Anda di halaman 1dari 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

PEMBERIAN OKSIGEN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktikum Mata Kuliah

Keperawatan Anak

Dosen :

Agus MD, S.Pd.,S.Kep.,Ners.,M.Kes.

Disusun Oleh :

KARINA PUTRI JUANINGSIH

AKX18013

FAKULTAS KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN UMUM

BHAKTI KENCANA UNIVERSITY BANDUNG

2020
STANDAR OPERATIONAL PROCEDURE
PEMBERIAN OKSIGEN

A. Pengertian
Terapi oksigen adalah salah satu tindakan untuk meningkatkan tekanan
parsial oksigen pada inspirasi yang dapat dilakukan dengan menggunakan
nasal kanul, Breathing Mask dan Non Breathing mask. Pemberian O2 dengan
nasal canula/binasal canula merupakan metode yang paling mudah dan paling
dapat diterima oleh pasien Aliran O2 1-6 liter (lebih dari 6 liter) dapat
menyebabkan iritasi, pengeringan dan oksigen terbuang sebab reservoir
anatomic sudah penuh.

B. Tujuan
1. Mempertahankan dan memenuhi kebutuhan oksigen.
2. Mencegah atau mengatasi hipoksia.

C. Prainteraksi
Persiapan alat
a. Nasal Canula
b. Oksigen dan manometer
c. Humidifire dan aquabides
d. Flowmeter
e. Kapas alkohol
f. Plester
g. Gunting plester
h. Handscoon
i. Cutton bad
j. Bengkok.

Persiapan Perawat
1. Mengkaji data-data mengenai kekurangan oksigen ( sesak nafas, nafas
cuping hitung, penggunaan otot pernafasan tambahan, takikardi,
gelisah, bimbang dan sianosis).
2. Perawat mencuci tangan
3. Memakai sarung tangan.

Persiapan Pasien
1. Menyapa pasien (ucapkan salam)
2. Jelaskan maksud dan tujuan tentang tindakan yang akan dilakukan
3. Pasien diatur dalam posisi aman dan nyaman (semi fowler)
D. Interaksi
Prosedur Kerja
1. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan perhatikan / observasi
keamanan dan kenyamanan pasien terutama ketika oksigen digunakan.
2. Cuci tangan
3. Pakai handscoon
4. Isi humidifire dengan aquadest sampai batas cairan ditentukan
5. Hubungkan ujung nasal pada humidifire, pastikan oksigen dapat
mengalir melalui nasal canula.
6. Bersihkan nasal canula dan hidung pasien
7. Pasang nasal canula di dalam lubang hidung pasien, atur tali nasal
canula sehingga nasal canula terletak pada posisi yang baik. Cara :
Tali nasal canula disimpan mengelilingi kepala, kemudian dikunci di
belakang kepala. Tali nasal canula dipasang ke belakang telinga
kemudian dikunci di bawah dagu
8. Atur aliran oksigen menurut tingkatan kecepatan yang telah
ditentukan / kebutuhan pasien
9. Anjurkan pasien untuk bernafas melalui hidung.

E. Terminasi
1. Jelaskan kembali ke keluarga pasien tindakan sudah dilakukan
2. Observasi respon pasien.
3. Bereskan alat-alat
4. Buka handscoon
5. Cuci tangan

Anda mungkin juga menyukai