A. Kajian Pustaka
1. Air Bersih
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet
lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun
kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Penempatan air sebagian besar
terdapat di laut / air asin dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-
puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai,
muka air tawar, danau, uap air dan lautan es. Air dalam obyek-obyek
hujan dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air,
muara, sungai) menuju laut.Air yang bersih sangat penting bagi kehidupan
terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan
Eropa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas
(uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di
7
8
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan
batasannya, air bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem
persyaratan dari segi kualitas air yang meliputi kualitas fisik, kimia,
No.416/Menkes/PER/IX/1990)6.
b. Sumber-sumber air
Dari siklus hidrologis dapat di lihat adanya berbagai sumber air tawar
3) Air angkasa, yaitu air yang berasal dari atmosfir, seperti hujan dan
yakni bentuk padat sebagai es, bentuk cair sebagai air dan bentuk
9
gas sebagai uap air. Bentuk mana yang akan di dapatkan, tergantung
hampir semua jenis zat dapat larut di dalam air. Air juga merupakan
sangat besar.
suatu lingkungan air, terdapat berbagai benda hidup yang khas bagi
dalam organisme yang native dan yang tidak native bagi lingkungan
tersebut7.
berat badan (1,2). Air terdapat di seluruh badan : di tulang terdapat air
sebanyak 22% berat tulang, di darah dan ginjal sebanyak 83%. Pentingnya
air bagi kesehatan dapat dilihat dari jumlah air yang ada di dalam organ,
seperti 80% dari darah terdiri atas air, 25% dari tulang, 75% dari urat
syaraf, 80% dari ginjal, 70% dari hati dan 75% dari otot adalah air.
masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam
penularan, terutama penyakit perut. Seperti yang telah kita ketahui bahwa
penyakit perut adalah penyakit yang paling banyak terjadi di indonesia. Melalui
penyediaan air bersih baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya di suatu daerah,
maka penyebaran penyakit menular dalam hal ini adalah penyakit perut
diharapkan bisa di tekan seminimal mungkin. Air adalah salah satu di antara
pembawa penyakit yang berasal dari tinja untuk sampai kepada manusia. Supaya
air yang masuk ketubuh manusia baik berupa minuman atau makanan tidak
merupakan pembawa bibit penyakit, maka pengolahan air baik berasal dari
11
kontak antara kotoran sebagai sumber penyakit dengan air yang sangat diperlukan.
Beberapa contoh :
1) Bakteri :
b) Salmonella typhi :
c) Sighella dysentriae :
(2) Penularan melalui air dengan cara fokal oral. Juga melalui
d) Salmonella paratyphi :
April 2014)10
12
persyaratan kontinuitas.
a. Persyaratan Kualitatif.
1) Syarat-syarat fisik.
Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berbau dan tidak berasa.
Selain itu juga suhu air bersih sebaiknya sama dengan suhu udara
atau kurang lebih 250C, dan apabila terjadi perbedaan maka batas
2) Syarat-syaratKimia.
kalsium (Ca), besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn),
dengan tidak adanya bakteri E. coli atau Fecal coli dalam air.
4) Syarat-syarat Radiologis.
banyaknya air baku yang tersedia. Artinya air baku tersebut dapat
dan jumlah penduduk yang akan dilayani. Persyaratan kuantitas juga dapat
ditinjau dari standar debit air bersih yang dialirkan ke konsumen sesuai
c. Persyaratan Kontinuitas.
Air baku untuk air bersih harus dapat diambil terus menerus dengan
fluktuasi debit yang relatif tetap, baik pada saat musim kemarau maupun
musim hujan. Kontinuitas juga dapat diartikan bahwa air bersih harus
tersedia 24 jam per hari, atau setiap saat diperlukan, kebutuhan air
tersedia. Akan tetapi kondisi ideal tersebut hampir tidak dapat dipenuhi
air yaitu minimal selama 12 jam per hari, yaitu pada jam-jam aktifitas
kehidupan, yaitu pada pukul 06.00 – 18.00 WIB. Kontinuitas aliran sangat
pelayanan dan fasilitas energi yang siap setiap saat. Sistem jaringan
Kecepatan dalam pipa tidak boleh melebihi 0,6–1,2 m/dt. Ukuran pipa
harus tidak melebihi dimensi yang diperlukan dan juga tekanan dalam
seperti jernih
b. jika air berbau maka air tersebut tidak layak digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari
5. Perilaku
c. Pengetahuan (knowledge)
1) Pengertian
telinga.
2007;56)11
2) Tingkatan pengetahuan
yakni:
a) Tahu (know)
menguraikan.
17
b) Memahami (comprehension)
c) Aplikasi (Application)
rumus, metode dan prinsip dalam konteks atau situasi yang lain.
d) Analisis (Analysis)
lain.
e) Sintesis (Syinthesis)
f) Evaluasi (Evaluation)
d. Sikap (Affective)
1) Pengertian
2) Tingkatan sikap
a) Menerima
kesehatannya.
19
b) Merespon
sikap.
c) Menghargai
tinggi.
d) Bertanggung jawab
suatu obyek11.
20
c. Tindakan
1) Persepsi (Perception)
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai
3) Mekanisme (Mecanism)
4) Adopsi (Adoption)
dengan baik.
B. Kerangka Penelitian
21
penyakit dan masalah kesehatan lainnya, sadar hukum, serta berpartisipasi aktif
merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada
kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Air yang dibutuhkan adalah air bersih
dan hygiene serta memenuhi syarat kesehatan yaitu air yang jernih, tidak
Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah tindakan kepala
keluarga terhadap syarat fisik air bersih pada tingkat persepsi dengan indikator
mampu mengenal dan mampu memilih di Dusun IV desa Megang Sakti wilayah
kerja puskesmas Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas tahun 2014. Pada bagian
ini penulis menyusun kerangka konsep yang mengacu pada teori Green dalam
Mulai
22
Mencari gambaran tindakan tindakan kepala keluarga terhadap syarat fisik air bersih dengan
menerapkan prilaku teori skinner, S-O-R domain tindakan (Soekidjo Notoadmojo : 2003)
Teori Air Bersih Tindakan ada 4 tingkat yaitu : Tindakan kepala keluarga terhadap
(Ketentuan Umum Syarat Fisik Air bersih:
1. Persepsi a. Air harus jernih untuk
Permenkes
2. Respon Terpimpin
No.416/Menkes/P kebutuhan sehari-hari
3. Mekanisme
ER/IX/1990). 4. Adopsi b. Air tidak boleh berasa
apapun
Yang diteliti pada tingkat Persepsi c. Air Tidak boleh berbau
dengan indikator apapun
d. Air tidak boleh berwarna
1. Mampu Mengenal
2. Mampu memilih Ketentuan Umum Permenkes
Tindakan Kesehatan Lingkungan No.416/Menkes/PER/IX/1990).
(Soekidjo Notoadmojo,
2003:35)13.
Sehingga diperolehnya tindakan kepala keluarga terhadap cara mendapatkan air bersih
yang sehat di Dusun IV desa Megang Sakti wilayah kerja puskesmas Megang Sakti
Kabupaten Musi Rawas tahun 2014
C. Hipotesis Penelitian
23
sebagai berikut : “Tindakan kepala keluarga terhadap syarat fisik air bersih pada
tingkat persepsi paling tinggi 60% dari yang diharapkan di Dusun IV desa
Megang Sakti wilayah kerja puskesmas Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas
tahun 2014”.