/06
Kel.Cigugur tengah Kec. Cimahi
Tengah. Kota Cimahi.

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. Lia Rahmawati
Umur : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : -
Pekerjaan : -
Agama : Islam
Hubungan dengan klien : Anak
Alamat : Jl. Raya Cilember Gg.Tunggal
Tunggal Bhakti I Rt/Rw 02/06
c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Keluhan Utama Saat Masuk Rumah Sakit
Klien mengatakan nyeri, lemas pada bagian skrotum yang
awalnya perih ketika BAK keluar darah . Kemudian klien
berobat ke Puskesmas kudus setelah diperiksa katanya
terdapat benjolan didalam genetalia kemudian klien dirujuk
ke RSUD Ujung Berung dan diberi tindakan di IGD dan
dilakukan operasi pada daerah benjolan di skrotum kemudian
dipindahkan ke ruang rawat inap awalnya ke ruang
flamboyan setelah 3 hari dipindahkan ke ruang mawar
tepatnya dikamar 102 bed 4.
b) Keluhan Saat Dikaji
Pada saat dikaji tanggal 22 Januari 2020 jam 15.20. Klien
mengatakan nyeri pada luka post operasi pada skrotum,
ketika melakukan aktifitas memperberat rasa nyerinya, tapi
ketika berbaring rasa nyerinya mengurangi. Nyeri yang
dirasakan nya seperti di sayat-sayat . Nyeri yang dirasakan di
area genetalia (skrotum) . dengan skala 4 ketika klien diam
atau berbaring dan skala 6 ketika melakukan aktifitas atau
luka digerakkan. Dan nyeri nya hilang timbul .
2) Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan mempunyai penyakit Diabetes Melitus dan
Hipertensi.
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit menurun dari
anggota keluarganya dan tidak ada riwayat penyakit menular.
d. Pola aktivitas sehari-hari
No Jenis Aktivitas Di Rumah Di Rumah sakit
1 Nutrisi
a. Makan
Frekuensi 2-3x/hari 3x/hari
Jenis Nasi dan lauk pauk Bubur, lauk pauk
Porsi 1 porsi 1 Porsi
Keluhan TAK TAK

b. Minum
Frekuensi 6-7 gelas/hari 6-7 gelas/hari
Jenis Air mineral,Teh Air mineral
Keluhan TAK TAK
2 Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1x/hari 1x/3hari
Konsistensi Lunak Lunak
Warna Kuning Kuning
Bau Khas Khas
Keluhan TAK TAK

b. BAK
Frekuensi 5-6x/hari 4-5x/hari
Warna Kuning bening Kuning
Keluhan Nyeri keluar darah Memakai kateter

3 Istirahat Tidur
Siang 2jam/hari (Jarang) Tidak teratur
Malam 8Jam/hari Tidak teratur
Keluhan TAK Susah tidur karena
Nyeri
4 Personal Hygiene
a. Mandi 3x/hari 1x/2hari(seka)
b. Gosok Gigi 3x/hari 2x/hari
c. Keramas 1x/2hari Belum
d. Gunting Kuku 1x/2minggu Belum
e. Ganti Pakaian 3x/hari 1x/hari

5 Aktivitas Dilakukan sendiri Berbaring ditempat


tidur dan aktivitas
dibantu keluarga

e. Pemerikasan Fisik
1) Keadaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Penampilan : Pasien tampak lemas
2) Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 175/100 mmHg
Nadi : 76 x/menit
Respirasi : 19 x/menit
Suhu : 36,7oC
TB : 170
BB : +70
3) Pemeriksaan Head To Toe
a) Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala simetris, rambut warna hitam, tidak
ada lesi, tidak ada ketombe.
Palpasi : Tidak ada benjolan dan tidak nyeri saat ditekan
diarea kepala.
b) Wajah
Inspeksi : Bentuk wajah simetris, tidak ada lesi
Palpasi : Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
c) Mata
Inspeksi : Bentuk mata bulat, konjungtiva pucat,
Reflek iris dan pupil terhadap cahaya baik, sclera
warna putih jernih.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
d) Telinga
Inspeksi : Bentuk telinga simetris, tidak terdapat lesi, sedikit
kotor membrane timpani seperti mutiara,
pendengaran baik.
Palpasi : Tidak nyeri saat ditekan dan tidak ada benjolan.
e) Hidung
Inspeksi : Bentuk hidung simetris, fungsi penciuman baik
dan tidak ada cuping hidung.
Palpasi : Tidak nyeri saat ditekan.
f) Mulut
Inspeksi : Bentuk mulut simetris bibir terlihat kering, pucat,
dan terlihat pecah-pecah, tidak ada sianosis, lidah
terlihat kotor, tonsil tidak ada kemerahan dan gigi
sedikit kotor.
Palpasi : Tidak nyeri saat ditekan.
g) Leher
Inspeksi : Tidak ada kemerahan dan tidak ada benjolan.
Palpasi : Tidak nyeri saat menelan dan tidak ada kelenjar
getah beningdan tidak ada kelenjar tiroid.
h) Dada
Inspeksi : Tidak ada kemerahan dan bentuk thorax simetris
Palpasi : Tidak nyeri saat ditekan
Auskultasi
- Paru : Suara nafas sonor tidak ada suara tambahan
- Jantung : Suara jantung dullness
Perkusi
- Paru : Normal (sonor)
- Jantung : Normal (Dulness)
i) Abdomen
Inspeksi : Tidak ada kemerahan dan tidak ada luka operasi
Auskultasi : Bising usus meningkat (+)
Palpasi : Tidak nyeri saat ditekan dan tidak ada
pembengkakan pada hepar, lambung, limfe dan
ginjal.
Perkusi : Timpani terutama di atas lambung, usus, kandung
kemih. Pekak (dullness) di atas kandung kemih
yang penuh, hati, limpa, dan ginjal.
j) Genetalia
Inspeksi : Ada luka gangrene(post Op) dan luka nya sudah
sedikit kering.
Palpasi : Nyeri saat ditekan.
k) Anus
Inspeksi : Tidak ada luka kemerahan
Palpasi : Klien menolak untuk dilakukan pemeriksaan.
l) Ekstremitas
 Ekstremitas Atas
Kulit klien berwarna sawo matang dan tidak ada
kemerahan serta tidak nyeri saat ditekan. Otot Refleks
Bisep dan Trisep normal, CRT Normal
 Ekstremitas Bawah
Kulit klien berwarna sawo matang, tidak ada
kemerahan, tidak nyeri saat ditekan dan tidak ada
pitting edema. Otot reflex patella normal dan Otot
reflex tendon achiles normal .
f. Data Psikologis
1) Status Emosi
Pasien mengatakan sabar dengan penyakit yang
dideritanya.
2) Status Kecemasan
Ekspresi wajah klien tampak lemas dan pucat.
3) Pola Koping
Pasien sedikit tenang dengan kondisi nya karena selalu ada
keluarga pasien yang selalu mendampinginya.
4) Gaya Komunikasi
Pasien berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia terkadang
bahasa sunda.
5) Konsep Diri
a) Gambaran Diri
Pasien merasa ikhlas dengan penyakit yang dideritanya.
b) Ideal Diri
Pasien mengatakan orang yang ideal adalah orang yang sehat
dan menjalankan aktifitasnya seperti biasa.
c) Harga Diri
Pasien merasa selalu dilibatkan dalam mengambil keputusan.
d) Peran
Pasien berperan sebagai tulang punggung keluarg dan sebagai
supir.
e) Identitas Diri
Klien berjenis kelamin laki-laki dan sebagai tulang
punggung keluarga.
g. Data Sosial
Klien bekerja sebagai supir dan berhubungan baik dengan orang-
orang di sekitarnya.
h. Data Spiritual
Klien beragama islam dan selalu berdoa kepada Allah agar diberi
kesembuhan.
i. Data Penunjang
1) Labolatorium
Tanggal/ Jenis Hasil Satuan Nilai
Jam Pemeriksaan Rujukan
18-01-20 HEMATOLOGI
12:36 Hemoglobin 12,0 gr% 13,2-15,5
PCV 35 % 40-52
3
Eritrosit 3,83 Juta/mm 4,4-5,9
MCV 92 1L 80-100
MCH 31 pg 26-34
MCHC 34 gr/dl 32-36
3
Leukosit 6.600 /mm 3,8-10,6
Trombosit 260.000 mm3 150-440
KIMIA KLINIK
GD Puasa 141 mg% 74-106
GD 2 Jam PP 175 mg% <120
(rapid)
2) Radiologi
Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil/Kesan
06-01-20 Thorax Pulmo saat ini tidak tampak
kelainan tidak tampak
kardiomegali.

j. Program dan Rencana Pengobatan


Jenis Therapy Dosis Cara Waktu
Pemberian
Ciprofloxacin 2x200 IV 7 pagi
7 Malam
OM2 2x1 PO 7 Pagi
7 Malam

2. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 Ds : Klien mengeluh Ulkus Fournier Nyeri Akut
nyeri saat dilakukan
perawatan luka dan saat
luka ditekan, dengan Cedera Sel
skala nyeri 4
Do :
- Klien memiliki luka Pelepasan Mediator
pada bagian skrotum Kimiawi
- Klien tampak
meringis kesakitan
saat dilakukan Rangsang
tindakan diteruskan ke
- TTV korteks serebri
TD : 175/100 mmHg
Nadi : 76 x/menit
Nafas : 19 x/menit Spasme otot
Suhu : 36,7oC

Nyeri

II. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas


No Diagnosa Tanggal Nama Tanda
Keperawatan Ditemukan Perawat Tangan
1 P : Nyeri akut

E : Ulkus Fournier 22 Januari Karina Putri


2020 Juaningsih
S : -Klien memiliki
luka pada bagian
skrotum
- Klien tampak
meringis kesakitan
saat dilakukan
tindakan
- TTV
TD : 175/100 mmHg
Nadi : 76 x/menit
Nafas : 19 x/menit
Suhu : 36,7oC

III. Perencanaan
Diagnosa Intervensi
Keperawatan Tujuan Tindakan Rasional
Nyeri akut Setelah dilakukan - Ajarkan - Teknik
berhubungan dengan tindakan klien relaksasi
ulkus fournier perawatan relaksasi dan dapat
ditandai dengan 1x30menit,dihara atur napas mengurangi
klien mengeluh nyeri pkan rasa nyeri dalam rasa nyeri
saat perawatan luka hilang/ berkurang. - Posisi klien yang
post operasi KH: senyaman dirasakan
Ds : Klien mengeluh a. Klien mungkin klien
nyeri saat dilakukan mengatakan - Observasi - Posisi yang
perawatan luka dan nyeri TTV nyaman akan
saat luka ditekan, berkurang - Kolaborasi membantu
dengan skala nyeri 4 b. Klien tidak dengan tim memberikan
Do : meringis kes. Lain kesempatan
- Klien memiliki kesakitan untuk pada otot
luka pada bagian c. Pergerakkan pemberian untuk
skrotum klien obat relaksasi
- Klien tampak bertambah analgesic seoptimal
meringis kesakitan luas mungkin
saat dilakukan - Agar
tindakan mengetahui
- TTV perkembanga
TD : 175/100 n klien.
mmHg - Membantu
Nadi : 76 x/menit terapi yang
Nafas : 19 x/menit tepat.
Suhu : 36,7oC
IV. Pelaksanaan dan Evaluasi Formatif

Tanggal/ DP Tindakan Nama &


Jam Ttd
22-01-20 Dx 1 - Mengobservasi TTV
15.40 TD : 175/100 mmHg
Nadi : 76 x/menit
Nafas : 19 x/menit
Suhu : 36,7oC
Hasil :TTV klien sedikit stabil dari
sebelumnya
16.00 - Mengajarkan klien relaksasi dan
mengatur napas dalam
Hasil : Klien terlihat lebih tenang
16.15 - Memposisikan klien dengan nyaman
Hasil :Dengan posisi yang nyaman,
nyeri klien lebih berkurang Karina Putri
18.15 - Mengganti cairan infus pak Amat Juaningsih
Hasil :Cairan infus klien kembali
normal
19.30 - Memberikan obat klien lewat IV inf.
dan PO
Hasil :Nyeri klien sedikit berkurang

23-01-20 - Mengobservasi TTV


15:25 TD : 160/90 mmHg
Nadi : 85 x/menit
Nafas : 18 x/menit
Suhu : 36,0oC
Hasil :TTV klien lebih stabil dari
sebelumnya
- Mengatur napas dalam klien
Hasil :Klien lebih tenang
- Mengganti cairan infus klien
Hasil :Cairan infus klien kembali
normal
- Memberikan obat klien lewat IV inf.
Dan PO.
Hasil :Nyeri klien berkurang
V. Evaluasi Sumatif
No DP Evaluasi Sumatif Nama &
Ttd
1 Dx1 S : Klien mengatakan nyeri berkurang saat
lukanya selesai dibersihkan, meskipun masih
terasa dibagian skrotum seperti tergerus dengan
intensitas ringan dengan skala 2. Karina Putri
O :- Klien tidak tampak meringis saat perawatan Juaningsih
luka selesai.
- Klien mampu melakukan teknik napas
dalam.
- Luka diberi kompres kassa lembab untuk
meningkatkan kenyamanan dan luka sudah
diperban
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai