Anda di halaman 1dari 11

AKREDITASI RUMAH SAKIT JCI

Dra. Sri Kadarinah, Apt

Hanifah Kalauw

Tulis Apa Yang Kamu Kerjakan dan Kerjakan apa Yang Kamu Tulis

Apakah Akreditasi…..?

- AKREDITASI RS
Suatu proses dimana suatu lembaga, yang Independen, melakukan asesmen terhadap rumah
sakit
- TUJUAN AKREDITASI RS
Menentukan apakah RS tersebut memenuhi standar yg direncanakan untk memperbaiki
keselamatan mutu pelayanan
- STANDAR AKREDITASI
Suatu pernyataan yg mendifinisikan harapan terhadap kinerja, struktur proses yg harus dimiliki
RS utk memberikan pelayanan & asuhan bermutu & aman

PENGERTIAN AKREDITASI

• Pengakuan oleh pemerintah kepada RS yang telah memenuhi standar yang ditetapkan
(Pedoman Akreditasi RS di Indonesia)

• Self assessment & proses external peer review oleh organisasi yan kes yang menilai keakuratan
tingkat kinerja dihubungkan dng standar & cara implementasi peningkatan sistem yan kes
secara berkesinambungan (IsQua, Year 2000)

Dasar tentang Akreditasi RS

• UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

• UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT

• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :


1144/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 012 TAHUN 2012 TENTANG
AKREDITASI RUMAH SAKIT

Pasal 2

Akreditasi bertujuan untuk:

a. Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit;

b. Meningkatkan keselamatan pasien Rumah Sakit;

c. Meningkatkan perlindungan bagi pasien, masyarakat, sumber daya manusia Rumah Sakit dan
Rumah Sakit sebagai institusi; dan

d. Mendukung program Pemerintah di bidang kesehatan.


Penyelenggaraan Akreditasi Internasional Pasal 12

(1) Rumah sakit yang telah mendapatkan status Akreditasi internasional wajib melaporkan status
Akreditasinya kepada Menteri.

(2) Akreditasi internasional hanya dapat dilakukan oleh lembaga independen penyelenggara Akreditasi
yang sudah terakreditasi oleh International Society for Quality in Health Care (ISQua).

PENYELENGGARA AKREDITASI Pasal 13

(1) Akreditasi hanya dapat dilakukan oleh lembaga independen penyelenggara Akreditasi yang
ditetapkan oleh Menteri.

(2) Lembaga independen penyelenggara Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berasal
dari dalam maupun luar negeri.

(3) Lembaga independen penyelenggara Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat
mandiri dalam proses pelaksanaan, pengambilan keputusan dan penerbitan sertifikat status Akreditasi.

Pasal 14

(1) Lembaga independen penyelenggara Akreditasi dalam melaksanakan tugasnya harus berpedoman
pada standar Akreditasi Rumah Sakit yang berlaku.

(2) Lembaga independen penyelenggara Akreditasi wajib menyusun tata laksana penyelenggaraan
Akreditasi.

Pasal 15

(1) Lembaga independen penyelenggara Akreditasi wajib melaporkan Rumah Sakit yang telah
terakreditasi oleh lembaga tersebut kepada Menteri.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan setiap tahun dan disampaikan kepada
Menteri melalui Direktur Jenderal.

Akreditasi Dalam UU no 44 tentang RS

PASAL 40

• 1) Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit wajib dilakukan akreditasi secara
berkala menimal 3 (tiga) tahun sekali

• 2) Akreditasi Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh suatu lembaga
independen baik dari dalam maupun dari luar negeri berdasarkan standar akreditasi yang
berlaku.

• 3) Lembaga independen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Menteri.

SUMBER ACUAN AKREDITASI RS (BARU)  BERFOKUS PADA PASIEN

1. International Principles for Healthcare Standards, A Framework of requirement for standards, 3rd
Edition December 2007, International Society for Quality in Health Care / ISQua
2. Joint Commission International Accreditation Standard for Hospitals 4 rd Edition, 2011

3. Instrumen Akreditasi Rumah Sakit, edisi 2007, Komisi Akreditasi Rumah Sakit / KARS

4. Standar-standar spesifik lainnya.

MENGAPA PERLU AKREDITASI ?

• FILOSOFI

 Respect & protect terhadap konsumen


 Safety terhadap konsumen
 Profesional code of conduct  good clinical practice
• QUALITY OF CARE ISSUES :
 Pelayanan sesuai dengan standar
 Memacu profesionalisme
 Effisiensi
 Kemampuan kompetitif

Keunggulan Akreditasi:

 Standar yang dipakai spesifik untuk pelayanan kesehatan

 Pengembangan standar dilakukan oleh pakar kesehatan/perumahsakitan

 Pengembangan standar dilakukan dalam dunia perumahsakitan

 Asesmen elemen-elemen akreditasi terlengkap: struktur-proses-hasil/outcome  lebih


diarahkan pada output /outcome

 Surveior: pakar/praktisi kesehatan/rumah sakit

ISQua (International Society for Quality in Healthcare)


“Evaluasi Mutu Eksternal Untuk Rumah Sakit terbaik adalah AKREDITASI”

TUJUAN

1. Memacu RS memenuhi standar  Mutu dapat dipertanggungjawabkan


2. Bagi RS  Pengakuan & Penghargaan
3. Bagi petugas RS  Jaminan sarana, prasarana & alat sesuai standar
4. Bagi pasien  Memperhatikan hak pasien

PERAN STANDARISASI DALAM AKREDITASI RS

• Sebagai dasar dalam penyusunan instrumen akreditasi

• Sebagai dasar dalam penyusunan kriteria akreditasi

• Sebagai dasar penyusunan indikator output


STANDAR

1. Standar adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi & sempurna yang dipergunakan
sebagai batas penerimaan minimal, atau disebut pula sebagai kisaran variasi yang masih dapat
diterima (Clinical Practice Guideline, 1990)

2. Standar adalah rumusan tentang penampilan atau nilai yang diinginkan yang mampu dicapai,
berkaitan dengan parameter yang telah ditetapkan (Donabedian, 1980)

3. Standar adalah spesifikasi dari fungsi atau tujuan yang harus dipenuhi oleh suatu sarana
pelayanan agar pemakai jasa pelayanan dapat memperoleh keuntungan yang maksimal dari
pelayanan yang diselenggarakan (Rowland & Rowland, 1983)

4. Standar adalah tujuan produksi yang numerik, lazimnya ditetapkan secara sendiri namun
bersifat mengikat, yang dipakai sebagai pedoman untuk memisahkan yang tidak dapat diterima
atau buruk dangan yang dapat diterima atau baik (Brent James, 1986)

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM STANDAR

1. Standar pelayanan RS ini merupakan standar minimal yang harus dipenuhi oleh sebuah RS agar
dapat menjalankan fungsi yang diembannya, yaitu fungsi pelayanan, pendidikan, penelitian &
penapisan ilmu pengetahuan & teknologi

2. Standar pelayanan RS ini merupakan acuan & pelengkap untuk RS

3. Standar pelayanan RS ini merupakan standar masukan & standar profesi

4. Sebagai standar yang selalu berkembang sesuai dgn perkembangan ilmu pengetahuan &
teknologi, maka secara berkala standar ini perlu di evaluasi
Pelaksanaan akreditasi RS

Akreditasi dilaksanakan secara bertahap :

• Tahap pertama : akreditasi tingkat dasar  5 kegiatan pelayanan

• Tahap kedua : akreditasi tingkat lanjut  12 kegiatan pelayanan

• Tahap ketiga : akreditasi tingkat lengkap 16 kegiatan pelayanan

Pelaksanaan akreditasi RS

Akreditasi tingkat dasar (5 pelayanan)

- Adalah : - Administrasi & Menejemen

- Pelayanan Medis

- Pelayanan Keperawatan

- Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

- Pelayanan Rekam Medik

- Wajib untuk semua RS  SK Menkes

- Dilakukan Re Sertifikasi

Akreditasi tingkat lanjut (12 Pelayanan)

- Meliputi 5 Pelayanan ditambah :

 Pelayanan Unit K-3,


 Pelayanan Farmasi,
 Pelayanan Laboratorium
 Pelayanan Radiologi Pelayanan
 Pelayanan Kamar Operasi
 Pelayanan Perinatal resiko tinggi,
 Pengendalian Infeksi Nosokomial

- Dilakukan Re Sertifikasi

Akreditasi Tingkat Lanjut (16 Pelayanan)

- Meliputi 12 Pelayanan ditambah :

 Pelayanan Intensif
 Pelayanan Transfusi Darah
 Pelayanan Rehabilitasi Medik
 Pelayanan Gizi
Instrumen akreditasi RS (self assessment)

• Untuk melakukan penilaian akreditasi disusun instrumen akreditasi dengan mengacu pada
standar pelayanan RS

• Skoring 0 – 5

• Tidak ada pembobotan baik utk standar maupun parameter.

• Dilengkapi dengan Difinisi Operasional (DO), Cara pembuktian (CP) yang meliputi Dokumentasi,
Observasi & Wawancara, sampling

Hasil keputusan akreditasi RS

Tidak terakreditasi ( tdk lulus)

- Total skor < 65 %

Akreditasi Bersyarat

- Total Skor minimal < 65 %

- Masing 2 Yan tidak ada Skor < 60 %

- Berlaku satu tahun

Akreditasi Penuh

- Total skor minimal 75 %

- Masing 2 pelayanan tidak ada skor < 60 %

- Berlaku tiga tahun

Akreditasi Istimewa

- 3 X berturut-turut mendapat akreditasi penuh


Manajemen dan Penggunaan Obat-obatan ( MPO)

Standar :

MPO 1 : tentang Pengaturan dan Manajemen

Obat-obatan yang digunakan di RS sesuai dengan Undang-undang dan Peraturan berlaku dan diatur
untuk memenuhi kebutuhan pasien

1. Ada rencan / kebijakan / dokumen yang mengidentifikasi penggunaan obat-obatan yang diatur
dan dikelola RS
2. Struktur organisasi TFT
3. Kebijakan TFT
4. Tinjauan sistim manajemen obat-obatan yang dikumentasikan selama 1 tahun
5. Layanan farmasi tentang obat-obatan sesuai Undang-undang yang berlaku
6. Sumber informasi obat tersedia

MPO 2 : tentang Pemilihan dan Pengadaan

Pilihan obat-obatan yang tepat untuk peresepan atau permintaan ada dalam persediaan atau dapat
tersedia dengan mudah

1. Terdapat suatu metode untuk mengawasi daftar obat-obatan rumah sakit dan penggunaan
obat-obatan

2. Rumah sakit dapat dengan segera memperoleh obat-obatan yang tidak ada dalam persediaan
atau tidak biasa tersedia bagi rumah sakit atau pada saat-saat dimana apotik tutup

MPO 3 : tentang Penyimpanan

Obat-obatan disimpan dengan baik dan aman atau tidak

1. Kebijakan rumah sakit mendukung penyimpanan obat-obatan dan produk-produk nutrisi yang
tidak dipakai secara tepat

2. Obat-obatan untuk keadaan darurat , terpantau, dan aman apabila disimpan diluar farmasi
rumah sakit

3. Rumah sakit memiliki sistim penarikan kembali obat-obat

MPO 4 : tentang Permintaan dan peresepan

Peresepan, permintaan, pemesanan dan penyalinan diatur oleh kebijakan dan prosedur

1. Rumah sakit menetapkan elemen-elemen suatu permintaan atau peresepan yang lengkap serta
jenis permintaan yangdapat diterima dan digunakan

2. Rumah Sakit menerapkan siapa saja yang memenuhi kualifiasi dan diizinkan untuk menulis
resep atau meminta obat-obatan

3. Obat-obatan yang diresepkan dan diberikan ditulis dalam rekam medis pasien

MPO 5 : tentang Penyiapan dan Pengeluaran

Obat-obatn disiapkan dan dibagikan dalam lingkungan yang aman dan bersih

1. Resep diperiksa kelayakannya

- dosis, frekuensi, rute

- duplikasi terapeutik

- interaksi

- BB px, dan informasi fisiologis lainnya


2. Suatu sistim digunakan dalam penyaluran obat-obatan , seuai RUD

MPO 6 : Tentang Pemberian

Rumah Sakit mengidentifikasi mereka yang memenuhi kualifikasi dan diijinkan untuk memberikan obat-
obatan

1. Verifikasi resep

2. Kebijakan dan prosedur penyerahan obat ke pasien untuk pasien sendiri atau sampel

MPO 7 : tentang Pemantauan

Efek-efek obat-obatan pada pasien harus dipantau

1. Memperhatikan Medication Error termasuk kejadian Near Miss harus dilaporkan melalui suatu
proses

- MESO dan sistim pelaporan

Pertanyaan :

1. Tujuan Akreditasi Rumah Sakit ?

2. Badan Penyelenggara ?

3. Tahapan Akreditasi ?

4. Perjalanan Akreditasi dari tahun 1995 s/d sekarang

5. Kelompok / Bab yang membicarakan tentang Obat ?

Anda mungkin juga menyukai