Anda di halaman 1dari 29

TIM PENDAMPING KELUARGA

DALAM UPAYA PERCEPATAN


PENURUNAN STUNTING
DI TINGKAT DESA/KELURAHAN

Berencana Itu Keren


ARAH KEBIJAKAN
Dalam rangka percepatan penurunan stunting dengan target
prevalensi Stunting sebesar 14 persen (empat belas persen) di
tahun 2024, maka salah satu arah kebijakan yang ditetapkan
adalah meningkatkan pelaksanaan pendampingan keluarga oleh
tim pendamping keluarga desa/kelurahan.
TIM PENDAMPING KELUARGA
PENDAMPINGAN KELUARGA
Adalah serangkaian kegiatan pendampingan yang dilakukan terhadap keluarga yang
memiliki calon pengantin/calon pasangan usia subur, ibu hamil, ibu bersalin, ibu pasca
persalinan, anak usia dibawah 5 tahun (balita), dalam rangka deteksi dini faktor risiko
stunting dan melakukan upaya untuk meminimalisir atau pencegahan faktor risiko stunting.

Pendampingan keluarga dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga. Tim Pendamping


Keluarga terdiri dari Bidan di Desa, Kader PKK dan Kader KB yang mendapat penugasan di
desa/kelurahan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan kapasitas dan perannya dalam
melakukan pendampingan keluarga terhadap seluruh sasaran percepatan penurunan
stunting.
STRATEGI
Strategi untuk meningkatkan pelaksanaan pendampingan keluarga oleh tim
pendamping keluarga adalah:
1. Penyediaan dan penapisan data sasaran keluarga;
2. Peningkatan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga;
3. Peningkatan pemenuhan asupan gizi keluarga;
4. Peningkatan pengasuhan dan tumbuh kembang balita;
5. Peningkatan kesertaan KB pasca persalinan (KB PP);
6. Peningkatan fasilitasi akses dan mutu kualitas kesehatan keluarga;
7. Peningkatan fasilitasi akses air minum dan sanitasi di lingkungan keluarga;
8. Peningkatan kualitas pelaporan pelaksanaan pendampingan keluarga.
SASARAN PENDAMPINGAN

• Calon pengantin/ Calon pasangan usia


subur
• Ibu hamil dan pasca persalinan
• Keluarga yang memiliki anak usia dibawah
5 tahun (balita)
TUGAS UMUM

melaksanakan pendampingan calon pengantin/pasangan


usia subur dan keluarga meliputi penyuluhan, fasilitasi
pelayanan rujukan dan fasilitasi penerimaan bantuan sosial
serta survailenace untuk mendeteksi dini faktor resiko
stunting.
TUGAS KHUSUS
1. Melakukan skrining 3 (tiga) bulan pranikah kepada calon pengantin untuk mengetahui faktor risiko
stunting, memberikan edukasi serta memfasilitasi catin yang memiliki faktor risiko stunting dalam
upaya mengatasi faktor tersebut.
2. Melakukan pendampingan kepada semua ibu hamil dengan melakukan pemeriksaan
kehamilan/pemantauan secara berkala sampai Persalinan.
3. Bidan menolong persalinan normal, melakukan deteksi dini faktor resiko, mendampingi dan
merujuk persalinan dengan resiko pada fasyankes tingkat rujukan.
4. Melakukan asuhan dan pendampingan pasca salin dengan promosi, KIE KB pasca salin, ibu
pasca salin mengunakan KBPP MKJP dan melakukan deteksi dini kagtor resiko dan komplikasi
masa nifas, serta memfasilitasi rujukan jika diperlukan.
5. Melakukan asuhan bayi baru lahir dan pendampingan pengasuhan dan tumbuh kembang anak
dibawah 5 tahun (balita) dengan melakukan skrining penilaian faktor resiko stunting, memfasilitasi
bayi mendapat ASI ekslusif selama 6 bulan, dan pemberian MPASI pada bayi diatas usia 6 bulan
dengan gizi cukup dan imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal
6. Memastikan keluarga mendapatkan bantuan sosial dan memastikan program bantuan sosial
dimanfaatkan dengan benar.
Pembagian Tugas Sasaran Catin
BIDAN DESA KADER PKK KADER IMP
a. Menjelaskan resume skrining a. Menginformasikan dan memastikan a. Melaksanakan KIE dan KAP/konseling, fasilitasi
kondisi risiko stunting pada catin catin mendaftarkan perkawinan paling Pelayanan Program Bangga Kencana dan
berdasarkan output Aplikasi sedikit 3 bulan sebelum perkawinan. pembinaan keluarga.
Pendampingan Keluarga. b. Menginformasikan dan memastikan b. Melakukan KIE dan KAP/konseling dan
b. Menjelaskan treatment untuk catin melakukan registrasi di Aplikasi memastikan catin mendapat informasi
menurunkan faktor risiko stunting Pendampingan Keluarga. pencegahan stunting secara menyeluruh.
berdasarkan kondisi catin. c. Menghubungkan catin kepada fasilitas c. Menginformasikan dan memastikan catin
c. Menjelaskan treatment pencegahan dan memastikan untuk mendapatkan melakukan pemeriksaan kesehatan ke faskes.
stunting yang harus dilakukan oleh fasilitasi treatment pencegahan d. Memfasilitasi dan memastikan catin meng-input
catin sesuai rekomendasi Aplikasi stunting untuk meningkatkan status hasil pemeriksaan kesehatan di Aplikasi
Pendampingan Keluarga. gizi dalam mempersiapkan kehamilan Pendampingan Keluarga secara benar.
d. Memantau dan memastikan yang sehat. e. Mengecek dan memastikan catin mengetahui
kepatuhan catin dalam d. Menginformasikan dan memastikan kondisi risiko stunting pada dirinya.
mengkonsumsi suplemen calon pengantin mendapatkan materi f. Melakukan pengecekan dan memastikan calon
peningkatan status gizi sesuai bimbingan perkawinan di institusi pengantin/calon PUS mengetahui treatment
anjuran (jadwal konsumsi). agamanya masing-masing. (perawatan/penanganan) yang harus dilakukan
e. Melakukan KIE dan Komunikasi e. Melakukan KIE dan KAP/konseling untuk menurunkan faktor risiko stunting pada
Antar Pribadi/Konseling terhadap kepada PUS baru yang belum layak dirinya sesuai rekomendasi Aplikasi
PUS baru yang belum layak hamil hamil Pendampingan Keluarga.
untuk menunda kehamilan dengan g. Melaporkan pelaksanaan pendampingan catin
menggunakan kontrasepsi (Pil atau melalui aplikasi (status kesehatan, pelaksanaan
Kondom). rekomendasi, dan KIE berkala min. 2 kali atau
sesuai kebutuhan).
Pembagian Tugas Sasaran: Ibu Hamil
BIDAN DESA KADER PKK KADER IMP

Ibu Hamil: a. Memastikan dan a. Memastikan dan


a. Melakukan skrining awal terhadap memfasilitasi ibu hamil memfasilitasi ibu hamil
kondisi kesehatan dan kehamilan. melakukan ANC 6 kali dan mendapatkan pemeriksaan
b. Melakukan pendampingan memiliki buku KIA. oleh dokter saat
pemeriksaan kesehatan kehamilan b. Memastikan kepatuhan ibu TRIMESTER 1 (K1) dan
minimal 10 kali. hamil terhadap saran dokter. TRIMESTER 3 (K5).
c. Memastikan kelengkapan input ANC c. Memastikan asupan gizi ibu b. Memastikan asupan gizi ibu
melalui surveilans ibu hamil dan janin hamil. hamil.
minimal 5 kali. d. Melakukan KIE dan c. KIE dan Komunikasi Antar
d. Melakukan KIE dan Komunikasi Antar Komunikasi Antar Pribadi/konseling tentang
Pribadi/Konseling tentang kehamilan Pribadi/Konseling tentang gizi gizi dan kesehatan
sehat. dan kesehatan reproduksi. reproduksi.
e. Memfasilitasi rujukan dan koordinasi e. Memastikan ibu hamil d. KIE dan Komunikasi Antar
dengan tim ANC dengan risiko menerima Pribadi/konseling tentang
Program Bansos Stunting. KBPP (utamakan MKJP).
Ibu Bersalin: e. Memastikan Program
f. Melakukan surveilans persalinan. Bansos tepat sasaran dan
g. Memfasilitasi rujukan. tepat guna.
Pembagian Tugas Sasaran Ibu Pasca Persalinan

BIDAN DESA KADER PKK KADER IMP


a. Melakukan surveilans nifas. a. KIE dan Komunikasi Antar a. Pendampingan pelayanan
b. Memastikan ibu pasca Pribadi/konseling tentang KBPP MKJP.
persalinan sudah menggunakan pemberian ASI Ekslusif. b. KIE dan Komunikasi Antar
KBPP MKJP. b. KIE dan Komunikasi Antar Pribadi/konseling tentang 1000
c. Memastikan tidak terjadi Pribadi/Konseling tentang 1.000 HPK.
komplikasi masa nifas. HPK. c. KIE dan Komunikasi Antar
d. Memfasilitasi rujukan. c. Memastikan Program Bansos Pribadi/konseling tentang KBPP
e. Melakukan KIE dan Komunikasi Stunting tepat sasaran. (terutama MKJP).
Antar Pribadi/Konseling serta d. KIE dan Komunikasi Antar
pelayanan KBPP (utamakan Pribadi/konseling tentang KBPP
MKJP). (utamakan MKJP).
Pembagian Tugas Sasaran: Bayi Baru Lahir s.d 5 Tahun
BIDAN DESA KADER PKK KADER IMP

a. Melakukan skrining awal a. Melakukan pendampingan 1. Memastikan bayi mendapatkan ASI


faktor risiko stunting pada pola asuh tumbuh kembang Ekslusif selama 6 bulan.
bayi. anak. 2. Memastikan bayi diatas 6 bulan
b. Melakukan surveilans bayi b. Memastikan bayi mendapatkan MPASI dengan gizi
baru lahir minimal 3 kali mendapatkan ASI Ekslusif cukup.
(saat lahir, usia 6 bulan selama 6 bulan. 3. Memastikan bayi mendapatkan
dan 5 tahun) untuk c. Memastikan bayi diatas 6 imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal.
verifikasi, validasi, dan bulan mendapatkan MPASI 4. Memastikan Program Bansos tepat
fasilitasi rujukan jika dengan gizi cukup. guna dan tepat sasaran
diperlukan. d. Memastikan bayi 5. Melakukan pendampingan kepada
mendapatkan imunikasi dasar keluarga balita untuk melakukan
lengkap sesuai jadwal. pengasuhan sesuai dengan usia anak.
e. Memastikan Program Bansos 6. Memastikan anak mendapatkan
Stunting tepat sasaran. stimulasi sesuai usia agar tumbuh
f. Melakukan koordinasi dengan kembangnya optimal.
Kader Posyandu dan Kader 7. Melakukan koordinasi dengan Kader
BKB. Posyandu dan Kader BKB.
PENDAMPINGAN KELUARGA
YANG BERKELANJUTAN
Unmetneed
PUS
lama Surveilans hasil data PK SDM
KB KB
Catin Identifikasi 3T, Anemi, KEK Berkualita
Aktif Baru
Ya Tdk s
PE T I PE T PE T Tidak PE T
KB Tdk ingin A
II III Ya IV Bayi sehat
lagi/Tunda A Tdk
Ingin usia 5 tahun
Skrining TerMud, Anemi, KEK, Anak
Obes 3 bln sebelum menikah Eksisting
Segera Pendampingan
KB PP Tumbuh
Kembang 0-6
bln dan 7-24
PUS Baru Pendampingan Seluruh Bumil oleh PKK/Kader
Blm Layak bln
Layak Menika Cabumil dalam supervisi Bidan Desa/PMB
Menikah h Sehat lahir
Pendampingan meliputi : Kelahiran
Ya Sehat
Koreksi & 1.Deteksi resiko 4T
Kontrasepsi 2.Deteksi dini Anemia
Koreksi Hamil Resiko 25-60 bln tahap II
Tdk (5 jt) 3.Deteksi masalah Gizi (KEK atau Obes) Stunting :
PUS Baru 4.Deteksi Penyakit Penyerta berdasar buku BBLR
Cabumil KIA Gemeli 0-24 bln tahap I
dng 5.Kepatuhan ANC, minum TBD dan asupan Mikrochepali
Penyulit Gizi/PMT Bumil Hidrochepalus

Pendampingan TIM
BUMIL lintas sektor
CATIN
Nifas dan
CABUMIL Tumbuh Kembang Anak
1. Calon Pengantin 4. Masa Kehamilan 5. Masa Nifas
- Screening kelayakan menikah 3 bulan sebelum hari H - Pendampingan pada semua Bumil dengan melakukan screening - Memastikan KBPP, ASI Eksklusif, Imunisasi,
(variabel : Umur, IMT, LiLA, Hb, Penyakit yang diderita) awal (Variabel : Resiko 4T, Hb, Status gizi KEK/Obes berdasar IMT Asupan cukup gizi Busui serta tidak ada
- Terdiri 2 kategori dan atau LiLA serta penyakit penyerta) komplikasi masa nifas, pastikan kunjungan
a. Lolos screening berarti Layak menikah - Terdiri dari 3 kategori PNC
b. Tidak lolos Screening perlu pendampingan ketat a. Kehamilan Sehat
- Tidak lolos screening, diberi waktu koreksi selama 3 b. Kehamilan Patologis (Penyakit Penyerta)
bulan, laporkan hasil akhir (terkoreksi atau belum) c. Kehamilan Resiko Stunting (Spesifik : Anemi, KEK, 4T)
- Pendampingan ketat pada kehamilan Resiko Stunting dan 6. Bayi Baru Lahir
Kehamilan patologis, masif 8-10 kali selama kehamilan, terintegrasi - Screening awal bayi baru lahir (Variabel : BB,
dengan Tim ANC Puskesmas/Tk Kecamatan. PB, LK, Umur dalam kandungan dan bayi
2. Pasangan Usia Subur Baru -
- Pendampingan pada kehamilan sehat, dengan intensitas 6-8 kali, kembar)
Terdiri dari 2 kategori
terintegrasi dengan Tim ANC Puskesmas/Tk Kecamatan - Terdiri dari 2 kategori
a. Calon Bumil Sehat (berasal dari yang lolos screening
- Pendampingan ketat pada janin terindikasi Resiko stunting a. Bayi Lahir Sehat
dan yang terkoreksi)
- Terdiri dari 2 kategori : b. Bayi Lahir Resiko Stunting ( BBLR,
b. Calon Bumil dengan Penyulit (berasal dari yang belum
a. Janin sehat Premature, PB kurang dari 49 cm,
terkoreksi)
b. Janin Resiko stunting ( Variabelnya : TBJ tidak sesuai usia Microchepali, Hydrochepalus, Gemeli)
- Melakukan pendampingan dan tata laksana penyulit
kehamilan (PJT), gemelli - Bayi lahir sehat dilakukan pendampingan
(Terproteksi kontrasepsi pil atau kondom)
- Deteksi dini setiap penyulit, jangan sampai terlambat tumbuh kembang sampai umur 24 bulan
mendiagnosa, terlambat merujuk dan akhirnya terlambat - Bayi lahir Resiko Stunting dilakukan
penanganan (menekan AKI dan AKB) pendampingan komprehensif lintas sektor
3. Pasangan Usia Subur Eksisting oleh TIM Penanganan Bayi Risiko Stunting
- Melakukan penajaman program promosi dan KIE bagi sampai umur 24 bulan, setelah 24 bulan
unmetneed (identifikasi by name by addres ditegakkan diagnosa apakah resiko teratasi
memanfaatkan data hasil PK) atau menjadi anak stunting
MONEV, SAPRAS DAN ANGGARAN
 Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan hasil kegiatan pendampingan keluarga di
desa/kelurahan dilaksanakan secara terpadu dan tersistem oleh TPPS Desa/Kelurahan,
TPPS Kecamatan, TPPS Kabupaten dan Kota.
  Sarana prasarana
Dalam pelaksanaan tugas tim pendamping keluarga, dipersiapkan sarana prasarana
kerja untuk mendukung kelancaran tugas. Sarana Prasarana yang dimaksud dapat
menggunakan sarana prasarana yang telah tersedia di layanan-layanan masyarakat
atau fasilitasi kesehatan. Penyediaan sarana prasarana kerja tim pendamping keluarga
dapat dilakukan secara kolaboratif dari TPPS di seluruh tingkatan wilayah.
  Anggaran
Anggaran Tim Pendamping Keluarga Berisiko Stunting dapat bersumber dari
APBN, APBD Provinsi, APBD Kab/Kota, APB Desa dan sumber lainnya dengan
Alokasi besaran anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
NAMA KABUPATEN/KOTA TIM
ACEH 4.067
SUMATERA UTARA 11.398
SUMATERA BARAT 4.266
RIAU 4.927
JAMBI 2.733
SUMATERA SELATAN 6.522
BENGKULU 1.549
LAMPUNG 6.936
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
KEPULAUAN RIAU
1.122
1.589 KEBUTUHAN
TIM PENDAMPING
DKI JAKARTA - 
JAWA BARAT 37.184
JAWA TENGAH 28.131

KELUARGA  200.000 TIM


DI YOGYAKARTA 2.825
JAWA TIMUR 31.322
BANTEN 9.170

(600.000 orang) – TARGET


BALI 3.327
NUSA TENGGARA BARAT 4.097
NUSA TENGGARA TIMUR 4.100
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
4.171
2.057 SEPTEMBER 2021 REKRUITMEN TIM
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
3.140
2.899 PENDAMPING KELUARGA SELESAI
KALIMANTAN UTARA 540
SULAWESI UTARA 2.022
SULAWESI TENGAH 2.299
SULAWESI SELATAN 6.993
SULAWESI TENGGARA 2.019
GORONTALO 901
SULAWESI BARAT 1.092
MALUKU 1.424
MALUKU UTARA 989
PAPUA BARAT 875
PAPUA 3.314
NASIONAL 200.000
KENDALA
• Keterbatasan jumlah dan sebaran tenaga bidan
• Perbekel dengan status Plh tidak memiliki kewenangan untuk
menunjuk TPK
SOLUSI
• Alternatif bila tidak tersedia tenaga bidan :
- Dapat menggunakan tenaga kesehatan lain seperti perawat,
ahli gizi, nakes lainnya
- Dapat menggunakan tenaga lulusan baru kebidanan
- Dapat menggunakan tenaga bidan dari desa yang lain
- Tenaga bidan dalam 1 desa dapat merangkap dalam lebih dari 1 TPK
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai