Anda di halaman 1dari 7

PENGGUNAAN DIGITAL PLANIMETRY DALAM WOUND MANAJEMEN

UNTUK PENGUKURAN LUAS LUKA

DISUSUN OLEH:

NAMA : YASHI VERDANI AKBAR

KELAS :A2

NIM :088STYC19

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

MATARAM TAHUN

2020
ABSTRAK

LATAR BELAKANG

Pengkajian luka dilakukan untuk mendapatkan informasi dasar mengenai keaadaan


luka sehingga perkembangannya dapat dimonitor dan dapat memberikan perawatan
luka yang sesuai dengan keadaan luka dan memilih topikal terapi yang sesuai.
Pengkajian luka merupakan langkah pertama dalam penatalaksanaan atau wound
care. Pengukuran luka merupakan salah satu komponen pengkajian luka yang penting
dilakukan pada saat pertama kali melihat luka. Pengukuran luka dalam
penatalaksanaan luka untuk mengetahui luas luka sehingga pada saat evaluasi
perawat dapat mengetahui keadaan luka menjadi lebih baik atau lebih buruk setelah
dilakukan penatalaksanaan luka. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan perawat
harus mampu melaksanakan penatalaksanaan luka sesuai dengan standar yaitu dari
mulai pengkajian sampai dengan evaluasi dan yang sangat penting Dengan adanya
kemajuan teknologi sangat dimungkinkan perawat menggunakan alat untuk
mengukur luka dengan tepat, penggunaan digital planimetry pada saat mengukur
luka berguna untuk mengetahui secara tepat ukuran luka sehingga perawat yang
menangani luka tersebut berikutnya mengetahui secara pasti dari perkembangan luka.

PEMBAHASAN
Digital planimetry photograph adalah alat yang digunakan untuk mengukur luas luka,
pengukuran panjang secara vertikal, lebar secara horisontal, area ( area permukaan),
kedalaman, estimasi volume luka, terdapat klasifikasi kedalaman menggunakan 4
warna berbeda, di design untuk mengetahui jenis jaringan dan untuk mengetahui
perubahan jenis jaringanlalu dihubungkan ke komputer sebagai dokumentasi
pengkajian keperawatan. Penggunaan alat ini lebih akurat sehingga hasil yang dicapai
baik ( Rogers, 2010). Berdasarkan hasil penelitian pengggunaan digital planimetry ini
alat yang akurat untuk megukur luas permukaan luka hasil evaluasi minggu ke dan ke
6 mempunyai prognosis yang terus membaik.(Polignanao, 2010). Penggunaan alat
planimetry digital bersamaan dengan grid tracing menghasilkan pengukurannyang
akurat dalam menghitung luas luka, alat sangat praktis dan mudah digunakan pada
seting klinik dan rumah sakit.( Olen, 2002). Berdasarkan hasil penelitian (Gethin G,
Cowman S, 2010), digital planimetry dapat dikombinasi dengan tracing asetat untuk
lebih mengoptimalkan hasil dari pengukuran luka. Berdasarkan
(Mayrovitz&Soontupe, 2008) penggunaan planimetry computer based dapat
memberikan estimasi cepat,akurat dan reliabel dari luas luka dan S/P ratio, berguna
untuk parameter penyembuhan, yang bisa dihitung menggunakan secara
komputerisasi.
Perkembangan pemanfaatan digital planimetry di dunia keperawatan Indonesia
nampaknya masih sangat jarang, berbeda dengan di luar negeri yang sudah
digunakan. Kemungkinan faktor penghambatnya yaitu kurang terpaparnya perawat
Indonesia dengan teknologi digital planimetry, masih bervariasinya tingkat
pengetahuan dan pendidikan perawat. Mungkin perlu ada terobosan-terobosan dari
organisasi profesi perawat bekerjasama dengan manajemen rumah sakit berbasis IT
dalam memberikan pelayanan ke pasien yang lebih prima. Semula memang terasa
menyulitkan dan membutuhkan waktu lebih lama saat menerapkan program tersebut.
Namun setelah terbiasa terasa sangat membantu perawat sehingga meminimalkan
kertas kerja dalam asuhan keperawatan. Seperti contohnya, perawat tidak perlum
menuliskan hasil pengkajian luka karena sudah dapat langsung entry ke
komputer.Digital planimetry yang dapat disinkronkan dengan komputer. Perawat
memiliki tanggung jawab besar dalam bidang ini dan perlu menyadari dan tanggap
terhadap tren baru dan perubahan dalam lingkungan perawatan..

Belajar bagaimana cara menggunakan digital planmetry muingkin karena suatu hal
baru agak sulit. Penggunaan digital planmetry telah digambarkan sebagai strategi
baru yang berguna untuk mempromosikan pengkajian luka melalui pendekatan
berbasis informatika terhadap keterampilan perawat untuk melakukan pengkajian
luka dokumentasi selama pertemuan klinis, untuk mengambil informasi yang terkait
dengan keselamatan pasien di area perawatan, dan mengembangkan keterampilan
prosedural.

Penggunaan alat digital planimetry dalam setting pelayanan klinis dapat menyediakan
informasi mengenai jenis luka, ukuran luka, penatalaksanaan yang tepat dan prosedur
keperawatan keterampilan. Pengenalan akan perangkat memungkinkan perawat untuk
bisa menggunakan alat segera pada waktu klinis, manajemen waktu dalam perspektif
untuk evaluasi klinis adalah bahwa sedikit waktu yang dipercepat untuk
menyelesaikan evaluasi dengan dokumentasi kinerja,.

PENGKAJIAN

Pada penatalaksanaan luka diperlukan adanya pengkajian yang merupakan hal


penting dalam melakukan pentalaksanaan luka. Salah satu komponen dari pengkajian
luka adalah pengukuran luka, pengukuran luka yang tepat mengacu pada penggunaan
topikal terapi yang tepat dan lebih mudah untuk melihat perkembangan luka tersebut.
Selain itu juga perawat berikutnya yang melakukan penatalaksanaan luka berikutnya
dapat dengan mudah mengetahui luas ukuran luka sehingga mengetahui adakah
perbaikan atau perburukan berdasarkan gambar sebelumnya. Setiap akan melakukan
penatalaksanaan luka selalu dilakukan pengkajian kembali untuk mengevaluasi hasil
penatalaksanaan luka sebelumnya. Pengkajian luka merupakan aspek yang penting
untuk penatalaksanaan luka kronik. Pengkajian yang tepat sangat penting untuk
pendokumentasian pada medikal rekord karena sebagai parameter untuk memonitor
perkembangan luka. Ada berbagai jenis alat pengkajian luka dari yang sederhana
sampai yang canggih dan mahal. Perbedaan alat pengkajian yang saat ini adalah
penggaris luka,tranparans, foto dan komputer. Setiap kategori mempunyai kelebihan
dan kekurangan dalam hal estimasi luas luka, penatalaksnaan luka bergantung pada
pengkajian awal dan pengukuran luka juga dapat diprediksi hasil yang diinginkan
setelah penatalaksnaan luka dan ketika dievaluasi dapat diketahui perkemabangannya.

Penggunaan digital planimetry photographs pada saat ini telah banyak digunakan
diluar negeri, pemakaian alat ini di Indonesia masih belum banyak mengingat biaya
yang cukup besar untuk penggunaan alat ini.Tenaga perawat sebagai salah satu
tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, mempunyai
peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan (Galt, Rule,
Houghton, Young, & Remington, 2005). Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan, seorang perawat harus mampu melaksanakan penatalaksanaan luka sesuai
standar, yaitu dari mulai pengkajian sampai dengan evaluasi dan yang sangat penting
adalah disertai dengan sistem pendokumentasian yang baik.

KESIMPULAN
Digital planimetry photograph adalah alat yang digunakan untuk mengukur luas luka,
pengukuran panjang secara vertikal, lebar secara horisontal, area ( area permukaan),
kedalaman, estimasi volume luka, terdapat klasifikasi kedalaman menggunakan 4
warna berbeda, di design untuk mengetahui jenis jaringan dan untuk mengetahui
perubahan jenis jaringanlalu dihubungkan ke komputer sebagai dokumentasi
pengkajian keperawatan. Seperti yang kita ketahui sekarang kita berada di daerah
globalisasi, mau tidak mau kita dituntut untuk bisa menggunakan IT, jika tidak maka
kita akan kesulitan untuk segala hal. Pada materi saya kali ini berkaitan dengan
digital planinetry dalam wound manajemen, perawat sangat di anjurkan untuk bisa
menggunakan IT terutama alat yang digunakan dalam membantunya dalam
mengerjakan tugasnya seperti digital planinetry dalam wound yang sangat membantu
dalam pengukuran luas luka. Jadi perawat yang tadinya tidak bisa dalam
menggunakan IT akan bisa dan terbiasa karena kesehariannya menggunkan alat
tersebut dan juga terciptanya perawat-perawat professional dalam segala hal.

Bibliography
al, N. e. (2008, May 22). Methods and Composition For Enhancing Vascular Access. Boston,
United States of America.

Brem, H. (2006, june 1). Wound Electronic Medical Report System. Bronx, United State of
America.

Brogan. (2008). Wound Assessment: A Comparison between Digital Planimetry and Visitrak.

Gethin G, & S., C. (2006). Wound measurement comparing the use of acetate tracings and
Visitrak digital. J Clin Nurs , 422-7.

LC, R. (2010). Digital planimetry results in more accurate wound measurements: a


comparison to. Diabetes Science Technology , 799-802.

Mayrovitz, P. H., & Soontupe, R. L. (2008). Wound Areas by Computerized Planimetry of


Digital Images: Accuracy and Reliability. Advances in Skin and Wound Care .

Öien, e. a. (2002). Measuring the size of ulcers by planimetry: a useful method in the clinical.
Journal of Wound Care , pp 165 - 168.

Polignano, e. a. (n.d.). THE BENEFITS OF WOUND MEASUREMENTS WITH DIGITAL


PLANIMETRY IN THE MANAGEMENT OF LEG. Florence, Italy.

Wendenkel, e. a. (2008, April 17). Method of making Digital Planmetry on Digital


Photographs. United States of America.

Anda mungkin juga menyukai