Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL KEGIATAN

INOVASI PELAYANAN DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN BARU POLI GIGI


DENGAN RANGKAIAN KEGIATAN “SAYANG GIGI”
UPTD. PUSKESMAS II DINAS KESEHATAN DENPASAR UTARA
TAHUN 2023

Oleh :
drg. Ida Ayu Dwi Tisnamayanti
NIP. 198503172010012030

UPTD PUSKESMAS II DINAS KESEHATAN


KECAMATAN DENPASAR UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak setiap warga Negara, Untuk itu pemerintah melakukan
pembangunan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Guna mewujudkan derajat kesehatan bagi masyarakat, diselenggarakan
upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif),
pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) da pemulihan kesehatan
(rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan, selain itu dari
hasil Riskesdas 2013 diketahui bahwa masyarakat yang berperilaku menyikat gigi dengan
benar (setiap hari menyikat gigi setelah makan pagi dan sebelum tidur malam) secara
nasional sebesar 76,6%, terdapat kenaikan dibandingkan dengan Riskesdas 2007 (68,1%)
(Aldilawati, 2022).
Penyakit gigi dan mulut merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di
Indonesia. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit yang menyerang segala kelompok
umur baik pada anak-anak sampai dewasa tak terkecuali pada kelompok lansia. Salah satu
masalah kesehatan pada lansia adalah karies gigi dan penyakit periodontal. Hasil
penelitian menunjukkan 95% penderita bergigi dengan umur lebih 65 tahun mempunyai
penyakit periodontal, dan 70% penderita lansia membutuhkan perawatan periodontal.
Sedangkan pada anak usia sekolah masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering terjadi
adalah karies gigi. Menurut World Health Organization (WHO) 60–90% anak usia sekolah
di seluruh dunia pernah mengalami karies gigi. Prevalensi karies gigi tertinggi terjadi pada
anak usia 6–11 tahun, yaitu 78,9%. Keadaan ini menimbulkan rasa sakit, tidak dapat tidur
nyenyak, mengganggu pada saat bermain dengan teman-teman, absensi, sulit konsentrasi,
dan prestasi buruk di sekolah sehingga bila tidak diobati dapat menyebabkan abses dan
bahkan kematian.
Berdasarkan hasil survey awal yang juga kami lakukan di UPTD Puskesmas II
Dinas Kesehatan Denpasar Utara didapatkan jumlah kunjungan pasien baru di Poli Gigi
untuk tahun 2022 hanya 2.414 orang dalam 1 tahun, sedangkan target kunjungan pasien
baru di poli gigi untuk tahun 2022 adalah 3.930 orang. Di lihat dari Jumlah ini terjadi
kesenjangan yang cukup tinggi. Kesenjangan ini kemungkinan dapat terjadi antara
pemberi pelayanan kesehatan dan penerima layanan kesehatan, misalnya timbul akibat
kuantitas pelayanan yang tersedia dan kuantitas pelayanan profesional yang seharusnya
mereka inginkan jarang bertemu dan bersesuaian. Oleh karena itu sangat penting untuk
mengetahui kebutuhan dan permintaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus dilakukan
perawatan kesehatan gigi secara berkala baik mulai dari memperhatikan asupan nutrisi,
pembersihan plak, pembersihan karang gigi, penambalan serta kunjungan berkala ke
dokter gigi baik ada keluhan ataupun tidak ada keluhan (Kementrian KesehatanR.I., 2012).
Akan tetapi kenyataannya jumlah kunjungan ke Poli Gigi di puskesmas sangat rendah.
Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan bahwa
dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula
pengetahuannya.
Kegiatan ini mengembangkan suatu sistem dengan memanfaatkan aplikasi survey
google form bernama SAYANG GIGI. Atas dasar kunjungan pasien ke poli gigi
puskesmas gigi rendah maka diharapkan dengan adanya assesment aplikasi ini kita dapat
melakukan pemetaan kelompok masyarakat yang mempunyai kesadaran gigi yang rendah.
Hasil dari pemetaan tersebut maka kita dapat melakukan intervensi pada kelompok
masyarakat yang tepat dengan melakukan pembentukan kader kesehatan gigi dan mulut
yang kita sebut dengan kader SAYANG GIGI di posyandu, untuk membantu melakukan
kegiatan promotif dan preventif.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana cara meningkatkan kunjungan pasien baru di puskesmas UPTD Puskesmas
II Dinas Kesehatan Denpasar Utara.

1.3 Tujuan Kegiatan


1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan
mulut.
2. Meningkatkan kunjungan pasien baru di puskesmas UPTD Puskesmas II Dinas
Kesehatan Denpasar Utara.

1.4 Hasil Yang Diharapkan


1. Dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terkait perilaku hidup bersih dan sehat untuk
menghindari karies gigi dan menjaga status kesehatan, terutama kesehatan gigi dan
mulut.
2. Diharapkan masyarakat dapat memeriksakan kesehatan gigi dan mulut di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.

BAB II
KERANGKA KONSEP
2.1 Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan model konseptual tentang bagaimana teori dihubungkan
dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah utama suatu penelitian
(Mieke et al., 2010). Berikut adalah kerangka konsep penelitian ini:

Kesadaran masyarakat akan Peningkatan


kesehatan gigi dan mulut kunjungan pasien
baru

Kesadaran masyarakat
dipengaruhi oleh :
1. Pengetahuan
2. Keadaan Ekonomi
3. Lingkungan
4. Budaya

Keterangan :

: Variabel bebas dan variabel terikat

: Variabel pemicu

: Hubungan

Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian

2.2 Variabel dan Definisi Operasional Variabel


a) Variabel bebas (independen variable)
Kesadaran masyarakat akan kesehatan gigi dan mulut : Derajat kepedulian masyarakat
terhadap kesehatan gigi dan mulutnya termasuk dalam pencegahan terjadinya penyakit
gigi dan mulut yang terjadi dalam masyarakat. Kesadaran masyarakat tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya : Pengetahuan, Keadaaan Ekonomi,
Lingkungan dan Budaya
b) Variabel Terikat:
Peningkatan kunjungan pasien baru di puskesmas UPTD Puskesmas II Dinas Kesehatan
Denpasar Utara : Bertambahnya jumlah pasien baru di poli gigi puskesmas untuk
memeriksakan dan merawat giginya di Puskesmas II Dinas Kesehatan Denpasar Utara.

2.3 Hipotesis Penelitian


Terdapat Hubungan Antara kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi dan mulut
masyarakat Denpasar utara terhadap jumlah peningkatan pasien baru poli gigi di UPTD
Puskesmas II Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Utara.

BAB III

METODE

3.1 Jenis Kegiatan


Survei Kesehatan gigi dan mulut di Posyandu yang diselenggarakan oleh Tenaga Kesehatan
UPTD Puskesmas 2 Dinas Kesehatan Denpasar Utara.

3.2 Tema kegiatan dan Sasaran Kegiatan


Inovasi Pelayanan Dalam Meningkatkan Kunjungan Masyarakat Baru Poli Gigi UPTD.
Puskesmas II Dinas Kesehatan Denpasar Utara

3.3 Jadwal dan Lokasi Kegiatan


Kegiatan ini dilakukan pada:
Jadwal : Mengikuti jadwal posyandu pada masing-masing banjar
Lokasi : 35 banjar yang berada di wilayah Denpasar Utara

3.4 Intervensi
1. Survei kondisi derajat kesehatan masyarakat
2. Promotif pengetahuan tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan Mulut
3. Pengobatan Kuratif di Poli gigi Puskesmas
4. Melibatkan keterlibatan kader dengan pembentukan kader Kesehatan SAYANG GIGI

3.5 Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan ini merupakan Survei Kesehatan gigi dan mulut di Posyandu yang
diselenggarakan oleh Tenaga Kesehatan UPTD Puskesmas 2 Dinas Kesehatan Denpasar
Utara. Tahap pelaksanaan kegiatan ini dimulai dari melakukan survey terkait pengetahuan
kesehatan gigi dan mulut dan praktek dokter gigi yang berada di puskesmas kepada
masyarakat dari anak-anak hingga lansia. Setelah itu dilakukan identifikasi masalah
kesehatan gigidan mulut melalui aplikasi sayang gigi.
Survei kegiatan ini dilakasanakan pada posyandu di 35 banjar yang berada di
daerah Denpasar Utara, kegiatan ini mengikuti jadwal posyandu masing-masing banjar.
Hasil survey didistribusikan menurut level derajat kesehatan yang telah ditentukan oleh
UPTD Puskesmas 2 Dinas Kesehatan Denpasar Utara. Kelompok masyarakat yang
memiliki derajat kesehatan di bawah standar dilakukan intervensi. Intervensi dilakukan
secara Kuratif (Penyembuhan penyakit) dan promotif dengan membentuk Kader Kesehatan
gigi dan mulut.
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat meningkatkan pengetahuannya
terkait perilaku hidup bersih dan sehat untuk menghindari karies gigi dan menjaga status
kesehatan, terutama kesehatan gigi dan mulut serta dapat meningkatkan kunjungan pasien
baru di puskesmas UPTD Puskesmas II Dinas Kesehatan Denpasar Utara.
Demikian proposal ini kami buat sebagai langkah awal kegiatan yang akan kami
laksanakan. Kami selaku panitia sangat berterima kasih atas segala bantuan dan dukungan
dari semua pihak yang telah diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Aldilawati, S., Wijaya, M. F., & Hasanuddin, N. R. (2022). Upaya Peningkatkan Status
Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Masyarakat dengan Metode Penyuluhan
FlipChart dan Video di Desa Lanna. Idea Pengabdian Masyarakat, 2(01), 36-40.
Anggraini, R., & Andreas, P. 2015. Kesehatan Gigi Mulut dan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Gigi Mulut pada Ibu Hamil (Studi Pendahuluan di Wilayah Puskesmas Serpong, Tangerang
Selatan).Majalah Kedokteran Gigi Indonesia,1(2), 193-200.
Kementerian Kesehatan RI. 2012. Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Hamil dan
Anak usia Balita Bagi Tenaga Kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS).
Wijayanti, H. N., & Rahayu, P. P. (2019). Membiasakan Diri Menyikat Gigi Sebagai Tindakan
Utama Dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak. Jurnal
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia, 1(2).
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai