Anda di halaman 1dari 24

KEBIJAKAN PENGELOLAAN

SITOSTATIKA DAN IV ADMIXTURE DI RS


SESUAI STANDAR AKREDITASI
SHERLY M.D
STANDAR AKREDITASI
PELAYANAN FARMASI RS RS
 PERATURAN MENTERI  PERATURAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA
 NO 72 TAHUN 2016
 NOMOR HK.01.07/MENKES/1128/2022
 TENTANG STANDAR PELAYANAN
KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT  TENTANG STANDAR AKREDITASI
RUMAH SAKIT

PERATURAN DAN KEBIJAKAN


PEMERINTAH
PELAYANAN KEFARMASIAN RS
Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung
jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan
maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan
pasien.
Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit meliputi standar:
a. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,dan Bahan Medis Habis
Pakai; dan
b. Pelayanan farmasi klinik
PENGELOLAAN SEDIAAN
FARMASI,ALAT KESEHATAN DAN
BAHAN MEDIS HABIS PAKAI
Meliputi ;
a. pemilihan;
b. perencanaan kebutuhan;
c. pengadaan;
d. penerimaan;
e. penyimpanan;
f. pendistribusian;
g. pemusnahan dan penarikan;
h. pengendalian; dan
i. administrasi.
PELAYANAN FARMASI KLINIK

Meliputi;
 1. pengkajian dan pelayanan Resep;
 2. penelusuran riwayat penggunaan Obat;
 3. rekonsiliasi Obat;
 4. Pelayanan Informasi Obat (PIO);
 5. konseling;
 6. visite;
 7. Pemantauan Terapi Obat (PTO);
 8. Monitoring Efek Samping Obat (MESO);
 9. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO);
 10. dispensing sediaan steril; dan
 11. Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD)
PENGERTIAN AKREDITASI
Akreditasi adalah pengakuan terhadap mutu pelayanan rumah
sakit setelah dilakukan penilaian bahwa rumah sakit telah
memenuhi standar akreditasi yang disetujui oleh Pemerintah.

Standar akreditasi rumah sakit terdiri atas standar yang


dikelompokkan ke dalam:
a. kelompok manajemen rumah sakit;
b. kelompok pelayanan berfokus pada pasien;
c. kelompok sasaran keselamatan pasien; dan
d. kelompok program nasional
TUJUAN PELAKSANAAN
AKREDITASI
1. Untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit.
2. Menjadi acuan bagi lembaga independen penyelenggara akreditasi rumah
sakit dan rumah sakit dalam penyelenggaraan akreditasi rumah sakit.
3. Menjadi acuan bagi Kementerian Kesehatan, dinas kesehatan daerah
provinsi, dan dinas kesehatan daerah kabupaten/kota dalam pembinaan dan
evaluasi mutu dan keselamatan pasien.
Standar Akreditasi Rumah Sakit dikelompokkan sebagai
berikut:
1. Kelompok Manajemen Rumah Sakit

2. Kelompok Pelayanan Berfokus pada Pasien terdiri atas:


a.Akses dan Kontinuitas Pelayanan (AKP),
b.Hak Pasien dan Keluarga (HPK),
c.Pengkajian Pasien (PP),
d.Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP),
e.Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB),
f.Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO),
g.dan Komunikasi dan Edukasi (KE).

3. Kelompok Sasaran Keselamatan Pasien (SKP).

4. Kelompok Program Nasional (PROGNAS).


PELAYANAN KEFARMASIAN DAN
PENGGUNAAN OBAT (PKPO)
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan
Obat(PKPO),merupakan bagian penting dalam pelayanan
pasien,diselenggarakan oleh rumah sakit yang harus mampu
menjamin ketersediaan obat dan alat kesehatan yang
bermutu,bermanfaat,aman dan terjangkau untuk memenuhi
kebutuhan pasien.
STANDAR PKPO
1.Pengorganisasian
2.Pemilihan,Perencanaan,dan Pengadaan
3.Penyimpanan
4.Peresepan
5.Penyiapan(Dispensing)
6.Pemberian Obat
7.Pemantauan
8.Program Pengendalian Resistensi Antimikroba
PKPO 1.PENGORGANISASIAN
Rumah sakit menetapkan dan menerapkan system pelayanan kefarmasian
dan penggunaan obat yang meliputi:
a) Perencanaan sistem pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat.
b) Pemilihan.
c) Perencanaan dan pengadaan sediaan farmasi dan BMHP.
d) Penyimpanan.
e) Pendistribusian.
f) Peresepan/permintaan obat/instruksi pengobatan.
g) Penyiapan (dispensing).
h) Pemberian.
i) Pemantauan terapi obat
 PKPO 2 PEMILIHAN,PERENCANAAN
DAN PENGADAAN

1.Rumah Sakit menetapkan dan menerapkan formularium yang di kelola oleh Komite/Tim Farmasi
dan Terapi

2.Rumah Sakit /Instalasi Farmasi membuat perencanaan sesuai Formularium

3.Rumah Sakit/Tim Unit Layanan Pengadaan melakukan pengadaan sediaan farmasi,alkes dan
BMHP yang melibatkan apoteker
 PKPO 3 PENYIMPANAN
Rumah sakit menetapkan dan menerapkan regulasi penyimpanan sediaan
farmasi dan BMHP disimpan dengan benar dan aman sesuai peraturan
perundang-undangan dan standar profesi.

PKPO 3.3
Batas waktu obat dapat digunakan(beyond use date)tercantum pada label
obat
BEYOND USE DATE (BUD)
Beyond use date
STANDAR KESELAMATAN
PASIEN (SKP 3)
Rumah Sakit menerapkan standar obat yang memerlukan
kewaspadaan tinggi,high alert medicine(HAM),termasuk
Click icon to add picture obat LASA
Obat high alert mencakup:
1) Obat risiko tinggi, yaitu obat dengan zat aktif yang dapat
menimbulkan kematian atau kecacatan bila terjadi kesalahan (error)
dalam penggunaannya (contoh: insulin,heparin atau sitostatika).
2) Obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip (NamaObat
Rupa dan Ucapan Mirip/NORUM, atau Look AlikeSound
Alike/LASA)
3) Elektrolit konsentrat contoh: kalium klorida dengankonsentrasi
sama atau lebih dari 1 mEq/ml, natriumklorida dengan konsentrasi
lebih dari 0,9% dan magnesiumsulfat injeksi dengan konsentrasi
sama atau lebih dari 50%
SEDIAAN YANG MASUK DALAM
KATEGORI HIGH ALERT MEDICINE (HAM)
1.ELEKTROLIT PEKAT
2.NARKOTIKA INJEKSI
3.OBAT OBATAN HIGH ALERT LAINNYA
4.OBAT SITOSTATIKA
DISPENSING SEDIAAN STERIL
Dispensing sediaan steril harus dilakukan di Instalasi
Farmasi dengan teknik aseptic
Standar pelaksanaannya ;

-Staf yang melakukan dispensing sediaan obat steril.


non sitostatika terlatih dan kompeten.

-Staf yang melakukan pencampuran sitostatika terlatih dan


kompeten.

-Tersedia fasilitas dispensing sesuai standar praktik


TUJUAN DILAKUKANNYA
DISPENSING SEDIAANSTERIL
a. Menjamin agar pasien menerima obat sesuai dengan dosis yang
dibutuhkan;
b. Menjamin sterilitas dan stabilitas produk;
c. Melindungi petugas dari paparan zat berbahaya
d. Dan menghindari terjadinya kesalahan pemberian obat
CAKUPAN KEGIATAN DISPENSING
SEDIAAN STERIL
a. Pencampuran Obat Suntik
Melakukan pencampuran Obat steril sesuai kebutuhan pasien yang menjamin
kompatibilitas dan stabilitas Obat maupun wadah sesuai dengan dosis yangditetapkan.
Kegiatan:
1) mencampur sediaan intravena ke dalam cairan infus;
2) melarutkan sediaan intravena dalam bentuk serbuk dengan pelarut yang sesuai
3) mengemas menjadi sediaan siap pakai.

Faktor yang perlu diperhatikan:


1) ruangan khusus;
2) lemari pencampuran Biological Safety Cabinet; dan
3) HEPA Filter.
LANJUTAN CAKUPAN(2)…
b. Penyiapan Nutrisi Parenteral
Merupakan kegiatan pencampuran nutrisi parenteralyang dilakukan oleh tenaga
yang terlatih secara aseptis sesuai kebutuhan pasien dengan menjaga stabilitas
sediaan, formula standar dan kepatuhan terhadap prosedur yang menyertai.

Kegiatan dalam dispensing sediaan khusus:


1) Mencampur sediaan karbohidrat, protein, lipid, vitamin,
mineral untuk kebutuhan perorangan; dan
2) mengemas ke dalam kantong khusus untuk nutrisi.

Faktor yang perlu diperhatikan:


1) tim yang terdiri dari dokter, Apoteker, perawat, ahli gizi;
2) sarana dan peralatan;
3) ruangan khusus;
4) lemari pencampuran Biological Safety Cabinet; dan
5) kantong khusus untuk nutrisi parenteral.
LANJUTAN CAKUPAN(3)….
c. Penanganan Sediaan Sitostatika
Penanganan sediaan sitostatik merupakan penanganan Obat kanker
secara aseptis dalam kemasan siap pakai sesuai kebutuhan pasien oleh
tenaga farmasi yang terlatih dengan pengendalian pada keamanan
terhadap lingkungan, petugas maupun sediaan obatnya dari efek toksik
dan kontaminasi, dengan menggunakan alat pelindung diri
, mengamankanpada saat pencampuran, distribusi, maupun proses
pemberian kepada pasien sampai pembuangan limbahnya.
KEGIATAN PENANGANAN
SITOSTATIKA
1) melakukan perhitungan dosis secara akurat;
2) melarutkan sediaan Obat kanker dengan pelarut yang sesuai;
3) mencampur sediaan Obat kanker sesuai denganprotokol pengobatan;
4) mengemas dalam kemasan tertentu; dan
5) membuang limbah sesuai prosedur yang berlaku.
Faktor yang perlu diperhatikan:
1) ruangan khusus yang dirancang dengan kondisi yang sesuai;
2) lemari pencampuran Biological Safety Cabinet;
3) HEPA filter;
4) Alat Pelindung Diri (APD);
5) sumber daya manusia yang terlatih; dan
6) cara pemberian Obat kanker.
SIFAT SEDIAAN SITOSTATIKA
Penanganan sediaan sitostatika yang aman perlu dilakukan secara disiplin
dan hati-hati untuk mencegah risiko yang tidak diinginkan, karena sebagian
besar sediaan sitostatika bersifat :
- Karsinogenik yang berarti dapat menyebabkan kanker.
- Mutagenik yang berarti dapat menyebabkan mutasi genetik.
- Teratogenik yang berarti dapat membahayakan janin.
TERIMA KASIH,SELAMAT
BERLATIH…..

Anda mungkin juga menyukai