Anda di halaman 1dari 37

Improving the external quality of

Hospital: Accreditation and National


quality indicators for hand hygiene
programs

Dr. Ns. Elis Puji Utami,S.Kep.,MPH., FISQua

Webinar series 02 HIPPII,


25 September 2022
Dr. Ns.Elis Puji Utami,S.Kep., MPH ., FISQua Riwayat Pelatihan :
RSUPN. dr. Cipto Mangunkusumo • Attachment with Infection Control Unit, di NUH, Singapura, 2022
ayunda_elis@yahoo.co.id • Fellowship International Society dan Quality of Health Care, 2022
• Pelatihan Surveior Akreditasi Rumah Sakit, KARS, 2022
Organisasi :
• Anggota Bidang Penelitian, Perkumpulan Pengendali • TOT Calon Surveior Akreditasi Rumah Sakit, Kemenkes RI 2022
Infeksi Indonesia /Perdalin Pusat (2016 hingga saat ini) • Pelatihan Pembimbing Surveior Komisi Akreditasi Rumah Sakit / KARS
• Ketua Pengurus Pusat Himpunan Perawat Pencegah dan 2019,
Pengendali Infeksi Indonesia /HIPPII Pusat ( 2022-2027) Pelatihan Surveior KARS 2017,
• Ketua Bidang Diklat Himpunan Perawat Pencegah dan

• Pelatihan TOT Perawat Critical care 2019,
Pengendali Infeksi Indonesia /HIPPII Pusat ( 2016-2021)
• Himpunan Perawat Critical Care Indonesia /HIPERCCI PUSAT • TOT pencegahan dan Pengendalian Infeksi 2017,
(2000-2017), sbg: Sekretaris Bidang Layanan, Ketua • Pelatihan Assesmen Kompetensi Perawat PPI 2019,
Bidang Layanan, Ketua Bidang Kesejahteraan)
• Dewan Pertimbangan HIPERCCI Pusat 2017- saat ini
• Pelatihan Assesmen Kompetensi Perawat Generalis 2019,
• Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga , Persatuan Perawat • Asia Pasific Infection Control, Thailand, 2017,
Nasional Indonesia - DPK RSCM • Logistic Management training, 2017,
• Hospital management training, Singapura 2016,
Riwayat Pendidikan :
• Sekolah Perawat Kesehatan 1987
• Assesor Kompetensi , BNSP – 2014, 2016
• Akper Depkes RI, JkT 1996 • Pelatihan JCI Acreditation 2012,
• Sarjana Keperawatan, Fakultas Ilmu Keperawatan - UI, • Asia Pasific Sociaty Training Course in Infection Control, Singapura,
2004 2008,
• Program “NERS” FIK-UI, 2005
• Magister Manajemen Rumah Sakit, Fakutas Ilmu


Attachment with Infection Control Unit, di NUH, Singapura, 2008,
Pelatihan sterilisasi, 2007
Kedokteran - UGM, 2013
• Doktor Ilmu Manajemen, FEB Universitas Persada • Pelatihan ICU, Pulmonologi,Geriatri - Netherlands-1997-1999
Indonesia YAI, Jakarta , 2022 Lain lain :
• Surveior KARS
Hand Hygiene Overview
o Kebersihan tangan Perawat melakukan 52.115
pengamatan kebersihan tangan
yang tepat
antara 2013 dan 2018.
mencegah INFEKSI Kepatuhan kebersihan tangan
hingga 50% selama tahunan meningkat signifikan.
pemberian Th 2013 : 76,4%
perawatan, Th 2018 : 88,5%
termasuk yang Dan pd waktu yang sama,
jumlah infeksi terkait perawatan
mempengaruhi
kesehatan menurun
kepatuhan petugas Th 2012: 14,0 permil menjadi
kesehatan. 11,7 permil

Memutus Kewaspadaan Kebersihan


rantai infeksi STANDAR Tangan
GAMBARAN PROGRAM
MUTU PENINGKATAN MUTU
PPI PELAYANAN RS DAN MENJAMIN
KESELAMATAN PASIEN

INDIKATOR MUTU RS

Memantau dan menurunkan angka kejadian infeksi rumah


sakit (HAIs) yang dalam pekerjaannya berdasarkan Program
PPI à Kebersihan tangan
PENINGKATAN
MUTU PELAYANAN
Derajat memberikan pelayanan secara
efisien dan efektif sesuai dengan standar
profesi,standar pelayanan yang
dilaksanakan secara menyeluruh sesuai
dengan kebutuhan pasien, memanfaatkan
tehnologi tepat guna dan hasil penelitian
dalam pengembangan pelayanan
kesehatan/keperawatan sehingga tercapai
derajat Kesehatan yang optimal

8/03/20XX PITCH DECK 5


PENGERTIAN
Peningkatan Mutu Internal: Peningkatan Mutu
Rumah sakit melakukan upaya Eksternal:
peningkatan mutu secara berkala Merupakan bagian dari
antara lain : penetapan, pengukuran, upaya peningkatan mutu
pelaporan dan evaluasi indikator mutu pelayanan di rumah sakit
serta pelaporan insiden keselamatan secara keseluruhan.
pasien. Beberapa kegiatan yang
termasuk peningkatan
mutu eksternal adalah
perizinan, sertifikasi, dan
akreditasiàHH
Mutu bersifat persepsi dan dipahami berbeda oleh
1. orang yang berbeda namun berimplikasi pada
superioritas sesuatu hal.

Pengukuran mutu melalui indikator mutu dapat


2.
digunakan untuk menilai mutu pada berbagai
kondisi.

Salah satu cara untuk mengukur mutu pelayanan RS


3.
adalah dng menggunakan indikator mutu
berdasarkan pada kebijakan ilmiah terbaru
Pengertian lain ttg Quality

o Mutu menurut Philip B. Crosby adalah kesesuaian terhadap persyaratan


o Mutu perawatan adalah sejauh mana layanan kesehatan untuk individu dan populasi
meningkatkan kemungkinan hasil kesehatan yang diinginkan dan konsisten dengan
pengetahuan profesional berbasis bukti (WHO, 2020)

o Mutu Dalam pelayanan Kesehatan adalah pelayanan yang memiliki karakter aman,
tepat waktu, efisien, efektif, berorientasi pd pasien, adil dan terintegrasi (KMK
1128/2022)
Apa Itu Indikator ?

o Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk


atau keterangan (Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

o Indikator adalah sesuatu untuk menentukan berbagai


variabel, yang dapat membantu penggunanya untuk
melakukan pengukuran terhadap perubahan yang terjadi
secara langsung maupun tidak langsung (WHO)
PROGRAM PENINGKATAN MUTU
KEBERSIHAN TANGAN DALAM STANDAR
AKREDITASI RUMAH SAKIT KEMENKES, 2022
FOKUS PROGRAM PPI
Standar akreditasi rumah sakit, Kementerian Kesehatan, 2022

PPI. 1
Penyelenggaraan PPI
• PJ kegiatan PPI PPI. 5 PPI. 10
• IPCN & IPCLN Kebersihan Lingkungan Penularan Infeksi

PPI. 6
PPI. 2 Manajemen Linen PPI. 11
Program PPI Kebersihan Tangan

PPI. 7
Limbah Infeksius PPI. 12
PPI.3 Peningkatan Mutu &
Pengkajian Risiko Program Edukasi
PPI. 8
Pelayanan Makanan
PPI. 13
PPI. 4 Edukasi, Pendidikan &
Peralatan Medis PPI. 9
ICRA Renovasi & Pelatihan
& BMHP
Konstruksi

1
PENINGKATAN MUTU KEBERSIHAN TANGAN DALAM STARKES 2022

Standar PMKP: Rumah sakit harus memiliki program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien (PMKP) yang menjangkau seluruh unit kerja dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan dan menjamin keselamatan pasien.

Standar TKRS 4. Pimpinan rumah sakit merencanakan, mengembangkan, dan


menerapkan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien

Standar PPI 11
Standar SKP 5
Kebersihan tangan menggunakan sabun
dan desinfektan adalah sarana efektif Rumah sakit menerapkan kebersihan tangan
untuk mencegah dan mengendalikan (hand hygiene) untuk menurunkan risiko
infeksi. infeksi terkait layanan kesehatan.
STANDAR KEBERSIHN TANGAN DALAM AKREDITASI
Standar PPI 11
Kebersihan tangan menggunakan sabun dan desinfektan adalah sarana efektif untuk mencegah dan
mengendalikan infeksi.

Standar PPI 11.1


Sarung tangan, masker, pelindung mata, serta alat pelindung diri lainnya tersedia dan digunakan secara
tepat apabila disyaratkan.

Maksud dan Tujuan PPI 11 dan PPI 11.1


Kebersihan tangan, menggunakan alat pelindung diri, serta disinfektan adalah sarana efektif untuk
mencegah dan mengendalikan infeksi. Oleh karena itu, harus tersedia di setiap tempat asuhan pasien
yang membutuhkan barang ini. Rumah sakit menetapkan ketentuan tentang tempat di mana alat
pelindung diri ini harus tersedia dan dilakukan pelatihan cara memakainya. Sabun, disinfektan,
handuk/tissu, serta alat lainnya untuk mengeringkan ditempatkan di lokasi tempat cuci tangan dan
prosedur disinfeksi tangan dilakukan
Elemen Penilaian PPI 11
a) Rumah sakit telah menerapkan hand hygiene yang mencakup kapan, di mana, dan bagaimana
melakukan cuci tangan mempergunakan sabun (hand wash) dan atau dengan disinfektan (hand rubs)
serta ketersediaan fasilitas hand hygiene.
b) Sabun, disinfektan, serta tissu/handuk sekali pakai tersedia di tempat cuci tangan dan tempat
melakukan disinfeksi tangan.
c) Ada bukti pelaksanaan pelatihan hand hygiene kepada semua pegawai termasuk tenaga kontrak.

Elemen Penilaian PPI 11.1


a) Rumah sakit menerapkan penggunaan alat pelindung diri, tempat yang harus menyediakan alat
pelindung diri, dan pelatihan cara memakainya.
b) Alat pelindung diri sudah digunakan secara tepat dan benar.
c) Ketersediaan alat pelindung diri sudah cukup sesuai dengan regulasi.
d) Ada bukti pelatihan penggunaan alat pelindung diri kepada semua pegawai termasuk tenaga kontrak.
Standar
ü Ditetapkan menjadi Indikator Akreditasi RS
Upaya Mutu Unit / RS/Nasional Standar PPI 11
meningkatkan
kepatuhan ü Regulasi
dalam
Kebersihan ü Diukur secara periodik
Tangan ü Fasilitas

ü Pelatihan
ü Dianalisa secara periodik
ü Kepatuhan
Indikator Mutu
Kebersihan Tangan

“Menilai kepatuhan kebersihan


tangan petugas apakah sesuai dg
standar atau tidak"
• Kepatuhan kebersihan
1 tangan Upaya Peningkatan Mutu
2 • Kepatuhan penggunaan APD
Rumah Sakit
3 • Kepatuhan identifikasi pasien
• Waktu tanggap Operasi
4 Seksio sesarea emergensi Registrasi & Lisensi
sesuai Regulasi
• Waktu tunggu rawat jalan 13 Insiden
5
Indikator Keselamatan
• Penundaan operasi elektif Mutu Pasien
6 RS
SARANA
• Kepatuhan waktu visite
7 Dokter
• Pelaporan hasil kritis
8 laboratorium
PRASARANA Tata Kelola Penilaian
• Kepatuhan penggunaan dan Akreditasi
9 formularium nasional Kepemimpinan
• Kepatuhan terhadap alur
10 klinis (clinical pathway)
• Kepatuhan upaya ALKES
pencegahan risiko pasien
11
jatuh
• Kecepatan waktu tanggap Continous
12 komplain SDM Quality
KESEHATAN Improvement
• Kepuasan pasien
13
Sumber: DirMutu Yankes Kemenkes RI, disampaikan pada pelatihan IPCN HIPPII, 2022
INDIKATOR MUTU
INDIKATOR MUTU PRIORITAS INDIKATOR MUTU
INDIKATOR NASIONAL MUTU (INM)
RUMAH SAKIT (IMP-RS) UNIT (IMU)
1. Kepatuhan Identifikasi Pasien
2. Waktu tunggu rawat jalan Mencakup:
3. Penundaan operasi Elektif (1) Indikator Sasaran Keselamatan
4. Kepatuhan waktu visit dokter pasien
5. Pelaporan hasil kritis Lab (2) Indikator pelayanan klinis
6. Kepatuhan penggunaan Fornas prioritas
7. Kepatuhan Penggunaan APD (3) Indikator sesuai tujuan
8. Kepatuhan Kebersihan Tangan strategis rumah sakit (KPI) Ditetapkan
9. Kepatuhan terhadap Clinical pathway (4) Indikator terkait perbaikan
oleh UNIT
10.Kepatuhan upaya pencegahan risiko sistem
cedera akibat jatuh (5) Indikator terkait manajemen
11.Kepuasan pasien dan keluarga risiko
12.Kecepatan waktu tanggap complain (6) Indikator terkait Penelitian
13.Waktu tanggap secsio sesaria klinis dan program pendidikan
emergency kedokteran (apabila ada)
TAHAPAN PELAKSANAAN MUTU PELAYANAN UNTUK
MENINGKATKAN KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN

PERENCANAAN AUDIT ANALISA IMPLEMENTASI IMPROVE

o Data hasil
o Menyusun o Dilakukan oleh audit di
PROFIL IMUT IPCN/IPCLN/ agregasi
dan instrumen staf kompeten o Data disajikan
o Mengidentifikasi o Menggunakan menggunakan o Strategi perbaikan
Populasi & instrumen yg Grafik diimplementasikan o Dilakukan
Sample ditetapkan o Melakukan evaluasi hasil
o Menetapkan o Diukur sesuai Benchmark o PDCA/PDSA implementasi
metode Profil IMUT o Menyusun
pengukuran o Dilakukan strategi o Dilakukan
o Menyusun dalam periode perbaikan Monitoring
Jadwal Audit waktu yg o Melaporkan
o Menyiapkan SDM ditetapkan hasil capaian
/ Auditor IMUT
Profil Indikator Mutu
PERENCANAAN
a) Judul indikator l) Formula
o Menyusun b) Dasar pemikiran
m) Metode pengumpulan data
regulasi (profil) c) Dimensi mutu
dan instrumen n) Sumber data
o Mengidentifikasi
d) Tujuan
Populasi & e) Definisi operasional o) Instrumen pengambilan data
Sample
f) Jenis indicator p) Populasi/sample
o Menetapkan
metode g) Satuan pengukuran q) Periode pengumpulan data
pengukuran h) Numerator (pembilang) r) Periode analisis dan pelaporan
o Menyusun
Jadwal Audit i) Denominator (penyebut) data
o Menyiapkan j) Target s) Penyajian data
SDM / Auditor
k) Kriteria inklusi dan t) Penanggung jawab
eksklusi
RUMAH SAKIT X
INDIKATOR NASIONAL MUTU
Judul Indikator Kepatuhan Kebersihan Tangan
Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien
PERENCANAAN 2. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).
o Menyusun
regulasi (profil) 4. Rumah sakit harus memperhatikan kepatuhan seluruh pemberi pelayanan
dan instrumen
dalam melakukan cuci tangan sesuai dengan ketentuan WHO.
o Mengidentifikasi
Populasi & Dimensi Mutu Keselamatan
Sample Tujuan Mengukur kepatuhan pemberi layanan kesehatan sebagai dasar untuk memperbaiki
o Menetapkan dan meningkatkan kepatuhan agar dapat menjamin keselamatan petugas dan pasien
metode
pengukuran dengan cara mengurangi risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.
o Menyusun Definisi Operasional 1. Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun
Jadwal Audit
dan air mengalir bila tangan tampak kotor atau terkena cairan tubuh, atau
o Menyiapkan SDM
/ Auditor
tu menggunakan alkohol (alcohol-based handrubs) dengan kandungan alkohol
Mu
tor
60-80% bila tangan tidak tampak kotor.
a
I ndik 2. Kebersihan tangan yang dilakukan dengan benar adalah kebersihan tangan
l
Pr ofi sesuai indikasi dan langkah kebersihan tangan sesuai rekomendasi WHO.
3. Indikasi adalah alasan mengapa kebersihan tangan dilakukan pada saat
tertentu sebagai upaya untuk menghentikan penularan mikroba selama
perawatan.
Jenis Indikator
Profil Indikator Mutu Proses
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator (pembilang) Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan
PERENCANAAN Denominator (penyebut) Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya dilakukan
dalam periode observasi
Target Pencapaian ≥ 85%
Kriteria Inklusi dan • Kriteria inklusi: Seluruh peluang yang dimiliki oleh pemberi
Ekslusi pelayanan terindikasi harus melakukan kebersihan tangan
o Menyusun • Kriteria eksklusi: -
regulasi (profil) Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan
Formula
dan instrumen 𝑥 100%
Jumlah total peluang kebersihan tangan yang
o Mengidentifikasi
seharusnya dilakukan dalam periode observasi i
Populasi &
Metode Pengumpulan Observasi
Sample
o Menetapkan Data
metode Sumber Data Hasil observasi oleh IPCN
pengukuran Instrumen Pengambilan Formulir Kepatuhan Kebersihan Tangan
o Menyusun Data
Jadwal Audit Populasi/ Besar Sampel Minimal 200 Peluang
o Menyiapkan SDM Cara Pengambilan Non probability Sampling – Consecutive sampling
/ Auditor Sampel
Periode Pengumpulan Bulanan
Data
Penyajian • Tabel
• Run chart
Periode Analisis Dan Triwulan
Pelaporan Data
Penanggung Jawab Komite PPI RS
AUDIT Instrumen/Form Audit

Suatu proses sistematik, independen,


terdokumentasi dalam memperoleh
bukti yang terpercaya dan teruji
untuk dinilai secara objektif sampai
dimana kriteria yang diaudit
terpenuhi à kebijakan, prosedur,
persyaratan (ISO 19011:2011)

o Dilakukan oleh IPCN/IPCLN/staf


kompetenà PENGUMPUL
DATA
o Menggunakan instrumen yg
ditetapkan
o Diukur sesuai Profil IMUT
o Dilakukan dalam periode waktu
yg ditetapkan

Jumlah Action Hand Hygiene


X 100 Juknis Pengisian Form
Jumlah Oportunity

Sumber : WHO
Rekap Bulanan
Lembar Kerja Harian Audit Hand Hygiene

Rekap Tahunan
Penyajian Data
Kepatuhan Hand Hygiene RS "X"
Kepatuhan Hand Hygiene RS "X" Berdasarkan Profesi Semester 1 Tahun 2022
Semester 1 Tahun 2022 100
95
90
95 95
100 78
80 68
80 95 95 95 95 95 95
82 85 87 60
60 72 78
68
40 40
20 20
0
Januari Februari Ma re t April Me i Juni 0
Dokter Perawat Nakes Lain
Target Capaian 2021
Capaian Taeget

Kepatuhan Hand Hygiene RS "X" Kepatuhan Hand Hygiene RS "X"


Semester 1 Tahun 2022 Berdasarkan Indikasi Semester 1 Tahun 2022
95 95 95 95 95 95
100 82 85 87
78
72 68
80 65 70
60
65 70 76 86
62 62 64
40 57
90
20
0
Januari Februari Ma re t April Me i Juni

Target Capaian 2022 Capaian 2021


Moment 1 Moment 2 Moment 3 Moment 4 Moment 5
Analisis dan Strategi
Analisa :
Kepatuhan kebersihan tangan petugas pada periode semester 1 tahun
2022 belum dapat mencapai target yang ditetapkan, angka terendah pada
bulan Februari yaitu 68% dan naik hingga 87% pada bulan Juni 2022.
Kepatuhan Hand Hygiene RS "X"
Semester 1 Tahun 2022
95 95 95 95 95 95
100 87
82 85
90 78
80 72 Penyebab :
68
70 o Fasilitas kebersihan tangan (hand rubs) belum tersedia disetiap bed
60 70 o Tissue tangan tidak tersedia secara continue
62 65 62 64 o Pemahaman petugas terhadap kebersihan tangan masih rendah
50 57
40
30 Tindak Lanjut :
20 o Koordinasi dengan Farmasi untuk penyediaan hand rubs di setiap bed
10 o Koordinasi dengan Kepala bagian umum dalam penyediaan tissue
0 o Edukasi petugas yang belum memahami kebersihan tangan
Januari Februari Ma re t April Me i Juni o Tingkatkan monitoring kebersihan tangan oleh Ka Unit
Target Capaian 2022 Capaian 2021
Pelaporan
q Capaian mutu PPI dilaporkan kepada
Komite Mutu dan Direktur
q Didesiminasikan ke seluruh unit
q RS melaporkan data mutu (PPI) dan
keselamatan pasien ke eksternal,
meliputi :
- Pelaporan INM ke kementerian
Kesehatan, mll aplikasi
- Pelaporan IKP ke KNKP, mll
aplikasi
Isi Username dan Password
RS
Capaian
masing2
Rumah Sakit
Sumber: DirMutu Yankes Kemenkes RI, disampaikan pada pelatihan IPCN HIPPII, 2022

PELAPORAN INM RS JUNI 2022


No Provinsi Juli
Update Data 7 Agustus 2022 1
2
JAWA TIMUR
JAWA BARAT
29
20
3 JAWA TENGAH 16
Bulan JULI 2022 4 DKI JAKARTA 14
5 BANTEN 3
Jumlah RS Melaporkan 219 6 LAMPUNG 3
7 BALI 3
8 SUMATERA UTARA 3
Rata-rata Capaian INM RS Bulan Juni 2022 9 D I YOGYAKARTA 2
10 SULAWESI SELATAN 2
Kecepatan waktu tanggap terhadap Komplain… 80 97,19 11 SUMATERA SELATAN 5
12 RIAU 4
Kepatuhan upaya pencegahan risiko pasien jatuh… 100 96,07 13 KALIMANTAN SELATAN 3
Kepatuhan terhadap clinical pathway (>=80%) 80 86,18 14 SUMATERA BARAT 1
15 BENGKULU 1
Kepatuhan penggunaan Formulari um Nasiona… 80 92,58 16 KALIMANTAN TIMUR 2
17 JAMBI 0
Pelaporan hasil kritis laboratorium (100%) 100 97,20
18 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 6
Kepatuhan wak tu visite dokter (>=80%) 80 81,53 19 NUSA TENGGARA TIMUR 0
20 ACEH 3
Penundaan operasi elek tif (<5%) 10,17
5 21 SULAWESI UTARA 0
Waktu tunggu rawat jalan (>=80%) 80 81,14 22 PAPUA 2
23 KALIMANTAN BARAT 2
Waktu tanggap seksio sesarea emergensi (>80%) 80 83,50 24 SULAWESI TENGGARA 0
25 NUSA TENGGARA BARAT 0
Kepatuhan identifikasi pasien (100%) 100 97,12 26 SULAWESI TENGAH 3
Kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri (100%) 100 93,65 27 KEPULAUAN RIAU 0
28 GORONTALO 0
Kepatuhan Kebersihan Tangan (>=85%) 85 87,34 29 KALIMANTAN TENGAH 0
30 MALUKU UTARA 0
0 50 100 150 200 250 31 MALUKU 1
Target Capaian 32 KALIMANTAN UTARA 0
33 PAPUA BARAT 1
*N/A diexlude dalam perhitungan rata-rata capaian 34 SULAWESI BARAT 0
*Indikator Kepuasan Pasien dilaporkan persemester Total 219
Evaluasi
o Evaluasi setelah
diimplementasikan strategi2
tindak lanjut perbaikan
o Perbaikan dapat dilakukan sesuai prioritas
o Perbaikan dapat dilakukan uji coba
o Hasil uji coba dievaluasi à sesuai dg yang
diharapkan atau tidak
o Proses perbaikan dapat menggunakan metode2
perbaikan spt :
- Plan-Do-Check-Action (PDCA)
- Plan-Do-Study-Action (PDSA) atau
menggunakan metodel lain.
o Semua proses perbaikan dan hasilnya
didokumentasikan
Kesimpulan
1. Mutu eksternal untuk menilai mutu pelayanan di rumah
sakit
2. Dengan melalukan monitoring implementasi kepatuhan
kebersihan tangan dapat memberikan gambaran mutu
pelayanan
3. Peran pimpinan rumah sakit sangat penting untuk untuk
menjaga mutu pelayanan di rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai