PENDAHULUAN
Masalah resesi gingiva hampir mempengaruhi semua yang berusia setengah dan lebih tua.
Resesi gingiva adalah migrasi apikal margin gingiva ke Cemento Enamel Juntion (CEJ). Tingkat
resesi dihitung dari jarak antara CEJ dan margin gingiva. Resesi gingiva dapat disebabkan oleh
penyakit periodontal, akumulasi, peradangan, flossing yang tidak benar, menyikat gigi yang keras,
hubungan oklusal yang salah, dan akar yang menonjol. Ini dapat terjadi sebagai resesi gingiva
localized atau generalized. Resesi dapat terjadi dengan atau tanpa hilangnya perlekatan jaringan.
Resesi gingiva dapat menyebabkan sensitivitas akut karena dentin terpapar, dapat dinilai dari
tampakan klinis gigi yang panjang dan proporsi gigi bervariasi bila dibandingkan dengan gigi yang
disebelahnya.1
TINJAUAN PUSTAKA
RESESI GINGIVA
Resesi gingiva terjadi ketika migrasi apikal margin gingiva ke cemento-enamel junction
(CEJ), yang mengarah ke paparan dari permukaan akar (Gambar 1). Resesi dapat menyebabkan
masalah mukogingival ditandai dengan inflamasi gingiva di daerah terbatas atau tidak ada
(Gambar 1) (Gambar 2)
KLASIFIKASI RESESI GINGIVA
Klasifikasi Miller pada resesi jaringan marginal2 :
Jaringan lunak dan kehilangan tulang apical ke CEJ tapi tingkat resesi koronal.
ETIOLOGI
Penyebab paling umum dari resesi gingiva dan hilangnya perlekatan gingiva adalah
kebiasaan menyikat gigi yang kasar dan traumatis. Tulang dan jaringan lunak pada anatomi bukal,
permukaan radikuler dari gigi yang biasanya tipis, terutama di sekitar area anterior. Posisi gigi di
daerah bukal mungkin memiliki tulang dan gingiva yang lebih tipis. Kelainan tulang seperti ini
disebut dehiscence. Status anatomi ini dikombinasikan dengan trauma eksternal dari menyikat
terlalu bersemangat dapat menyebabkan hilangnya jaringan gingiva. Resesi dari jaringan dan
tulang gingiva mengekspos permukaan cemental dari akar, yang menghasilkan abrasi di
permukaan cemental apikal ke cemento enamel juntction (CEJ). Sementum lebih lembut dari
Penyebab lain resesi gingiva adalah penyakit periodontal dan peradangan marginal kronis.
Hilangnya attachment yang disebabkan oleh peradangan diikuti dengan hilangnya tulang dan
gingiva. Perlekatan frenal dan otot yang mengganggu pada marginal gingiva dapat melebarkan
sulkus gingiva, yang menyebabkan keadaan untuk akumulasi plak. Kondisi ini meningkatkan
tingkat resesi periodontal dan akan memberikan kontribusi pada terulangnya resesi bahkan setelah
pengobatan. Pergerakan gigi karena plat ortodontik dapat menyebabkan tulang tipis di daerah
bukal dan dehiscence karena gingiva tipis. Hal ini juga dapat menyebabkan resesi gingiva.3
Berikut ini adalah beberapa teknik yang digunakan untuk gingiva augmentation pada resesi4 :
3. Pedicle autograft :
College dan Rumah Sakit di desa, Loni, Maharashtra (India) dengan keluhan utama sensitivitas
dari paparan gigi dan akar di bagian depan mandibula. Kondisi kesehatannya baik, tidak
mengonsumsi obat apapun, tidak punya alergi dan bukan perokok. Pemeriksaan intraoral
periodontal terlihat resesi gingiva 4 mm. kebersihan mulut pasien adalah buruk. Tidak ada kelainan
periodontal selain resesi kelas II Miller pada gigi 41. Terapi presurgical termasuk motivasi,
pendidikan, kontrol plak pasien, scaling, root planing dan setelah 3 minggu dari re-evaluasi gigi
insisivus bawah menunjukkan resesi apico-koroner 5mm, resesi mesio-distal 3mm akibat
penurunan gingiva setelah perawatan non bedah. Setelah persetujuan pasien, diputuskan untuk
perawatan dengan teknik Miller free autogenous gingival grafting untuk mencapai akar dan
Prosedur bedah :
Setelah anestesi lokal dan desinfeksi intraoral dengan obat kumur chlorhexidine 0,2%,
permukaan akar yang terpapar secara menyeluruh di kuret dengan Gracey 1-2. Insisi
horisontal dibuat pada puncak cemento-enamel junction yang meluas ke kedua sisi gigi
sebelahnya tapi tidak mengenai papilla. Insisi horisontal pada batas distal, insisi vertikal
meluas ke mukosa alveolar. Flap parsial-thickness diangkat dan dihilangkan pada daerah
ml selama 3 menit.5
(Gambar 3)
b. Persiapan transplantasi jaringan
menggunakan template foil. Sisi kanan palatal di antara premolar pertama dan kedua yang
memiliki ketebalan yang lebih, dipilih untuk pengambilan jaringan transplantasi. insisi
awal mengikuti garis yang dibuat dengan penempatan template tinfoil dan scalpel blade
nomor 15. insisi bevel dibuat untuk mendapatkan ketebalan pada graft. insisi dibuat
sepanjang aspek oklusal palatal dengan scalpel blade nomor 15 yang sejajar dengan
jaringan dan berlanjut ke apikal, mengangkat dan memisahkan graft. graft ditempatkan di
gingiva penerima dan dijahit dengan cara jahitan terputus di batas koronal dan apical
(Gambar 4).5
(Gambar 4)
Pasien diresepkan amoksisilin 500mg, ibuprofen 400mg tiga kali sehari selama 5 hari dan
diinstruksikan untuk menggunakan obat kumur dua kali sehari dengan 0,2% klorheksidin
selama 6 minggu pasca operasi. daerah bedah diirigasi dengan salin normal dan jahitan
Penyembuhan luka palatal cukup memuaskan; pasien tidak mengeluhkan rasa tidak
nyaman. Pasien diinstruksikan untuk menggunakan sikat gigi sangat lembut dengan teknik
roll. Kasus ini dievaluasi setiap 15 hari untuk tindakan lanjut. Gambar 5 menunjukkan
(Gambar 5)
1. Estetik
Kekurangan6 :
Indikasi6 :
Kontraindikasi6 :
Palatal dangkal yang lebar.