Anda di halaman 1dari 5

1.

1 Air

1.1.1 Pengertian Air

Air merupakan materi esensial bagi kehidupan makhluk hidup karena makhluk hidup
memerlukan air untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Secara umum fungsi air dalam
tubuh setiap mikroorganisme adalah untuk melarutkan senyawa organik, menstabilkan suhu
tubuh dan melangsungkan berbagai reaksi kimia tingkat seluler. Pemeriksaan air secara
mekrobiologi sangat penting dilakukan karena air merupakan substansi yang sangat penting
dalam menunjang kehidupan mikroorganisme yang meliputi pemeriksaan mikrobiologi baik
secara kualitatif maupun kuantitatif yang dapat dipakai sebagai pengukuran derajat pencemaran
(Sosrodarsono & Takeda, 1987).

Air adalah kebutuhan dasar untuk kehidupan manusia, terutama untuk digunakan sebagai air
minum, memasak makanan, mencuci, mandi dan kakus. Ketersediaan sistem penyediaan air

bersih merupakan bagian yang selayaknya diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat baik di perkotaan maupun pedesaan. Hingga saat ini penyediaan oleh pemerintah

menghadapi keterbatasan, baik sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya. Pelayanan

air bersih di perkotaan di Indonesia sampai tahun 2000 baru mencapai 39% atau 33 juta

penduduk, dan di pedesaan baru menjangkau 8% atau 9 juta penduduk, sehingga keseluruhan

baru mencapai 20% atau 42 juta penduduk Indonesia. Keadaan ini berarti menggambarkan

bahwa pelayanan air bersih belum dirasakan merata dan dinikmati oleh sebagian besar

masyarakat. Sebagian besar masyarakat masih menggunakan air sungai, danau, sumber sumber

air, atau hanya mengandalkan air hujan (Wicaksono et al, 2019).

Pengertian air yaitu suatu zat yang tersusun dari unsur kimia hidrogen dan oksigen dan berada
dalam bentuk gas, cair, dan padat. Air adalah salah satu senyawa yang paling banyak dan

penting. Cairan yang tidak berasa dan tidak berbau pada suhu kamar, memiliki kemampuan
penting untuk melarutkan banyak zat lainnya merupakan definisi air. Beberapa pengertian
tentang air diataranya adalah:
a. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No 416/Menkes/PER/IX/1990, air bersih adalah
air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan menjadi air minum setelah dimasak

terlebih dahulu. Air bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air

minum. Adapun persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas yang

meliputi kualitas fisik, kimia, biologi dan radiologis.


b. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia air didefinisikan sebagai cairan jernih tidak
berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau yang terdapat dan diperlukan dalam kehidupan

manusia, hewan, dan tumbuhan yang secara kimiawi mengandung hidrogen dan oksigen.

Air merupakan bagian dari ekosistem secara keseluruhan. Keberadaan air di suatu tempat yang
berbeda membuat air bisa berlebih dan bisa berkurang sehingga dapat menimbulkan berbagai

persoalan. Air bersih dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan manusia untuk melakukan segala

kegiatan sehingga perlu diketahui bagaimana air dikatakan bersih dari segi kualitas dan bisa

digunakan dalam jumlah yang memadai dalam kegiatan sehari-hari manusia.Untuk itu, air harus

dikelola dengan bijak dengan pendekatan terpadu membutuhkan keterlibatan dari berbagai pihak
(Kodoatie & Syarief, 2008).

1.1.2 Sumber Air

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001, suumber air dibagi menjadi 4 (empat)
kelompok, yaitu sebagai berikut:
1. Air Permukaan
Air permukaan merupakan air hujan yang mengalir di atas permukaan bumi. Selama
pengalirannya, air permukaan mendapat pengotoran dari lumpur, batang-batang kayu, daun-

daun. Air permukaan adalah air yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber atau bahan baku air
minum, antara lain:
a. Air waduk (berasal dari air hujan)
b. Air sungai (berasal dari air hujan dan mata air)
c. Air danau ( berasal dari air huajn, mata air dan atau air sungai)
2. Air Tanah
Air tanah adalah air yang keberadaannya di bawah permukaan air tanah. Air tanah adalah
sumber air yang utama tapi bukan satu-satunya untuk sumber air minum. Kelayakan air tanah

ini menjadi masalah utama. Air tanah adalah air yang keluar dengan sendirinya

kepermukaan. Mata air yang bersumber dari tanah dalam tidak dipengaruhi dan kualitas dan

kuantitasnya sama dengan keadaan air didalam tanah. Air tanah yang berada di dalam tanah

harus digali atau dibor untuk mendapatkannya agar air keluar ke permukaan tanah. Pada

umumnya, air tanah yang berasal dari air hujan yang melalui proses infiltrasi secara langsung

atau tidak langsung dari air sungai, danau rawa, dan genangan air lainnya.
3. Air Hujan
Terjadinya air hujan di karenakan proses penguapan, terutama air pemukaan lautyang naik ke
atmosfer dan mengalami pendinginan kemudian jatuh kepermukaan bumi. Selama proses

penguapan tersebut berlangsung, misalnya saat butiran hujan jatuh ke permukaan bumi,

sebagian butiran hujan lainnya akan menguap sebelum sampai di permukaan bumi. Sebagian

lainnya akan tertahan pada tumbuhan dan oleh matahari akan diuapkan kembali ke atmosfer.

Air hujan yang sampai di bumi, akan mengisi cekungan, kubangan dipermukaan bumi dan

sebagian akan mengalir di permukaan bumi.


4. Mata Air
Mata air adalah air tanah yang dapat mencapai permukaan tanah melalui celah bebatuan
karena adanya perbedan tekanan. Mata air bersumber dari deposit air tanah yang memiliki

tekanan tertentu dan keluar melalui dasar permukaan tanah melalui celah batuan.

Karakteristik air dari mata air ini meliputi air tanah yaitu bebas bakteri patogen bila cara

pengambilannya baik, dapat langsung diminum tanpa pengolahan khusus, dan banyak

mengandung mineral. Pada pengelolaan mata air sebagai sumber air bersih, perlindungan

mata air dari pencemaran sangat penting, demikian pula cara pendistribusiannya.
Bronkaptering merupakan mata air yang dikekola untuk keperluan sekelompok rumah tangga
yang diberi bangunan pelindung.
1.1.3 Kualitas Air

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, kualitas air berdasarkan mutu dibedakan
menjadi:
1. Kelas I, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau

peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
2. Kelas II, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air,
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau

peruntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
3. Kelas III, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar,
peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan
air yang sama dengan kegunaan tersebut.
4. Kelas IV, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi, pertanaman dan atau
peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

Tabel 2.1 Standar Kebutuhan Air Bersih

Anda mungkin juga menyukai