Anda di halaman 1dari 11

METABOLISME AIR

A. Air dan Makhluk Hidup


Air dan makhluk hidup memiliki hubungan yang sangat erat, baik itu manusia, hewan,
dan tumbuhan, Air memiliki peranan penting dalam kehidupan di bumi. Tanpa air yang
mencukupi, akan terjadinya kekeringan, dehidrasi, bahkan kematian. Air juga merupakan
bagian terbesar dari bumi. Sebanyak 71% permukaan bumi terdiri dari air, baik berupa lautan,
sungai, danau, hujan, dan uap air.
Air berguna sebagai zat pengatur dalam tubuh sehingga asupan gizi, oksigen, dan zat
penting lainnya dapat diterima organ tubuh yang membutuhkan, memperbarui sel, membantu
mengatur suhu tubuh agar tetap stabil, membantu melumasi persendian tubuh, serta
melindungi persendian dari gesekan yang menyakitkan.
Air dalam tubuh manusia berfungsi untuk menjaga keseimbangan metabolisme dan
fisiologi tubuh. Air juga berguna untuk melarutkan dan mengolah sari makanan agar cepat
dicerna. Komponen sel terbanyak dalam tubuh manusia terdiri dari air. Jika kekurangan air.
Sel tubuh akan menyusut dan tidak dapat berfungsi dengan baik ( Depkes RI, 2006 )
Tubuh manusia sebagian besar terdiri atas air, rata-rata 60% berat tubuh manusia
terdiri dari air. Kandungan air tersebar diseluruh tubuh, antara lain dibagian plasma. Dibagian
jaringan lunak, dan organ internal. Menurut beberapa ilmuwan, 95% otak manusia tersususun
atas air, 82% darah tersusun atas air, sebanyak 75% air terdapat pada jantung, 86% air
terdapat pada paru, dan 83% air terdapat pada ginjal.

1. Pengertian Air
Air adalah salah satu zat dengan rumus kimia H₂O yang tidak memiliki warna, rasa,
dan aroma. Air memiliki fungsi bagi kehidupan yang tidak dapat digantikan oleh senyawa
lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum.
Kehilangan air sebanyak 15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian yang
disebabkan oleh dehidrasi. Orang dewasa perlu minum air minimal sebanyak 1,5-2 liter air
sehari untuk keseimbangan dalam tubuh dan membantu proses metabolisme (Slamet, 2007 ).
Tubuh manusia membutuhkan air untuk transportasi zat-zat makanan dalam bentuk larutan
dan melarutkan berbagai jenis zat yang diperlukan tubuh, contohnya melarutkan oksigen
sebelum memasuki pembuluh-pembuluh darah yang ada disekitar alveoli paru ( Mulia,
2005 ).
Air merupakan senyawa kimia dengan rumus kimia H₂0, artinya satu molekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air
mempunyai sifat tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu
pada tekanan 100 kPa (1 bar) dan suhu 273,15 K (0℃). Zat kimia ini merupakan suatu
pelarut yang penting karena mampu melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam, gula,
asam, beberapa jenis gas, dan senyawa organik ( Scientist N., 2010).
Dugan (1972), Hutchinson (1975), dan Miller ( 1992 ) menyatakan bahwa air
memiliki beberapa sifat khas yang tidak dimiliki oleh senyawa kimia lain. Diantara sifat-sifat
tersebut adalah air memiliki titik beku 0℃ dan titik didih 100℃ ( jauh lebih tinggi dari yang
diperkirakan secara teoritis ) sehingga pada suhu sekitar 0℃ sampai 100℃ yang merupakan

42
suhu yang sesuai untuk kehidupan, air berwujud cair. Hal ini sangat menguntungkan bagi
makhluk hidup, karena tanpa sifat ini, air yang terdapat dilaut, sungai, danau, dan badan
perairan yang lain mungkin ada dalam bentuk gas ataupun padat. Sedangkan yang diperlukan
dalam kehidupan adalah air dalam bentuk cair.

2. Fungsi dan Kebutuhan Air


Air memiliki peran yang penting dalam tubuh dan kehidupan manusia. Peran air dalam
tubuh, antara lain sebagai:
- Pembentuk sel dan cairan tubuh
- Sebagai pengatur suhu tubuh
- Media reaksi kimiawi metabolisme berlangsung
- Air sebagai makronutrien
- Air juga berfungsi sebagai pelumas dan bantalan pada persendian
- Media pengeluaran racun dan produk sisa metabolisme
- Pengaturan keseimbangan elektrolit

Kebutuhan sehari-hari terhadap air berbeda-beda untuk tiap tempat dan tingkatan
kehidupan. Semakin tinggi taraf kehidupan, semakin meningkat jumlah kebutuhan akan air.
Air minum merupakan kebutuhan manusia paling penting. Kebutuhan air setiap orang
bervariasi dari 2,1 liter hingga 2,8 liter perhari, tergantung pada berat badan dan aktivitasnya.
Air yang diperoleh tubuh berasal dari dua sumber utama, yaitu air yang dikonsumsi dalam
bentuk cairan atau air dalam makanan sebesar 2100 ml/hari dan air metabolik (air endogen)
sebesar 200 ml/hari.
Dengan demikian, total konsumsi air sebesar 2300 ml/hari. Air metabolik berasal dari
oksidasi bahan makanan seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Jumlah air metabolik yang
terbentuk bergantung pada kecepatan metabolisme seseorang. Air yang diproduksi dalam
metabolisme merupakan sumber pemasukan air lainnya. Air dan karbon dioksida merupakan
hasil akhir dari reaksi-reaksi kimia didalam sel yang mengubah makanan dan oksigen menjadi
energi. Konsumsi rata-rata air dari sumber makanan, minuman, dan hasil metabolik berjumlah
2600 ml/hari. ( Sherwood, 2007 ). Kebutuhan air pada manusia khusunya untuk negara
Indonesia telah ada didalam AKG ( angka kecukupan gizi ) tahun 2013.

3. Air dalam Tubuh Manusia


Kehidupan manusia dimulai dalam air, sebelum manusia lahir. Sebagian besar
kehidupan manusia dilewatkan oleh air, yaitu dalam kantung selaput pelindung di dalam
rahim ibu sampai menjadi janin, air mengalir dalam tubuh manusia sampai pada waktu
manusia meninggal dunia. Manusia dapat bertahan hidup dalam beberapa minggu meskipun
tidak makan, tetapi tanpa air manusia hanya dapat bertahan hidup selama 10 hari. Demikian
juga pada beberapa bekteri. Bakteri dapat tumbuh subur walaupun tidak ada oksigen, tetapi
tidak dapat tumbuh tanpa air.
Tubuh manusia terdiri dari 70% air, keberadaan air tersebut pada semua jaringan
manusia yaitu mengisi kekosongan sel, setiap lekuk pada tulang dan mengalir juga melalui
arteri maupun vena yang mempunyai panjang 96,558 km. Keberadaan air dalam sel sebanyak
41 % dari bobot tubuh, dalam plasma darah sebanyak 4 %, sedangkan pada rongga yang
kosong seperti usus atau bola mata sebanyak 5 %.

43
Walaupun jumlah air dalam tubuh manusia sebanyak 65 % tetapi kondisi tersebut
berbeda-beda pada setiap orang, dari satu bagian ke satu bagian tubuh yang lain. Seperti pada
otak terdapat 74,5%, pada tulang 22%, pada ginjal 82,7%, pada otot 75,6 %, dalam darah 83%
Pada orang pria yang kurus 70% bobot tubuhnya terdiri dari air, sedangkan pada wanita yang
memiliki jaringan lemak mengandung air sebanyak 52% tubuhnya berupa air.
Didalam tubuh manusia, air berfungsi dalam peredaran darah, pembuangan sisa
metabolisme, untuk pergerakan otot, seperti memejamkan mata. Oleh karena itu setiap
manusia harus terus menerus mengganti air yang hilang dalam proses pengeluaran kotoran
dan penguapan.
Selain itu air juga mempunyai peranan yang penting dalam proses pencernaan dengan
bantuan enzim. Enzim tersebut berfungsi untuk mempercepat reaksi kimia. Dengan bantuan
enzim, air memecahkan molekul besar seperti karbohidrat menjadi kelompok molekul
sederhana yaitu glukosa. Glukosa sederhana itu merupakan senyawa yang dapat diserap oleh
tubuh melalui selaput sel. Glukosa dalam sel dapat berikatan dengan molekul lain yaitu
oksigen. Oksigen masuk kedalam sel bersama larutan air maka terjadilah proses metabolisme.
Dalam proses metabolisme makanan mengalami oksidasi untuk menghasilkan energi
bagi tubuh. Hasil oksidasi atau hasil pembakaran berupa senyawa organik, seperti pati yang
dapat disimpan, CO2 yang dapat disalurkan ke paru–paru. Sedangkan hasil metabolisme yang
lain adalah molekul air yang tetap berada dalam tubuh dan berikatan kembali dengan molekul
air yang lain yang berasal dari luar tubuh.
Air merupakan stabilisator yang penting pada berbagai proses dalam tubuh manusia,
sehingga keberadaannya dalam tubuh harus seimbang, keseimbangan air dalam tubuh harus
sangat tepat, karena bila terjadi perubahan sebesar 1-2 % saja dalam keadaan normal akan
menyebabkan terasa haus.
Tidak hanya seimbang, keberadaan air dalam tubuh juga harus proporsional, yaitu
apabila terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat membahayakan tubuh, kehilangan sebanyak 5
% dari air tubuh yang normal, maka berakibatkan pada pengerutan kulit, mulut dan lidah

44
mengering serta dapat mengakibatkan manusia mengalami halusinasi. Sedangkan bila
kehilangan 15% air dari tubuh manusia dapat mengakibatkan kematian, apabila jumlah air
dalam tubuh terlalu banyak, dapat mengakibatkan tubuh menjadi lemah.
Pusat pengendalian utama air dalam tubuh adalah hipotalamus yaitu bagian kecil
dalam pusat otak tepat diatas tulang punggung. Hipotalamus tersebut berfungsi untuk
menguasai semua proses yang harus mendapat respon secara langsung tanpa ditunda dengan
keputusan yang sadar, seperti kegiatan jantung yang tidur atau terjaga, nafsu makan, seksual,
pencernaan dan dahaga. Alat ini memelihara keseimbangan air dengan cara mengeluarkan
hormon yang mengatur ginjal dan juga merangsang saraf belakang tenggorokan.
Untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuh dapat juga dengan menoleransi
terhadap bahan yang terlarut dalam air. Kehilangan garam dalam jumlah yang terlalu besar
dapat mengakibatkan tubuh mengeluarkan keringat yang banyak sehingga menimbulkan
kejang dan panas. Sel otot mudah bereaksi bila terjadi pengurangan darah dalam tubuh,
dengan cara mengerut menjadi simpul yang keras dan nyeri. Sebaliknya, bila kandungan
garam dalam tubuh banyak misalnya minum air laut, maka mengakibatkan kematian karena
sel sel tubuh menjadi kering dan mengkeriput.
Pengeluaran air dari tubuh melalui beberapa jalan sebanyak 15 % melalui proses
pernafasan, melalui keringat 20 % bahkan bila cuaca panas air dapat keluar melalui keringat
sebanyak 33 % dan sisanya dilepaskan melalui pengeluaran langsung. Keseluruhan jumlah
air yang dibuang dari dalam tubuh berada dalam batas yang sempit yaitu diatas 1,9 liter
dalam satu hari. Sehingga supaya dapat bertahan hidup, manusia harus selalui mengimbangi
kehilangan air tersebut dengan cara memeproleh air kembali sesuai dengan kebutuhannya
yaitu sebanyak 2,4 – 2,8 liter dalam satu hari.
Tubuh manusia mendapat kan air dari berbagai sumber. Sebanyak 47 % diperoleh dari
air yang diminum, sebanyak 14 % dibuat oleh tubuh sendiri dari hasil samping proses
pernafasan sel, sebanyak 39 % lagi berasal dari makanan padat, yaitu bahan makanan dari
sayuran, hewan yang dimakan.

B. Air dan Elektrolit


Air merupakan bagian terbesar pada tubuh manusia, persentasenya dapat berubah
tergantung pada umur, jenis kelamin dan derajat obesitas seseorang. Pada bayi usia < 1 tahun
cairan tubuh adalah sekitar 80-85% berat badan dan pada bayi usia > 1 tahun mengandung air
sebanyak 70-75 %. Seiring dengan pertumbuhan seseorang persentase jumlah cairan terhadap
berat badan berangsur-angsur turun yaitu pada laki-laki dewasa 50-60% berat
badan, sedangkan pada wanita dewasa 50 % berat badan.
Elektrolit adalah molekul anorganik terlarut yang berperan sebagai ion dalam
konduksi aliran listrik. Merupakan zat yang terdisosiasi dalam cairan dan menghantarkan arus
listrik. Elektrolit dibedakan menjadi ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Jumlah kation
dan anion dalam larutan adalah selalu sama (diukur dalam miliekuivalen). Kation Kation
utama dalam cairan ekstraselular adalah Sodium (Na+), sedangkan kation utama dalam cairan
intraselular adalah Potassium (K+). Suatu sistem pompa terdapat di dinding sel tubuh yang
memompa keluar sodium dan potassium ini. Anion Anion utama dalam cairan ekstraselular
adalah Clorida (Cl-) dan Bikarbonat (HCO3-), sedangkan anion utama dalam cairan
intraselular adalah ion Phosfat (PO43-).

45
Karena kandungan elektrolit dalam plasma dan cairan interstitial pada intinya sama,
maka nilai elektrolit plasma mencerminkan komposisi dari cairan ekstraseluler. Natrium
sebagai kation utama didalam cairan ekstraseluler dan paling berperan didalam mengatur
keseimbangan cairan. Kadar natrium plasma: 135-145mEq/liter.

Kadar Natrium dalam plasma diatur lewat beberapa mekanisme:


- Left atrial stretch reseptor
- Central baroreseptor
- Renal afferent baroreseptor
- Aldosterone (reabsorpsi di ginjal)
- Atrial natriuretic factor
- Sistem renin angiotensin
- Sekresi ADH
- Perubahan yang terjadi pada air tubuh total (TBW=Total Body Water)

1. Natrium
Kadar Natrium dalam tubuh 58,5mEq/kgBB dimana + 70% atau 40,5mEq/kgBB dapat
berubah-ubah. Ekresi Natrium dalam urine 100-180mEq/liter, faces 35mEq/liter dan keringat
58mEq/liter. Kebutuhan setiap hari = 100mEq (6-15 gram NaCl). Natrium dapat bergerak
cepat antara ruang intravaskuler dan interstitial maupun ke dalam dan keluar sel. Apabila
tubuh banyak mengeluarkan Natrium (muntah, diare) sedangkan pemasukkan terbatas maka
akan terjadi keadaan dehidrasi disertai kekurangan Natrium. Kekurangan air dan Natrium
dalam plasma akan diganti dengan air dan Natrium dari cairan interstitial. Apabila kehilangan
cairan terus berlangsung, air akan ditarik dari dalam sel dan apabila volume plasma tetap tidak
dapat dipertahankan terjadilah kegagalan sirkulasi.

2. Kalium
Kalium merupakan kation utama (99%) di dalam cairan ekstraseluler berperan penting
di dalam terapi gangguan keseimbangan air dan elektrolit. Jumlah kalium dalam tubuh sekitar
53 mEq/kgBB dimana 99% dapat berubah-ubah sedangkan yang tidak dapat berpindah
adalah Kalium yang terikat dengan protein didalam sel. Kadar Kalium plasma 3,5-5,0
mEq/liter, kebutuhan setiap hari 1-3 mEq/kgBB. Keseimbangan Kalium sangat berhubungan
dengan konsentrasi H+ ekstraseluler. Ekskresi Kalium lewat urine 60-90 mEq/liter, faeces 72
mEq/liter dan keringat 10 mEq/liter.

3. Kalsium
Kalsium dapat dalam makanan dan minuman, terutama susu, 80-90% dikeluarkan
lewat faeces dan sekitar 20% lewat urine. Jumlah pengeluaran ini tergantung pada intake,
besarnya tulang, keadaan endokrin. Metabolisme Kalsium sangat dipengaruhi oleh kelenjar-
kelenjar paratiroid, tiroid, testis, ovarium, hipofisis (kelelenjar pituitary). Sebagian besar
(99%) ditemukan didalam tulang dan gigi dan + 1% dalam cairan ekstraseluler dan tidak
terdapat dalam sel.

46
4. Magnesium
Magnesium ditemukan di semua jenis makanan. Kebutuhan untuk pertumbuhan
+10mg/hari. Dikeluarkan lewat urine dan faeces.

5. Karbonat
Asam karbonat dan karbohidrat terdapat dalam tubuh sebagai salah satu hasil akhir
dari pada metabolisme. Kadar bikarbonat dikontrol oleh ginjal. Sedikit sekali bikarbonat yang
akan dikeluarkan urine. Asam bikarbonat dikontrol oleh paru-paru dan sangat penting
peranannya dalam keseimbangan asam basa.

C. Fisiologi Keseimbangan Air dan Elektrolit


Karakteristik air dalam fisiologi Air adalah senyawa esensial untuk semua makhluk
hidup dan mempunyai beberapa karakteristik fisiologik:
- Media utama pada reaksi intrasel
- Diperlukan oleh sel untuk mempertahankan kehidupan. Hampir semua
reaksi biokimia tubuh terjadi dalam media air, sehingga dapat dikatakan
bahwa air merupakan pelarut untuk kehidupan.
- Pelarut terbaik untuk solut polar dan ionic
- Media transport pada sistem sirkulasi, ruang di sekitar sel ruang
intravaskuler, interstisial, dan intra sel.
- Mempunyai panas jenis, panas penguapan, dan daya hantar panas yang
tinggi sehingga berperan penting dalam pengaturan suhu tubuh.

D. Jumlah Cairan Tubuh


Total body water (air tubuh total) dapat ditentukan melalui beberapa perhitungan yang
menerapkan teknik dilusi dengan menggunakan berbagai zat seperti diterium, tritium, dan
antipirin. Penentuan jumlah cairan ekstrasel biasanya diukur secara langsung akan
tetapilebih sulit dibandingkan pengukuran air tubuh total. Hal ini disebabkan
bahan yang digunakan dalam proses dilusi harus hanya terdapat pada cairan ekstrasel dan
tersebar padaseluruh kompartemen ekstrasel.

E. Distribusi Cairan Tubuh


Seluruh cairan tubuh didistribusikan ke dalam kompartemen intraselular dan
kompartemen ekstraselular. Lebih jauh kompartemen ekstraselular dibagi menjadi
cairan intravaskular dan intersisial.

1. Cairan intraselular
Cairan yang terkandung di antara sel disebut cairan intraselular. Pada orang dewasa,
sekitar duapertiga dari cairan dalam tubuhnya terdapat di intraselular (sekitar 27 liter rata-rata
untuk dewasa laki-laki dengan berat badan sekitar 70 kilogram), sebaliknya pada bayi hanya
setengah dari berat badannya merupakan cairan intraselular.

47
2. Cairan ekstraselular
Cairan yang berada di luar sel disebut cairan ekstraselular. Jumlah relatif
cairanekstraselular berkurang seiring dengan usia. Pada bayi baru lahir, sekitar setengah dari
cairan tubuh terdapat di cairan ekstraselular. Setelah usia 1 tahun, jumlah cairan
ekstraselularmenurun sampai sekitar sepertiga dari volume total. Ini sebanding dengan sekitar
15 literpada dewasa muda dengan berat rata-rata 70 kg.

Cairan ekstraselular dibagi menjadi :


- Cairan Interstitial
Merupakan Cairan yang mengelilingi sel termasuk dalam cairan interstitial, sekitar 11- 12 liter
pada orang dewasa. Cairan limfe termasuk dalam volume interstitial. Relatif terhadap ukuran
tubuh, volume ISF adalah sekitar 2 kali lipat pada bayi baru lahir dibandingkan orang
dewasa.
- Cairan Intravaskular
Merupakan cairan yang terkandung dalam pembuluh darah (contohnya volume
plasma). Rata-rata volume darah orang dewasa sekitar 5-6 liter dimana 3 liternya merupakan
plasma, sisanya terdiri dari sel darah merah, sel darah putih dan platelet (trombosit).

- Cairan Transeluler
Merupakan cairan yang terkandung diantara rongga tubuh tertentu seperti
serebrospinal, perikardial, pleura, sendi sinovial, intraokular dan sekresi saluran pencernaan.

Pada keadaan sewaktu, volume cairan transeluler adalah sekitar 1 liter, tetapi cairan
dalam jumlah banyak dapat masuk dan keluar dari ruang transeluler. Perubahan jumlah dan
komposisi cairan tubuh, yang dapat terjadi pada perdarahan,luka bakar, dehidrasi, muntah,
diare, dan puasa preoperatif maupun perioperatif, dapat menyebabkan gangguan
fisiologis yang berat. Jika gangguan tersebut tidak dikoreksi secara adekuat sebelum tindakan
anestesi dan bedah, maka resiko penderita menjadi lebih besar.
Cairan ekstrasel berperan sebagai :
- Pengantar semua keperluan sel (nutrien, oksigen, berbagai ion, trace minerals,
dan regulator hormon/molekul).
- Pengangkut CO2 sisa metabolisme, bahan toksik atau bahan yang telah mengalami
detoksifikasi dari sekitar lingkungan sel.

Pergerakan cairan tubuh


Pergerakan cairan tubuh (hidrodinamik) mencakup penyerapan air di usus, masuk
kepembuluh darah dan beredar ke seluruh tubuh. Pada pembuluh kapiler, air mengalami
filtrasi ke ruang interstisial dan selanjutnya masuk ke dalam sel melalui proses difusi,
sebaliknya air dari dalam sel keluar kembali ke ruang interstisial dan masuk ke pembuluh
darah.
Pergerakan air juga meliputi filtrasi air di ginjal (sebagian kecil dibuang sebagai urin),
ekskresi air ke saluran cerna sebagai liur pencernaan (umumnya diserap kembali) serta
pergerakan air ke kulit dan saluran nafas yang keluar sebagai keringat dan uap air. Pergerakan
cairan tersebut bergantung kepada tekanan hidorostatik dan osmotik.

48
F. Air dalam Tubuh Manusia
Air yang terdapat dalam tubuh manusia mengalami peredaran yang tidak berhenti,
oleh karena itu supaya jumlah air dalam tubuh tetap konstan, tubuh melakukan berbagai
proses yaitu :

1. Mata
Didalam mata mengalami proses pengaliran air melalui kelenjar air mata melewati
saluran hidung untuk menghasilkan air asin yang dapat melumaskan dan membersihkan
mata. Kalenjar air mata berfungsi untuk melindungi bola mata dengan cara melapisi bola mata
dengan selaput yang mengandung air dan dapat membersihkan debu dan zat zat asing lainnya,
juga dapat melumaskan permukaan bagi kelopak mata yang berkedip-kedip.hal ini disebabkan
karena adanya saluran pelepas yang berukuran kecil yang mempunyai kemampuan untuk
menyalurkan zat cair ke kelopak mata bagian atas dengan cara mengusapkan zat cair tersebut
pada mata sebanyak 25 kali dalam 1 menit. Selanjutnya air mata akan dialirkan menuju
bawah melalui saluran hidung dan mengalami penguapan.

2. Pelepasan air melalui kelenjar keringat


Kelenjar keringat mengeluarkan sebanyak 0,47 liter air dalam 1 hari. Air tersebut
harus dikeluarkan untuk menyejukkan permukaan kulit .
Kelenjar keringat dalam tubuh berjumlah kurang lebih 2 juta. Kelenjar tersebut dapat
bekerja pada suhu normal dan menjadi meningkat aktivitasnya bila tubuh mengalami
kenaikan suhu atau terlalu panas. Keringat yang dilepaskan tubuh mengandung 99,5 air,
sedangkan sisanya mengandung garam dan urea.

3. Proses pernapasan
Dalam proses pernafasan tubuh mengeluarkan sebanyak 0,5 liter air . hal ini
disebabkan udara yang dihembuskan keluar pada saat proses pernafasan membawa air dari
paru paru.

49
4. Proses dalam ginjal
Ginjal berfungsi menjaga keseimbangan kimia pada tubuh, dengan mengawetkan air dan
mineral, air dalam ginjal bekerja sebagai sarana untuk melarutkan bahan limbah yang berasal
dari aliran darah .

5. Menggelontor garam dari tubuh


Salah satu fungsi air dalam tubuh adalah mengeluarkan kelebihan garam. Hal tersebut
dilakukan tubuh untuk memelihara keseimbangan garam. Untuk memelihara keseimbangan
banyaknya garam sesuai kebutuhan tubuh maka ginjal manusia tidak mampu bekerja untuk
memekatkan lebih dari 2,2 % garam dari air kemih.
Tubuh juga tidak dapat menerima air laut yang mengandung 3,5 % garam karena
tubuh manusia akan kehilangan air yang banyak untuk mengeluarkan kelebihan garam
tersebut dari dalam tubuh.

G. Dampak Kelebihan dan Kekurangan Air


Air merupakan bagian penting dalam kehidupan, karena sebagian besar tubuh terdiri dari
air. Tanpa air manusia akan mengalami dehidrasi dan lebih cepat mati dibandingkan tanpa
makanan. Air berfungsi untuk transportasi mineral, vitamin, protein, dan zat gizi lainnya
keseluruh tubuh. Keseimbangan suhu tubuh akan sangat bergantung pada air, karena air
merupakan pelumas jaringan tubuh sekaligus bantalan sendi-sendi, tulang, dan otot.

1. Kekurangan Air
Salah satu dampak kekurangan air adalah dehidrasi atau kekurangan cairan. Dehidrasi
merupakan keadaan keseimbangan air negatif, ketika terjadi proses hilangnya cairan dari
dalam tubuh melalui urine, keringat, feses, dan udara pernapasan. (Armstrong, 2007 ;
Shirreffs, 2003 ). Dehidrasi terjadi ketika keringat yang keluar lebih banyak dari pada jumlah
cairan yang dikonsumsi. Umumnya dehidrasi yang terajdi adalah keadaam kekurangan air
saja tanpa terjadi kekurangan garam/elektrolit tubuh.

50
Faktor yang mempengaruhi besarnya jumlah kehilangan air dan penurunan kinerja
fisik ialah suhu, lingkungan, beratnya latihan fisik yang dilakukan, toleransi individu teradap
dehidrasi. Setiap individu mempunyai kemampuan toleransi terhadap kondisi dehidrasi.
Terdapat dua tipe dehidrasi, yaitu secara sadar (voluntar ) dan yang tidak disadari
(involuntary ). Dehidrasi yang disadari (voluntary dehydration) secara normal terjadi ketika
seseorang mengabaikan kebutuhannya untuk minum, memiliki refleks haus yang rendah, atau
menolak untuk membawa botol minum dan menolak mengonsumsi air minum sebelum dan
sesudah latihan. Dehidrasi yang tidak disadari (involuntary dehydration) terjadi ketika
seseorang tidak memiliki kontrol ketika air dieleminasi atau di absorpsi dari dan dalam tubuh.
( Al-Masri & Bartlett, 2011 dalam lupita, 2015 ).

2. Kelebihan Air
Kebutuhan cairan tubuh setiap orang berbeda-beda. Hal ini bergantung pada beberapa
faktor, misalnya jenis kegiatan atau aktivitas, jenis kelamin, kondisi cuaca, kondisi kesehatan,
maupun berat badan. Kondisi kesehatan juga harus diperhitungkan. Penderita gangguan atau
penyakit ginjal disarankan untuk lebih membatasi konsumsi cairan karena konsumsi cairan
yang berlebih akan memperburuk kondisi ginjal. Pada saat kadar air dalam tubuh meningkat,
hal ini akan membuat organ ginjal berkerja lebih keras lagi untuk menyaring kelebihan air
tersebut yang menyebabkan beban ginjal meningkat karena semakin banyak air yang harus
disaring oleh glomerulus.
Mengonsumsi air putih secara berlebihan dapat membuat darah menajadi lebih encer.
Hal ini berarti konsentrasi elektrolit dalam sel-sel tubuh menjadi menurun dan hal tersebut
dapat mengakibatkan terjadinya pembekakan pada sel-sel tubuh.
Para ahli kesehatan sangat menyarankan agar mengonsumsi air putih secara wajar dan
secukupnya sesuai kebutuhan tubuh, serta dilakukan secara bertahap. Mengonsumsi air putih
di sarankan pada saat haus, agar dapat mengukur seberapa besar kebutuhan tubuh kita akan air
putih. Selain pada saat haus, kebutuhan air juga dapat dilihat dari warna urine, warna urine
berwarna bening atau kuning cerah dan jumlah banyak, menandakan bahwa tubuh memiliki
jumlah cairan yang cukup. Apabila warna urine lebih gelap dan jumlahnya sedikit,
menandakan bahwa tubuh sedang membutuhkan tambahan asupan cairan.

51
DAFTAR PUSAKA

1. Buku Biokimia Happer Edisi 29


Penerbit : Buku Kedokteran,Egc

2. Buku Ilmu Gizi Teori Dan Aplikasi


Penerbit : Buku Kedokteran,Egc

3. Buku Konsep Dasar Kimia


Disusun Oleh : Rini Nafsiati Astuti

52

Anda mungkin juga menyukai