B A B II
TINJAUAN PUSTAKA
(RQ > 1) mempunyai urutan menurut kotanya : Palembang > Bandung >
Jakarta > Banjarmasin > Medan > Surabaya > Yogyakarta > Semarang.
peruntukan /kelas air sungai porong dan sungai Aloo Kabupaten Sidoarjo
3) Penelitian yang dilakukan oleh Taufik Ashar (2007) dengan judul Analisis
rawa kucing memiliki risk quotient pajanan mangan adalah 0, 2347 dan
TPA.
4) Penelitian yang dilakukan oleh Anwar Daud, Nur Nasri Noor, H.J Mukono
time yang aman 1,5 tahun dan laju konsumsi maksimum 53 ml/hari/orang
Air merupakan salah satu kebutuhan hidup dan merupakan dasar bagi
berlangsung. Oleh karena itu penyediaan air bersih merupakan salah satu
kebutuhan utama bagi manusia untuk kelangsungan hidup dan menjadi faktor
makhluk hidup lainnya. Penurunan kualitas air akan menurunkan dayaguna, hasil
guna, produktivitas, daya dukung dan daya tampung dari sumber daya air yang
depletion)
Untuk kelangsungan hidup perlu disadari bahwa sumber daya air, baik air
keberadaan sumber daya air dan mencegah terjadinya penurunan kuantitas dan
kualitas dari sumber daya air. Dalam memenuhi kebutuhan akan air, manusia
selalu memperhatikan aspek kualitas dan kuantitas air. Kuantitas air yang cukup
dimungkinkan karena adanya siklus hidrologi, yaitu siklus alami yang mengatur
sampai hampir dua bulan, tetapi dalam keadaan tanpa air, hanya mampu
Air adalah zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara, 3/4
bagian tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun dapat bertahan hidup lebih
11
dari 4-5 hari tanpa minum air. Disamping itu air juga dipergunakan untuk masak,
mencuci, mandi dan membersihkan kotoran yang ada di sekitar rumah untuk
dan menyebar melalui air dan dapat menimbulkan wabah penyakit dimana-mana.
Jumlah air dalam tubuh manusia rata-rata 65% dari berat tubuhnya, dan
mengandung banyak air antara lain adalah otak 74,5%, tulang 22%, ginjal
Setiap hari kurang lebih 1440 liter darah mengalir dan dibersihkan oleh
ginjal dan dikeluarkan 2 - 3 liter berupa urine. selebihnya diserap kembali masuk
ke aliran darah. Dalam kehidupan sehari-hari, air dipergunakan antara lain untuk
diperlukan per orang setiap hari berkisar antara 150 - 200 liter atau 35 - 40 galon.
Di alam jumlah air berlimpah tetapi tidak terdistribusi merata dan sudah
tercemar dan diperlukan proses purifiksi yang sederhana sehingga air tersebut
12
layak dipakai dan dikonsumsi,menurut data statistik hanya sekitar kurang dari 60
minum pemerintah daerah dan swasta, penduduk yang hidup dipinggiran kota
dan perdesaan harus mendapatkan sumber air bersih dari tadah hujan, sumur
lebih dahulu baru dapat dipakai dan dikonsumsi untuk air minum,memasak dan
lain-lain.
pemulihan kualitas air untuk menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu
air; Untuk menjaga atau mencapai kualitas air sehingga dapat dimanfaatkan
secara berkelanjutan sesuai dengan tingkat mutu air yang diinginkan, maka perlu
upaya untuk memelihara fungsi air agar kualitasnya tetap pada kondisi
alamiahnya.
samping nilai ekologik, dan sosial budaya. Upaya pemulihan kondisi air yang
cemar, bagaimanapun akan memerlukan biaya yang mungkin lebih besar bila
yang cemar akan menimbulkan biaya untuk menanggulangi akibat dan atau
Adalah fenomena alam yang mempelajari siklus air pada semua tahap yang
Secara umum pergerakan air di alam terdiri dari berbagai peristiwa yaitu :
Gambar 2.1
1) Air hujan
Air hujan merupakan penyubliman awan/uap murni air yang turun dan
Merupakan sumber utama air bersih dan pada saat precipitasi merupakan
carbon dioxida,nitrogen dan amoniak. dimana gas CO2 + air hujan akan
mennjadi asam carbonat; S2O3 + air hujan menjadi asam sulfat; N2O3 +
air hujan menjadi asam nitrit yang bersama sama akan membuat air
hujan menjadi asam atau Acid Rain yang bersifat korosif dan
2) Air permukaan
Air permukaan merupakan salah satu sumber air yang dipakai untuk
bahan baku air bersih, dibanding pada tempat-tsumber air lain air
semua buangan dan sisa kegiatan manusia dilimpahkan kepada air atau
dicuci dengan air dan pada waktuanya akan di buang kedalam badan air
berasal dari sungai, selokan, rawa, parit, bendungan , danau dan lain
sebagainya.
15
Berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi dan mengadakan
filtrasi secara alamiah sehingga air tanah lebih baik dan lebih murni
kualitas air secara intensif dan terus menerus; kualitas air yang digunakan
Persyaratan fisika antara lain harus memenuhi syarat bau, jumlah zat padat
anorganik, Syarat kimia anorganik antara lain tidak melebihi kadar maksimun
sianida, sulfat dan timbal. Sedangkan kimia organik tidak boleh melebihi kadar
bersifat racun bila terkandung dalam air melebihi jumlah tertentu dan menjadi
beracun bila dimakan manusia melalui media selain air. Sedangkan Parameter
yang berbeda terhadap tubuh manusia tetapi pasti mempengaruhi penerima air
oleh masyarakat.
Syarat mikrobiologi meliputi total koliform dan koli tinja sedangkan syarat
tersebut kepada masyarakat. Ada berbagai jenis sarana air bersih yang
kebutuhan sehari-hari.
17
dari tiga sumber air yang ada di alam, yaitu air permukaan, air tanah, dan air
hujan. Sarana air bersih (SAB) yang sering digunakan untuk keperluan hidup
sehari-hari antara lain SGL (Sumur Gali), SPT (Sumur Pompa Tangan baik
Salah satu penyebab dari kurang baiknya kualitas air dari SAB tersebut
adalah karena Sarana Air Bersih (SAB) tersebut tidak terlindung dari
Sumur gali adalah merupakan sarana penyediaan air bersih yang mudah
dijumpai di masyarakat karena merupakan sarana air bersih yang mudah sekali
Sumur pompa Tangan adalah sarana penyediaan air bersih yang untuk
menaikkan air dari sumur dengan menggunakan pompa air, baik itu pompa
tangan maupun pompa listrik. Ada beberapa jenis sumur pompa, antara lain :
18
1). Sumur pompa tangan dangkal (SPTDk) yaitu sumur yang dilengkapi
2). Sumur pompa tangan sedang yaitu sumur yang dilengkapi dengan
3). Sumur pompa tangan dalam yaitu sumur yang dilengkapi dengan
Penampungan air hujan (PAH) adalah sarana penyediaan air bersih yang
digunakan untuk menampung air hujan sebagai persediaan air bersih dan
d. Perpipaan (PP)
Monitoring secara konsisten dan konstan adalah cara yang efektif untuk
apakan suplai air yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan air pada sebuah
populasi. Selain itu, perlu diketahui kualitas air dan dibandingkan dengan standar
kualitas air minum yang berlaku. Sumber air juga merupakan penentu utama
kualitas air yang harus diperhatikan. Misalnya jika sumber berasal dari sumur,
lokasi dan konstruksi sumur harus diverifikasi, pastikan bahwa sumur tersebut
19
terlindung dari drainase dan banjir; serta terlindung dari sampah dan buangan
eksternal adalah pengawasan terhadap air minum yang dilakukan oleh Dinas
untuk wilayah kerja KKP. Pengawasan internal dan eksternal dilakukan dengan 2
pencemaran.
kimia, dan biologi di luar manusia, beserta seluruh faktor yang saling terkait yang
20
kesehatan lingkungan yang diadaptasi dari berbagai negara lain yang telah
pertama kali justru dalam bidang nuklir, bukannya di bidang kimia seperti yang
penyebabnya, pada tahun 1975 dilakukan analisis risiko secara mendalam untuk
tentang analisis risiko karsinogen tahun 1986. Kini analisis risiko digunakan
untuk berbagai bahaya lingkungan, termasuk bahaya fisik dan biologis. Bahaya-
bahaya fisik, kimiawi dan biologis lingkungan bisa menimbulkan efek yang
kesehatan). Dampak lebih bersifat umum yang berarti bisa positif atau negatif,
21
sedangkan risiko adalah dampak yang negatif. HRA biasanya digunakan untuk
dulu, kini dan akan datang, sedangkan HIA umumnya merupakan bagian
penggunaannya berbeda, prosedur HRA dan HIA pada prinsipnya adalah sama.
Perbedaan utama HRA dengan HIA terletak pada pemajanannya. Dalam HIA
kegiatannya belum ada), sedangkan dalam HRA pemajanan sudah ada (telah
lebih spesifik menjadi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) yang dialih
beratkan pada risk agent berupa logam-logam berat yang memang banyak
(risiko kesehatan) yang dibahas dalam ARKL meliputi 2 (dua) aspek yang
merugikan kesehatan manusia yaitu efek karsinogenik dan efek non karsinogenik
hanya untuk penilaian saja tetapi juga harus dapat mengakomodir manajemen
risiko. Mengacu pada Risk Assessment and Management Handbook tahun 1996,
analisis risiko mengenal dua istilah yaitu risk analysis dan risk assessment. Risk
atau ARKL dan manajemen risiko. Di dalam prosesnya, analisis risiko dapat
dan merumuskan efek dari suatu bahaya ataupun agen risiko di lingkungan
perubahan pada tubuh manusia terhadap dosis, dan nilai referensi yang
hubungan antara dosis agen risiko dan respon tubuh yang diketahui dari
risiko tidak aman atau tidak bisa diterima pada suatu populasi tertentu
rekomendasi teknis serta sosial ekonomi politis dan melakukan tindak lanjut.
23
Ilustrasi dari paradigma dan proses analisis risiko dapat dilihat pada
Pada gambar diatas diatas diilustrasikan proses risk analysis secara utuh
dimulai dari penelitian terkait agen risiko, dosis serta respon/efeknya terhadap
assesment atau ARKL dan manajemen risiko dilakukan oleh praktisi kesehatan
lingkungan
pada analisis atau penilaian risiko suatu agen risiko atau parameter tertentu di
dengan output adalah karakterisasi risiko (dinyatakan sebagai tingkat risiko) yang
kesehatan masyarakat atau tidak. Selanjutnya hasil ARKL akan dikelola dan
dahulu. Namun, jika diperbandingkan di antara kedua studi ini memiliki beberapa
di bawah ini :
Dampak buruk terhadap kesehatan yang ditimbulkan oleh agen risiko terjadi
karena adanya pemajanan dengan dosis dan waktu yang cukup. Suatu
beberapa jalur pemajanan. Dampak buruk yang timbul akibat pajanan agen risiko
Dilihat dari gambar diatas dapat kita lihat bahwa suatu zat pencemar dapat
masuk ke tubuh manusia melalui jalur pajanan inhalasi, jalur pajanan oral dan
jalur pajajan kontak kulit (Purnama,Didi 2012)
Terminology di bawah ini dijelaskan definisi dari setiap istilah yang umum
jumlah total suatu agen yang diberikan, diterima, atau diserap oleh suatu
6. Agen (agent) : Zat, materi,atau makhluk dalam bentuk fisik, kimiawi atau
7. Bahaya (hazard) : Sifat yang melekat pada suatu agen atau situasi yang
9. Dosis : Jumlah total suatu agen yang diberikan, diterima atau diserap oleh
harian agen risiko non karsinogenik yang diestimasi tidak menimbulkan efek
hidup).
11. Dosis respon : Hubungan antara jumlah total suatu agen yang diberikan,
diterima, atau diserap oleh suatu organisme, sistim, atau sub/populasi dan
tersebut.
29
12. Efek : Perubahan keadaan atau dinamika suatu organisme, sistim atau
sub/populasi.
13. Ekses risiko kanker (excess cancer risk /ECR) : Besarnya risiko yang
sifat serta kemampuan yang melekat pada suatu agen risiko yang dapat
15. Intake non karsinogenik (Ink) : Banyaknya suatu materi (bahan) atau agen
16. Intake karsinogenik (Ik) : Banyaknya suatu materi (bahan) atau agen risiko
yang terlarut atau terkandung dalam satuan jumlah pada sebuah media.
19. Lowest Observed Adverse effect level (LOAEL) : Dosis terendah yang
20. No observed adverse effect level (NOAEL) : Dosis tertinggi suatu zat pada
studi toksisitas kronik atau subkronik yang secara statistik atau biologis
tidak memperlihatkan efek merugikan pada hewan uji atau pada manusia.
21. Risiko (risk) : Kemungkinan atau kebolehjadian dari suatu dampak buruk
pada organisme, sistem, atau sub / populasi timbul akibat (disebabkan) oleh
22. Risiko aman atau risiko yang dapat diterima (acceptable risk) : Istilah dalam
manajemen risiko yaitu dapat diterimanya risiko yang didasarkan pada data
ilmiah, faktor sosial, ekonomi, dan politik serta benefit dari pajanan suatu
agen.
23. Sloope factor (SF) : Dosis / konsentrasi dari pajanan harian agen risiko
24. Tingkat risiko (Risk Quotient/RQ) : Besarnya risiko yang dinyatakan dalam
intake dengan dosis / konsentrasi referensi dari suatu agen risiko non
31
kelompok terpapar lebih besar dari kelompok tidak terpapar sehingga informasi
menyeleksi risk agent pada daftar yang memperlihatkan kandungan risk agent
dari suatu sumber pencemar dan media lingkungan potensial. Kedua, menyeleksi
paparan risk agent yang melebihi standar dikurangi melalui manajemen risiko
kesehatan lingkungan sehingga paparan risk agent berada pada tingkat kondisi
Secara umum ada dua jenis ARKL yang dapat digunakan yaitu, kajian
ARKL cepat atau kajian di atas meja (desktop study) dan kajian lapangan (field
study) tergantung sumber data yang digunakan. ARKL diatas meja tidak
(berat badan). Perbedaan antara kedua jenis ARKL tersebut dapat dilihat pada
tidak perlu melakukan pengumpulan data primer karena data yang menjadi dasar
data sekunder yang dibutuhkan untuk mengetahui konsentrasi agen risiko pada
media lingkungan yang merupakan hasil pengkuran yang pernah dilakukan oleh
pihak lain pada media lingkungan, wilayah yang sama sedangkan terkait dengan
variabel perhitungan yang lain (R, te, fe, Dt, Wb dan tavg) asumsi didasarkan
33
pada logika yang rasional atau nilai default yang sudah tersedia.. Adapun nilai
default untuk berbagai variabel pada desktop ARKL dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
manajemen risiko dan komunikasi risiko. Secara umum prosedur ARKL dimulai
dari identifikasi risiko sampai dengan komunikasi risiko dapat dilihat pada
Identifikasi Bahaya
Identifikasi Sumber
Karakteristik Risiko
Manajemen Risiko
Komunikasi Risiko
agent yang tercantum dalam daftar disease oriented dan dilakukan survey
agent yang aktual dan faktual potensial berbahaya pada lokasi sumber
Tahapan ini harus menjawab pertanyaan agen risiko spesifik apa yang
gejala kesehatan apa yang potensial. Uraian apa yang harus dijawab
Pertanyaan Uraian
Agen risiko spesifik yang Agen risiko bahan kimia dijelaskan secara spesifik atau
Di media lingkungan yang mana Dijelakan media lingkungan dimana agen eksisting
agen risiko eksisting apakah di udara, ambient, air, tanah, sludge, biota,
dan/atau RfC, dan/atau SF dari agen risiko yang menjadi fokus ARKL,
37
serta memahami efek apa saja yang mungkin ditimbulkan oleh agen risiko
tersebut pada tubuh manusia. Analisis dosis respon ini tidak harus
yang populer disebut istilah bahaya non kanker (non karsinogenik) dan
dengan gejala awal yang jelas artinya sekalipun individu terpajan oleh
Perhitungan jumlah risk agent dibedakan untuk yang berefek non kanker
percobaan ke manusia.
Reference Concentration(RfC)
inhalasi
karsinogenik.
seperti pada tabel diatas, misalnya Rfd Arsen adalah 3E-4 mg/kg/day
sangat cepat, RfD, RfC, dan SF yang tercantum pada tabel di atas
tidak bisa selamanya dijadikan acuan. RfD, RfC, dan SF dari agen
risiko yang lain serta update dari RfD, RfC, dan SF pada tabel di atas
Kondisi pajanan risk agent adalah adalah jumlah risk agent yang nyata
Intake/int/I.
C R f E Dt
I
Wb t avg
a. Intake / Asupan (I) adalah jumlah risk agent yang diterima dalam
c. Rate (R) adalah laju konsumsi yaitu banyaknya volume air yang
efek, waktu untuk efek non karsinogenik adalah 10.950 hari (30
apakah agen risiko pada konsentrasi tertentu yang dianalisis pada ARKL
(RfC) yang didapat dari literatur yang ada (dapat diakses di situs
www.epa.gov/iris).
yang lebih sederhana agar dapat diterima oleh khalayak atau publik.
dapat diterima oleh khalayak atau publik harus memuat sebagai berikut :
‘0,02 mg/l’.
anak'.
- Berat badan populasi (dasar perhitungan) misalnya. ‘15 kg’, ‘55 kg’, ‘65
hari/tahun’.
masyarakat dewasa yang tinggal di sekitar jalan tol dengan berat badan
sekitar jalan tol dengan berat badan 55 Kg, masih aman untuk frekuensi
acceptable atau aman bilamana ECR ≤ E-4 (10-4) atau dinyatakan dengan
berikut :
aman’)
‘0,02 mg/l’.
anak'
46
- Berat badan populasi (dasar perhitungan) misalnya ‘15 kg’, ‘55 kg’, ‘65
hari/tahun’.
- Risiko kanker misalnya “terdapat 1,3 kasus dalam 100.000 orang yang
dapat berkembang menjadi kasus kanker” atau “terdapat 1,3 orang yang
2012)
baik berupa zat/biologi atau energi. Dengan kata lain manajemen risiko adalah
suatu pola pikir komprensif antisipatif yang mengutamakan upaya preventif dan
bahaya yang dapat terjadi akibat dari suatu proses yang sedang berlangsung
ekosistem )
diketahui apakah suatu agen risiko aman/dapat diterima atau tidak. Manajemen
risiko bukan termasuk langkah ARKL melainkan tindak lanjut yang harus
manajemen risiko dimulai dari identifikasi risiko sesuai empat langkah ARKL
risiko, jalur pajanan yang paling berpengaruh dan populasi yang paling berisiko,
Adapun cara manajemen risiko adalah cara atau metode yang akan
digunakan untuk mencapai batas aman bagi agent risiko terhadap manusia .
Purnama, 2012)
penggunaan alat, bahan serta teknik tertentu yang efektif untuk menurunkan,
teknologi yang murah tapi efektif dan tahan lama serta membutuhkan biaya
sebagainya.
sertaan pihak lain, efisiensi proses, subtitusi dan penerapan sistem kompensasi.
dengan cara melakukan kerjasama dengan pihak lain. Contoh manajemen risiko
Asal kata dari komunikasi adalah Cum dan Umus yang dalam bahasa latin berarti
dengan atau bersama dengan dan satu. Dari asal kata tersebut berkembang
apa yang dipikirkan oleh orang lain. Pengertian lain dari komunikasi Upaya
komunikasi kita definisikan sebagai bentuk interaksi dengan orang lain berupa
beberapa unsur yaitu komunikator, pesan, channel, dan komunikan. Selain dari
unsur tersebut, dalam proses komunikasi juga terdapat gangguan dan umpan
50
balik. Skema dari proses dan unsur komunikasi dapat digambarkan sebagai
berikut :
symbol – symbol yang umum atau sudah dikenal ( kata, bahasa, gambar dan
penerima. Pesan yang disampaikan bisa berupa pesan verbal yaitu semua
jenis komunikasi lisan yang menggunakan kata-kata, bisa juga berupa pesan
non verbal seperti bahasa tubuh (ekspresi wajah, sikap tubuh, nada suara,
51
bahasa isyarat.
3. Saluran adalah media atau sarana yang digunakan supaya pesan dapat
sebagainya.
biasa juga disebut penerima. Saat menerima pesan dari pengirim, terjadi
terjadinya risiko.
kepentingan yang terkait dengan risiko lingkungan yang dikenal dengan sasaran
ini antara lain adalah kader, tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi profesi,
dan sebagainya.
risiko lingkungan.
53
kegiatan.
Millennium Develepment Goals sektor Air Minum dan Sanitasi (WSS-MDG), yaitu
menurunkan separuh dari proporsi penduduk yang belum mempunyai akses air
minum dan sanitasi dasar pada tahun 2015. Sejalan dengan itu, Kebijakan
pelayanan air minum dan sanitasi. Namun demikian, bagi daerah-daerah dengan
wilayah perdesaan relatif luas, berpenduduk miskin relatif tinggi dan mempunyai
masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk sarana dan prasarana,
54
maupun investasi non fisik dalam bentuk manajemen, dukungan teknis dan
pengembangan kapasitas.
penyakit diare dan penyakit lain yang ditularkan melalui air dan lingkungan.
Lokal; 2) Peningkatan Kesehatan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan
Manajemen Proyek.
perdesaan dan pinggiran kota (peri-urban) yang dapat mengakses fasilitas air
minum dan sanitasi yang layak serta mempraktekan perilaku hidup bersih dan
55
sehat, sebagai bagian dari usaha pencapaian target MDGs sektor air minum dan
ekonomi yang dapat mengakses sarana air minum; Sekitar 2 – 3 juta penduduk
yang mengakses sarana sanitasi yang layak dan berkelanjutan; Sekitar 80%
pemeliharaan sarana air minum dan sanitasi serta perluasan untuk mencapai
MDGs.