Anda di halaman 1dari 9

Mineral Menurut Sains

Modern dan Al-Quran


Oleh :
Kelompok 2

Aulia Putri 180603019


Eflitha Nurhaqiqi 180603018
Yanti Anggraini 180603016
Al-Quran dan Ilmu pengetahuan
Sejarah cukup menjadi saksi bahwa ahli-ahli falak, kedokteran, ilmu pasti dan lain-lain telah
mencapai hasil yang mengagumkan di masa kejayaan Islam. Di saat yang sama mereka
menjalankan kewajiban agama dengan baik, bahkan juga ahli di bidang agama. Maka amatlah
tepat apa yang dikemukakan Maurice Bucaille, seorang ilmuwan Perancis terkemuka, dalam
bukunya Al-Qur'an, Bibel, dan Sains Modern, bahwa tidak ada satu ayat pun dalam Al-Qur'an
yang bertentangan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Inilah kiranya yang menyebabkan
besarnya perhatian para sarjana untuk mengetahui lebih jauh model penafsiran Al-Qur'an
dengan pendekatan ilmu pengetahuan.
Pengertian Mineral
Air merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di muka bumi.
Seperti halnya oksigen, pentingnya peran air seringkali tidak disadari karena pada umumnya air
merupakan barang yang mudah didapat di alam dan tersedia dalam jumlah yang melimpah. Vitalnya
peran air biasanya baru dirasakan ketika kebutuhan akan air sulit dipenuhi atau ketika air menimbulkan
masalah. Di lain pihak, air merupakan bahan yang memiliki banyak manfaat, digunakan mulai dari
keperluan untuk air minum, memasak, mencuci, irigasi, industri sampai dengan untuk penyediaan
energi dan rekreasi.

Pentingnya peran air tergambar pula pada kenyataan sejarah, di mana kita saksikan bahwa
pusat- pusat peradaban manusia di masa lalu selalu berkembang di daerah yang berdekatan dengan
sumber air. Mesopotamia yang dianggap sebagai pusat peradaban tertua berkembang di antara dua
sungai besar: Euphrat dan Tigris. Kebudayaan Mesir Kuno sangat tergantung pada Sungai Nil. Bahkan
kota-kota metropolitan yang kita dapati pada zaman modern ini pun, seperti misalnya Rotterdam,
London, Paris, New York, Buenos Aires, Shanghai, Tokyo, dan lain-lain selalu berdekatan dengan
sungai atau badan air yang besarnya cukup memadai sebagai sumber pemenuhan kebutuhan dan
prasa- rana transportasi.
Mineral Menurut Al-Quran
Di dalam agama Islam air penting sebagai sarana ibadah. Air diperlukan untuk bersuci sebagai
salah satu syarat sebelum menunai- kan salat yang merupakan ibadah pokok dalam ajaran Islam.
Berwudu sebagai salah satu syarat sah salat dilakukan dengan cara membasahi atau mencuci bagian-
bagian terten- tu dari anggota badan dengan air bersih (suci dan menyucikan). Perintah berwudu dan
mandi junud dengan menggunakan air bersih ter-dapat pada Surah al-MĀIDAH / 5: 6

Yang artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah
wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke
kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan
atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak
memperolehair, maka bertayamumlahdengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu
dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur. (AL-MĀIDAH/5: 6)
Lanjutan

Di dalam Al-Qur’an banyak ayat yang membicarakan masalah air dan fungsinya di alam, misalnya tentang
asal dan penopang kehidupan, daur hidrologi, sarana transportasi, dan sebagainya, bahkan surga dilukiskan
sebagai kebun yang dialiri sungai-sungai yang jernih. Di lain pihak dengan air Allah pernah mengazab umat-umat
terdahulu yang ingkar dan melampaui batas sehingga menimbulkan kerusakan di muka bumi.

Di dalam Al-Qur’an ditemukan banyak ayat yang mengharuskan manusia menjaga lingkungan hidupnya dimana
mereka hidup bersama termasuk dengan makhluk-makhluk lainnya. Allah telah menata dan mengatur alam ini
sebaik-baiknya dengan menyediakan berbagai keperluan untuk hidup dan berpenghidupan. Oleh sebab itu,
sangat dilarang merusak lingkungan hidup yang memberi berbagai persediaan untuk kelangsungan hidup
manusia dan makhluk lainnya, termasuk di antaranya sumber daya air yang sangat vital.
Mineral Menurut Sains Modern
Di dalam sains, penguraian tentang perilaku air didasarkan atas hasil pengamatan yang lama, yang
kemudian dirumuskan secara berangsur-angsur oleh para ilmuwan sepanjang perkembangannya.
Perumusan ini harus didukung pula oleh pemahaman-pemahaman yang menyeluruh mengenai berbagai
disiplin ilmu seperti fisika, kimia, dan matematika, serta harus pula melibatkan alat-alat pengamat yang
terus berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan sains itu sendiri.

Peningkatan manfa- at ini disebabkan antara lain oleh penemuan-penemuan dan penerapan
teknologi baru. Akan tetapi disadari atau tidak, sampai saat ini, walaupun manusia dapat memanfaatkan
air yang tersedia sebanyak yang dia mampu dan dengan cara yang amat canggih, ternyata kontrol
manusia terhadap air dan perilakunya (dan juga alam ini pada umumnya) sangat terbatas. Bukti
keterbatasan itu tampak pada masih banyaknya masalah yang berkaitan dengan air, atau bahkan
bencana yang terus-menerus terjadi hingga kini.
Peran Air Bagi Kehidupan Makhluk Hidup

Ketergantungan hidup manusia pada air tercerminpadabesarnyakandungan air dalam tubuh manusia. Bagi laki- laki
dewasa, kandungan air adalah sekitar 50–70% berat badan sedang bagi perempuan adalah antara 45– 65%. Semuanya
bergantung pada kurus dan gemuknya seseorang. Semakin gemuk seseorang (yang berarti lemaknya semakin
banyak) berarti kadar air semakin kecil, dan sebaliknya. Besarnya kadar air dalam tubuh menunjukkan
pentingnya air dalam metabolisme dalam tubuh. Seseorang lebih dapat bertahan tidak makan daripada tidak
minum. Dengan kata lain, orang dapat bertahan hidup tanpa makan beberapa hari, namun tidak demikian bila tidak
minum.

Pentingnya air bagi tubuh dapat dimengerti karena gizi makanan, vitamin, mineral, dan oksigen yang dibawa oleh
darah hanya bisa ditransfer ke dalam jaringan tubuh apabila media air mencukupi. Darah sendiri sebagai sarana
transportasi gizi dan energi terdiri hampir seluruhnya dari air. Reaksi kimia, fisika, dan biologi dalam metabolisme tubuh
hanya akan terjadi dalam media air. Namun demikian, terlalu banyak minum air juga akan berbahaya.
Kesimpulan

Di dalam Al-Qur’an, sifat-sifat air dilukiskan secara sederhana, berupa peringatan, perumpamaan,
dan perintah berperilaku sehingga penafsirannya bisa diikuti oleh siapa pun dengan mudah. Ketika
membahas hujan, misalnya, proses daur air diuraikan dengan singkat, sederhana, gamblang, dan
mudah dimengerti, tapi sekaligus lengkap dan rinci meskipun terpisah-pisah dalam beberapa ayat di
dalam surat yang berlainan. Hal ini tentu dapat dimengerti karena Al-Qur'an tidak dimaksudkan sebagai
buku sains, melainkan sebagai peringatan, pencerahan, dan petunjuk yang membimbing manusia
menuju pe- ningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Yang Mahakuasa.

Di dalam sains, penguraian tentang perilaku air didasarkan atas hasil pengamatan yang lama,
yang kemudian dirumuskan secara berangsur-angsur oleh para ilmu- wan sepanjang perkembangannya.
Perumusan ini harus didukung pula oleh pemahaman-pemahaman yang menyeluruh mengenai berbagai
disiplin ilmu seperti fisika, kimia, dan matematika, serta harus pula melibatkan alat-alat pengamat yang
terus berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan sains itu sendiri.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai