DISUSUN OLEH:
KELAS :A2
NIM :088STYC19
MATARAM TAHUN
2020
ABSTRAK
LATAR BELAKANG
PEMBAHASAN
Digital planimetry photograph adalah alat yang digunakan untuk mengukur luas luka,
pengukuran panjang secara vertikal, lebar secara horisontal, area ( area permukaan),
kedalaman, estimasi volume luka, terdapat klasifikasi kedalaman menggunakan 4
warna berbeda, di design untuk mengetahui jenis jaringan dan untuk mengetahui
perubahan jenis jaringanlalu dihubungkan ke komputer sebagai dokumentasi
pengkajian keperawatan. Penggunaan alat ini lebih akurat sehingga hasil yang dicapai
baik ( Rogers, 2010). Berdasarkan hasil penelitian pengggunaan digital planimetry ini
alat yang akurat untuk megukur luas permukaan luka hasil evaluasi minggu ke dan ke
6 mempunyai prognosis yang terus membaik.(Polignanao, 2010). Penggunaan alat
planimetry digital bersamaan dengan grid tracing menghasilkan pengukurannyang
akurat dalam menghitung luas luka, alat sangat praktis dan mudah digunakan pada
seting klinik dan rumah sakit.( Olen, 2002). Berdasarkan hasil penelitian (Gethin G,
Cowman S, 2010), digital planimetry dapat dikombinasi dengan tracing asetat untuk
lebih mengoptimalkan hasil dari pengukuran luka. Berdasarkan
(Mayrovitz&Soontupe, 2008) penggunaan planimetry computer based dapat
memberikan estimasi cepat,akurat dan reliabel dari luas luka dan S/P ratio, berguna
untuk parameter penyembuhan, yang bisa dihitung menggunakan secara
komputerisasi.
Perkembangan pemanfaatan digital planimetry di dunia keperawatan Indonesia
nampaknya masih sangat jarang, berbeda dengan di luar negeri yang sudah
digunakan. Kemungkinan faktor penghambatnya yaitu kurang terpaparnya perawat
Indonesia dengan teknologi digital planimetry, masih bervariasinya tingkat
pengetahuan dan pendidikan perawat. Mungkin perlu ada terobosan-terobosan dari
organisasi profesi perawat bekerjasama dengan manajemen rumah sakit berbasis IT
dalam memberikan pelayanan ke pasien yang lebih prima. Semula memang terasa
menyulitkan dan membutuhkan waktu lebih lama saat menerapkan program tersebut.
Namun setelah terbiasa terasa sangat membantu perawat sehingga meminimalkan
kertas kerja dalam asuhan keperawatan. Seperti contohnya, perawat tidak perlum
menuliskan hasil pengkajian luka karena sudah dapat langsung entry ke
komputer.Digital planimetry yang dapat disinkronkan dengan komputer. Perawat
memiliki tanggung jawab besar dalam bidang ini dan perlu menyadari dan tanggap
terhadap tren baru dan perubahan dalam lingkungan perawatan..
Belajar bagaimana cara menggunakan digital planmetry muingkin karena suatu hal
baru agak sulit. Penggunaan digital planmetry telah digambarkan sebagai strategi
baru yang berguna untuk mempromosikan pengkajian luka melalui pendekatan
berbasis informatika terhadap keterampilan perawat untuk melakukan pengkajian
luka dokumentasi selama pertemuan klinis, untuk mengambil informasi yang terkait
dengan keselamatan pasien di area perawatan, dan mengembangkan keterampilan
prosedural.
Penggunaan alat digital planimetry dalam setting pelayanan klinis dapat menyediakan
informasi mengenai jenis luka, ukuran luka, penatalaksanaan yang tepat dan prosedur
keperawatan keterampilan. Pengenalan akan perangkat memungkinkan perawat untuk
bisa menggunakan alat segera pada waktu klinis, manajemen waktu dalam perspektif
untuk evaluasi klinis adalah bahwa sedikit waktu yang dipercepat untuk
menyelesaikan evaluasi dengan dokumentasi kinerja,.
PENGKAJIAN
Penggunaan digital planimetry photographs pada saat ini telah banyak digunakan
diluar negeri, pemakaian alat ini di Indonesia masih belum banyak mengingat biaya
yang cukup besar untuk penggunaan alat ini.Tenaga perawat sebagai salah satu
tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, mempunyai
peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan (Galt, Rule,
Houghton, Young, & Remington, 2005). Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan, seorang perawat harus mampu melaksanakan penatalaksanaan luka sesuai
standar, yaitu dari mulai pengkajian sampai dengan evaluasi dan yang sangat penting
adalah disertai dengan sistem pendokumentasian yang baik.
KESIMPULAN
Digital planimetry photograph adalah alat yang digunakan untuk mengukur luas luka,
pengukuran panjang secara vertikal, lebar secara horisontal, area ( area permukaan),
kedalaman, estimasi volume luka, terdapat klasifikasi kedalaman menggunakan 4
warna berbeda, di design untuk mengetahui jenis jaringan dan untuk mengetahui
perubahan jenis jaringanlalu dihubungkan ke komputer sebagai dokumentasi
pengkajian keperawatan. Seperti yang kita ketahui sekarang kita berada di daerah
globalisasi, mau tidak mau kita dituntut untuk bisa menggunakan IT, jika tidak maka
kita akan kesulitan untuk segala hal. Pada materi saya kali ini berkaitan dengan
digital planinetry dalam wound manajemen, perawat sangat di anjurkan untuk bisa
menggunakan IT terutama alat yang digunakan dalam membantunya dalam
mengerjakan tugasnya seperti digital planinetry dalam wound yang sangat membantu
dalam pengukuran luas luka. Jadi perawat yang tadinya tidak bisa dalam
menggunakan IT akan bisa dan terbiasa karena kesehariannya menggunkan alat
tersebut dan juga terciptanya perawat-perawat professional dalam segala hal.
Bibliography
al, N. e. (2008, May 22). Methods and Composition For Enhancing Vascular Access. Boston,
United States of America.
Brem, H. (2006, june 1). Wound Electronic Medical Report System. Bronx, United State of
America.
Brogan. (2008). Wound Assessment: A Comparison between Digital Planimetry and Visitrak.
Gethin G, & S., C. (2006). Wound measurement comparing the use of acetate tracings and
Visitrak digital. J Clin Nurs , 422-7.
Öien, e. a. (2002). Measuring the size of ulcers by planimetry: a useful method in the clinical.
Journal of Wound Care , pp 165 - 168.