Anda di halaman 1dari 17
Metodologi Penelitian Kualitatif Dalam Bidang Kesehatan Nama : Yashi Verdani Akbar Kelas : A2 ; BAB 1 Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif A. Pendahuluan Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang di gunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif. Penelitian ini merupakan metode penyelidikan untuk mencari jawaban atas suatu pertanyaan, dilakukan secara sistematik menggunakan seperangkat prosedur untuk menjawab pertanyaan, me ngumpulkan fakta, menghasilkan suatu temuan yang tidak bisa ditetapkan sebelumnya, dan menghasilkan suatu temuan yang dapat dipakai melebihi batasan-batasan penelitian yang ada pada penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif digunakan untuk memahami suatu masalah penelitian dari sudut pandang/perspektif populasi penelitian yang terlibat. Sedangkan metode kuantitatif cocok dilakukan untuk menggali penelitain yang masalahnya sudah jelas dengan populasi yang luas sehingga hasil penelitian kurang mendalam. B. Perbedaan penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif memiliki perbedaan yang mendasar pada: 1. Analisis tujuan 2. Pertanyaan yang diajukan 3. Instrumen pengumpulan data yang digunakan 4, Bentuk data yang dihasilkan 5. Derajat fleksibilitas pada desain penelitian. Perbedaan kunci antara penelitian kuantitatif dan kualitatif adalah fleksibilitas. C. Bentuk Penyajian Penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif, baik dalam bentuk penyajiannya maupun isinya. Pada tingkatan yang paling sederhana, metode kualitatif cenderung menempatkan kata-kata sebagai unit analisis, sedangkan metode kuantitatif cenderung dihubungkan dengan angka-angka. Terdapat beberapa ciri penelitian kualitatif yang dapat dengan mudah kita kenali. Dari bentuk data dan penyajiannya, penelitian kualitatif berbicara mengenai kualitas. Data yang dihasilkan (dan disajikan) berbentuk kata-kata, ungkapan, narasi yang dikemukakan oleh subyek penelitian. Sedangkan penelitian kuantitatif dengan berbagai rancangan penelitiannya selalu bergelut dengan angka-angka. Penyajiannya didominasi dengan angka dan kadang berbagai uji statistik apabila penelitian bertujuan untuk menguji hipotesis. D. Jenis Rancangan Berdasarkan jenis rancangan penelitiannya, pada penelitian kualitatif biasanya langsung dituliskan dengan istilah penelitian kualitatif atau kadang dimasukkan dalam kategori penelitian deskriptif. Penelitian kualitatif kadangkala juga mencantumkan pendekatan yang diacu seperti misalnya penelitian antropologis, _penelitian _etnografis, fenomenologi, interaksi simbolik, dan grounded theory. Istilah-istilah ini menunjukkan bahwa peneliti menggunakan penelitian kualitatif. Pada penelitian kuantitatif, dapat dibedakan menjadi penelitian deskriptif kuantitatif, analitik atau observasional dan eksperimental. Jenis rancangan yang termasuk dalam penelitian deskriptif maupun analitik adalah rancangan cross-sectional, case-control, dan cohort (penelitian kuantitatif). Pada abstrak pertama secara jelas disebutkan bahwa__penelitian menggunakan desain eksperimen kuasi dengan nonequivalent control group design. Hampir seluruh abstrak dalam publikasi ilmiah mencantumkan metode penelitian dengan jelas, meskipun beberapa hanya mencantumkan jenis pendekatannya saja yang digunakan. Namun, dari jenis pendekatanpun kita dapat melihat apakah pendekatan tersebut termasuk dalam kualitatif atau kuantitatif. E. Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data pada studi _—_kuantitatif biasanya~menggunakan __teknik observasi/pengukuran langsung, membagi kuesioner/angket dan wawancara dengan pertanyaan tertutup untuk mengisi lembar ceklist. Pada pengumpulan data dengan kuesioner/angket, jawaban biasanya sudah disediakan, sehingga responden tinggal memilih. Berdasarkan cara pengumpulan data dan alat pengumpulan data, penelitian kualitatif pada umumnya menggunakan tiga cara pengumpulan data utama, yaitu wawancara mendalam (in-depth interview), diskusi kelompok terarah (focus group discussion), atau observasi (observasi partisipasi atau observasi tidak terstruktur). Wawancara mendalam adalah cara pengumpulan data melalui wawancara, menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan terbuka, dan sebagian besar berbasis pada interaksi antara 1 pewawancara dengan I responden. Lanjutan... Diskusi kelompok terarah (DKT) adalah pengumpulan data pada sekelompok responden (dengan demikian unit analisisnya adalah kelompok DKT, bukan individu peserta DKT), responden tersebut mempunyai ciri yang homogen dan sedapat mungkin tidak saling mengenal, serta berbasis pada kelompok. DKT ini berbeda dengan wawancara kelompok (group interview), terutama dari segi pelaksanaan pengumpulan data. Pada DKT terjadi banyak interaksi antar peserta DKT maupun antara fasilitator (pemandu) dan peserta DKT, sedangkan pada wawancara kelompok didominasi oleh interaksi antara pewawancara dengan masing-masing individu dalam kelompok. Hal ini terjadi oleh karena pada wawancara kelompok, jumlah individu biasanya lebih sedikit daripada DKT, sehingga interaksi antar individu kurang intensif. Cara pengumpulan data yang terakhir adalah observasi, dapat berupa observasi partisipasi (peneliti berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang menjadi subjek pengamatan) ataupun observasi tidak terstruktur. Dalam ketiga cara pengumpulan data tersebut, peneliti kualitatif menggunakan pedoman wawancara, pedoman DKT dan pedoman observasi yang berisi pertanyaan-pertanyaan terbuka (Utarini, 2008). F. Alat Pengumpul Data Pada penelitian kuantitatif, umumnya peneliti menggunakan alat ukur yang telah paten, misalnya timbangan, meteran, thermometer, spektofotometer, lembar Denver Development Scrining Test (DDST), Kartu Menuju Sehat (KMS bayi) dan lain-lain, atau lembar check list, angket, maupun kuesioner tertutup yang dapat diisi sendiri oleh responden (self-administered) atau diisikan oleh pengumpul data. Dalam pengambilan data, peneliti dapat mengambil secara primer (langsung), maupun secara sekunder (dari catatan rekam medic atau sumber lain). Misalnya, ketika ingin meneliti hubungan antara kadar hemoglobin ibu hamil dengan berat badan bayi lahir, maka kedua sumber datanya dapat diperoleh dari catatan rekam medic maupun buku register bidan. Contoh lain adalah untuk mengukur kadar hemoglobin, dapat diukur langsung dengan cara sampel darah responden diperiksa dengan metode cyanmethemoglobin menggunakan spektrofotometer. Pada penelitian kualitatif, data primer dikumpulkan oleh peneliti dengan wawancara mendalam, Fokus Group Discussion, observasi dan observasi partisipatif sedangkan data sekunder diperoleh dari gambar dan dokumen. BAB II PERBEDAAN PARADIGMA DALAM METODE KUALITATIF DAN KUANTITATIF A. Paradigma realist dan interpretif Metode kualitatif cenderung dihubungkan dengan paradigma interpretif (socially constructed, kompleks, dan selalu berubah). Metode interpretif memusatkan pada penyelidikan terhadap cara manusia memaknai kehidupan sosial dan bagaimana manusia mengekspresikan pemahamannya melalui bahasa, suara, perumpamaan, gaya pribadi maupun ritual sosial dalam bidang kesehatan. Jika kita ingin meneliti dengan paradigma interpretif, maka kita harus memahami realitas sosial dari berbagai sudut pandang orang-orang yang hidup didalamnya, sehingga pengaruhnya terhadap kesehatan semakin jelas. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada penggunaan diri si peneliti sebagai alat. Peneliti harus mampu mengungkap gejala sosial di lapangan dengan mengerahkan segenap fungsi inderawinya. Peneliti harus mampu beradaptasi, sehingga dapat diterima oleh responden dan lingkungannya agar mampu mengungkap data yang tersembunyi melalui bahasa tutur, bahasa tubuh, perilaku maupun ungkapan-ungkapan yang berkembang dalam dunia dan lingkungan responden. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif, Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kuali Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu "tori". Metode penelitian kuantitatif mempunyai landasan pemikiran yang berbeda. Penelitian kuantitatif memandang secara realist (positivistic; fakta-fakta "benar" dan dapat diukur), sedangkan penelitian kualitatif mengacu kepada paradigma interpretif (naturalistic). Secara awam, istilah naturalistik berasal dari kata natural atau alami. Naturalistik dapat berarti melihat suatu fenomena atau kejadian secara alamiah, bukan oleh manipulasi manusia/sebagai peneliti. Menurut paradigma positivistik, sesuatu terjadi karena ada penyebab yang nyata sehingga timbul akibat, serta generalisasi dapat dilakukan tanpa memandang faktor waktu dan ruang. Sedangkan menurut paradigma naturalistik, publikasi hasil penelitian selalu terikat oleh waktu dan ruang. Tidak semua kondisi bisa disimpulkan dari hasil yang diperoleh pada tempat lain. B. Karakteristik riset kualitatif Perbedaan paradigma dalam riset kualitatif akan membawa konsekuensi dalam perbedaan karakteristik. Gambaran karakter riset kualitatif adalah sebagai berikut: 1. Kata 2. Keterlibatan peneliti 3. Sudut pandang partisipan 4. Sampel kecil 5. Fokus yang holistik 6. Fleksibel 7. Proses 8. Latar alami 9. Induktif ke deduktif C. Kelemahan dalam riset kualitatif 1. Terlalu subyektif 2. Sulit diulang atau direplikasi 3. Permasalahan generalisasi 4. Kurang transparan BAB III MERANCANG PENELITIAN KUALITATIF A. Fokus penelitian kualitatif B. Latar belakang Majalah C. Rumusan Masalah D. Tujuan penelitian BAB IV RANCANGAN PENELITIAN A. Tradisi Penelitian kualitatif B. Informan/Partisipan C. Setting/tempat dan Waktu Penelitian D. Pedoman pengumpulan data E. Cara pengumpulan data F. Keabsahan Data (Trustworthiness) G. Etika Penelitian BAB V ANALISIS DATA KUALITATIF A. Teknik analisis data B. Model-Model Analisis Data C. Analisis Data Kualitatif D. Manajemen dan Organisasi Data Kualitatif BAB VI PENYAJIAN DATA BAB VIII PENULISAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN SEKIAN DAN TERIMA KASIH ©

Anda mungkin juga menyukai