BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
air harus memadai, aman, dan mudah diakses (WHO, 2011). Peningkatan akses air
minum yang aman dapat bermanfaat bagi kesehatan, oleh karena itu setiap upaya
melalui proses pengolahan ataupun tidak melalui proses pengolahan tetapi dapat
Minum dan Perdangannya, yang dimaksud dengan air minum adalah sumber air baku
yang telah diproses terlebih dahulu dana man untuk diminum oleh masyarakat.
2.1.2 Sumber Air Minum
Sumber air minum merupakan salah satu faktor yang menentukan air minum
tersebut layak atau tidak untuk dikonsumsi. Sumber air utama bagi penyediaan air
minum dibedakaan menjadi dua yaitu ait tanah dan air permukaan (Moeller, 2005).
Air tanah yang dimaksud adalah air yang terletak di tempat yang lebih dalam dan
kedalam 450-600 meter (Moeller, 2005). Akses terhadap air tanah biasanya terbatas
dalam volume air, dan apabila habis maka sumber air ini tidak bisa digantikan.
Sedangkan yang dimaksud dengan air permukaan adalah air yang berada di
7
permukaan tanah dan dapat ditemui dengan mudah. Contoh sumber air permukaan
menjadi 3 macam yaitu Air Angkasa (Atmospherik Water), Air Permukaan (Surface
Water) dan Air Tanah (Ground Water). Kualitas berbagai sumber air tersebut berbeda-
beda sesuai dengan kondisi alam serta aktifitas manusia yang ada di sekitarnya.
Air angkasa atau air hujan adalah air yang berasal dari angkasa atau langit yang
berupa air hujan, es dan salju. Kualitas air angkasa tergantung sekali pada kualitas
udara yang dilaluinya sewaktu turun kembali ke permukaan bumi, derajat kekotoran
Air permukaan adalah air yang terdapat diatas permukaan bumi dimana
keberadaannya dapat bersifat sementara atau tetap, air permukaan antara lain meliputi
air sungai, danau, waduk dan air laut, sifat air permukaan dipngaruhi oleh daerah
Air tanah adalah air yang terdapat di dalam lapisan pengandung air di bawah
permukaan tanah, baik sebagai air tanah bebas maupun air tanah artesis, air tanah
terjadi karena proses peresapan air dari permukaan dan terdapat dalam lapisan jenuh
air.
minum dapat diperoleh dari air kemasan, air minum yang didistribusikan melalui pipa
8
untuk keperluan rumah tangga serta air yang didistribusikan melalui tangki air. Jenis
dari air minum tersebut harus memenuhi syarat kesehatan air minum.
2.1.4 Manfaat Air Minum
Peran air sangatlah penting bagi kehidupan. Sekitar 65-70% berat total tubuh
manusia terdiri atas air dan merupakan media tempat berlangsungnya hampir setiap
proses tubuh (Beck, 2000). Kehilangan 1-2% air menyebabkan rasa haus, apabila
kehilangan 5% air dapat menyebabkan halusinasi, dan apabila kita kehilangan 5% air
dalam tubuh dapat berakibat fatal. Meskipun manusia dapat hidup beberapa bulan
tanpa makanan, bertahan dibawah teriknya panas, ataupun dalam kondisi kering,
namun manusia hanya bisa bertahan hidup hanya satu atau dua hari tanpa air.
dari kualitas fisik, kimia, mikrobiologi, maupun radioaktif sesuai dengan standar. Di
Indonesia, standar kualitas air minum diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan
serta tidak mengandung kuman patogrn dan mikroorganisme dan zat kimia
berbahaya. Pada negara maju lebih menekankan pada standar zat kimia, sedangkan
dibedakkan lagi menjadi dua, yaitu parameter yang berhubungan langsung dengan
parameter wajib yang tidak langsung berhubungan dengan kesehatan yang mencakup
9
parameter fisik dan kimia. Parameter wajib dan parameter tambahan mengenai
standar kualitas air minum yang tercantum dan Peraturan Menteri Kesehatan
manusia juga dapat memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan manusia, selain
itu juga air yang tidak memenuhi persyaratan sangat baik untuk media penularan
penyakit.
Menurut Dirjen P2M dan PLP Depkes RI (1995) penyakit yang ditularkan melalui
minum yang mengandung kuman phatogen dan terminum oleh manusia maka
akan terjadi penyakit. Penyakit yang ditularkan melalui air diantaranya adalah
penularannya pada manusia dan penyakit ini banyak terdapat di daerah tropis.
3. Water Based Diseases
Water Based Diseases adalah penyakit yang ditularkan oleh bibit penyakit
Schitostomiasis hidup di dalam keong-keong air, setelah mencapai waktu larva ini
akan mengubah bentuk menjadi cercacia dan menembus kulit (kaki) manusia
10
yang ada dalam air tersebut. Hal ini dapat terjadi krena manusia menggunakan air
tersebut dalam kehidupan sehri-hari seperti menangkap ikan, mandi, mencuci dan
Yang dimaksud dengan pengolahan air bersih menurut Totok C Sutrisno dan Eny
Suciasturi (1991) adalah usaha-usaha teknis yang dilakukan untuk mengubah sifat-
sifat suatu zat, hal ini penting artinya bagi air bersih karena dengan adanya
pengolahan ini maka air yang belum memenuhi syarat selanjutnya diolah dengan
berbagai macam cara sehingga kan didapatkan suatu air bersih yang memenuhi syarat
Dalam prosespengolahan ini pada umumnya dikenal dengan 2 (dua) cara yaitu
1. Pengolahan Lengkap
Pengolahan air secara lengkap adalah upaya mengolh air baku untuk
dan pasir serta mengurangi kadar zat-zat organik yang ada dalam air yang
akan diolah.
11
dengan cara membubuhkan zat disinfektan seperti kaporit dan dengan cara
2. Pengolahan Sebagian
Pengolahan air sebagian adalah upaya mengolah air dengan tujuan tertentu yang
hanya memperbaiki kualitas air dari satu segi saja (fisik, kimia atau bakteriologis)
Pada prinsipnya upaya pengolahan air terdiri dari 3 (tiga) proses purifikasi, proses
partikel kasar/halus dalam air dengan cara gravitasi dengan menggunakan bak
sedimentasi.
B. Proses Koagulasi-Flokulasi, adalah proses pengendapan dengan pembunuhan
yang lebih besar agar dapat diendapkan dari hasil reaksi partikel kecil
memissahkan bend padat hasil koagulasi dalam air dengan cara gravitasi
partikel benda padat dalam suspensi ke permukaan butiran media filtrasi dari
aliran air melalui ceah-celah butiran media saring, bahan yang dimanfaatkan
sebagai media saring diantaranya yaitu : pasir kuarsa, antrasit, zeolit, arang
disinfektan agar air memenuhi syarat yang ditetapkan. Tujuan dari disinfeksi
yang disyaratkan yaitu pH antara 6.5 – 8.5 upaya ini dilakukan untuk
mengganggu kesehatan.
2.3 Pengolahan Air pada Intansi Pengolahan Air Minum Isi Ulang
2.3.1 Depot Air Minum
Usaha DAM dimulai sekitar tahun 1999 dimana saat itu Indonesia sedang
memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk air minum dengan biaya yang lebih murah
(Amrih, 2005). Sejak tahun 1997, Keberadaan DAM mulai berkembang, mulai dari
400 depot hingga tahun 2005 jumlahnya lebih kurang 6.000 DAM dan tersebar di
berbagai daerah di Indonesia mulai dari wilayah padat penduduk hingga wilayah yang
berasal dari mata air dan telah melewati tahapan dalam membersihkan kandungan
airnya dari segala mikroorganisme pathogen tanpa harus dimasak sehingga air
tersebut dapat langsung diminum. Hal ini dapat dilakukan terus menerus
menggunakan galon yang tetap. DAM adalah industry yang melakukan proses
pengolahan pada sumber air baku kemudian diolah menjadi air minum dan dijual
permenkes ini telah diatur berupa parameter persyaratan kualitas fisik, kimia, biologi,
dan radioaktif untuk produk air minum isi ulang yang harus dipenuhi
Kegiatan pengawasan yang dilakukan terhadap AMIU dilakukan oleh Dinas
minimal satu sampel tiga bulan \\sekali, air yang siap dimasukkan ke dalam kemasan
minimal satu sampel satu bulan sekali, serta air dalam kemasan minimal dua sampel
mengelola air minum untuk keperluan masyarakat dalam bentuk curah, beberapa
prsyaratan yang harus ada dalam depot air minum isi ulang adalah sebagai berikut :
14
1. Lokasi
Bangunan harus berada di lokasi yang bebas dari pencemaran, seperti :
A. Daerah tergenang air dan rawa, tempat pembuangan kotoran dan sampah,
penumpukan barang bekas atau bahan berbahaya dan beracun (B3) dan daerah
pencemaran lainnya.
D.
2. Bangunan
A. Bangunan harus kuat, aman dan mudah dibersihkan dan mudah
pemeliharaannya.
B. Tata ruang depot air minum isi ulang paling sedikit terdiri dari :
a. Ruangan proses pengolahan
b. Ruang tempat penyimpanan
c. Ruang tempat pembagiaan/penyediaan
d. Ruang tunggu pengunjung
e. Lantai depot harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Bahan kedap air
2. Permukaan rata, halus tapi tidak licin, tidak menyerap debu dan mudah
dibersihkan.
3. Kelandaiannya cukup untuk memudahkan pembersihan.
4. Selalu dalam keadaan bersih dan tidak berdebu
f. Dinding depot harus memenuhi syarat sebagai berikut
a. Bahan kedap air
b. Permukaan rata, halus, tidak menyerap debu dan mudah dibersihkan
c. Warna dinding terang dan cerah
d. Selalu dalam keadaan bersih, tidak berdebu dan tidak ada pakaian
tergantung
e. Khusus dinding yang berhubungan dengan semprotan air harus rapat
beracun
b. Permukaan rata, halus berwarna terang dan mudah dibersihkan
c. Terpasang dengan rapi dan dapat menutup dengan baik
d. Harus selalu terjaga dalam keadaan bersih dan terhindar dari
debu
6. Jendela depot air minum harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Jendela depot harus dibuat dari bahan tembus pandang agar
dibersihkan
c. Tinggi sekurang-kurangnya 1 meter diatas lantai
d. Pencahayaan, permukaan tempat kerja dan ruangan pengolahan
200 lux
e. Ventilasi, untuk kenyamanan depot harus diatur ventilasi yang
kebutuhan.
7. Sekat pemisah bangunan
16
Kesehatan.
b. Alat dan perlengkapan sebagaimana dimaksud diatas meliputi :
1. Kran pengisian air baku
2. Pipa pengisian air baku
3. Tandon air baku
4. Pompa pengisap dan penyedot
5. Filter
6. Mikro filter
7. Kran pengisian air curah
8. Kran pencucian botol
9. Tangki pembawa air
10. Kran penghubung (hose)
11. Peralatan sterilisasi
12. Bahan/sarana tidak boleh terbuat dari logam berat seperti : Timah hitam
Air baku adalah air bersih yang sesuai dengan peraturan menteri Kesehatan RI
Pengawasan Kualitas Air Bersih, jika menggunakan air baku lain harus dilakukan
uji mutu sesuai dengan kemamuan proses pengolahan yang dapat menghasilkan
air minum dan untuk menjamin kualitas air baku dilakukan pengambilan sampel
secara periodik.
6. Pelayanan Konsumen
a. Setiap produk air minum scara bekala dilakukan pengjian kualitas apakah
steril.
c. Proses pencucian dan sterilisasi botol harus disdiakan oleh pengusaha depot
d. Setiap wadah yang telah diisi harus ditutup dengan penutup wadah yang steril
e. Setiap air minum yang telah diisi harus langsung diperiksa dan tidak boleh
disimpan di depot.
7. Karyawan
a. Karyawan harus sehat danbebas dari penyakit menular
b. Bebas dari luka, bisul, penyakit kulit dan luka lain yang dapat menjadi sumber
pencernaan.
c. Dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala (minimal 2 kali dalam
setahun)
d. Memakai pakaian yang bersih dan rapi
e. Selalu mencuci tangan setiap melayani konsumen
f. Tidak makan, minum, merokok, meludah dan tindakan lain yang dapat
menyebabkan pencernaan
g. Telah memiliki sertifikat khusus penjamah Makanan dan Air Minum
8. Pekarangan
1. Cukup luas untuk parkir kendaraan dan motor
2. Permukaan rapat air dan cukup miring sehingga tidak terjadi genangan
3. Selalu dijaga kebersihan
4. Bebas dari kegiatan lain atau sumber pencemaran lainnya
9. Pemeliharaan
18
a. Pengelola dan karyawan wajib memelihara sarana dan prasarana yang menjadi
tanggung jawabnya
b. Menyediakan tempat sampah dan membuang sampah kontinyu setiap hari
c. Tidak membolehkan sembarang orang masuk ke ruang pengolahan atau ruang
pengisian air minum, hanya orang yang terlatih saja ang boleh kontak dengan
air minum
d. Melakukan sistem pencatatan dan pemantauan secara ketat, meliputi :
1. Tugas dan kewajiban penjamah
2. Hasil pengujian laboratorium baik intern atau ekstern
3. Data alamat pelanggan (untuk memudahkan investiagasi dan pembuktian)
4. Ketentuan tentang Sampling Air Minum
5. Jumlah Sampel
Tabel 2.1 Jumlah Sampel
Pelayanan penduduk s/d Jumlah Minimal Sampel
5.000 jiwa atau setara dengan 1.000 KK 1 sampel
5.000 s/d 10.000 jiwa atau setara dengan 2 sampel
1.000 -2.000 KK
> 100.000 jiwa atau setara 20.000 KK 20 ampel
Secara alamiah di dalam troposfir terdapat sinar ultra violet, tetapi tidak dalam
jumlah yang besar. Dengan rusaknya lapisan ozon maka lebih banyak sinar ultra
violet dapat memasuki troposfir. Dalam jumlah kecil, sinar ini baik bagi tubuh karena
membantu dalam pembentukan vitamin d. Efek sinar ultra violet terhadap kesehatan
Panjang gelombang dari radiasi sinar ultra violet tersebut dapat dibagi ke dalam
erythma, yakni dapat membuat kulit menjadi merah. Pada dosis kecil tidak terlalu
berpengaruh, tetapi bila dosis besar kulit dapat terbakar dan melepuh.
3. Ultra violet dengan panjang gelombang antara 2800-2200 Å bersifat bakterisidal
efesien membentuk ozon. Efek kronis penyinaran dengan ultra violet adalah
Matahari adalah pemancar radiasi sinar ulta violet yang kuat tetapi hanya ulta
violet dekat mencapai permukaan bumi sebab ozon di atmosfer menyerap semua
pada pengolahan air minum baik dalam skala kecil maupun besar. Sinar ultra violet
20
sangat efektif dalam mendesinfeksi/sterilisasi baik terhadap air maupun air buangan.
sinar ulta violet masih memerlukan adanya sisa chlor dalam pengolahan, khususnya
pada pengolahan air buangan. Derajat aktifitas sinar ulta violet yaitu pada intensitas
radiasi sampai menyentuh organisme yang akan dibunuh. Faktor pengaruh aktifitas
Tidak seperti halnya chloroamin, sinar ulta violet diukur dengan microwatt per
centimeter persegi (UV/cm²) dan jika dikalikan dengan waktu detensiakan diperoleh
2.3.3 Prinsip pengolahan Air Pada Instalasi Pengolahan Air Minum Isi Ulang
misalnya jika menggunakan sumber air tanah maka prosesnya meliputi filterisasi dari
Apabila menggunakan air hasil olahan Perusahaan Air Minum (PDAM), alat
1. Tangki air, berfungsi untuk menampung air sesuai kapasitas produksi/hari, dapat
atau plastik.
3. Filter Air, jenis absorbsi, bahan tabung terbuat dari stainless steel, PVC atau fiber
glass, fungsi dari filter tersebut adalah untuk menyaring dan menyeimbangkan
unsur air sehingga diperoleh keseimbangan baru unsur air standar air minum.
21
tabung filter,tangki air dan instalasi sehingga proses terhindar dari kontaminasi
dalam air.
7. Kran Outlet, keluaran air dari proses harus maksimal sesuai dengan kapasitas
Sedangkan peralatan standar yang ada di depot air minum isi ulang untuk
secara bebas
22
gastroenteritis
2. Golongan Arizoma – Edwardsiella – Citobacter :
Golongan ini meragikan laktosa sangat lambat atau tidak sama sekali.
Proteous, dominasi asam amino (misal lisin) dan ditemukan hidup bebas
atau pada infeksi saluran air kemih, sepsis dan sebagainya. Selain spesies-
yang dapat membentuk rantai, dalam keadaan pembiakan yang tidak cocok
pada suhu 37°C dan ada pula yang bertahan hidup sampai 44°C dan
usus umumnya kuman ini tidak dapat menimbulkan penyakit, tetapi dapat
umum atau dengan katerisasi vena atau uretra yang terus menerus kuman
tubuh manusia melalui makanan atau air dan kontak dengan manusia
lainnya, atau hewan yang terinfeksi dan melalui udara. Melalui air
khususnya bakteri dapat masuk ke dalam tubuh manusia lewat kulit, selaput
lendir, mata, hidung dan telinga atau lewat kerongkongan bila air yang
menular biasanya mudah ditularkan melalui air, disamping cara lain maka
penerapan kualitas air dari sudut tersebut. Tetapi untuk menentukan ada
24
tidaknya bakteri pathogen tersebut akan sangat sedikit. Oleh karena itu
bakteri pathogen akan segera mati oleh keadaan yang tidak menguntungkan
bagi kehidupannya atau tidak tahan hidup lebih lama terhadap lingkungan