PROPOSAL
PROPOSAL
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Prodi Studi Ners
STIKes Widya Nusantara Palu
HALAMAN SAMPUL i
LEMBAR PERSETUJUAN ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR LAMPIRAN i
v
BAB 1 PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 4
D. Manfaat Penelitian 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
A. Tinjauan Teori 6
B. Kerangka Konsep 14
C. Hipotesis 15
BAB III METODE PENELITIAN 16
A. Desain Penelitian 16
B. Tempat dan Waktu Penelitian 16
C. Populasi dan Sampel Penelitian 16
D. Variabel Penelitian 17
E. Definisi Operasional 18
F. Instrumen Penelitian 19
G. Teknik Pengumpulan Data 19
H. Analisis Data 20
I. Bagan Alur Penelitian 22
DAFTAR PUSTAKA 31
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tujuan dari rumah sakit yaitu kepuasan pasien. Mengukur
seberapa besar tingkat kepuasan pasien mutlak dalam upaya peningkatan mutu
pelayanan kesehatan. Instalasi gawat darurat mempunyai tujuan tercapainya
pelayanan yang optimal dengan penanganan yang cepat, tepat dan terpadu
sehingga mencegah terjadinya kecacatan sampai dengan menyebabkan
kematian, pelayanan di IGD memerlukan waktu lima menit serta waktu
definitive tidak lebih dari 2 jam1.
Perawat yang berada di ruangan IGD harus mempunyai keterampilan,
kesiagaan, dan kecekatan karena pasien dapat kehilangan nyawa dalam
hitungan menit, bahkan apabila pasien mengalami henti nafas dalam waktu 2-7
menit maka akan menyebabkan kematian. Sebagai petugas kesehatan dalam
memberikan pelayanan baik kepada pasien atau keluarga pasien harus
memperhatikan hak-hak pasien, salah satunya adalah pasien memeliliki hak
untuk menerima pelayanan yang optimal sehingga pelayanan yang diberikan
oleh petugas kesehatan kepada pasien ataupun keluarga pasien memberikan
efek kepuasan terhadap pelayanan. pentingnya mengetahui kualitas pelayanan
di IGD terhadap kepuasan pasien dan keluarga untuk mengetahui indikator
mutu yang dicapai dalam pelayanan di IGD, kepuasan pasien dapat di lihat dari
komplain atau kurva kepuasan yang disediakan dilayanan rumah sakit apakah
kurva pelayanan meningkat atau menurun1. Kepuasan pasien menjadi salah
satu aspek penting terhadap perawatan kesehatan dan telah dibuktikan bahwa
erat kaitanya dengan perilaku tenaga kesehatan.
Menurut WHO (2018) setiap tahun antara 5,7 sampai 8,4 juta atau sekitar
15% secara keseluruhan orang meninggal karena kualitas pelayanan
keperawatan yang buruk terutama di Negara-negara yang berpenghasilan
rendah dan menengah. Kualitas layanan perawatan sangat penting untuk
mencapai cakupan kesehatan universal yang efektif oleh karena itu, semua
1
2
pasien terhadap pelayanan instalasi gawat darurat di RSUD Undata palu, maka
dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian tersebut.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah “Bagaimanakah Hubungan
Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Instalasi Gawat Darurat di
RSUD Undata Palu”?.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk menganalisis hubungan antara tingkat kepuasan pasien
terhadap pelayanan instalasi gawat darurat di RSUD Undata Palu.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengidentifikasi tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
instalasi gawat darurat di RSUD Undata Palu.
b. Untuk mengidentifikasi pelayanan instalasi gawat darurat di RSUD
Undata Palu.
c. Menganalisis hubungan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
instalasi gawat darurat di RSUD Undata Palu.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi Stikes Widya Nusantara Palu
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
pengetahuan ilmiah yang bermanfaat dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan penelitian selanjutnya tentang pemberian asuhan
keperawatan atau pelayanan yang baik dan tepat untuk pasien di ruang
instalasi gawat darurat.
2. Bagi Perawat di IGD RSUD Undata Palu
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan sebuah informasi
tambahan pengetahuan mengenai pentingnya memberikan pelayanan yang
cepat dan tepat terhadap pasien di instalasi gawat darurat untuk
meminimalkan kecacatan.
5
3. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan masyarakat mengenai bagaimana tahapan dan alur pelayanan di
rumah sakit khususnya di instalasi gawat darurat.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
6
7
a. Pengertian Kepuasan
Kepuasan merupakan Perasaan senang dan bahagia yang timbul
akibat telah menerima pelayanan kesehatan sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh pasien10. Kepuasan yaitu perbandingan antara apa yang
diinginkan dan dibutuhkan dari pelayanan yang diberikan, pelayanan
dianggap baik dan memuaskan jika antara kebutuhan dan keinginan
pasien terpenuhi11.
b. Indikator Untuk Mengukur Kepuasan
Kepuasan adalah salah satu bentuk keberhasilan pelayanan yang
diberikan kepuasan juga di artikan sebagai bentuk pemberian nilai dari
pelanggan. Setelah dinilai bagus oleh konsumen terhadap suatu produk
maka akan berpengaruh apakah konsumen akan tetap membeli produk
yang sama atau tidak. Produk adalah kombinasi antara barang dan jasa
yang disediakan misalnya produk rumah sakit, segala bentuk barang
maupun jasa yang berhubungan dengan kesehatan12.
9
informasi yang berfokus pada apa yang diteliti sehingga hasil ahirnya
akan lebih valid. Pengukuran kepuasan pada metode satu ini,
dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: langsung dan menanyakan
bagaimana penilaian kepuasan terhadap pelayanan. Pengukuran ini
adalah pengukuran yang spesifik.
a) Derived Satisfaction, beberapa pertanyaan yang dapat diajukan
oleh klien seperti: tingkat harapan, bagaimana pendapat pelanggan
terhadap tingkat pelayanan yang diberikan terhadap klien.
b) Impotance Perfomance Analysis, ini dilakukan sebagai alat ukur
kepuasan seorang terhadap kinerjanya. Problem Analysis, ini dapat
menjelaskan berbagai kendala atau masalah yang dihadapi. Analisi
atau cara yang digunakan dalam mengukur tingkat kepuasan ada
beberapa macam antara lain menggunakan model-stimuli-
penilaian-reaksi dan model kesenjangan, antara lain sebagai
berikut:
1) Metode skala
Metode ini menggunakan instrument yang meminta
seseorang menentukan nilai tingkat yang disukai atau
kesepakatan dan tingkat kepuasan. Bentuk dari hasil dalam
instrument ini berupa skala gajih atau genap seperti: pernyataan
1= tidak puas, pernyataan 2= kurang puas, pernyataan 3=cukup
puas, pernyataan 4=sangat puas.
2) Prosedur metode skala
Tahap pertama yaitu menentukan skala standar. Skala
yang digunakan berdasarkan dengan nilai skala terendah dari
pengukuran, ditentukan sendiri oleh peneliti sesuai dengan
tujuannya. Dalam tahap ini menentukan nilai rata-rata. Nilai
rata-rata tersebut dari semua penjumlahan nilai skala ukur
seseorang yang diperhatikan kemudian dibagi dengan jumlah
individu.
11
a. Pengertian Pelayanan
Kualitas pelayanan kesehatan merupakan pelayanan kesehatan
yang dapat memberikan rasa kepuasan pada setiap pasien dimana cara
penyelenggaraanya disesuaikan dengan standar kode etik yang sudah
ditetapkan. Kepuasan menjadi bagian yang sangat penting dalam
pelayanan kesehatan karena kepuasan pasien tidak dapat dipisahkan dari
kualitas pelayanan kesehatan. Apabila ingin meningkatkan kualitas
pelayanan diperlukan survei terhadap tingkat kepuasan pasien. Menurut
parasuraman et al, terdapat lima dimensi kualitas jasa untuk meninjau
kepuasan konsumen atau pasien yang dikenal dengan nama servQual.
Adapun lima dimensi tersebut meliputi kehandalan (reliability),
ketanggapan (responsiveness), keyakinan (cofidence), empati (emphaty)
dan bukti langsung (tangible) 13.
Pelayanan kesehatan mencakup semua layanan yang berkaitan
dengan diagnosa atau pengobatan penyakit, promosi, pemeliharaan dan
pemulihan kesehatan. Pemeliharaan kesehatan yang baik memberikan
pelayanan yang efektif, aman dan berkualitas tinggi untuk mereka yang
membutuhkannya didukung dengan sumber daya yang berkualitas.
Upaya pembangunan kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil jika
kebutuhan sumber daya kesehatan dapat terpenuhi. Sumber daya
kesehatan mecakup sumber daya tenaga, sarana dan pembiayaan. Tingkat
kesehatan yang baik merupakan hal yang sangat penting guna
membangun ekonomi dan sosial yang berkelanjutan serta mengurangi
kemiskinan (World Health Organization, 2017 dalam wulan,2020)14.
Pelayanan kesehatan tercantum dalam kebijakan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28 H Ayat (1)
tentang kesehatan yaitu “setiap orang atau individu berhak hidup
sejahtera lahir dan batin, mempunyai tempat tinggal serta mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan” dalam Pasal 28 H Ayat (1) tersebut mempunyai
makna setiap individu atau warga Negara Republik Indonesia berhak
12
B. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dapat menjelaskan tentang teori keterkaitan antara
variabel yang akan diteliti16. Dalam suatu penelitian kerangka konsep dapat
membantu peneliti menghubungkan suatu aspek dalam penelitian sehingga
mempermudah peneliti dalam menentukan tiap variabel. Adapun kerangka
konsep penelitian ini yaitu hubungan tingkat kepuasan pasien terhadap
pelayanan Instalasi Gawat Darurat di RSUD Undata Palu.
C. Hipotesis
Hipotesis merupakan kesimpulan sementara peneliti. Berdasarkan
rumusan masalah peneliti menyimpulkan untuk sementara yaitu:
Hipotesis Alternatif (Ha): ada hubungan antara kepuasan pasien terhadap
pelayanan IGD di RSUD Undata Palu
Hipotesis Nihil (Ho) : tidak ada hubungan antara kepuasan pasien
terhadap pelayanan IGD di RSUD Undata Palu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif. Metode
yang digunakan merupakan metode observasional pendekatan ini
menggunakan Cross-Sectional. Artinya peneliti melakukan observasi serta
mengukur variabel disaat melakukan penelitian antara variabel independen dan
variabel dependen sekali dilakukan saat penelitian secara bersamaan17.
16
17
1000−n
Rumus Sampel: S=15 %+ ¿50%-15%)
1000−100
Ket: n= Jumlah Sampel
N= Jumlah Anggota Populasi
1000−6380
S=15 %+ ¿50%-15%)
1000−100
1000−6380
S=15 %+ ¿50%-15)
1000−100
5380
S=15 %+ ¿35%)
900
5380
S=15 %+ ¿35%)
900
S=15 %+59 %
S=15 %+74 %
S=89 16
D. Variabel Penelitian
Variabel merupakan penelitian pada objek dan karakteristik, adapun
subjek (masyarakat, benda dan keadaan)18. Variabel dalam penelitian ini
adalah:
18
1. Variabel Independen
Variabel indenpenden atau variabel bebas adalah variabel yang
menjadi sebab terjadinya perubahan atau dapat mempengaruhi variabel
lain18. Variabel bebas didalam penelitian ini adalah kepuasan pasien IGD di
RSUD Undata Palu.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena variabel bebas18. Yang menjadi
variabel terikat dalam penelitian ini adalah pelayanan IGD di RSUD Undata
Palu.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu uraian tentang bagaimana batasan
variabel yang dimaksudkan atau apa saja yang perlu diukur oleh variabel yang
bersangkutan17. Definisi operasional dari variabel-variabel yang dipergunakan
dalam penelitian ini yakni sebagai berikut.
1. Kepuasan pasien
Kepuasan pasien merupakan hasil penilaian dari pasien mengenai
pelayanan kesehatan dengan membandingkan apa yang diharapkan sesuai
dengan kenyataan pelayanan kesehatan yang didapatkan disuatu tatanan
kesehatan rumah sakit.
Alat Ukur : Kuesioner
Cara Ukur : Pengisian Kuesioner
Skala Ukur : Skala Ordinal
Hasil Ukur : Dikatakan Puas Apabila ≥ Mean/Median
Dikatakan Tidak Puas Apabila < Mean/Median
2. Pelayanan di IGD
pelayanan di IGD merupakan sebuah layanan di dalam rumah sakit
yang menyediakan pertolongan pertama bagi pasien yang yang mengancam
nyawa dan kecacatan atau cedera secara terpadu. Diagnosis dan pengobatan
19
F. Instrumen Penelitian
Arikonto berpendapat bahwa dalam penelitian pengumpulan data yang
digunakan disebut instrumen penelitian19. Sedangkan dalam penelitian ini
menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Terdapat pertanyaan
untuk mengidentifikasi karakteristik responden, kuesioner yang digunakan
dalam penelitian Zunni Hermawati. Kuesioner yang pertama membahas
tentang pertanyaan mengenai bagaimana pelayanan di IGD menggunakan skala
likeart, jumlah pertanyaan sebanyak 14 pertanyaan dengan 4 jenis jawaban.
Jika responden menjawab tidak setuju (TS) diberi skor 1, Kurang setuju (KS)
diberi skor 2, Setuju (S) diberi skor 3, Sangat setuju(SS) diberi skor 4.
Kuesioner yang kedua oleh Zuni Hermawati tentang tingkat kepuasan pasien
terhadap pelayanan di IGD menggunakan skala likeart berjumlah 5 pertanyaan
dengan 2 jenis jawaban yaitu Ya dan Tidak.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
misalnya dari sumber buku, jurnal, skripsi, dan data dari rumah sakit Undata
Palu.
H. Analisis Data
Sebelum dilakukan analisi, data yang telah dikumpulkan dan diolah
terlebih dahulu melalui beberapa tahap sebagai berikut:
1. Editing: mengecek ulang data-data yang sudah dikumpulkan apakah
terdapat kekeliruan maupun kesalahan.
2. Coding: pengisian kode nomor-nomor atau bobot pada suatu jawaban yang
bersifat kategorik.
3. Entry: masukan data kesebuh program komputer untuk keperluan analisis.
4. Tabulating: yaitu langkah memasukan data-data hasil penelitian ke dalam
tabel sesuai kriteria.
5. Cleaning: memberikan data dan melihat variabel yang digunakan apakah
data sudah valid atau tidak.
6. Describing: menggambarkan atau menerangkan data selanjutnya dan data
dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan program komputer.
a. Analisis Univariat
Analisis data dilakukan dengan menganalisis univariat untuk
mengetahui frekuensi dari masing-masing variabel baik variabel bebas
maupun variabel terikat. Tujuan analisis univariat adalah untuk
mengetahui frekuensi dan presentase dari masing-masing variabel yang
diteliti. Pada umumnya analisis ini diperoleh hasil dalam bentuk
presentase yang disajikan dalam bentuk table. Setelah dilakukan
pengumpulan data selanjutnya data tersebut akan diolah menggunakan
rumus sebagai berikut:
Ket: p = presentase
F = frekuensi
N = sampel
21
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara
variabel bebas dengan varibel terikat. Adapun uji yang dapat digunakan
pada penelitian ini yaitu uji Chi square yang bertujuan untuk mengetahui
apakah ada hubungan kepuasan pasien terhadap pelayanan di IGD RSUD
Undata Palu.
Adapun rumus uji Chi square sebagai berikut:
x=
2 ∑ ❑ ( o−E ) ❑2
E
Keterangan :
Syarat untuk Chi square
1) Sampel lebih dari 30
2) Tidak terdapat sel nilai observed bernilai nol
3) semua expected bernilai >5 boleh expected >5 jika
a) tabel 3x3 maksimal 2 sel
b) tabel 2x3 maksimal 2 sel
c) tabel 2x2 tidak boleh expected<5
jika syarat uji Chi square tidak terpenuhi, digunakan
alternatif lain diantaranya:
(1) untuk tabel 2x2, alternatif Uji square adalah fisher’s
(2) untuk tabel 2xk, adalah uji Kolmogrov-Smirnov
(3) penggabungan sel merupakan langkah alternatif uji Chi square
tabel 2x2 dan 2xk maka terbentuk suatu tabel BxK yang baru.
Setelah dilakukan penggabungan sel, uji hipotesis dipilih sesuai
dengan BxK yang terbaru tersebut.
22
Proposal Penelitian
S1 Keperawatan
Populasi
DAFTAR PUSTAKA
Setelah dijelaskan tujuan penelitian ini pada saya dan beberapa pertanyaan
saya telah terjawab, maka saya memahami bahwa penelitian ini bertujuan untuk
kepentingan dalam penyusunan tugas ahir sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan program sarjana (S1) di STIKes Widya Nusantara Palu.
Dengan menandatangani lembar persetujuan ini, saya menyatakan bahwa
bersedia menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Ni Luh Ayu
Sriani yang berjudul “Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan
Instalasi Gawat Darurat Di RSUD Undata Palu”.
Palu….Mei 2022
Responden
(…………….….)
26
KUESIONER
A. Biodata Responden
Nama/Inisial :
Jenis Kelamin :
Umur :
Pekerjaan :
Pendidikan :
No Pernyataan Jawaban
TS KS S SS
1. Petugas siap tanggap bila pasien
membutuhkan dan petugas mudah dihubungi
2. Petugas dalam memberikan pelayanan cepat
dan tepat.
3. Prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit.
4. Petugas memberikan penjelasan setiap
melakukan tindakan.
5. Petugas bertanggung jawab atas tindakannya
dan bisa menjaga kerahasiaan pasien .
27
SP P TP STP
Dimensi Reliability (Keandalan)
1. Anda percaya bahwa perawat yang
merawat anda mampu menangani kasus
anda dengan tepat.
2. Secara keseluruhan pelayanan perawatan
klien dirumah sakit ini baik.
3. Perawat memberitahu dengan jelas, suatu
hal yang harus dipatuhi oleh klien tentang
anjuran dalam perawatan.
4. Perawat mampu menangani masalah
perawatan klien dengan tepat dan
profesional.
5. Perawat memberitahu dengan jelas sesuatu
hal yang dilarang demi perawatan klien.
6. Perawatan sudah diupayakan agar klien
merasa puas selama dirawat.
Tingkat Assurance (Kepercayaan)
7. Pelayanan perawat membuat keluhan anda
makin berkurang.
8. Pelayanan keperawatan klien sudah
memenuhi standar asuhan keperawatan.
9. Perawat di ruang rawat ini sudah
professional.
29