Anda di halaman 1dari 3

DEPARTEMEN PENKESWA

HIMPUNAN MAHASISWA FISIOTERAPI


UNIVERSITAS AIRLANGGA

REVIEW JURNAL ILMIAH

NAMA MAHASISWA : Penkeswa

NIM : 151810280000

JUDUL ARTIKEL

Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Di Daerah Pedesaan

NAMA JURNAL

Indonesian Journal for Health Sciences

PENULIS

Hery Ernawati

VOLUME, HALAMAN, DAN TAHUN TERBIT (*JIKA ADA ISSN ATAU DOI BISA
DICANTUMKAN)

Vol.02, No.01, Maret 2018, Hal 58-64

ISSN 2549-2721 (Print), ISSN 2549-2748 (Online)

TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui pengetahuan kesehatan reproduksi remaja di daerah pedesaan. Jenis penelitian ini adalah
deskriptif. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner untuk mengetahui data umum responden serta pertanyaan
tentang kesehatan reproduksi remaja.

LATAR BELAKANG PENELITIAN

Ketidakpahaman remaja mengenai kesehatan reproduksi yang berhubungan dengan dirinya sendiri merupakan
penyebab dari peningkatan kasus kesehatan reproduksi pada remaja. Kasus tersebut antara lain seks sebelum
menikah, putus sekolah karena hamil, penggunaan alat kontrasepsi, aborsi, pasangan yang tidak tanggung jawab,
mengidap HIV/AIDS, penyakit menular seksual, dan penggunaan obat-obatan terlarang.
DEPARTEMEN PENKESWA
HIMPUNAN MAHASISWA FISIOTERAPI
UNIVERSITAS AIRLANGGA

Masa remaja adalah masa transisi antara kanak-kanak dengan dewasa. Pada masa ini, belum adanya kematangan
mental dan sosial sehingga banyak remaja yang belum mengerti dan memahami mengenai kesehatan reproduksi
seperti menstruasi dan kehamilan.

Penelitian Ernawati yang dilakukan di Desa Sidoharjo Kecamatan Pulong menunjukkan bahwa kurangnya
kebenaran informasi mengenai kesehatan reproduksi remaja karena peran orang tua yang bukan sebagai sumber
informasi terkait hal tersebut. Penelitian lain menunjukkan bahwa adanya perbedaan pengetahuan anak-anak
SMU di pedesaan dan perkotaan berdasarkan sumber informasi,pendidikan orang tua, dan status sosial.

Oleh sebab itu, perlu remaja di pedesaan menerima kebenaran informasi mengenai kesehatan reproduksi sehingga
dapat mengenali dirinya sendiri dan dapat bertanggung jawab pada kesehatan reproduksinya.

VARIABEL PENELITIAN

Variabel bebas : Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja

Variabel terikat : mengurangi permasalahan yang terjadi pada kesehatan reproduksi remaja

Variabel kontrol : pada remaja kelas VII sampai XII yang berada di Desa Sidoharjo Kecamatan Pulung

LANGKAH PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada 60 responden di desa Sidoharjo, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo tahun
2016. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang meliputi biodata, informasi umum tentang kesehatan
reproduksi remaja serta sumber informasi yang digunakan remaja untuk mendapatkan informasi tentang
kesehatan reproduksi remaja.

a. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat

b. Distribusi frekuensi digunakan untuk menggambarkan karakteristik responden yang meliputi jenis
kelamin, usia, sumber informasi, pemanfaatan orang tua sebagai sumber informasi kespro, jumlah sumber
informasi, serta menggambarkan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja responden baik dan buruk.

c. Uji statistka data dengan Uji Chi Square.

d. Uji perbedaan nilai rata-rata menggunakan uji statistik T-Test

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan jenis kelamin, pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi remaja lebih tinggi dibanding
laki laki. Hal ini bisa dibandingkan dari nilai rerata yang didapat, dan dari penghitungan dengan uji statistik TTest
DEPARTEMEN PENKESWA
HIMPUNAN MAHASISWA FISIOTERAPI
UNIVERSITAS AIRLANGGA

di dapatkan ada perbedaan bermakna dari nilai rerata tersebut (p-value 0,00). Berdasarkan hasil analisis bivariat
menunjukkan adanya hubungan antara jumlah sumber informasi dengan pengetahuan kesehatan reproduksi.
Semakin banyak jumlah sumber informasi yang bisa dipergunakan remaja untuk mendapatkan informasi tentang
kesehatan reproduksi maka semakin tinggi pengetahuan remaja. Pemanfaatan orang tua juga sebagai sumber
informasi kesehatan reproduksi remaja. remaja lebih merasa puas dan nyaman saat berbincang dengan orang
tuanya mengenai pengetahuan kesehatan reproduksi. Biasanya remaja memilih orang tua yang sama gender nya
saat berkomunikasi. Berdasarkan hasil penelitian, ukuran keeratan hubungan antara pengetahuan dengan
pemanfaatan orang tua sebagai sumber informasi kesehatan reproduksi remaja sebesar 0,42. Lalu, adanya
komunikasi dengan orang tua, para remaja diharapkan mampu menggunakan fasilitas sumber informasi dengan
sebaik mungkin.

KESIMPULAN PENELITIAN

Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwa sebagian besar (61,7%) responden memiliki pengetahuan tentang
kesehatan reproduksi remaja di desa Sidoharjo dalam kategori baik. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan
pada penelitian ini adalah jenis kelamin, jumlah sumber informasi dan pemanfaatan orang tua sebagai sumber
informasi.

Remaja diharapkan mampu menggunakan fasilitas sumber informasi dengan bijak sehingga bisa mendapatkan
informasi tentang kesehatan reproduksi dengan baik. Orang tua yang memiliki pendidikan tinggi akan memiliki
pengetahuan yang bagus tentang kesehatan reproduksi, sehingga sejak dini orang tua sudah menyampaikan hal
tersebut kepada anaknya. Begitu juga orang tua yang memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, akan
membuat remaja lebih merasa puas, nyaman saat berbincang dengan orang tuanya. Adapun ukuran keeratan
hubungan antara pengetahuan dengan pemanfaatan orang tua sebagai sumber informasi kesehatan reproduksi
remaja sebesar 0,42.

Anda mungkin juga menyukai