Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS KEPUASAN DOKTER DALAM SISTEM RUJUKAN

COVID-19 DI RSUD DR. (H.C.) IR. SOEKARNO PROVINSI


BANGKA BELITUNG

PROPOSAL PENULISAN TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Manajemen
(MM)

HAFIZ ARQURSOY

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN


UNIVERSITAS ADHIRAJASA RESWARA SANJAYA
BANDUNG
2020
1

Latar Belakang Masalah


Peningkatan jumlah kasus Covid-19 (Coronavirus Disease 2019)
berlangsung sangat cepat menyebar ke berbagai negara termasuk Indonesia.
Infeksi Covid-19 telah dinyatakan WHO sebagai Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat Meresahkan Dunia (KKMMD)/Public Health Emergency of
International Concern (PHEIC). Kasus di seluruh wilayah Indonesia
menyebar dengan cepat dalam waktu singkat. Sampai dengan tanggal 8
Desember 2020 Kementerian Kesehatan melaporkan 586.842 kasus
konfirmasi Covid-19 dengan 18.000 kasus meninggal (Kemenkes, 2020).
Situasi penyebaran Covid-19 yang jumlah kasus dan jumlah kematian
semakin meningkat harus diimbangi oleh tersedianya fasilitas kesehatan
yang mampu menangani pasien terinfeksi Covid-19.
Dalam rangka upaya penanganan pasien terinfeksi Covid-19, Menteri
Kesehatan telah mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/169/2020 tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan
Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging Tertentu. Rumah Sakit (RS)
yang ditetapkan sebagai Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit
Infeksi Emerging Tertentu dalam pandemi Covid-19 bertugas melakukan
penatalaksanaan dugaan kasus yang berpotensi kejadian luar biasa,
memberikan pelayanan rujukan pasien dan rujukan spesimen yang
berkualitas sesuai dengan standar, meningkatkan kapasitas sumber daya
yang diperlukan dalam rangka penatalaksanaan dugaan kasus yang
berpotensi kejadian luar biasa, serta melakukan pencatatan dan pelaporan.
Sistem rujukan Covid-19 merupakan pelayanan kesehatan yang
mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara
timbal balik, baik vertikal maupun horizontal. Penerbitan Buku Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19) revisi ke-
lima oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2020
tercantum penjelasan mengenai rujukan pasien Covid-19 mulai dari rujukan
di Fasilitas Kesehatan Tingkat Primer (FKTP) sampai Fasilitas Kesehatan
Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) baik swasta maupun pemerintah.

Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Adhirajasa


Reswara Sanjaya
2

Di Provinsi Bangka Belitung, Rumah Sakit Umum Daerah Dr. (H.C.)


Ir. Soekarno merupakan salah satu RS rujukan di Provinsi Bangka Belitung.
Fasilitas sebanyak 25 tempat tidur untuk isolasi khusus dan 75 tempat tidur
digunakan untuk isolasi dengan gejala yang mengarah pada Covid-19
menjadikan RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno sebagai RS rujukan Covid-19
merupakan bagian dari upaya penanggulangan Covid-19 di Provinsi Bangka
Belitung.
Salah satu masalah yang dihadapi oleh RS rujukan Covid-19 adalah
sistem rujukan yang tidak terintegrasi dengan baik. Terlambatnya proses
penanganan pasien Covid-19 dikarenakan pelimpahan tugas dan tanggung
jawab fasilitas kesehatan perujuk ke RS rujukan kurang baik. Pada saat
pasien Covid-19 datang, tenaga kesehatan di RS rujukan terhambat oleh
masalah kesiapan Alat Pelindung Diri (APD), identitas lengkap pasien, dan
riwayat pemeriksaan pasien. Proses merujuk pasien Covid-19 melibatkan
komunikasi melalui media telepon sebatas “information exchange”.
Pada penelitian Doaly (2018), peneilitian mengenai rujukan pasien
pada masa sebelum pandemi Covid-19, ditemukan hasil prosedur
administratif penerimaan dan perujukan pasien di RSUD Dr. Sam Ratulangi
Tondano telah dilaksanakan sesuai standar. Sebagian besar prosedur
operasional merujuk pasien di RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano telah
dilaksanakan, namun pada prosedur operasional merujuk pasien ke faskes
tingkat 3, belum dilaksanakan sesuai standar yaitu tidak menghubungi
fasilitas kesehatan yang dituju. Di mana tidak ada komunikasi antara faskes
tingkat 3 dengan RSUD Dr. Sam Ratulangi. (Doaly, 2018)
Penelitian mengenai prosedur serta kendala dalam sistem rujukan
Covid-19 di RS rujukan Covid-19 belum pernah terpublikasi saat ini.
Sehingga membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadapa
kepuasan dokter terhadap sistem rujukan Covid-19. Pada penelitian ini akan
dinilai variabel-variabel yang berpengaruh pada kepuasan dokter terhadap
faktor manusia dalam penggunaan sistem, kualitas sistem, dan kualitas

Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Adhirajasa


Reswara Sanjaya
3

informasi. Kepuasan dokter merupakan suatu penentu bagi keberhasilan


penerapan suatu sistem rujukan.

1.1 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis menganggap bahwa
penting untuk diteliti dan merumuskan pertanyaan penelitian sebagai
berikut:
1. Apakah ada hubungan penggunaan sistem terhadap kepuasan dokter
dalam penerapan sistem rujukan Covid-19 di RSUD Dr. (H.C.) Ir.
Soekarno?
2. Apakah ada hubungan kualitas sistem terhadap kepuasan dokter dalam
penerapan sistem rujukan Covid-19 di RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno?
3. Apakah ada hubungan kualitas informasi terhadap kepuasan dokter
dalam penerapan sistem rujukan Covid-19 di RSUD Dr. (H.C.) Ir.
Soekarno?
4. Apakah ada hubungan kualitas pelayanan terhadap kepuasan dokter
dalam penerapan sistem rujukan Covid-19 di RSUD Dr. (H.C.) Ir.
Soekarno?

1.3 Kegunaan Penelitian


1. Aspek Teoritis
Sebagai kontribusi kepada pengembangan ilmu pengetahuan di
bidang manajemen rumah sakit, khususnya bidang sistem informasi
manajemen rumah sakit melalui pengujian teori yang dilakukan.
2. Aspek Praktis
a. Sebagai bahan masukan bagi RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno
sebagai RS rujukan Covid-19 dan beberapa rumah sakit lainnya di
Provinsi Bangka Belitung dalam menjaga kualitas pelayanan
kesehatan terutama dalam sistem rujukan Covid-19.

Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Adhirajasa


Reswara Sanjaya
4

b. Sebagai bahan masukan dalam menentukan langkah-langkah


perbaikan dalam tahap pengembangan sistem rujukan Covid-19
selanjutnya.

1.4 Teori Pendukung


Berdasarkan keluhan, kritik serta kejadian yang dialami dokter dalam
menerima rujukan pasien Covid-19 di RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno,
menandakan bahwa sistem rujukan Covid-19 belum berjalan dengan optimal
dan seperti sistem yang diharapkan oleh dokter. Berdasarkan masalah
tersebut, peneliti akan melakukan kajian mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan dokter terhadap sistem Covid-19 yang sedang
berjalan saat ini.
Sistem rujukan pasien Covid-19 merupakan sistem rujukan baru yang
berbeda dibandingkan sistem rujukan pasien dengan penyakit selain Covid-
19. Penerapan sistem baru akan berpengaruh kepada seluruh kegiatan dalam
sebuah organisasi, terutama dalam aspek sumber daya manusianya. Faktor
penggunaan sistem baru ini penting untuk diperhatikan dalam penerapan
sistem, karena berpengaruh kepada penentuan sukses tidaknya sistem
tersebut. Keberhasilan dalam penerapan sistem rujukan pasien Covid-19
harus memperhatikan kepuasan (satisfaction).
Sistem rujukan Covid-19 merupakan salah satu sistem informasi di
bidang pelayanan kesehatan yang dapat diukur kesuksesannya berdasarkan
keuntungan dari sistem praktek kerja individu dan dampak organisasi
melalui faktor kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas pelayaan,
penggunaan sistem, dan kepuasan pengguna (DeLone & McLean, 2003).
Telah banyak dilakukan penelitian terhadap evaluasi penerapan sistem
informasi di bidang pelayanan kesehatan, salah satunya dengan
menggunakan metode HOT-Fit. Variabel HOT-FIT terdiri dari human yaitu
system use dan satisfaction user; technology yang terdiri dari faktor system
quality, information quality dan service quality; Organization yaitu
structure organization dan environment organization dan manfaat.

Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Adhirajasa


Reswara Sanjaya
5

Kepuasan pengguna adalah keseluruhan evaluasi dari pengalaman pengguna


dalam menggunakan sistem informasi dan dampak potensial dari sistem
informasi [ CITATION Wah19 \l 1033 ].

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Riski, menyimpulkan


bahwa penggunaan sistem dan kualitas sitem tidak memiliki hubungan yang
signifikan terhadap kepuasan dokter dalam menggunakan SISRUTE di
RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Takalar. Namun kualitas informasi dan
kualitas layanan memiliki hubungan yang signifikan terhadap kepuasan
dokter dalam penggunaan SISRUTE [ CITATION Ris20 \l 1033 ].
Dalam penelitian Bayu dan Muhimmah menyimpulkan bahwa
variabel yang mempengaruhi keberhasilan penerapan SIMRS adalah dari
sisi variabel tehnology (teknologi) yaitu kualitas sistem, kualitas informasi
dan kualitas layanan, sedangkan dari sisi variabel human (manusia) yaitu
kepuasan pengguna mempengaruhi penggunaan sistem, dari sisi variabel
organization (organisasi) yaitu struktur sangat mempengaruhi lingkungan
organisasi. Keberhasilan penerapan SIMRS di RS PKU Muhammadiyah
Sruweng dipengaruhi oleh dukungan dan dorongan dari pihak manajerial
kepada para pengguna SIMRS dan fasilitas yang mendukung dalam
penggunaan SIMRS (Bayu and Muhimmah, 2013).
Wahyuni dan Parasetorini dalam penelitiannya peningkatan faktor
yang berhubungan dengan peningkatan faktor human yaitu peningkatan
pelatihan, kebijakan mengenai bantuan fasilitas mengenai bantuan fasilitas
penggunaan dan perbaikan jaringan sehingga mengurangi angka kejadian
eror pada jam sibuk dan peningkatan kepuasan pengguna SIMRS.
Peningkataan subvariabel service quality yaitu komunikasi antara bagian IT
dengan pengguna dan segi kebijakan pihak manajemen rumah sakit dalam
mendukung implemntasi SIMRS di RSUD Dr. Soewandhie [ CITATION
Wah19 \l 1033 ].
Kualitas sistem menjadi variabel penelitian dalam mengukur
kemampuan dari sistem, yang merujuk pada seberapa baik kemampuan

Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Adhirajasa


Reswara Sanjaya
6

perangkat keras, kebijakan, prosedur dari sistem informasi dapat


menyediakan informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna (DeLone dan
McLean, 2003). Variabel ini diukur dengan indikator Livari (2005), yaitu
kemudahan akses, kecepatan akses, fleksibilitas, dan keamanan [ CITATION
Liv05 \l 1033 ].
Kualitas informasi menjadi variabel penelitian karena kualitas
informasi merujuk pada keluaran dari sistem informasi. Terdiri dari
penilaian manfaat, relevansi, dan urgensi dari informasi yang dihasilkan.
Variabel ini diukur dengan indikator Livari (2005), yaitu kelengkapan
(completeness), ketepatan (precision), keandalan (reliability), data
perbaharuan (currency), dan bentuk penyajian informasi (format of output) [
CITATION Liv05 \l 1033 ].
Kualitas layanan sebagai perbandingan dari harapan pengguna dengan
persepsi dari layanan nyata yang mereka terima. Variabel ini diukur dengan
indikator Stacie (2008), yaitu kecepatan respon (responsiveness),
kemampuan teknik (assurance), dan kepedulian system (system empathy).
Kemudian variabel kepuasan dari sisi subjektif dokter dinilai dengan
menggunakan instrumen “Manusia” berdasarkan penggunaan sistem dari
HOT-Fit yang dikembangkan oleh Yusof, et al tahun 2006. Indikatornya
terdiri dari enam indikator yaitu frekuensi menggunakan, rasa
kertergantungan, memudahkan pekerjaan, pelatihan, pengetahuan, dan sikap
penerimaan sistem [ CITATION Yus06 \l 1033 ].

Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Adhirajasa


Reswara Sanjaya
7

1.5 Kerangka Pemikiran

Kepuasan Dokter dalam Sistem


Rujukan Covid-19? Masalah yang ditemukan:
Persiapan menerima rujukan yang kurang baik
Ketersediaan perangkat komunikasi yang terbatas
Tidak adanya petugas khusus
Informasi tidak update
Terhambat oleh administrasi pasien
Dokter tidak puas

Model Instrumen Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif

HOT-Fit Yusof, dkk DeLone dan McLean

Kualitas Informasi
Indikator: Kualitas Layanan
Penggunaan Sistem Kelengkapan Indikator:
Indikator: Kualitas Sistem Ketepatan Responsiveness
Frekuensi penggunaan Indikator: Relevansi Kemampuan Teknik
Rasa ketergantungan Kemudahan akses Perbaharuan Empati
Memudahkan pekerjaan Kecepatan Akses Bentuk penyajian
Pelatihan Fleksibilitas informasi
Pengetahuan Keamanan
Penerimaan sistem.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

1.6 Hipotesis
1. Hipotesis Nol (H0)
a. Tidak ada hubungan penggunaan sistem terhadap kepuasan dokter
dalam sistem rujukan Covid-19 di RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno.
b. Tidak ada hubungan kualitas sistem terhadap kepuasan dokter
dalam sistem rujukan Covid-19 di RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno.
c. Tidak ada hubungan kualitas informasi terhadap kepuasan dokter
dalam sistem rujukan Covid-19 di RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno.
d. Tidak ada hubungan kualitas pelayanan terhadap kepuasan dokter
dalam sistem rujukan Covid-19 di RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno.
2. Hipotesis alternatif (Ha)

Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Adhirajasa


Reswara Sanjaya
8

a. Ada hubungan penggunaan sistem terhadap kepuasan dokter dalam


sistem rujukan Covid-19 di RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno.
b. Ada hubungan kualitas sistem terhadap kepuasan dokter dalam
sistem rujukan Covid-19 di RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno.
c. Ada hubungan kualitas informasi terhadap kepuasan dokter dalam
sistem rujukan Covid-19 di RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno.
d. Ada hubungan kualitas pelayanan terhadap kepuasan dokter dalam
sistem rujukan Covid-19 di RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno.

1.7 Metode Penelitian


Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed
method, metode penelitian kombinasi yang menggabungkan pendekatan
kuantitatif dan kualitatif sehingga data yang diperoleh lebih komprehensif,
valid, reliabel, dan obyektif. Metode penelitian kombinasi akan bermanfaat
apabila metode kuantitatif dan kualitatif secara terpisah cukup akurat untuk
digunakan dalam memahami permasalahan penelitian dan dapat
memperoleh pemahaman yang lebih baik [ CITATION Sug14 \l 1033 ].
Penelitian ini menggunakan desain the explanatory sequential design.
Cara pengumpulan data yang diawali dengan pengumpulan data kuantitatif
kemudian dilanjutkan pengumpulan data kualitatif (Creswell, 2010). Tahap
pertama membagikan kuesioner untuk mengatahui data kuantitatif dalam
mengukur variabel-variabel terhadap kepuasan dokter pada penerapan
sistem rujukan Covid-19. Selanjutnya tahapan wawancara untuk mengetahui
data kualitatif dalam mengukur variabel-variabel terhadap kepuasan dokter
dokter pada penerapan sistem rujukan Covid-19. Data-data dikumpulkan
dalam waktu yang sama dan dianalisis.
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data d adalah
kuisioner berupa beberapa pertanyaan yang diberikan secara langsung
kepada subjek penelitian untuk mengukur variabel-variabel terhadap
kepuasan penerapan sistem rujukan Covid-19 oleh responden dalam hal ini
dokter, kemudian dilengkapi dengan wawancara langsung dengan teknik

Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Adhirajasa


Reswara Sanjaya
9

wawancara bebas terpimpin kepada responden mengenai variabel-variabel


penelitian.

1.8 Metode Analisis Data


Dalam penelitian penelitian ini menggunakan analisis data
kuantitatif-kualitatif bertahap. Analisis dilakukan analisis data kuantitatif
kemudiaan diikuti data kualitatif.
1. Data Kuantitatif
Analisis yang dilakukan pada data kuantitatif dilakukan dengan
teknik analisis deskriptif, yaitu dengan mendeskripsikan dan memaknai
data dari masing-masing aspek yang diteliti. Data kuantitatif yang
diperoleh selanjutnya akan disajikan dalam bentuk deskripsi data.
a. Pengolahan Data
Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tahap-tahap
sebagai berikut.
1) Editing
Upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh. Setelah data dikumpulkan, dilakukan pengolahan
data hingga dapat memberikan gambaran yang jelas. Pada
proses ini dilakukan pengecekan kembali jawaban responden
untuk memastikan apakah responden mengisi semua kuesioner
penelitian atau tidak.
2) Coding
Upaya dengan memberikan kode nomor maupun simbol bagi
jawaban-jawaban yang masuk sehingga jawaban dapat
dikelompok ke dalam kategori untuk memudahkan analisa.
3) Entry
Data dalam bentuk kode di komputerisasi menggunakan
program untuk masing-masing variabel.
4) Cleaning

Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Adhirajasa


Reswara Sanjaya
10

Proses membersihkan kesalahan yang mungkin terjadi selama


proses input data melalui analisis frekuensi pada semua
variabel.
5) Tabulating
Upaya mengelompokkan data ke dalam tabel-tabel yang telah
disiapkan. Proses tabulasi meliputi mempersiapkan tabel
dengan kolom dan baris, menghitung banyaknya frekuensi tiap
kategori jawaban dan menyusun distribusi.
b. Analisis Data
Upaya menggunakan statistik untuk menjawab tujuan penelitian.
Berikut merupakan beberapa analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini.
1) Analisis Univariat
Berfungsi untuk meringkas kumpulan data hasil pengukuran
sehingga kumpulan data dapat dijadikan suatu informasi.
Terdiri atas analisis deskriptif karakteristik responden, analisis
deskriptif variabel penelitian dan analisis crosstabulation
antara karakteristik responden dengan variabel penelitian.
(Notoatmojo, 2014).
2) Analisis Bivariat
Analisis data untuk mengetahui keterkaitan masing-masing
variabel independen dan variabel dependen. Uji statsistik yang
digunakan adalah uji Chi Square dengan syarat sel yang
memiliki nilai expected kurang dari 5 maksimal berjumlah
20%. Bila tidak memenuhi syarat tersebut dapat menggunakan
uji Fisher (Purwanto dan Sulistyastuti, 2017). Selanjutnya, p
value dapat dijadikan batasan untuk mengetahui kebermaknaan
hasil suatu pengujian, kemudian dibandingkan dengan nilai α =
5% atau 0,05 dengan ketentuan, nilai p ≥ nilai α= 5%, maka h0
diterima dan nilai p < nilai α= 5%, maka h0 ditolak

Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Adhirajasa


Reswara Sanjaya
11

2. Data Kualitatif
Data akan dianalisis dengan langkah sebagai berikut:
a. Mengolah dan mempersiapkan data, langkah ini melibatkan data
wawancara, memindai materi, mengetik data lapangan, memilih
dan menyusun data tersebut.
b. Membaca keseluruhan data, menciptakan gambaran umum dari
informasi yang diperoleh dan merefleksikan makna. Menetapkan
gagasan umum, isi gagasan, kesan, kredibilitas, dan penuntut
informas.
c. Menganalisis secara detail dengan mengolah materi atau informasi
menjadi catatan tulisan.
d. Mendeskripsikan latar, orang-orang, kategori, dan tema yang akan
dianalisis. Deskripsi ini melibatkan usaha menyampaikan informasi
secara detail mengenai subjek, tempat, atau peristiwa dalam latar
tertentu.
e. Menampilkan deskripsi kedalam narasi atau laporan kualitatif.
Pendekatan yang paling populer adalah menerpkan pendekatan
naratif dalam menyampaikan hasil analisis.

Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Adhirajasa


Reswara Sanjaya
12

DAFTAR PUSTAKA

Bayu, A., & Muhimmah, I. (2013). Evaluasi Faktor-Faktor Kesuksesan


Implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit di PKU
Muhammadiyah Sruweng dengan Menggunakan Metode Hot-Fit. Snimed,
78-86.
Delone, W., & McLean, E. (2003). The DeLone and McLean Model of
Information System Sucess: A Ten Year Update. Journal of MIS, 9-30.
Doaly, G., Kandou, G. D., & Abeng, T. D. (2018). Analisis Pelaksanaan Sistem
Rujukan Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Sam
Ratulangi Tandano Kabupaten Minahasa. Pascasarjana Universitas Sam
Ratulangi Manado.
Kementerian Kesehatan RI. (2020). KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/169/2020
TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT RUJUKAN
PENANGGULANGAN. Jakarta.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman Pencegahan
Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19) Revisi Kelima. Jakarta.
Livari, J. (2005). An Empirical Test of the DeLone and McLean Model of
Information System Success. Database for advance in Information System,
8.
Notoatmojo, S. (2014). Metodelogi Penelitian Kesehatan (Revisi). Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Riski, S. M., Noor, N. B., Indrabayu, & Duli, A. (2020). Physician satisfaction
analysis in using integrated referral system (SISRUTE) at RSUD H.
Padjonga Dg. Ngalle Takalar. Enfermería Clínica Volume 30, Supplement
4, 477-480.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta.
Wahyuni, T., & Parasetorini, A. (2019). Metode Hot Fit untuk Mengukur Tingkat
Kesiapan SIMRS dalam Mendukung Implementasi E-Health. Jurnal
Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 7 No.1, 71-75.
Yusof, M. M., J, P. R., & K, S. L. (2006). Towards a Framework for Health
Information Systems Evaluation. Proceedings of the 39th Hawaii
International Conference on System Sciences.

Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Adhirajasa


Reswara Sanjaya
13

Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Adhirajasa


Reswara Sanjaya

Anda mungkin juga menyukai