Etika Kesehtan
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
72 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI
RUMAH SAKIT
Kelompok 2
1. Annisa Fajriah(1501002) 7. Lovina Aldelyn (1501026)
2. Cindy Oktaviana Laia (1701008) 8. Putri Lestari (1501036)
3. Dian Angraini (1601010) 9. Prity Delima India (1601034)
4. Disa Pratiwi (1501009) 10.Putri Klodia Hapsari (1701032)
5. Dora Rosalina.S (1501011) 11. Suci Rizi Aulia R (1601052)
6. Firda Fitri (1501017) 12. Meri Ernilawati (1601027)
2
DEFINISI MENURUT PERATURAN MENTERI
KESEHATAN TENTANG STANDAR PELAYANAN
KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT (pasal 1)
Standar Pelayanan Kefarmasian ?
○ tolok ukur yang dipergunakan
Rumah Sakit ? sebagai pedoman bagi tenaga
institusi pelayanan kefarmasian dalam
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang
kefarmasian.
menyelenggarakan
pelayanan kesehatan Pelayanan Kefarmasian ?
perorangan secara
suatu pelayanan langsung dan
paripurna yang bertanggung jawab kepada
menyediakan pelayanan pasien yang berkaitan dengan
rawat inap, rawat jalan, sediaan farmasi dengan
dan gawat darurat. maksud mencapai hasil yang
pasti untuk meningkatkan 3
mutu kehidupan pasien
1
BAB I
PENDAHULUAN
tujuan
1. meningkatkan mutu Pelayanan Kefarmasian
2. menjamin kepastian hukum bagi tenaga
kefarmasian; dan
3. melindungi pasien dan masyarakat dari
penggunaan Obat yang tidak rasional dalam
rangka keselamatan pasien (patient safety).
5
2
BAB II
PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI, ALAT
KESEHATAN, DAN
BAHAN MEDIS HABIS PAKAI
A Kegiatan pengelolaan
Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai meliputi
1. Pemilihan
Pemilihan adalah kegiatan untuk menetapkan jenis Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan kebutuhan
11
5. Penyimpanan
○ Setelah barang diterima di Instalasi Farmasi perlu
dilakukan penyimpanan sebelum dilakukan
pendistribusian. Penyimpanan harus dapat
menjamin kualitas dan keamanan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai sesuai dengan persyaratan kefarmasian
13
7. Pemusnahan dan Penarikan Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
Pemusnahan dan penarikan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai yang tidak dapat digunakan harus dilaksanakan dengan cara yang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
17
3
BAB III
PELAYANAN FARMASI KLINIK
Pelayanan Farmasi
Klinik ○ Pelayanan farmasi klinik yang dilakukan meliputi:
○ 1. pengkajian dan pelayanan Resep;
○ 2. penelusuran riwayat penggunaan Obat;
○ 3. rekonsiliasi Obat;
○ 4. Pelayanan Informasi Obat (PIO);
○ Pelayanan farmasi klinik merupakan ○ 5. konseling;
pelayanan langsung yang diberikan
Apoteker kepada pasien dalam rangka ○ 6. visite;
meningkatkan outcome terapi dan ○ 7. Pemantauan Terapi Obat (PTO);
meminimalkan risiko terjadinya efek ○ 8. Monitoring Efek Samping Obat (MESO);
samping karena Obat, untuk tujuan
keselamatan pasien (patient safety) ○ 9. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO);
sehingga kualitas hidup pasien (quality of ○ 10. dispensing sediaan steril; dan
life) terjamin.
○ 11. Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD);
19
Manajemen Risiko
Pelayanan Farmasi
Klinik
○ Beberapa risiko yang berpotensi terjadi dalam melaksanakan
pelayanan farmasi klinik adalah
20
4 BAB IV
SUMBER DAYA
KEFARMASIAN
A. Sumber Daya Manusia
○ 2. Persyaratan SDM
○ 1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia (SDM)
○ Apoteker dan Tenaga Teknis
○ Berdasarkan pekerjaan yang dilakukan, kualifikasi SDM Kefarmasian harus memenuhi
Instalasi Farmasi diklasifikasikan sebagai berikut: persyaratan administrasi seperti
○ a. Untuk pekerjaan kefarmasian terdiri dari: yang telah ditetapkan dalam
○ 1) Apoteker peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
○ 2) Tenaga Teknis Kefarmasian
26
a. Peralatan c. Peralatan e. Peralatan
Kantor: Produksi Penyimpanan
b. Peralatan d. Peralatan
sistem Aseptic
komputerisasi Dispensing:
27
5 BAB V
PENGORGANISASIA
N
PENGORGANISASIAN
○ Pengorganisasian Rumah Sakit harus
dapat menggambarkan pembagian tugas,
koordinasi kewenangan, fungsi dan
tanggung jawab Rumah Sakit. Berikut
adalah beberapa orang di Rumah Sakit
yang terkait dengan kefarmasian
29
A. Instalasi Farmasi
Pengorganisasian Instalasi Farmasi harus
mencakup penyelenggaraan pengelolaan
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai, pelayanan
farmasi klinik dan manajemen mutu, dan
bersifat dinamis dapat direvisi sesuai
kebutuhan dengan tetap menjaga mutu.
32
○ Berdasarkan waktu pelaksanaan evaluasi,
dibagi menjadi 3 (tiga) jenis program
evaluasi, yaitu
○ Prospektif
○ Konkuren
○ Retrospektif
33
Thanks!
e
34