Anda di halaman 1dari 4

Analisis PICO

PROPOSAL PENELITIAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK)
TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI DAERAH
STASIUN SELATAN KOTA BANDUNG

PICO

P=
Patient : Pengetahuan dan Sikap Pekerja Seks Komersial (PSK)

Population : Pekerja Seks Komersial (PSK)

Problem : Penyakit Menular Seksual (PMS), HIV/AIDS,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan pengetahuan dan sikap pekerja seks
komersial terhadap pencegahan penyakit menular di lokasi Stasiun Selatan Kota Bandung. Jenis
penelitian dalam penelitian ini adalah survey analitik atau penelitian yang mencoba menggali
bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika
korelasi antara fenomena atau antara faktor risiko dengan faktor efek, tiap subjek penelitian
hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek
pada saat pemeriksaan

I=
Intervention : Instrumen dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner berupa
pertanyaan-pertanyaan terkait variable dalam penelitian yaitu faktor-faktor kejadian
hemoroid. Instrument dalam penelitian in terdiri dari:

1. Catatan meliputi nama, dan usia.

2. Kuesioner .
Uji coba instrument penelitian:
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan dan
pernyataan tetrulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan
tahu apa yang bisa diharapkan dari responden

C=
1. Jurnal “Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Pasien Infeksi Menular Seksual (Ims)
Dengan Perilaku Pencegahan Penularan Ims Di Wilayah Kerja Puskesmas Kom Yos Sudarso
Pontianak”
Hasil :
Sebanyak 54% responden memiliki pengetahuan yang baik IMS, 42% dari responden adalah
dengan latar belakang pendidikan sedang (SMP dan SMA). Sebanyak 70% responden
memiliki sikap yang baik mengenai IMS, 54% dari responden adalah dengan latar belakang
pendidikan sedang (SMP dan SMA). Sebanyak 66% responden memiliki perilaku pencegahan
penularan IMS yang baik. Pengetahuan tentang IMS berhubungan dengan perilaku
pencegahan penularan IMS pada responden (p: 0,000). Sikap mengenai IMS berhubungan
dengan perilaku pencegahan penularan IMS pada responden (p: 0,000)

2. Jurnal “Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Pencegahan Penularan HIV-
AIDS pada Waria di Kota Padang Tahun 2013”

Hasil

Berdasarkan hasil pengujian ditemukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara sikap
dengan tindakan pencegahan penularan HIV-AIDS di kota Padang. Hal ini membuktikan
bahwa sikap yang ditunjukkan dari para responden (waria) sudah cukup baik dalam tindakan
pencegahan penularan HIV-AIDS. Terbukti dengan sangat baiknya respon yang peneliti
dapatkan dalam pengumpulan data (kuesioner). Responden (waria) memberikan keterangan
dan informasi yang sangat bermanfaat sekali demi kelancaran penelitian ini. Hubungan yang
bermakna antara sikap responden dengan tindakan pencegahan penularan HIV-AIDS
kemungkinan disebabkan oleh pertanyaan yang diajukan kepada responden merupakan
pertanyaan sikap yang hanya mencakup pertanyaan yang dikhususkan tentang bahaya dan
resiko serta bagaimana cara pencegahannya sehingga sikap responden yang sebagian besar
dikategorikan sedang (mendekati baik) sejalan dengan tindakan pencegahan penularan
HIV/AIDS yang seharusnya juga dikategorikan baik

3. Jurnal “Perilaku Pekerja Seks Komersial Terhadap Pencegahan Penyakit Menular Seksual
Di Lokalisasi Kalinyamat Bandungan”

Hasil

Didapatkan hasil dari wawancara, dari para informan mengatakan alasan mereka berperilaku
seksual yang sehat karena mereka menyadari ingin selalu tetap sehat dan aman dari penularan
infeksi menular seksual yang di tularkan melalui perilaku seksual yang dalam tataran tertinggi
yaitu hubungan seksual secara tidak sehat. Ada juga dari mereka yang sudah melakukan
perilaku seksual yang sehat akan tetapi masih bisa terjadi penyakit kelamin walaupun hanya
sebagian kecil. Untuk itu penyuluhan dan pelatihan-pelatihan secara rutin serta yang utama
pendampingan yang intensif guna merubah menset mereka yang mana pendamping tidak
harus selalu mengarah pada profit oriented serta dapat memberikan motivasi yang cukup
besar dan kuat kepada para wanita pekerja seks untuk memproteksi dirinya dalam penularan
penyakit menular seksual dan selalu dalam perilaku seksual yang positif. Selain itu juga
fasilitas dari lokalisasi yang menyediakan kondom saat ada konsumen yang akan berkunjung
juga sangat mempengaruhi keinginan konsumen untuk memakai kondom saat berhubungan
seksual.

O=
Dari bukti-bukti penelitian ini terbukti ada pengaruh antara pengetahuan dan sikap pekerja seks
komersial (PSK) terhadap pencegahan penyakit menular seksual (PMS) dari pemaparan Hasil
dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi para PSK untuk
melakukan dan mengupayakan tindakan yang tepat bagi mereka untuk menggurang angka
kejadian PMS. Dan mencari pekerjaan yang lebih baik untuk mengurang resiko yang merugikan
kesehatan, dan memberikan gambaran bagi Dinas Kesehatan Kota bandung Barat tentang
pengetahuan dan sikap PSK, singga Dias kesehatan kota bandung barat di harapkan mampu
merencanakan tindakan yang tepat sehubungan dengan upaya promotif dan prefentif
menggurang angka kejadian PMS di kota Bandung Barat

Anda mungkin juga menyukai