Anda di halaman 1dari 15

Pengisian Kartu Status

Kelompok G
Kartu status merupakan media yang
bermanfaat sebagai:
1. Sarana penelitian
2. Komunikasi antar professional
(dokter/dokter gigi)
3. Catatan medis penderita
Identitas Pasien
IDENTITAS PASIEN

1. Nama  ditulis nama lengkap dan gelar bila


ada
2. Tanggal lahir/Umur
3. Pekerjaan
4. Jenis kelamin
5. Alamat / Telepon  tempat tinggal ditulis
lengkap
6. Status perkawinan
7. Kebangsaan/ suku bangsa
Pemeriksaan subjektif (anamnesa)
1. Keluhan utama
• Keluhan pasien dan alasan pasien datang ke dokter gigi
• Misal : “pipi kiri bawah bengkak”
2. Riwayat penyakit berdasarkan keluhan utama
• Uraian singkat dan sistematis kronologis timbulnya keluhan utama,
mulai dari saat oertama kali dirasakan hingga sekarang
• Misal:
-Bagaimana proses terjadinya (gejala, kondisi, waktu/lamanya)
-Adakah keluhan yang menyertainya (nyeri, cekot-cekot, sakit,
dll)
-Apakah sudah pernah diobati
3. Riwayat perawatan gigi dan mulut
• Menanyakan pengalaman selama perawatan gigi dan mulut,
terutama pengalaman yang bersifat merugikan
• Misal:
- Pernah pingsan setelah dianastesi
- Rasa kesakitan setelah dilakukan pencabutan gigi, dll
4. Riwayat kesehatan umum
Terutama yang berhubungan dengan kelainan sistemik dan alergi

5. Kebiasaan buruk
Kemungkinan adanya kebiasaan yang dapat mempengaruhi
kesehatan umum/sistemik penderita. Misal: alkoholik, merokok, dll

6. Riwayat kesehatan keluarga


Terutama yang berhubungan dengan kelainan-kelainan yang bersifat
menurun (herediter/bawaan), serta adanya keganasan
Pemeriksaan Objektif
A. Keadaan Umum
• Merupakan pemeriksaan obyektif yang terdiri dari pemeriksaan
kondisi fisik, tanda-tanda vital
• Untuk memeriksa apakah ada gangguan fisik pada penderita, dan
menentukan gangguan tersebut disebabkan oleh factor penyakit lokal
di rongga mulut atau karena penyakit sistemik
• Kondisi fisik: tampak kesan secara umum kondisi kesehatan pada
saat datang. Misal tampak pucat, lemah/lesu, dll.
• Tanda-tanda vital: untuk memprediksi ada/tidaknya kelainan
sistemik
-Tekanan darah
-Respirasi
-Nadi
-Temperatur
-BB dan TB
• Tekanan darah
  Sistole Diastole
Normal 120-129 80 – 84
Pre Hiper 130 – 139 85 – 89
Hiper I 140 – 159 90 – 94
(Ringan)
Hiper II 160 – 179 100 – 109
(Sedang)
Hiper III >= 180 >= 110
(Berat)
• Respirasi
Frekuensi pernapasan rata-rata normal menurut usia:
• Bayi Baru Lahir: 35-40 x/menit
• Bayi (6 Bulan): 30-50 x/menit
• Todler (2 Tahun): 25-32 x/menit
• Anak-anak: 20-30 x/menit
• Remaja: 16-19 x/menit
• Dewasa: 12-20 x/menit

• Denyut nadi
• Anak-anak : 80-90
• Dewasa : 70-80
• Manula : 60-70
B. Pemeriksaan Klinis
• Ekstra oral: meliputi wajah, kepala, leher, kelenjar, dan TMJ. Tindakan berupa
inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi
• Intra oral:
- Kebersihan rongga mulut (OHI-S)
- Pemeriksaan gigi dan jaringan periodontal

0/kosong : tdk diperiksa


+ : ya
- : tidak

dimulai dari gigi yg


diikeluhkan kemudian
berurutan dari
18-28-38-48
a. Pemeriksaan gigi geligi
• Kedalaman karies: merupakan hasil pengamatan/visualisasi karies gigi (KS,
KM, KP, KPP, sisa akar)
• Tes vitalitas: dengan tes dingin menggunakan chlorethyl
• Tes sonde: digunakan untuk melihat ada tidaknya perforasi atap pulpa
(apabila gigi non-vital)
• Perkusi: untuk melihat ada/tidaknya keradangan pulpa (digunakan pada gigi
vital)
• Tekanan: untuk melihat ada/tidaknya keradangan pada jaringan
pulpoperiapikal
• Fraktur mahkota
b. Pemeriksaan jaringan periodontal
• Warna: kemerahan (tanda radang)
• Pembesaran (ada fluktuasi : tanda abses)
• Supurasi: bila gigi digerakkan tampak keluar cairan/pus
• Resesi gingiva
• Kegoyangan gigi
c. Pemeriksaan penunjang
Secara radiologis maupun laboratoris
Foto Rontgen
• Periapikal
• Panoramik
• CT Scan
• Dll
Laboratoris
• Leukosit
• HPA
• Mikrobiologi
• dll
d. Diagnosis: Merupakan kesimpulan dari hasil pemeriksaan
e. Prognosis
f. Rencana perawatan: Rencana perawatan/Tindakan, dimulai dari
yang pertama dilakukan (setelah diagnose ditegakkan) sampai
dengan perawatan paripurna
Terima
Kasih 

Anda mungkin juga menyukai