agus fitra sf
Air merupakan salah satu kebutuhan hidup dan merupakan dasar bagi peri
kehidupan di bumi. Tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapat berlangsung.
Oleh karna itu, penyediaan air merupakan salah satu kebutuhan utama bagi
manusia untuk kebutuhan hidupdan menjadi faktor penentu dalam kesehatan dan
kesejahtraan manusia.
Sumber daya air dapat di manfaatkan untuk berbagai keperluan antara lain;
sarana angkutan air. Sesuai dengan kebutuhan akan air dan kemajuan tegnologi,
air permukaan dapat di manfaatkan lebih luas lagi antara lain untuk suber baku air
Tanpa disadari pada saat ini kita telah membayar biaya yang cukup tinggi
untuk mendapatkan segelas air yang layak untuk kesehatan. Bagi Indonesia yang
kehidupan sehari-hari. Di lain pihak, keberadaan sumber daya air yang dapat
air.
Untuk kelangsungan hidup perlu disadari bahwa sumber daya air, baik air
keberadaan sumber daya air dan mencegah terjadiya kuantitas dan kualitas dari
sumber daya air. Dalam memnuhi kebutuhan akan air, manusia selalu
memerhatikan aspek kualitas dan kuantitas ai. Kuantitas air yang cukup di
mungkinkan karena adanya siklus hidrologi, yaitu siklus alami yang mengatur
langsung maupun tidak langsung melalui air. Penyakit yang ditularkan melalui air
beberapa contoh penyakit yang dapat ditularkan melalui air berdasarkan tipe agen
penyebabnya.
aquatik tersebut berdasarkan sifat multiplikasinya dalam air terbagi menjadi dua,
yaitu:
a. Water multiplied
Contoh agen penyakit dari hospes semacam ini adalah skistosomiasis (vektor
keong)
b. Not multiplied
Contoh agen penyakit dari hospes ini cacing Guinea dan fish tape worm
(vektor cyclop).
cacing. Akan tetapi, cara ini tidak banyak menolong dalam memahami efek
a. Waterborne mechanism
Didalam mekanisme ini, kuman patogen dalam air yang dapat menyebabkan
penyakit pada manusia ditularkan kepada manusia melalui mulut atau sistem
pencernaan. Contoh penyakit yang ditularkan melalui mekanisme ini antara
b. Waterwashed mechanism
oleh mercury( air raksa). Sumber utama keracunan air raksa itu adalah
( akumulasi biologis) maka kadar air raksa yang terdapat di dalam ikan
yang terdapat dilaut tersebut menjadi berlipat ganda. Keracunan air raksa
beras yang dimakan penduduk Toyama berasal dari tanaman padi yang
c. Water-based mechanism
yang menjalani sebagai siklus hidupnya didalam tubuh vektor atau sebagai
terjadinya penyakit yang diakibatkan penggunaan air, kalitas badan air harus
dijaga sesuai dengan baku mutu air. Baku mutu air adalah ukuran batas atau
kadar mahluk hidup, zat, energi atau komponen yang ada atau harus ada dan/
memenuhi hal ini, perlu dilakukan pengukuran atau pengujian kualitas (mutu)
air berdasarkan parameter-parameter tertentu dan metode tersebut. Dalam
temperatur air, pengukuran kadar residu terlarut dalam air dan kadar residu
pengukuran kadar zat kimia anorganik dan zat kimia organik didalam air.
B. Karakteristik Air
Air menutupi sekitas 70% permukaan bumi, dengan jumlah sekitar 1368 juta
km3 (Angel dan Woseley 1992). Air terdapat dalam berbagair Bentuk, misalnya
uap air, es, cairan, dan salju. Air tawar terutama terdapat di sungai , danau, air
tanah (ground water), dan gunung es (glacier). Semua badan iar didaratan
dihubungkan dengan laut dan admosfer melalui siklus hidrologi yang berlangsung
secara kontinue.
Air memiliki karakteristik yang khas yang tidak dimiliki oleh senyawa kimia
a. Pada kisaran suhu yang sesuai bagi kehidupan, yakni 0 oC (32o F)-100oC, air
berwujud cair. Suhu 0oC merupakan titik beku (freezing point) dan suhu
100oC merupakan titik didih (boiling point) air. Tanpa sifat ini, air yang
laut, sungai, danau, dan badan iar yang lainakan berada dalam bentuk gas atau
padatan; sehingga tidak akan terhadap kehidupan dimuka bumi ini, karna
b. Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat sebagai
penyimpanan panas yang sangat baik. Sifat ini memungkan air tidak menjadi
panas ataupun dingin dalam seketika. Perubahan suhu air yang lambat
mencegah terjadinya stres pada mahluk hidup karena adanya perubahan suhu
yang mendadak dan memelihara suhu bumiagar sesuai bagi mahluk hidup.
Sifat ini juga menyebabkan air sangat baik digunakan sebagai pendingin
mesin.
(evaporasi) adalah proses perubahan air menjadi uap air. Proses ini
prubahan uap air menjadi cairan (kondensasi) melepaskan energi panas yang
besar. Pelepasan energi ini merupakan salah satu penyebab mengapa kita
merasa sejukpada saat berkeringat. Sifat ini juga memerlukan salah satu
bumi.
d. Air merupakan pelarut yang baik, air mampu melarutkan berbagai jenis
senyawa kimia. Air hujan mengandung senyawa kimia dalan jumlah yang
toksik yang masuk kedalam jaringan tubuh mahluk hidup dilarutkan untuk
pencuci yang baik dan pengencer bahan pencemar (polutan) yang masuk ke
badan air.
memiliki tegangan permukaan yang tinggi jika tekanan antar molekul cairan
sifat membasahi suatu badan secara baik (higher wetting ability). Tegangan
kemampuan untuk bergerak dalam pipa kapiler (pipa dengan lubang yang
kecil). Dengan adanya sistem kapiler dan sifat sebagai pelarut yang baik, air
dapat membawa nutrien dari dalam tanah kejaringan tumbuhan (akar, batang,
(massa/volume) yang lebih rendah dari pada air. Dengan demikian, es akan
berlangsung. Sifat ini juga dapat mengakibatkan pecahnya pipa pada air saat
air didalam pipa membeku. Densitas ( berat jenis) air maksimum sebesar 1
gr/cm3 terjadi pada suhu 3,95oC, densitas air lebih kecil dari satu.
1. Air tanpa pengotoran; mata air (artesis) bebas dari kontaminasi bakteri
MPN disini mewakili most probable number (jumlah terkaan terdekat dari
2. Sumber air
Air yang diperuntukan bagi konsumsi manusia harus berasal dari sumber yang
bersih dan aman. Batasan-batasan sumber air yang bersih dan aman ini, antara
lain:
Kesehatan RI.
Air yan berada dipermukaan bumi dapat berasal dari berbagai sumber. Berdasakan
letak sumbernya, air dapat dibagi menjadi air angkasa (hujan), air permukaan, dan
air tanah.
Air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama air di bumi. Walau pada
saat presipitasi merupakan air yang paling bersih, air tersebut cendrung
di atmosfer itu dapat disebabkan oleh partikel debu, mikroorganisme, dan gas,
penyubliman awan/uap air menjadi air murni yang ketika turun dan melalui udara
akan melarutkan benda-benda yang terdapat di udara. Dalam keadaan murni dan
sangat bersih. Diantara benda-benda yang terkait dari udara ini yaitu:
b. Jasad-jasad renik
c. Debu
Kelarutan gas CO2 didalam air hujan akan membentuk asam karbonat (H2CO3)
yang menjadikan air hujan bereaksi dengan asam. Beberapa gas oksida dapat
berada pula dalam udara, diantaranya yang penting adalah oksida belerang
danoksida nitrogen (S2O3 dan N2O5). Kedua oksida ini bersama-sama dengan air
hujan akan membentuk larutan asam sulfat dan larutan asam nitrat (H 2SO4 dan H2
NO3). Jadi setelah mencapai permukaan bumi air hujan bukan merupakan air
murni lagi.
b. Air permukaan
Air permukaan yang meliputi badan-badan air semacam sungai, danau, telaga,
waduk, rawa, terjun, dan sumber permukaan, sebagian besar berasal dari air hujan
yang jatuh ke permukaan bumi. Air hujan ini kemudian akan mengalami
pencemaran baik oleh tanah, sampah maupun lainya. Air permukaan merupakan
salah satu sumber penting bahan baku air bersih. Faktor-faktor yang harus di
Kontinuitasnya.
Dibandingkan dengan sumber air lain, air permukaan merupakan sumber air
yang paling tercemar akibat kegiatan manusia, fauna,flora dan zat-zat lain.
bendungan, danau, laut, air terjun. Air terjun dapat dipakaia untuk sumber air di
kota-kota besar karena air tersebut sebelumnya sudah dibendung oleh alam dan
jatuh secara gravitasi. Air ini tidak tercemar sehingga tidak membutuhkan
purifikasi bakterial.
Sumber air permukaan yang berasal dari sungai, selokan dan parit mempunyai
persamaan, yaitu airnya mengalir dan dapat menghanyutkan bahan yang tercemar.
Sumber air yang berasal dari rawa , bendungan dan danau memiliki air yang tidak
permukaan yang berasal dari air lautmengandung kadar garam yang tinggi
sehingga jika akan diguanakan untuk air minum,ini harus menjalani proses ion-
exchange.
Air yang berasal dari parit, selokan dan sungai mempunyai beberapa kesamaan
air. Dari bahan pencemar dan pengotor ini dapat dibedakan benda-benda yang
(benda-benda koloid).
Air yang berasal dari rawa, bendungan dan danau merupakan air yang diam
dan tersimpam dalam waktu yang cukup lama. Air jenis ini biasanya mengandung
mengandung algae, fungi. Tanin dan lignin didalam air rawa sebagai sisa
pembusukan rumput-rumputan dan akar kayu-kayuan. Air yang berasal dari aut
air minumdari laut di perlukan usaha-usaha pemurnian air laut dengan jalan
penyulingan, penukran ion-ion dan sebagainya. Sistem ini menyangkut biaya yang
mahal.
c. Air tanah
Air tanah dibedakan atas dua macam, air lapisan (layer water) dan air celah
(fissure water). Air lapisan adalah air yang terdapat dalam ruaga antar butir-butir
tanah. Adapun air celah ialah air yang terdapat dalam retak-retak batuan di dalam
tanah.
Air tanah (ground water) berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan
mengalami proses filtrasi secara alamiah. Proses-proses yang telah dialami air
hujan tersebut, di dalam perjalananya lebawah tanah menjadi lebih baik dan lebih
Pertama, air tanah biasanya terbebas dari kuman penyakitdan tidak perlu
mengalami proses purifikasi atau penjernihan. Persediaan air tanah juga cukup
tersedia sepanjang tahun, saat musim kemarau sekalipun. Sementara itu, air tanah
juga mengalami beberapa kerugian atau kelemahan dibanding sumber air lainnya.
Air tanah mengandung zat-zat mineral dalam konsetrasi yang sangat tinggi.
Konsentrasi yang tinggi dari zat-zat mineral semacam magnesium, kalsium dan
logam berat seperti besi dapat menyebabkan kesadahan air. Selain itu, untuk
Air tanah merupakan sebagian air hujan yang mencapai permukaan bumi yang
menyerap ke dalam lapisan tanah dan menjadi air tanah. Sebelum mencapai
lapisan tempat air tanah, air hujan akan menembus beberapa lapisan tanah dan
mineral tersebut antara lain kalsium, magnesium dan logam berat seperti Fe dan
Mn. Akibatnya apabila kita menggunakan air sadah untuk mencuci, sabun yang
kita gunakan tidak akan berbusa dan bila di endapkan akan terbentuk endapan
semacam kerak.
Berdasarkan sifat dapat ditembus atau tidaknya oleh air, lapisan tanah
dengan mudah dapat dilalui oleh air, misalnya lapisan pasir dan lapisan krikil.
Adapun lapisan impermeable adalah lapisan yang sulit ditembus oleh air. Lapisan
impermeable dibedakan pula menjadi dua macam yakni lapisan kedap air
(aquiciude) dan lapisan kebal air (aquifuge). Lapisan permeable yang jenuh akan
Air tanah yang terdapat didalam akuifer dibedakan menjadi dua macam, yaitu
air bebas (free water) dan air terkekang (confinet water). Air bebas adalah air
tanah didalam akuifer yang tidak tertutup oleh lapisan impermeable, sedangkan air
terkekang ialah air tanh didalam akuifer yang tertutup oleh lapisan impermeable.
Air tanah dapat dimanfaat untuk kepentingan manusia dengan cara membuat
sumur atau pompa air. Sumur ini dibagi menjadi dua macam yaitu:
1. Sumur Dangkal
hendaknya terletak di tempat yang aliran air nya tidak tercemar. Bila di
sekeliling sumur terdapat sumber pencemaran air tanah, hendaknya sumur ini
berada di hulu aliran air tanh dan sedikitnya berjarak 10-15 meter dari sumber
pencamaran tersebut. Diperkirakan sampai kedalaman 3 meter tanah masih
tanah bersih dari kuman-kuman. Oleh karna itu, dinding dalam yang melapisi
Sumur dalam mempunyai permukaan air yang lebih tinggi dari permukaan air
tekakan didalam akuifer. air tanah berada didalam akuifer yang terdapat
D. Kesadahan Air
Sifat kesdahan sering kali ditemukan pada air yang menjadi sumber baku air
bersih yang berasal dari air tanah atau daerah yang tanahnya mengandung deposit
garam mineral dan kapur. Air semacam ini memerlukan penanganan khusus
sehingga biaya purifikasi tentunya menjadi tinggi. Kesadahan pada air ini dapat
1971 dari WHO, kesadahan air dinyatakan dalam satuan Milli-Equivalen per liter
(mEq/1). Selain itu, 1 mEq/1 dari ion penghasil kesadahan pada air sebanding
Air untuk keperluan minum dan masak hanya diperbolehkan dengan batas
Konsumsi air yang batas kesadahanya lebih dari 3 mEq/1 (150 ppm) akan
1. Pemakaiyan sabun yang meningkat karena sabunsulit larut dan sulit berbusa.
2. Air sadah bila dididihkan akan membentuk endapan dan kerak pada cerek
(boiler).
meledakkan boiler.
4. Biaya produksi yang tinggi (higt cost produktion) pada industri yang
E. Siklus hidrologi
jumlahnya relatif tetap. Jumlah penyebaran air didunia dapat dilihat pada tabel 1
berikut:
Tabel diatas menunjukan bahwa sebagian besar air didunia ini ditemukan
dalam bentuk air asin (97,208). Air tawar hanya 2,7% yang terdiri dari air
atmosfer, air permukaan, air tanah,da air salju atau es. Selanjutnya yang dimaksud
dengan air adalah air tawar yang tidak termasuk air salju dan es. Di Indonesia
jumlah dan pemakaiyan air bersumber pada air tanah, air permukaan dan air
atmosfer, yang ketersiadaanya sangat ditentukan oleh air atmosfer atau sering
berlangsung hanya bila kebutuhan air secara kulaitatif dan kuantitatif dapat
dipenuhi. Sekalipun air jumlahnya relaif konstan, tetapi air tidak diam, melainkan
bersikulasi akibat pengaruh cuaca, sehingga terjadi suatu siklus yang disebut
siklus hidrologi. Secara umum, siklus air dan daur hidrologi dapat diterangkan
sebagai berikut;
kembali ke permukaan bumi dalam bentuk hujan. Baik hujan air ataupun hujan es
atau salju. Sebelum tiba dipermukaan bumi, sebagian langsung menguap kembali
ke udara dan sebagian sisanya tiba dipermukaan bumi, yakni kedaratan (termasuk
sungai dan danau) dan kelaut. Dari bagian yang tidak langsung menguap kembali
keudara tadi, tidak semuanya pula mencapai tanah, melainkan sebagian tertahan
permukaan tanah.
Air hujan yang tiba dipermukaan bumi, sebagian menyusup masuk kedalam
tanah, bagian yang lainya masuk mengisi lekuk-lekuk permukaan tanah, mengalir
bermuara kelaut. Sebagian air yang masuk kedalam tanah segera kembali keluar
memasuki sungai-sungaidan akhinya pun ke laut. Akan tetapi sebagian besar akan
tersimpan didalam tanah sebagai air tanah, kemudian dalam jangka waktu yang
tanah. Sementara itu butir-butir air yang mengalir kepermukaan tanah, yakni yang
tidak sampai masuk kedalam tanah tidak seluruhnya sampai kelaut. Dalam
perjalananya menuju laut sebagian menguap kembali keudara. Uap-uap air yang
naik ke atmosfer bumi kembali terbentuk menjadi awan dan kelak pun akan jatuh
berupa hujan. Kegiatan ini berlangsung terus menerus sepanjang masa tanpa
pernah berhenti. Proses mengembunya uap air menjadi hujan dan jatuh menuju
atau perlokasi (percolation). Aliran air di permukaan bumi dari daratan kesungai
Aliran air yang masuk kedalam tanah tetapi kemudian segera kembali keluar dan
menuju sungai disebut aliran intra (interflow). Air yang tersimpan didalam tanah
atau diantara lapisan-lapisan tanah dinamakan air tanah (groun water) secara
keseluruhan, sirkulasi air yang berlangsung di bumi ini mencakup semua proses
aspek penting untuk yang menyuplai daerah daratan dengan air. Selain itu, juga
siklus hidrologi merupakan salah satu poses alami untuk membersihkan air dari
F. Neraca Air
Tak seorangpun dapat mendunga dengan tepat berapa jumlah air yang
berevaporasi dan berpresipitasi pada suatu titik waktu tertentu. Akan tetapi, ada
suatu konsesus dikalangan para ahli mengenai volume tahunan evaporasi dan
Evaporasi Presipitasi
Dari laut 420 Tm3 Ke laut 380 Tm3
Dari darat 80 Tm3 Ke darat 120 Tm3
3
Jumlah 500 Tm Jumlah 500 Tm3
Konsensus tersebut menyepakati bahwa setiap tahunya diperkirakan sebanyak
500 Tm3 atau 5.1017 lietr air berevaporasi dan berpresipitasi. Selain itu, tabel
sekitar (120-80=)40 Tm3. Sementara pada saat yang sama terjadi kelebihan
presipitasi didaratan inilah bersama-sama dengan air tanah dan dipompakan keluar
tidak selalu sam jumlahnya. Seringkali bahkan terjadi perbedaan besar antara
tahunyang satu dan tahun lainya, dari satu musim ke musim berikutnya, juga
antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lainya. Sirkulasi tersebut
dengan tempat yang lainya, antara satu saan dengan saat lainya, sehingga timbul
berbagai macam kesulitan. Jika terjadi sirkulasi yang berlebihan, maka terjadi
banjir, sehingga diperlukan usaha pengendalianya. Akan tetapi, jika sirkulasi yang
kurang , maka diperlukan upaya pengadaan air dari sumber lain atau peningkatan
efisiensi penggunaaanya.
Dalam proses sirkulasi air di suatu wilayah untuk suatu priode tertentu,
terdapat hubungan keseimbangan antara air yang masuk kedalam dan keluar dari
wilayah tersebut. Hubungan keseimbangan antara aliran ke dalam dan aliran
1. Presipitasi
Presipitasi merupakan suatu proses pengembunan uap air menjadi hujan dan
presipitasi atau intensitas curah hujan (mm/jam). Jadi, intensitas curah hujan
adalah jumlah curah hujan dalam waktu relatif singkat. Biasanya diukur dalam
jangka waktu dua jam. Intensitas curah hujan sekaligus juga mencerminkan
pun berbanding lurus. Akan tetapi derajat hujan dan sifat hujan mempunyai pola
menguapnya iar dari tanaman menuju atmosfer bumi. Besar kecilnya evaporasi di
pengaruhi oleh faktor-faktor suhu, air , suhu udara, kelembapan tanah, kecepatan
angin, tekanan udara, dan sinar matahari berbanding luas dengan besarnya
faktor dasar yang penting untuk menentukan kebutuhan air dalam satuan rencana
3. Infiltrasi/perlokasi
Jika curah hujan tiba dipermukaan tanah, maka sebagian akan terserap masuk
kedalam tanah dan sebagian lagi akan bergerak mengalir dipermukaan tanah. Air
yang masuk kedalam tanah sebagian aan segera kembali keluar menjadi aliran
intra (interflow), sedangkan sebagian lainya masuk lebih dalam mengisi celah-
celah atau lapisan tanah menjadi air tanah (ground water). Semnentara itu, curah
hujan yang tidak masuk kedalam tanah, yang langsung bergerak mengalir di
Kapasitas infiltrasi air atau curah hujan berbeda-beda antara satu tempat dan
permeable, cukup mudah ditembus air, maka laju infiltrasinya akan tinggi.
Semakin tinggi tingkat permeabilitas tanah semakin tinggi pula laju infiltrasinya.
a. Dalamnya genangan di atas permukaan tanah dan tebalnya lapisan yang jenuh.
f. Struktur tanah.
g. Tumbuh-tumbuhan.
Supaya memenuhi syarat-syarat air untuk minum, air baku yang berasal
dari alam harus diolah terlebih dahulu. Cara pengolahannya tergantung dan jenis
air baku yang dipakai. Air permukaan dapat diandalkan kontinuitasnya dan
banyaknya, karena itu air permukaan banyak dipakai untuk bahan baku air
minum. Pengolahan air permukaan di bagi ke dalam dua pola besar proses
purifikasi, yaitu:
semacam ini biasa dilakukan di instalasi penjernihan air bersih (PAM) melalui
tahap berikut:
mengganggu proses penjernihan air selanjutnya. Untuk ini dipakai saringan ruji.
Saringan ruji merupakan batang besi yang tersusun seperti ruji jendela. Air
dialirkan melalui ruji besi ini. Pada saringan ini benda-benda yang tertahan pada
ruji-ruji diangkat dan dibuang dengan penggaruk besi serupa cakar. Air yang
Koagulan
tujuan ini, maka bak dibuat lebar-lebar dan cukup dalam sehingga lumpur sempat
mengendap dan air menjadi agak jernih. Jika diduga air mengandung kuman
terlalu banyak sering dilakukan desinfeksi pada tahap ini. Tindakan ini dikenal
lahan kurang efektif, terutama bila terdapat banyak koloid yang melayang-layang
dalam air. Di samping koloid, tanah hat dan beberapa zat warna menjadikan air
Koagulan yang sering dipakai adalah tawas atau alumunium sulfat. Proses
1. Netralisasi pertama
zat warna. Supaya terjadi kontak yang benar-benar antara koagulan dan zat-zat
2. Netralisasi kedua
3. Adsorpsi permukaan
kuman-kuman. Bila dilakukan desinfeksi pada tahap ini, kuman ini tidak dapat
kesempatan flok-flok mengendap. Air yang agak jernih masih perlu disaring
c. Penyaringan (filtration)
sampai sekitar 98-99% dalam air yang dihasilkan. Proses filtrasi dapat dilakukan
melalui slow sand filter (filter biologis) dan rapid sand filter (filter mekanis).
Sampai saat ini, kedua metode tersebut masih digunakan sebagai metode standar
Slow sand filter dipakai untuk proses purifikasi air dalam skala kecil, sedangkan
rapid sand filter biasanya dipakai untuk proses ourifikasi air dalam skala besar
Pada tahun 1804, Scotland dan London di Inggris, merupakan kota yang
pertama kali menggunakan metode slow sand filter untuk melakukan proses
purifikasi pada air. Pada abad ke- 19, metode tersebut telah digunakan secara luas
di seluruh penjuru dunia dan saat ini masih digunakan sebagai metode standar
Supernatant water
Supernatant water adalah air baku yang ditampung di atas lapisan pasir dengan
Ketinggian permukaan air ini harus dipertahankan tetap dalam keadaan konstan
agar:
o Tekanan yang ada dapat membuat air meresap di sela-sela lapisan pasir.
o Air yang akan diolah tetap tinggal selama 3 sampai 12 jam untuk menjalani
partikel padat dalam air akan mengendap dan berkumpul menjadi satu.
Sand bed
Sand bed adalah bagian terpenting dan proses purifikasi dan berfungsi sebagai
filter. Tebal lapisan pasir kira-kira 1,2 meter. Pasir yang digunakan dipilih
secara selektif dengan ukuran diameter antara 0,15-0,35 mm dan harus bersih
dan lumpur dan benda-benda organik. Di bawah lapisan pasir terdapat lapisan
batu koral yang berfungsi sebagai penyanggah lapisan pasir di atasnya. Lapisan
pasir setebal 1 m3 akan membentuk permukaan seluas 15.000 m². Air meresap
melalui sand bed dengan sangat lambat, memakan waktu sekitar 2 jam atau
absorpsi, oksidasi, dan bacterial activa. Kecepatan filtrasi berkisar antara 0,1 -
0,4 m3/jam/m².
Pada sand bed yang baru dipakai hanya terjadi proses filtrasi secara mekanis
dan belum terjadi filtrasi secara biologis setelah permukaan atas lapisan pasir
dilapisi suatu lapisan tipis yang disebut lapisan Schmut Zdecke atau Zoogleal.
Lapisan tipis dan bersifat gelatinous ini terdiri atas anyaman alga dan beberapa
lapisan vital sand bed dan proses pembentukan lapisan vital yang berlangsung
merupakan jantung metode slow sand filter yang berguna untuk mengikat
nitrat.
Di bagian bawah dan filter box terdapat under drainage sistem yang terdiri atas
pipa-pipa berlubang yang berfungsi sebagai saluran keluar (outlets) air yang
Outlet dilengkapi dengan katup pengatur yang berfungsi sebagai alat pengatur
Contoh sederhana slow sand filter dapat dilihat dalam Gambar 2 yang
Dalam keadaan normal, slow sand filter dapat dipakai terus selama
kondisi saat resistensi filter box terus meningkat sementara kecepatan filtrasi
menurun walau katup pengatur telah dibuka sepenuhnya, bagian atas dan lapisan
sand filter perlu dibersihkan dan dikeruk sampai 1-2 cm. Pembersihan itu
dilakukan dengan cara membuang airnya terlebih dahulu dan kemudian mengganti
beberapa tahun atau lebih, pengerukan yang dilakukan akan mengurangi ketebalan
pada lapisan sand bed sekitar 0,5-0,8 m. Dengan demikian, lapisan pasir yang ada
filter.
c. Proses filtrasi baik fisik, kimiawi, maupun biologis yang terjadi cukup tinggi
menggunakan metode rapid sand filter untuk proses purifikasi air. Saat ini,
a. Koagulasi (coagulation)
Dalam proses koagulasi ini, air sungai yang telah tersedot diberi zat koagulasi
bervariasi antara 5-40 mg/I bergantung pada turbiditas, warna, suhu, la-pH
airnya.
b. Pencampuran (mixing)
Air yang telah diberi alum dimasukkan dalam bak pencampur dan diputar
dalam air.
c. Flokulasi (flocculation)
Di dalam bak flokulasi, air yang telah bercampur dengan alum diputar pelan-
d. Sedimentasi (sedimentation)
2-6 jam dan paling tidak 95% flokulat itu harus telah diendapkan sebelum air
Setiap unit bak penyaringan (filter bed) memiliki permukaan seluas 80-90 m²
(900 kaki2), Ukuran efektif butir pasir yang digunakan berkisar antara 0,6-2,0
mm. Tinggi bak penyaringan adalah 1 m dan di bawah lapisan pasir terdapat
lapisan pasir di atasnya. Di bagian dasar bak penyaringan terdapat saluran pipa
filtrasi yang berlangsung cukup tinggi dan dapat mengurangi jumlah bakteri
sampai 98-99%.
e. Filtrasi (filtration)
Sisa-sisa flok alum yang tidak mengendap pada proses sedimentasi akan
pada metode slow sand filter. Lapisan ini berfungsi untuk mengikat bakteri
yang ada dalam air. Oksidasi zat amonia akan terjadi pada saat air melalui
filter.
3) Back Washing
mengalirkan air kembali melalui lapisan sand bed. Proses ini memerlukan waktu
yang relatif singkat, kurang lebih 15 menit. Pada beberapa tipe rapid sand filter,
seperti Candy’s Filter, bak penyaringan perlu diberi tekanan udara agar proses
Tabel 2 Perbandingan antara Slow Sand Filter dan Rapid Sand Filter
№ Spesifikasi Slow sand filter Rapid sand filter
1 Ruangan Perlu ruangan besar Perlu ruangan kecil
pompa yang akan mempercepat aliran air melalui pasir. Saringan pasir cepat ini
dilengkapi juga dengan sistem yang memungkinkan mencuci pasir yang sudah
telah menjalani proses filtrasi dan merupakan langkah yang maju dalam proses
purifikasi air. Klorin ini banyak digunakan dalam pengolahan limbah industri, air
sebagai desinfektan, biayanya relatif lebih murah, mudah, dan efektif. Senyawa-
senyawa klor yang umum digunakan dalam proses klorinasi, antara lain, gas
Klorin di dalam air akan berubah menjadi asam klorida. Zat ini kemudian
dinetralisasi oleh sifat basa dan air sehingga akan terurai menjadi ion hidrogen
(HOC1) dan sebagian kecil dalam bentuk ion hipoklorit (OC1’). Klorin dapat
bekerja dengan efektif sebagai desinfektan jika berada dalam air dengan pH
sekitar 7. Jika Nilai pH air lebih dan 8,5, maka 90% dan asam hipoklorit itu akan
a. Air harus jernih dan tidak keruh karena kekeruhan pada air akan menghambat
proses klorinasi.
b. Kebutuhan klorin harus diperhitungkan secara cermat agar dapat dengan efektif
c. Tujuan khlorinasi pada air adalah untuk mempertahankan sisa klorin bebas
sebesar 0,2 mg/l di dalam air. Nilai tersebut merupakan margin of safety (nilai
d. Dosis klorin yang tepat adalah jumlah klorin dalam air yang dapat dipakai
untuk membunuh kuman patogen serta untuk mengoksidasi bahan organik dan
untuk meninggalkan sisa klorin bebas sebesar 0,2 mg/i dalam air.
3. Metode Klorinasi
a. Gas klorin
cepat, efisien, dan mudah digunakan. Gas klorin harus digunakan secara hati-hati
karena gas ml beracun dan dapat menimbulkan iritasi pada mata. Alat klorinasi
berbahan gas klorin ini disebut sebagai chlorinating equipments. Alat yang sering
b. Kloramin
klorin dan amonia. Zat ini kurang memberikan rasa klorin pada air dan sisa klorin
bebas di dalam air lebih persisten walau kerjanya lambat dan tidak sesuai untuk
c. Perklorin.
Perklorin sering juga disebut sebagai High Test Hypochlorite. Zat ini
dalam air.
Tidak batas (breakpoint) konsentrasi kolrin bebas dalam air kurang lebih
Orthotolidine Arsenite Test pertama kali dilakukan pada tahun 1918 untuk
mengetahui adanya klorin bebas di dalam air. Reagennya berupa bahan Analyticat
Grade Ortholidine yang dilarutkan dalam 10% asam hipoklorit.
1 ml sampel air dan diperhatikan reaksi yang terjadi. Jika mengandung klorin,
sampel air itu akan berubah warna menjadi kuning, perubahan warna itu
kemudian dibandingkan dengan warna standar yang tersedia. Kelemahan uji ini
adalah bahwa warna kuning dapat dihasilkan baik oleh sisa klorin bebas maupun
oleh klorin yang terikat (combined chlorine) sehingga pemeriksaan lebih lanjut
perlu dilakukan.
Merupakan modifikasi dan OT Test di atas. Uji ini dapat memisahkan dan
bereaksi dengan klorin bebas. Hal yang paling penting adalah bahwa uji ini dapat
berikut.
a. Air minum
Pada hasil pemeriksaan terhadap air minum yang menjalani proses
klorinasi; baik dengan gas klorin, natrium hipoklorit (NaCIO), maupun dengan
desinfeksi, juga didapat senyawa THM dengan kadar yang ternyata lebih tinggi
daripada kadar THM dalam air minum. Kondisi ini akibat lebih besarnya
kandungan bahan organik dalam air kolam renang, selain bahan organik juga
didapat dan keringat dan urine orang yang berenang). Kadar TFIM maksimum
manusia lebih dari 50,6% THM akan diubah menjadi CO), tetapi kondisi ini
bergantung pada kepekaan individu. Dampak yang paling cepat pada kesehatan
adalah hilangnya kesadaran, yang dapat diikuti dengan keadaan koma dan
kematian. Kadar total THM 30 g/I dalam air minum telah direkomendasikan
berbahaya bagi kesehatan. Untuk menurunkan konsentrasi THM dalam air yang
organik. Selain itu, dapat juga dilakukan penggantian desinfektan yang tidak
2. Jika klorirasi dilakukan setelah proses koagulasi dan pengendapan atau setelah
5. Memperbaiki kualitas air baku atau memilih sumber alternatif yang tidak
6. Penggunaan kombinasi cara-cara tersebut dan juga cara mereduksi dosis klorin,
terkontaminasi THM, air tersebut harus direbus dahulu sebelum dipakai sebagai
air minum, THM akan hilang bila air direbus sampai mendidih selama 3-5 menit.
alternatif berikut dapat menghasilkan THM dalam konsentrasi yang sangat kecil
2. Kloramin.
3. Ozon.
6. Ozon
Penggunaan ozon untuk proses purifikasi air telah dilakukan oleh beberapa
negara. Ozon memiliki kemampuan yang besar untuk mengoksidasi asam organik
dalam skala yang luas selain juga kemampuan untuk memecahkan dinding sel
bakunya.
2. Harus memiliki pembangkit ozon dengan sumber energi listrik yang besar.
4. Sisa ozon tidak dapat dipertahankan pada air untuk waktu lama.
e. Penyimpanan
Setelah disaring air disimpan dalam reservoir yang besar untuk mencegah
adanya kuman patogen yang masih hidup dalam air, maka air akan didesinfeksi
f. Distribusi
Air yang sudah jernih dan aman akan dialirkan melalui pipa-pipa ke rumah
sehari di mana pemakaian air memuncak dan menurun. Cuaca yang panas atau
terdapat perbedaan jumlah pemakaian dari hari ke hari. Yang penting dalam
distribusi ini adalah memenuhi kebutuhan yang ***
Uraian di bawah ini berkaitan dengan beberapa contoh yang lazim kita
Ada tiga metode yang sering dipakai untuk melakukan purifikasi air di
rumah. Ketiganya dapat digunakan secara sendiri atau kombinasi sebagai berikut.
1. Pemasakan
Memasak air merupakan cara yang paling baik untuk melakukan proses
purifikasi air di rumah. Agar lebih efektif, air dibiarkan tetap mendidih antara 5-
mematikan semua kuman, spora, kista, atau telur selain menjadikan air bersifat
CaCO5.
2. Desinfeksi Kimia
dengan bau seperti klorin dan harus disimpan di tempat gelap, kering, dan tertutup
rapat. Wadahnya terbuat dan bahan antikarat. Pada air yang mengalami tingkat
pencemaran cukup parah dan berwarna keruh, pemberian klorin secara langsung
b. Larutan klorin
Larutan klorin dapat dibuat dan bubuk pemutih dengan cara sebagai
dengan 20 liter air, yang berarti terdapat 5% klorin dalam larutan ini. Seperti
halnya bubuk kaporit, larutan ini juga mudah rusak jika terkena sinar matahari dan
persenyawaan kalsium dengan kadar klorin 60-70%. Zat ini lebih stabil
d. Tablet klorin
hydrochionazone yang banyak dijual di pasaran. Tablet klorin cukup baik jika
dipakai sebagai desinfektan air dalam skala kecil. Sebanyak 100 mg klorin dapat
dipakai untuk mendesinfeksi 2 galon air yang memiliki turbiditas 500 ppm dan
e. Iodine
Iodine merupakan desinfektan yang paling baik terutama untuk proses
desinfeksi air dalam skala kecil, tetapi harganya cukup mahal jika akan digunakan
sebagai desinfektan air dalam skala besar. Sebanyak 2 tetes iodine 2% dalam
larutan etanol sudah cukup untuk mendesinfeksi/liter air yang jernih. Untuk
menit.
Kalium permanganat adalah zat oksidan yang kuat tetapi tidak tepat jika
dipakai untuk mendesinfeksi air. Walau efektif terhadap Vibrio cholerae, zat ini
perubahan warna, rasa, dan bau pada air sehingga kurang disukai untuk
mendesinfeksi air.
g. Filtrasi
Air dalam skala kecil dapat difiltrasi dengan menggunakan ceramic filter
Chamberland Filter memiliki suatu bagian berbentuk him dan terbuat dan
porselen, sementara Berkefeld Filter memiliki suatu bagian yang terbuat dan
Kieselgurf atau Infusorial Earth, sedangkan Katadyn Filter dilapisi dengan silver
catalyst. Filter-filter tersebut hanya dapat menyaring bakteri tetapi tidak dapat
menyaring virus.
pada air sumur adalah dengan menggunakan bubuk pemutih (bleaching powder).
Umumnya diperlukan sekitar 2,5 g kaporit untuk mendesinfeksi 1.000 liter air
ditambahkan air 3/4 ember dan diaduk perlahan sampai rata. Biarkan selama 5-
20 menit untuk mengendapkan zat kalsium yang terdapat dalam kaporit. Air
yang ada bila dimasukkan ke dalam air sumur akan menimbulkan kesadahan
pada air.
arah vertikal dan lateral beberapa kali sampai larutan klorin bercampur rata
5) Periode kontak.
Air sumur yang sudah menjalani proses khlorinasi dibiarkan sampai 30 menit
Setelah 30 menit dan periode kontak, residual chlorine yang bebas dalam air
dapat diperiksa dengan menggunakan OTA Test. Jika ternyata kadar klorin
bebas kurang dan 2 mg/1, proses klorinasi perlu diulang kembali sebelum
sumber air digunakan. Pada saat terjadi epidemik kolera, sumur yang ada perlu
Desinfeksi air sumur juga dapat dilakukan dengan metode double pot. Metode
double pot merupakan suatu cara desinfeksi yang sederhana dan efektif yang
dipakai saat keadaan darurat ketika diperlukan adanya dosis klorin yang
mantap dalam air sumur untuk beberapa waktu 2-3 minggu. Metode ini banyak
2. Masukkan campuran itu ke dalam pot kecil sampai pada batas 3 cm di bawah
3. Tutup mulut pot besar itu dengan polietilen foil dan hubungkan dengan tali.
4. Celupkan double pot itu ke dalam air dengan kedalaman kurang dan 1 meter di
bawah permukaan air. Jaga agar pot tetap pada posisi tersebut dengan mengikat
Metode ini terbukti sangat efektif selama 2-3 minggu untuk sumur
keluarga kecil yang mengandung air 4.500 liter dengan jumlah pemakaian antara
360-450 liter/hari.
Keterangan:
1. Polietilen foil
2. Tali
5. Lubang 1 cm
a) Pemasakan
Pemasakan air menyebabkan terlepas atau dikeluarkannya CO2 dan dalam air
Cara ini sangat mahal jika digunakan untuk skala yang besar.
Gambar 5 Metode Menghilangkan Kesadahan pada Air
kapur (quick lime) seberat 1 ons dimasukkan ke dalam setiap 700 galon air
menetap.
natrium, alumunium, dan silika Pada proses permutit akan terjadi pertukaran
kation Na dengan ion Ca dan Mg di dalam air. Semua ion Ca dan Mg akan
dilepas melalui reaksi pertukaran basa (base exchange) dan natrium permutit
akhirnya akan menjadi kalsium dan magnesium permutit. Dengan demikian, air
dapat dilunakkan sampai zero hardness (tingkat kesadahan nol).
Air dengan tingkat kesadahan nol akan bersifat korosif. Dengan demikian,
harus diperhatikan bahwa proses perlunakan air ini perlu dilakukan sampai ke