Anda di halaman 1dari 68

FILSAFAT ILMU

KIAGUS MUHAMMAD ARSYAD


TUJUAN PEMBELAJARAN

 Agar mahasiswa mampu mempelajari ,


menerangkan dan menerapkan tentang :

1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan


2. Dasar dasar Filsafat
3. Cara kerja Filsafat

KMA-B3 2
MATERI PEMBELAJARAN

1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan


2. Sumber Ilmu Pengetahuan menurut Islam
3. DASAR DASAR FILSAFAT
4. CARA KERJA FILSAFAT

KMA-B3 3
1. Perkembangan alam pikiran manusia
2. Pengertian Ilmu

KMA-B3 4
PERKEMBANGAN
ALAM PIKIRAN MANUSIA
TERHADAP ALAM

ADA 3 KOMPONEN :
1. RASA INGIN TAHU
2. MITOS DAN ILMU PENGETAHUAN
3. MUNCULNYA ILMU PENGETAHUAN

KMA-B3 5
RASA INGIN TAHU

 APA ITU RASA INGIN TAHU ?

 BAGAIMANA RASA INGIN


TAHU ITU MUNCUL?

KMA-B3 6
RASA INGIN TAHU
 PADA KENYATAANNYA, HEWAN DAN TUMBUHAN JUGA
MEMILIKI RASA INGIN TAHU YANG STATIS TERBATAS PADA
USAHA MEMPERTAHANKAN HIDUPNYA

 MENURUT ASIMOV (1972) RASA INGIN TAHU PADA HEWAN


MUNCUL KARENA ADANYA IDLE CURIOSITY ATAU INSTINCT

 SEDANG PADA MANUSIA, BUKAN HANYA MEMILIKI INSTINCT,


MELAINKAN JUGA PIKIRAN

 DENGAN PIKIRAN, RASA INGIN TAHU MANUSIA SENANTIASA


BERKEMBANG YANG PADA AKHIRNYA MENIMBULKAN ILMU
PENGETAHUAN ITU SENDIRI

KMA-B3 7
Asal Usul Ilmu Pengetahuan

 Weisz menganggap ilmu pengetahuan itu


bersumber tribal magic atau kekuatan gaib
karena ilmu pengetahuan itu sudah
berumur tua sekali.
 Cara magic tidak menentu sehingga mulai
ke arah cara ilmiah.
 Bermula dari zaman Paleolithikum atau
zaman batu tua, zaman Neolitikum, hingga
memasuki zaman logam.
filsafat , kma 2010 8
MITOS DAN ILMU PENGETAHUAN

PENGETAHUAN MANUSIA SELALU BERKEMBANG, IA SELALU TIDAK PUAS


DENGAN FAKTA TETAPI INGIN TAHU TENTANG “BAGAIMANA” DAN
“MENGAPA”

MANUSIA MENJAWAB PERTANYAAN PERTANYAAN SENDIRI MELALUI


PENGAMATAN DAN PEMIKIRANNYA, KARENA KETERBATASAN ALAT
PENGAMATAN YANG MEREKA BUAT DAN DIDORONG OLEH RASA INGIN TAHU,
MAKA TIMBULAH “MITOS”

MITOS DAPAT MENJELMA MENJADI SEBUAH KEPERCAYAAN BILA DITERIMA


OLEH SEBUAH KOMUNITAS APA ADANYA DAN DIWARISI TURUN TEMURUN

KMA-B3 9
MITOS DAN ILMU PENGETAHUAN

GEJALA ALAM/ FENOMENA

PERSEPSI/ RASA INGIN TAHU

KETERBATASAN ALAT DAN INDERA


KURANGNYA PENGETAHUAN
KEBIASAAN TURUN TEMURUN

OUTPUT/ JAWABAN/ PENDAPAT


YANG MEMENUHI HASRAT INGIN TAHU

MITOS

KMA-B3 10
MITOS DAN ILMU PENGETAHUAN

PERKEMBANGAN PEMIKIRAN MANUSIA TERHADAP ALAM DIMULAI


DARI ZAMAN PRASEJARAH HINGGA KE ZAMAN SEJARAH TIDAK
PERNAH BERHENTI
PUNCAKNYA TERCATAT DI ZAMAN BABYLONIA (700-600SM)
 PENDAPAT TENTANG ALAM SEMESTA
 PENGETAHUAN BIDANG ELIPTIKA, PERHITUNGAN TAHUN,
HOROSKOP, PERBINTANGAN DAN
 SISTEM PERUNDANG-UNDANGAN TERTULIS

PADA ZAMAN INI, MITOS INI MASIH DIPAKAI SELAMA ILMU


PENGETAHUAN BELIM MENCAKUPI HAL YANG DIMAKSUD
ADANYA PSEUDO SCIENCE YANG AMAT MENONJOL PADA PUNCAK
KEEMASAN YUNANI (600-200 SM)
TOKOH PSEUDO SCINCE ANTARA LAIN :
THALES (624-456 SM)

KMA-B3 11
MITOS DAN ILMU PENGETAHUAN

PSEUDOSCIENCE MEMBUKA CAKRAWALA BARU BAGI ALAM PIKIRAN


MANUSIA
THALES MENYATAKAN BAHWA UNSUR DASAR BENDA DI ALAM
ADALAH AIR
PENDAPAT INI MERUPAKAN PERUBAHAN BESAR DARI ALAM PIKIRAN
MANUSIA MASA ITU YANG SEMULA BERANGGAPAN BAHWA BENDA DI
ALAM DICIPTAKAN OLEH DEWI APA ADANYA
TOKOH LAIN YANG TERCATAT ADALAH ANAXIMENDER (610-546SM),
ANAXIMENES (580-520 SM), HERAKLEITOS (560-470 SM), PHYTAGORAS
(500 SM), DEMOKRITOS (460-370SM), EMPEDODES (480-430 SM),
PLATO (427-347 SM), ARISTOTELES (348-322 SM)

KMA-B3 12
MITOS DAN ILMU PENGETAHUAN

ARISTOTELES PEMIKIR BESAR DIZAMANNYA

AJARAN ARISTOTELES YANG TERPENTING ADALAH SUATU POLA BERPIKIR DALAM


MEMPEROLEH KEBENARAN BERDASARKAN LOGIKA.
POLA BERPIKIR ADALAH KESIMPULAN YANG DITARIK DARI SUATU YANG UMUM
MENUJU KEPADA YANG KHUSUS (METODE DEDUKSI)

BUKU YANG DITULIS OLEHNYA “PHISICS”


BERISI PENGETAHUAN TENTANG ALAM SEMESTA
DISEBUT ORANG YUNANI SEBAGAI “PHILOSOPHIA”

PHILOS : CINTA
SOPHIA : KEBENARAN

PHILOSOPHIA MERUJUK KEPADA ILMU MENCARI SEBAB YANG SEDALAM DALAMNYA


DAN SEBENAR BENARNYA BAGI SEGALA SESUATU YANG ADA DAN MUNGKIN ADA.

PHILOSOPHIA = FILSAFAT

KMA-B3 13
MUNCULNYA ILMU PENGETAHUAN

 DIZAMAN YUNANI PARA FILSUF MENJADIKAN ILMU PENGETAHUAN


SEBAGAI OLAHRAGA OTAK DAN PETUALANGAN GAGASAN-GAGASAN

 MUNCULNYA ERA ILMU PENGETAHUAN MULAI MENONJOL DENGAN


DATANGNYA ISLAM YANG MEMULAI ERA METODE ILMU YAKNI EMPIRIK
(PENGETAHUAN YANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN KUANTITATIF DAN
DIDASARKAN ATAS TEORI) DAN PERCOBAAN YANG MENJADI KUNCI
PEMBUKA RAHASIA-RAHASIA ALAM SEMESTA, KEMUDIAN MENJADI
PERINTIS MODERNISASI EROPA

 TERCATAT NAMA-NAMA PENTING SEPERTI MUHAMMAD IBN MUSA AL-


KHUWARISMI (780-850 M) YANG MENYUSUN BUKU AL-JABR WAL-
MUKABALA (ALJABAR); ABU MUSA JABIR IBNU HAYYAN (700-777 M); ABU
ALI HUSSAIN IBN ABDULLAH IBN SINA (926 M) ATAU AVICENA MENYUSUN
BUKU AL QANUN FITH-THIBB (THE CANON OF MEDICINE)

KMA-B3 14
MUNCULNYA ILMU PENGETAHUAN

FISUF-FILSUF YANG LAINNYA YAKNI:


ABDUL WILD AL-QADI AHMAD IBN RUSYD (1120-1196 M)
PENGARUH IBN RUSYD HINGGA DI EROPA TIMBUL GERAKAN ARVEMES-ISME
YANG MENUNTUT KEBEBASAN BERPIKIR SAMPAI AKHIRNYA PADA ABAD KE-
16 TIMBUL REFORMASI DAN ABAD KE-17 RASIONALISME
NICOLAS COPERNICUS (1437-1543M) MENYUSUN TEORI HOLOSENTRIS
SETELAH MEMPELAJARI ILMU-ILMU YANG DIKEMBANGKAN OLEH ISLAM
DI EROPA SAAT ITU TERJADI MASA KEGELAPAN DIMANA PENGUASA
(KALANGAN GEREJA) MELARANG ILMU PENGETAHUAN YANG
BERTENTENGAN GEREJA , NAMUN PARA FILSUF YANG MENGAKUI
KEBENARAN ILMU PENGETAHUAN SENANTIASA MENGEMBANGKAN
KEMAMPUAN BERPIKIRSEHINGGA ILMU PENGETAHUAN TERUS
BERKEMBANG DAN BERKESINAMBUNGAN
DIANTARA MEREKA ADALAH BRUNO (1548-1600M), JOHANNES KEPPLER
(1571-1630M), GALILEO GALILEI (1564-1642) DAN LAINNYA

KMA-B3 15
ILMU

1. Pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun


secara bersistem menurut metode metode
tertentu, yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang
(pengetahuan) itu,
2. Pengetahuan atau kepandaian.
3. Ilmu Terapan, Ilmu Dasar
4. Ilmiah = bersifat ilmu,
Secara ilmu pengetahuan,
Memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan.

filsafat , kma 2010 16


Batasan Ilmu

Ilmu adalah sebahagian daripada aspek kognitif


yang terdapat dalam diri manusia, dan ciri-
cirinya adalah seperti berikut:
- Ilmu boleh dipertuturkan
- Ilmu mempunyai nilai kebenaran
· - Ilmu adalah objektif
· - Ilmu diperoleh melalui kajian
· - Kandungan ilmu senantiasa bertambah

Maka dengan itu ilmu adalah berkaitan dengan


aspek kognitif manusia yang lain seperti
pengetahuan, pengalaman, dan juga perasaan

KMA-B3 17
Ciri-ciri ilmu pengetahuan

 Sistematis
 Dapat dibuktikan
 Objektif / intersubjektif

filsafat , kma 2010 18


1. Istilah Pengetahuan
2. Tingkatan Pengetahuan
3. Sifat Ilmu Pengetahuan
4. Sumber Ilmu

KMA-B3 19
Sumber ilmu

 Ada orang yang tahu di tahunya


 Ada orang yang tahu di tidaktahunya
 Ada orang yang tidak tahu di tahunya
 Ada orang yang tidak tahu di tidaktahunya
  
 ”Bagaimana saya mendapatkan pengetahuan
yang benar?”

2.1. Istilah Pengetahuan
Menurut Al-Qur’an

1. Ilmu ('ilm), 1. merasakan (shu'ur),


2. mengenal (ma'rifah),2. memikirkan (lubb),
3. hikmah (basiirah), 3. khabar (naba'),
4. melihat (ra'ay), 4. fakta (burhan),
5. persangkaan
5. pembuktian (dirayah),
(dhann),
6. kebenaran (haqq), dan
6. yakin (yaqin),
7. wawasan (tashawwur).

KMA-B3 21
2.2. TINGKATAN ILMU PENGETAHUAN MENURUT
ISLAM

 Tingkatan ilmu pengetahuan ada tiga, yaitu:


1. keyakinan secara teori ('ilm al-yaqeen),
2. melihat dengan penglihatan yang meyakinkan
('ayn al yaqiin), dan
3. keyakinan dengan kebenaran (haqq al-yaqeen).

KMA-B3 22
2.3. SIFAT KEBENARAN ILMU PENGETAHUAN

 Sifat Kebenaran Ilmu Pengetahuan :


1. Absolut, misalnya: ilmu pengetahuan tentang
wahyu,
2. Relatif (nisbiyat al-haqiqat), sifat kenisbian ilmu
pengetahuan berasal dari pengamatan
manusia dan interpretasi fenomena fisik (kasat
mata).

KMA-B3 23
2.4. Sumber Ilmu Pengetahuan
(Mashadir Al-Ma'arifat)
 Semua pengetahuan berasal dari Allah,
 manusia dapat mencapai pengetahuan :
1. secara pasif melalui wahyu dan
2. mencapai pengetahuan secara aktif melalui observasi
empiris dan eksprerimen,
 walau bagaimanapun pada akhirnya ilmu
pengetahuan berasal dari Allah.
 Ilmu pengetahuan mungkin diperoleh sejak lahir:
 seperti pengetahuan manusia tentang penciptaan
diperoleh ketika sebelum lahir. Sebagian
pengetahuan manusia dinamakan insting,
 sebagian besar pengetahuan manusia dipelajari dari
observasi, percobaan ('ilm al-tajriibi), analisis ('ilm al-
naqli), dan pemahaman ('ilm al-aqli).
KMA-B3 24
1. TERMINOLOGI
2. ARTI FILSAFAH
3. FALSAFAH ILMU PENGETAHUAN

KMA-B3 25
3.1. TERMINOLOGI

 Philospy = Filsafat,
 Philosophize = Filosofis, Berfilsafat,
 Philosopher = Filsuf, Ahli Filsfat.
 Falsafah

filsafat , kma 2010 26


3.2. ARTI FILSAFAT

1. Pengetahuan dan penyelidikan dengan akal


budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab,
asal, dan hukumnya.
2. Teori yang mendasari alam pikiran atau suatu
kegiatan,
3. Ilmu yang Yang berintikan logika, estetika,
metafisika dan epistemologi
4.Falsafah

filsafat , kma 2010 27


3.3. F A L S A F A H
1. Anggapan, gagasan, dan sikap batin yang paling
dasar yang dimiliki oleh orang atau masyarakat,
2. Pandangan hidup.
3. Berfalsafah :
 Memikirkan dalam –dalam tentang sesuatu,
 Mengungkapkan pemikiran pemikiran yang dalam
yang dijadikan pandangan hidup.

filsafat , kma 2010 28


3.3. Filsafat Ilmu Pengetahuan

 Adalah salah satu cabang filsafat, bagian


dari epistemologi, yang mengkaji ciri-ciri
dan cara-cara memperoleh pengetahuan
ilmiah

filsafat , kma 2010 29


Kebenaran

Apakah kebenaran itu ?


Kebenaran adalah
 persesuaian antara tahu dengan objeknya
 bersifat objektif
 logis (ontologis)
Teori Kebenaran

Teori kebenaran sebagai persesuaian /


teori koherensi
Teori kebenaran sebagai keteguhan
Teori Pragmatis tentang kebenaran
Teori Kebenaran Performatif

filsafat , kma 2010 31


Ad.1.Teori kebenaran sebagai
persesuaian / teori koherensi

 Oleh Aristoteles dan kaum empiris

 ”Teori dianggap benar bilamana berhubungan atau


sesuai dengan kenyataan yang ada”

 Dapat dibuktikan secara empiris atau sangat


menekankan pada bukti)

EVIDENCE BASED MEDICINE?

filsafat , kma 2010 32


Contoh:
Semua manusia pasti akan mati, ini
adalah pernyataan yang benar.
Si A adalah manusia dan si A pasti
akan mati, ini juga adalah
pernyataan yang benar.

filsafat , kma 2010 33


Ad.2.Teori kebenaran sebagai
keteguhan

Oleh kaum rasionalis seperti Descartes,


Hegel, Spinoza.

”Suatu pengetahuan dianggap benar apabila


sejalan dengan ilmu pengetahuan yang telah
ada dan bersifat meneguhkan”

filsafat , kma 2010 34


Ad.3.Teori Pragmatis tentang
kebenaran

Oleh filsuf pragmatis Amerika


(Charles, Spierce, dan William James)

”Suatu pengetahuan dianggap benar apabila


berguna bagi kepentingan umat manusia”

filsafat , kma 2010 35


Contoh:

•Penggunaan helm untuk keselamatan


pengendara.

•Pengetahuan ini dianggap benar


karena berguna untuk keselamatan
manusia.

filsafat , kma 2010 36


Ad.4.Teori Kebenaran Performatif

Oleh filsuf seperti Frank Ramsey, John


Austin dan Peter Strawson.

Menolak teori klasik tentang deskripsi ‘benar’


atau ‘salah’.

”Suatu pengetahuan dianggap benar bila


menimbulkan realitas”

filsafat , kma 2010 37


“Apakah kebenaran ilmiah
bersifat pasti atau
sementara?”

filsafat , kma 2010 38


Jawabannya diperoleh dari 2 pandangan

 Rasionalis: kebenaran logis-rasional

 Empiris: kebenaran  empiris

filsafat , kma 2010 39


Jawaban Kaum Rasionalis :

Kebenaran bersifat pasti benar


Yaitu kebenaran yang dipahami hanya dari
konsekuensi logis dari pernyataan, teori atau
hukum ilmiah lainnya
Tapi, kebenaran tersebut (walau sangat akurat)
tentu sangat bergantung pada kebenaran teori,
sedang teori tersebut bisa saja salah

filsafat , kma 2010 40


Jawaban Kaum Empiris :

Kebenaran tidak selalu absolut dan final


Kebenaran berbeda dari iman dalam agama
yang kebenarannya tidak bisa diganggu-
gugat
Karena itu,ilmu pengetahuan akan memberi
jawaban yang moderat bahwa tidak ada
kebenaran yang dijawab secara adekuat

filsafat , kma 2010 41


Metode ilmu pengetahuan

 Bisa mengkonversi kebenaran tapi bisa salah


mengenai formulasi kebenaran

 Kriteria permasalahan
1. Peneliti tidak pernah merasa pasti dengan
apa yang dicapainya sendiri
2. Verifikasi dari hipotesis
3. Metode induksi
4. Setiap hipotesis pada dasarnya tidak pasti

filsafat , kma 2010 42


Ad.1. Peneliti tidak pernah merasa pasti
dengan apa yang dicapainya sendiri

Kepercayaan ilmiah peneliti tidak pernah


menjadi akhir dari pencarian ilmiah, tetapi
malah menimbulkan keraguan baru
sehingga memulai proses penelitian baru
lagi

RE-SEARCH

filsafat , kma 2010 43


Ad.2. Verifikasi Hipotesis

Metode ilmiah dibangun agar hipotesis dapat


menjadi penalaran induktif dalam proses
akhir pengujian

Teliti  bisa ada kekeliruan


contohnya sampel tidak cocok dengan
realitas

filsafat , kma 2010 44


Ad.3. Metode Induksi

Selalu tidak lengkap

Kita tidak akan bisa mengumpulkan


semua data untuk menarik hipotesis
karena harus didukung oleh fakta lain

filsafat , kma 2010 45


Ad.4. Setiap hipotesis pada dasarnya tidak pasti

Hipotesis hanya merupakan jawaban


sementara atau dugaan yang nantinya akan
dinilai apakah hasil hipotesis diterima atau
ditolak

STATISTIK - PROBABILITAS

filsafat , kma 2010 46


Objek Ilmu Pengetahuan

Objeknya adalah peristiwa alam


Ilmu pengetahuan dapat berubah sesuai
hukum perubahan, sehingga tidak ada
kepastian mutlak

ARCHIMEDES, GRAVITASI

filsafat , kma 2010 47


Objek Ilmu Pengetahuan

Objek pengetahuan harus bersifat nyata.


Manusia dapat menjadi objek pengetahuan,
misal dalam ilmu kedokteran.
Dalam penelitian, manusia merupakan
subjek penelitian.

filsafat , kma 2010 48


REALITAS OBJEK

 Nyata, lepas dari pikiran manusia


 Dapat dikenal
 Memiliki dimensi sosial

filsafat , kma 2010 49


EVOLUSI OBJEK PENGETAHUAN ILMIAH

 Meliputi dua aspek, yaitu:


 perubahan dan perkembangan kepada
regularitas.
 Karena prinsip evolusi, maka penjelasan
ilmiah selalu mengalami pertumbuhan
dan perkembangan.

filsafat , kma 2010 50


METODE ILMIAH

 Merupakan ekspresi cara bekerja


pikiran.
 Salah satu prosedur dalam
mendapatkan ilmu pengetahuan.
 Dengan metode ilmiah, pengetahuan
yang dihasilkan bersifat rasional dan
teruji.

filsafat , kma 2010 51


I. Cara Kerja Filsafat Secara Umum

a. Dalam Masa Yunani Purba


b. Dalam Lingkungan Yahudi, Kristiani,
dan Islam sampaiMasa Skolastik
c. Selama masa Modern

filsafat , kma 2010 53


a. Dalam Masa Yunani Purba
Filsuf Pra-Sokrates

 menemukan asas ( arkhe,


principium, principle ) dari semua
gejala yang diamati dan dialami
manusia
 Muncul sofisme yang berhaluan
skeptis

filsafat , kma 2010 54


Sokrates
 Membelokkan orientasi ke arah subjek (bersifat
subjektif)
 Caranya berfilsafat diringkas dalam pernyataan
berikut : “Berdasarkan yang anda katakan,
gagasan dan keyakinan apa yang terdapat
dalam lubuk batin dan hati anda sehubungan
dengan pengetahuan maupun moral?”
 Metode Sokrates disebut “Metode Maieutike”

filsafat , kma 2010 55


Plato - murid Sokrates

 Mengarah pada suatu dunia yang


lain dari dunia pengalaman manusia

filsafat , kma 2010 56


Aristoteles - murid Plato

 Meneruskan ajaran Plato dengan mengubah


segi-segi mendasar :
 intuisi  abstraksi
 Tekanan pada pengetahuan apriori 
tekanan pada pengamatan aposteriori
 Sebelum cara kerja deduksi  induktif
 Menitikberatkan pengetahuan tentang
objek. Tokoh pertama yang menjalankan
penelitian ilmiah secara empiris
filsafat , kma 2010 57
Aristoteles membedakan
3 tahap abstraksi

1. Ilmu alam
(abstraksi dari ciri-ciri individual)
2. Matematika
(abstraksi dari semua ciri material, kecuali apa
yang dapat diukur dan dihitung)
3. Metafisika
(abstraksi dari segala materi nyata untuk
mencapai asas pembentukannya)

filsafat , kma 2010 58


Neoplatonisme
• Pada akhir masa ini muncul aliran
“Neoplatonisme”  meneruskan
gagasan Plato tentang dunia di
seberang yang tak kelihatan dan bahkan
tidak dapat dikenal.
 Proses emanasi

filsafat , kma 2010 59


b. Dalam Lingkungan Yahudi, Kristiani,
dan Islam sampai masa skolastik

 Berciri monoteisme
 Timbul masalah iman-akal (fides and
ratio)

filsafat , kma 2010 60


1. Kelompok pro iman akal  iman dan
akalnya berkesinambungan

 Yahudi : Yustinus
 Kristiani : mahzab Iskandaria
 Islam : aliran Mu’tazila, Al Farabi,
Ibnu Sina, dan Ibnu Rushd

filsafat , kma 2010 61


2. Kelompok Pendek Akal
 pemurnian iman akan terancam oleh ilmu dan filsafat

 Kristiani :
Paulus, tertulianus, Agustinus

 Islam :
Hambali, Al Ash’ari, Al ghazali

filsafat , kma 2010 62


3. Methodus Scholastica (Schola 
sekolah/belajar)

 Semboyan :
cobalah sedapat mungkin
menggabungkan iman dan akal

filsafat , kma 2010 63


C. Selama Masa Modern

 Ditandai oleh 2 ciri :

1. Semakin berdiri sendiri, terpisah dari


teologi (iman) > SEKULER
2. Semakin ke arah subjek pengetahuan

filsafat , kma 2010 64


C. Selama Masa Modern
 Empiris
cara kerja filsafat : mengumpulkan data-data
empirisme yang diolah dan diatur oleh
pengetahuan inderawi si penyelidik
 Idealisme
usaha secara aktif mengikuti atau ambil bagian
dalam perkembangan subjek pengetahuan
dalam segala bentuknya
 Kierkegaurd
- menentang idealisme
- pembinaan manusia dalam perjalanannya
untuk menjadi bebas melalui tahap religius
filsafat , kma 2010 65
II. Apakah Ada Satu Cara Kerja
Filsafat
 Historis :
Cara kerja filsafat selalu bergantung pada anggapan
filsuf bersangkutan mengenai tugas dan ciri filsafat
Pilihan yang tepat :
- terbuka akan segala yang muncul dalam hidup
- tidak berat sebelah, memihak ke arah subjektif /
objektif
 Cara kerja filsafat yang baik yang gunanya dapat
dipertanggungjawabkan
Cara kerja yang bertitik pangkal pada pengalaman
manusia yang mencari dan bertanya tentang segala
sesuatu

filsafat , kma 2010 66


III. Cara Kerja Filsafat Ilmu
Pengetahuan

 Filsafat ilmu pengetahuan bertugas meneliti


dan menggali sebab-musabab pertama dari
gejala ilmu pengetahuan

 Cara kerja ini bertitik pangkal pada uraian ilmu-


ilmu pengetahuan sehingga melalui jalan
reduksi dapat mencapai pokok-pokok inti yang
memungkinkannya.

filsafat , kma 2010 67

Anda mungkin juga menyukai