Anda di halaman 1dari 18

NAMA : SURYA ANGGA PRADANA

NPM : 2201000420103

MAPEL : RANGKUMAN FILSAFAT ILMU

ILMU DAN FILSAFAT ILMU

 Pengertian ilmu

Kata ilmu berasal dari bahasa Arab, yaitu alima yang berarti pengetahuan. Pemakaian kata
ilmu dalam bahasa Indonesia merujuk pada kata science dalam bahasa inggris. Science sendiri
berasal dari bahasa Latin: Scio, Scire yang artinya juga pengetahuan.

Ilmu adalah pengetahuan, namun ada berbagai macam pengetahuan, seperti: pengetahuan
biasa dan pengetahuan ilmu. Pengetahuan biasa adalah pengetahuan keseharian yang kita
dapatkan dari berbagai sumber bebas dan belum tentu benar atau berdasarkan kenyataan.
Sementara pengetahuan ilmu adalah pengetahuan yang pasti, eksak, berdasarkan kenyataan
dan terorganisir.

Pada dasarnya, setiap ilmu memiliki dua macam objek, yaitu objek material dan objek
formal. Objek material adalah sesuatu yang dijadikan sasaran penyelidikan, seperti tubuh
manusia adalah objek material ilmu kedokteran. Adapun objek formalnya adalah metode
untuk memahami objek material tersebut, seperti pendekatan induktif dan deduktif. Filsafat
sebagai proses berpikir yang sistematis dan radikal juga memiliki objek material dan objek
formal. Objek material filsafat adalah segala yang ada. Segala yang ada mencakup ada yang
tampak dan ada yang tidak tampak. Ada yang tampak adalah dunia empiris, sedangkan ada
yang tidak tampak adalah alam metafisika.

 Pengertian tentang filsafat ilmu

Perkataan Inggris philosophy yang berarti filsafat berasal dari kata Yunani
“philosophia” yang lazim diterjemahkan sebagai cinta kearifan. Akar katanya ialah philos
(philia, cinta) dan sophia (kearifan). Menurut pengertiannya yang semula dari zaman
Yunani Kuno itu filsafat berarti cinta kearifan. Namun, cakupan pengertian sophia yang
semula itu ternyata luas sekali. Dahulu sophia tidak hanya berarti kearifan saja, melainkan
meliputi pula kebenaran pertama, pengetahuan luas, kebajikan intelektual, pertimbangan
sehat sampai kepandaian pengrajin dan bahkan kecerdikkan dalam memutuskan soal-soal
praktis (The Liang Gie, 1999).

Pengertian Filsafat Ilmu Menurut Para Ahli

Ismaun (2001) merangkum beberapa pengertian filsafat ilmu menurut beberapa ahli,
pendapat-pendapat para ahli tersebut adalah:

1. Robert Ackerman

Filsafat ilmu dalam satu sisi adalah suatu tinjauan kritis mengenai pendapat-pendapat
ilmiah, dewasa ini, melalui perbandingan terhadap kriteria-kriteria yang dikembangkan dari
pendapat-pendapat tertentu, tetapi filsafat ilmu juga jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu
dari praktek ilmiah secara aktual.

2. Harun Nasution

Mengatakan bahwa kata filsafat berasal dari bahasa Arab falsafa dengan wazan
(timbangan) fa'lala, fa'lalah dan fi'lâl. Dengan demikian, menurut Harun Nasution, kata benda
dari falsafa seharusnya falsafah dan filsaf. Menurutnya, dalam bahasa Indonesia banyak
terpakai kata filsafat, padahal bukan berasal dari kata Arab falsafah dan bukan dari kata Inggris
philosophy. Harun Nasution mempertanyakan apakah kata fil berasal dari bahasa Inggris dan
safah diambil dari kata Arab, sehingga terjadilah gabungan keduanya, yang kemudian
menimbulkan kata filsafat.

Persamaan filsafat dan ilmu adalah sebagai berikut:

1. Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki objek selengkap-lengkapnya


sampai ke akar-akarnya.
2. Keduanya memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada antara
kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukkan sebab-sebabnya.
3. Keduanya hendak memberikan sintesis, yaitu suatu pandangan yang bergandengan.
4. Keduanya mempunyai metode dan sistem.
5. Keduanya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat
manusia (objektivitas), akan pengetahuan yang lebih mendasar

Adapun perbedaan filsafat dan ilmu di antaranya yaitu :

1. Objek material (lapangan) filsafat itu bersifat universal (umum), yaitu segala sesuatu yang
ada (realita) sedangkan objek material ilmu (pengetahuan ilmiah) itu bersifat khusus dan
empiris. Artinya, ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing secara kaku dan
terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam disiplin tertentu.
2. Objek formal (sudut pandangan) filsafat itu bersifat non fragmentaris, karena mencari
pengertian dari segala sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam dan mendasar.
Sedangkan ilmu bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping itu, objek formal
ilmu itu bersifat teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu mengadakan
penyatuan diri dengan realita.
3. Filsafat dilaksanakan dalam suatu suasana pengetahuan yang menonjolkan daya spekulasi,
kritis, dan pengawasan, sedangkan ilmu haruslah diadakan riset lewat pendekatan trial and
error. Oleh karena itu, nilai ilmu terletak pada kegunaan pragmatis, sedang kegunaan
filsafat timbul dari nilainya.

Mengacu pada pengertian filsafat, adapun tujuan filsafat adalah sebagai berikut:

1. Agar manusia menjadi lebih terdidik dan memiliki pengetahuan, serta mampu menilai hal-
hal di sekitarnya secara objektif.
2. Agar manusia memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan, dan kemajuan ilmu
pengetahuan di berbagai bidang.

SEJARAH ILMU PADA ZAMAN YUNANI KUNO

 SEJARAH SINGKAT ILMU PADA ZAMAN YUNANI KUNO

Periode Yunani kuno merupakan sebuah awal dari berkembangnya ilmu pengetahuan modern
seperti saat ini. Yang paling ekstensi dalam perkembangan ilmu pada era ini adalah filsafat yang
merupakan induk dari setiap ilmu pengatahuan. Zaman Yunani kuno dipandang sebagai zaman
keemasan filsafat, karena pada masa ini orang memiliki kebebasan mengungkapkan ide-ide atau
pendapatnya. Bangsa Yunani tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap yang
menerima begitu saja, melainkan dengan sikap yang senang menganalisa atau mempelajari sesuatu
secara kritis.

Zaman ini berlangsung dari abad 6 SM sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman ini
menggunakan sikap an inquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara
kritis), dan tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap receptive attitude (sikap
menerima segitu saja). Sehingga pada zaman ini filsafat tumbuh dengan subur.

 TOKOH-TOKOH FILSUF PADA ZAMAN YUNANI KUNO

Pada zaman ini banyak bermunculan ilmuwan terkemuka. Ada beberapa nama yang popular
pada masa ini, yaitu Thales (624-545 SM) dari Miletus, Pythagoras (580 SM–500 SM), Socrates
(469 SM-399 SM), Plato (427 SM-347 SM), Aristoteles (384 SM- 322 SM). Selain nama-nama
tersebut, masih ada filosof-filosof seperti Anaximander (610 SM-546 SM) dengan diktum
falsafinya bahwa permulaan yang pertama, tidaklah bisa ditentukan (Apeiron), karena tidaklah
memiliki sifat-sifat zat yang ada sekarang.

 PEMAHAMAN PEMIKIRAN ILMU FILSAFAT PADA ZAMAN YUNANI

Pemahaman filsafat tidak dapat dilepaskan dari perjalanan panjang sejarah pemikiran manusia
itu sendiri. Sebagimana pemikiran manusia pada awalnya masih diliputi dengan corak berpikir
mitilogis. Corak pemikiran ini diwarnai dengan pertimbangan-pertimbangan magis dan animistik
terkait dengan corak kehidupannya sehari-hari. Dalam perkembangan selanjutnya manusia mulai
berpikir yang lebih rasional dengan disertai argumentasi-argumentasi logis. Dari sinilah fase awal
dari berpikir secar filsafati, manusia mulai merumuskan pernyataan-pernyataan logis dan
sistematis terkait dengan persoalan-persoalan yang tengah di hadapinya. Filsafat Yunani muncul
dari pengaruh mitologi, mistisisme, matematika dan persepsi yang kental sehingga segalanya
nyaris tidak jelas dan seakan mengacaukan pandangan dunia. Kebudayaan mereka kaya dan kreatif
namun dikelilingi oleh orang-orang yang sportif dan kompetitif. Secara umum karakteristik filsafat
Yunani kuno adalah rasionalisme, yaitu suatu pemahaman tentang sebuah pengetahuan yang lebih
mengutamakan akal (logika). Rasionalisme Yunani itu mencapai puncaknya pada orang-orang
sofis.
 PERKEMBANGAN ILMU KOMUNIKASI DI ZAMAN YUNANI KUNO

Komunikasi adalah konteks arti yang berlaku sekarang ini memeng belum dikenel saat itu.
Istilahnya yang berlaku pada zaman tersebut adalah “Retorika”. Disebutkan bahwa pada zaman
kebudayaan mesir kuno telah ada tokoh-tokoh retorika seperti Kagemi dan Ptah-Hotep. Namun
demikian tradisi retorika sebagai upaya yang sistematis dan terorganisasi baru dilakukan di zaman
Yunani kuno dengan perintisnya Aristoteles (Golden, 1978).

Kesimpulannya Ilmu filsafat dipahami melalui sejarah perkembangan pemikiran filsafat.


Menurut catatan sejarah, filsafat barat bermula di Yunani. Bangsa Yunani mulai mempergunakan
akal ketika mempertanyakan mitos yang berkembang di masyarakat sekitar abad 6 SM.

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU ZAMAN ISLAM

Tidak terbantahkan bahwa Islam sesungguhnya adalah sudah terlihat dari pesan yang
terkandung dalam al-Qur'an yang diwahyukan pertama kali kepada Nabi Muhammad saw, yaitu
surat al-Alaq dengan diawali kata perintah iqra yang berarti (bacalah).

Islam terjadi perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat. Di saat Eropa pada zaman
Pertengahan lebih berkutat pada isu-isu keagamaan, makaperadaban dunia Islam melakukan
penterjemahan besar-besaran terhadap karya-karya filosof Yunani, dan berbagai temuan di
lapangan ilmiah lainnya."

 Perkembangan Ilmu Islam zaman Klasik

Perkembangan ilmu dalam Islam adalah peristiwa Fitnah al-Kubra, yang ternyata tidak hanya
membawa konsekuensi logis dari segi politis an sich seperti yang dipahami selama ini tapi ternyata
juga membawa perubahan besar bagi pertumbuhan dan perkembangan ilmu di dunia Islam.

Keilmuan ini diperoleh persepsi tentang bagaimana tingginya kedudukan yang terdapat dalam
al-Quran dan hadis. Persepsi dengan persepsi yang sama dari Yunani melalui filsafat dan sains
Yunani yang berada di kota-kota pusat peradaban Yunani di Dunia Islam Zaman Klasik, seperti
Alexandria (Mesir). Jundisyapur (Irak), Antakia (Syiria), dan Bactra (Persia). Sedangkan
Montgomery Watt menambahkan lebih rinci bahwa ketika Irak, Syiria, dan Mesir diduduki oleh
orang Arab pada abad ketujuh, ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani dikembangkan di berbagai
pusat belajar. Terdapat sebuah sekolah terkenal di Alexandria, Mesir, tetapi kemudian dipindahkan
pertama kali ke Syiria, dan kemudian pada sekitar tahun 900 M ke Baghdad.

 Perkembangan ilmu pada masa kejayaan Islam

Pada masa kejayaan islam, khususnya pada masa pemerintahan Dinasti Umyyah dan Disnati
Abbasiyah, ilmu berkembangan sangat maju dan pesat. Pada masa pemerintahan Al Mansyur ini
ilmu-ilmu Yunani masuk ke dalam bahasa Arab dengan sangat pesat.

KEMAJUAN ILMU ZAMAN REINAISANS DAN MODERN

1. Masa renaisans (abad ke 15-16M)

Renaisans merupakan era sejarah yang penuh dengan kemajuan dan perubahan yang
mengandung arti bagi perkembangan ilmu. Pada zama renaisans manusia barat mulai berpikir
secara baru, dan secara berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas gereja yang selama ini
telahj membelenggu kebebasan dalam mengemukakan kebenaran filsafat dan ilmu.

Berikut beberapa tokoh penting pada masa Renaissance :

a) Leonardo da Vinci
b) Francis Bacon
c) Galileo Galilei
d) Rene Descartes
e) Petrarch

2. Zaman modern (17-18M)

Pada zaman modern ini terjadi revolusi industri di Inggris, dimana sebagai akibat peralihan
masyarakat agraris dan perdagangan abad pertengahan ke masyarakat industri modern dan
perdagangan maju. Sejarah ilmu modern dimulai oleh 2 orang sarjana ilmuan yang memegang
peran penting dalam ilmu modern mereka adalah Isac Newton (1643-1727) dan Leibniz (1646-
1716). Secara ringkasnya ilmu-ilmu yang lahir pada masa ini. Dimana perkembangan ilmu pada
abad ke-18 telah melahirkan ilmu seperti taksonomi, ekonomi, kalkulus, dan statistika. Di abad 19
lahir semisal pharmakologi, geofisika, arkeologi dan sosiologi. Pada abad ini juga dikemukakan
planet neptunus. Sedangkan pada abad 20, secara garis besarnya terjadi perkembangan yang sangat
luas dalam bidang ilmu. Misalnya ilmu pasti, ilmu kimia, ilmu fisika, ilmu biologi dan lain-lain.

3.Ilmu yang Berbasis Rasionalisme dan Expirisisme

Dengan bertambah majunya alam pikiran manusia dan makin berkembangnya cara-cara
penyelidikan pada zaman modern ini, manusia dapat menjawab banyak pertanyaan tanpa
mengarang mitos. Berkat pengamatan yang sistematis dan kritis lambat laun manusia berusaha
mencari jawaban secara rasional.

4.Perkembangan Filsafat pada Zaman Modern

Pada dasarnya corak keseluruhan filsafat modern mengambil warna pemikiran filsafat sufisme
Yunani, kecuali karit. Paham-paham yang muncul dalam garis besarnya rasionalisme, idealisme,
dan empirisme.

 KEMAJUAN ILMU ZAMAN KONTEMPORER

1. Santri, priyayi dan abangan

Abangan, Santri, dan Priyayi merupakan struktur-struktur sosial yang berlainan, tetapi
masing-masing saling melengkapi satu sama lainnya dalam mewujudkan adanya sistem sosial jawa
yang berlaku umum. yaitu bagaimana hubungan antara struktur struktur sosial yang ada dalam
suatu masyarakat dengan pengorganisasian dan perwujudan simbol-simbol, dan bagaimana para
anggota masyarakat mewujudkan adanya integrasi dan disintegrasi dengan cara mengorganisasi
dan mewujudkan simbol simbol tertentu, sehingga perbedaan-perbedaan yang tampak di antara
struktur-struktur sosial yang ada dalam masyarakat tersebut hanyalah bersifat komplementer.

2.Teknologi Rekayasa Genetika

Salah satu bentuk perkembangan ilmu zaman kontemporer yang sangat masyhur adalah
dibidang rekayasa genetika berupa teknologi kloning.

3. Teknologi Informasi
Hampir tiap tahun perusahaan-perusahaan komputer internasional mengeluarkan model
komputer terbaru mereka. Komputer generasi awal membutuhkan ruangan yang besar dengan
kabel-kabel yang bersliwesan sana-sini, akan tetapi tren perkembangan komputer mutakhir
cenderung semakin mengkecil.

4. Teori Partikel Elementer

Selama lebih dari 2.500 tahun, manusia mencari misteri sifat materi. Mengamati
perkembangan ilmu diantaranya juga dilakukan dengan melihat temuan-temuan para ilmuan
diberbagai bidang salah satunya teori partikel elemner yang dilakukan dengan mencari tahu
partikel paling kecil dari susunan materi.

Kesimpulan :

Beberapa latar belakang munculnya Renaisans adalah :

Adanya dominasi gereja dalam segala aspek kehidupan masyarakat baik itu bidang politik,
ekonomi, sosial dan budaya.

Masyarakat berlomba-lomba memasuki kawasan kota dagang dan kota industri, menjadi
buruh dengan tujuan berusaha merubah kehidupan ekonomi ke arah yang lebih baik. Petani-petani
yang pada Abad Pertengahan setia mengerjakan tanah para bangswan feodal, kini hilang berganti
dengan golongan masyarakat baru yang disebut buruh pabrik.

Berkembangnya faham Rasionalisme yang mengutamakan kebenaran akal dan pikiran.


Kehidupan. Rasionalisme atau gerakan rasionalis adalah doktrin filsafat yang menyatakan bahwa
kebenaran haruslah ditentukan melalui pembuktian, logika, dan analisis yang berdasarkan fakta,
daripada melalui iman, dogma, atau ajaran agama.

PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN


Pengetahuan dan kebenaran adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Pengetahuan
merupakan hasil dari pencarian srbuah kebenaran. Kebenaran adalah hasil dari rasa ingin tahu. Jadi
antara pengetahuan dan kebenaran selalu bersama-sama.

 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang diketahui langsung dari pengalaman,


berdasarkan panca indra, dan diolah oleh akal budi secara spontan. Pengetahuan masih pada
tataran inderawi dan spontanitas, belum ditata melaui metode yang jelas.Pada intinya, pengetahuan
bersifat spontan, subjektif dan intuitif.Pengetahuan berkaitan erat dengan kebenaran, yaitu
kesesuaianantara pengetahuan yang dimiliki manusia dengan realitas yang ada pada objek.Namun,
kadang-kadang kebenaran yang ada dalam pengetahuan masih belum tertata rapi, belum teruji
secara metodologis.

 Jenis-jenis Pengetahuan
1. Pengetahuan ilmiah
2. Pengetahuan non ilmiah
3. Pengetahuan Dianoya ( matematika )
4. Pengetahuan Noesis ( filsafat )
 Beberapa pendapat tentang sumber pengetahuan
1. Empirisme
2. Rasionisme
3. Intuisi
4. Wahyu
 Definis Kebenaran

Kebenaran bersifat relatif. Kebenaran berdasarkan pada siapa dan apa yang di anggap benar.
Pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui manusia dengan sadar dan dapat diakui
kebenarannya. Kebenaran dan pengetahuan tidak dapat dipisahkan karena saling terkait.

 Ada 4 Tingkatan Kebenaran


1. Kebenaran inderawi
2. Kebenaran ilmiah
3. Kebenaran filsafat
4. Kebenaran ilahiah

Dasar-dasar ilmu (epistemologi)

Pengertian Epistemologi Epistemologi dari bahasa yunani episteme (pengetahuan) dan


Logos (ilmu) artinya adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, karakter dan jenis
pengetahuan. Epistemologi atau teori pengetahuan ialah cabang filsafat yang berurusan dengan
hakikat dan lingkup pengetahuan,pengandaian-pengandaian, dan dasar-dasarnya serta pertang
gungjawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki.

Epistemologi juga disebut logika, yaitu ilmu tentang pikiran.Akan tetapi, logika dibedakan
menjadi dua, yaitu logika minor dan logika mayor.Logika minor mempelajari struktur berpikir dan
dalil-dalilnya, seperti silogisme. Logika mayor mempelajari hal pengetahuan, kebenaran, dan
kepastian yang sama dengan lingkup epistemologi.

Metode penelitian
1. Metode induktif
Induksi yaitu suatu metode yang menyimpulkan pernyataan pernyataan hasil
observasi disimpulkan dalam suatu pernyataan yang lebih umum.
2. Metode deduktif
Deduksi ialah suatu metode yang menyimpulkan bahwa data data empirik diolah
lebih lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang runtut
3. Metode positivisme
Metode ini dikeluarkan oleh August Comte (1798-1857). Metode ini berpangkal
dari apa yang telah diketahui, yang faktual, yang positif.
4. Metode kontemplatif
Metode ini mengatakan adanya keterbatasan indera dan akal manusia untuk
memperoleh pengetahuan, sehingga objek yang dihasilkan pun akan berbeda-beda
harusnya dikembangkan suatu kemampuan akal yang disebut dengan intuisi.
5. Metode dialektis
Dalam filsafat, dialektika mula-mula berarti metode tanya jawab untuk mencapai
kejernihan filsafat.

Epistemologi Menurut Pandangan Beragam Aliran Filsafat Dunia


1. Epistemologi idealisme
idealisme ini meniscayakan kurikulum yang digunakan dalam pendidikan.
2. Epistemologi realisme
proses ilmiah yang ditujukan pada hal-hal yang beraneka ragam persoalan pendidikan
3. Epistemologi pragmatisme.
guru harus mengonstruksi situasi belajar dengan menempatkan problem tertentu yang
pemecahannya akan membawa siswa pada pemahaman yang lebih baik

DASAR DASAR AKSIOLOGI

Pengertian Aksiologi

Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia


menggunakan ilmunya. Aksiologi berasal dari perkataan axios (Yunani) yang berarti nilai dan
logos yang berarti teori. Jadi aksiologi adalah “teori tentang nilai” Sedangkan arti aksiologi yang
terdapat didalam bukunya Jujun S. Suriasumantri Filsafat Ilmu Pengantar Populer bahwa
aksiologi diartikan sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang
diperoleh.
Penjelasan Encyclopedia of Philosophy
Aksiologi disamakan dengan Value and Voluation. Ada tiga bentuk Value dan Valuation:
1. Nilai digunakan sebagai kata benda abstrak.
2. Nilai sebagai kata benda konkret.
3. Nilai digunakan sebagai kata kerja dalam ekspresi menilai,memberi nilai, dan dinilai.
Pengertian Etika
Etika mempunyai 2 arti yaitu :
1. Suatu kumpulan pengetahuan menegenai penilaian terhadap perbuatan-perbuatan manusia.
2. Predikat yang dipakai untuk membendakan hal-hal, perbuatan-perbuatan, atau manusia-
manusia yang lain.
Nilai dibedakan menjadi dua dimana nilai ini dilihat dari objektif dan subjektif, tergantung dari
hasil pandangan yang muncul dari filsafat.
• Nilai akan menjadi subjektif, apabila subjek sangat berperan dalam segala hal, kesadaran
manusia menajdi tolak ukur segalanya; atau eksis tensinya,
• Nilai objektif tidak tergantung pada subyek atau kesadaran yang menilai.

SARANA ILMIAH (BAHASA DAN MATEMATIKA )

BAHASA
1. UNSUR-UNSUR BAHASA

 Simbol-simbol
Simbol berarti things that stand for other things atau sesuatu yang menyatakan sesuatu yang lain .
 Simbol-simbol vokal.
Yaitu bunyi-bunyi yang urutan-urutanya dihasilkan dari kerejasama sebagai organ atau alat tubuh
dengan sistem.
 Simbol-simbol vokal abriter
Istilah abriter berarti “mana suka” dan tidak perlu ada hubungan valid secara filosofis antara ucapan
lisan dan artinya.
 Sistem yang berstruktur dengan simbol abriter
Walaupun setiap hubungan antara bunyi dan arti ternyata bebas dari setiap suara hati nurani ,logiga
atau psikologi, namun kerjasama antara bunyi tersebut ditandai oleh sebuah konstitensi ketetapan
intern
 Yang dipergunakan para anggota (kelompok sosial) sebagai alat bergaul satu sama lain
Hubungan ini menyatakan antara bahasa dan massyarakat.

2. Fungsi Bahasa

 Koordinator kegiatan antara masyarakat


 Penetapan pemikiran dan pengungkapan
 Penyampaian pikiran dan perasaan
 [enyenangan jiwa
 Pengurangan kegoncangan jiwa
3. fungsi bahasa menurut haliday yang dikutip oleh thaimah
 Fungsi instrumental : penggunaan bahasa untuk mencapai suatu bahasa yang bersifat
materi.
 Fungsi regulatoris : penggunaan bahasa untuk memerintah dan perbaikan tingkah laku.
 Fungsi interaksional : penggunaan bahasa u ntuk saling mencurahkan perasaan dan
pemikiran
 Fungsi personal : seseorang menggunakan bahasa untuk mencurahkan perasaan dan pikiran
 Fungsi heuristik : penggunaan bahasa untuk mencapai menggungkapkan tabir fenomena
 Fungsi imajinatif : penggunaan bahasa un tuk menggungkapkan imajinasi seseorang
 Fungsi representasional : penggunaan bahasa untuk menggungkapkan gambaran pemikiran
dan wawasan serta menyampaikan pada orang lain.
fungsi bahasa menurut beberapa ahli :
 1.Kneller : simbolik ,emotif, dan afektif.
 2. Buhler : ekspresif,bahsa konatif.dan bahasa representasional.
 3. Desmond moris : information talking, mood talking, exploratory,grooming talking.
bahasa sebagai sarana berfikir ilmiah
Berbicara masalah sarana ilmiah ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu, pertama ,sarana ilmiah
itu merupakan ilmu dalam pengertian bahwa ia merupakan kumpulan pengertian yang di dapatkan
berdasarkan metode ilmiah .
kedua , tujuan pembelajaran sarana ilmiah adalah agar dapat melakukan penelahaan ilmiah
saecara baik.

MATEMATIKA

1.MATEMATIKA SEBAGAI BAHASA


Dalam abad ke-20 ini seluruh kehidupan manusia tidak lepas dari matematika ,demikian pula
dengan ilmu pengetahuan.
Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari serangkaian pernyataan
yang ingin kita sampaikan ,lambang matematika bersifat “artifisial” yang baru mempunyai arti
setelah sebuah makna diberikan kepadanya , tanpa itu matematika hanya sekumpulan rumus mati.

2.MATEMATIKA SEBAGAI SARANA BERFIKIR DEDUKTIF


Matematika merupakan sarana berfikir deduktif nama ilmu deduktif diperoleh karena penyelesaian
masalah-masalah yang dihadapi tidak didasari atas pengalaman seperti halnya yang terdapat di
dalaam ilmu-ilmu emprik ,melainkan di dasarkan atas deduksi-deduksi (penjabaran) .

3.MATEMATIKA UNTUK ILMU ALAM DAN ILMU SOSIAL


Matematika merupakan puncak kegemilangan intelektual ,disamping itu matematika juga
memberikan bahasa,proses ,dan teori .yang memberikan ilmu dari suatu bentuk dan kekuasaan.

SARANA ILMIAH (STATISTIKA DAN LOGIKA)

STATISTIKA
Statistika merupakan sekumpulan metode untuk membuat keputusan yang bijaksana dalam
keadaan yang tidak menentu. Hanya dibatasi pada kumpulan bahan keterangan yang berwujud
angka (data kuantitatif)
Ilmu Statistika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan memperkembangkan prinsip-
prinsip, metode dan prosedur yang perlu ditempuh atau dipergunakan

Sejarah Perkembangan Statistika


 Peluang = dasar dari teori statistika, merupakan konsep baru, tidak dikenal dalam pemikiran
Yunani Kuno, Romawi, Eropa dalam Abad Pertengahan.
 Teori mengenal kombinasi bilangan sudah terdapat dalam aljabar yang dikembangkan sarjana
Muslim, bukan dalam lingkup teori peluang.
 Dasar peluang dirumuskan, bidang telaah berkembang.
 Konsep Statistika dikaitkan dengan variabel yang ditelaah dalam suatu populasi tertentu.
 Abraham Demoitre(1667-1754) mengembangkan teori galat atau kekeliruan.
 Thomas Simpson(1757) menyimpulkan terdapat suatu distribusi yang berlanjut dari suatu variabel
dalam suatu frekuensi yang cukup banyak.
 Pierre Simon de Laplace(1749-1827) mengembangkan konsep Demoivre dan Simpson lebih lanjut
dan menemukan distibusi normal yang paling banyak dipergunakan dalam analisis statistika di
samping teori peluang
 Francis G(1822-1911) dan Karl Pearson(1857-1936) menemukan distribusi lain yang tidak berupa
kurva normal.
 Karl Friedrich Gauss(1777-1855) mengembangkan least squares simpangan dan galat baku untuk
rata-rata(the standart error of the mean)
 Pearson melanjutkan konsep Galton, mengembangkan konsep regresi, korelasi, distribusi, chi-
kuadrat, analisis statistika untuk data kualitatif Pearson menulis buku The Grammar of
Science(karya klasik dalam filsafat ilmu).
 Willian Seay Gosset, yang dikenal dengan nama samaran Student mengembangkan konsep
pengambilan contoh Designent Experiment dikembangkan Ronald Alylmer Fisher(1890-1962) di
samping analisis varians dan covarians, diatribusi-z, distribusi-t, uji signifikan dan teori tentang
perkiraan.

Hubungan Antara Sarana Ilmiah Bahasa, Logika, Matematika, dan Statistika


 Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah. Alat
berpikir komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran kepada orang lain.
 Ilmu merupakan gabungan antara berpikir deduktif dan induktif
 Penalaran ilmiah menyadarkan diri kepada proses Logika deduktif dan induktif.
 Matematika mempunyai peranan penting dalam berpikir deduktif.
 Statistika mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif.
 Jadi keempat sarana ilmiah ini saling berhubungan erat satu sama lain.

Tujuan Pengumpulan Data Statistik


• Kegiatan Praktis, hakikat alternatif yang sedang dipertimbangkan telah diketahui, paling tidak
secara prinsip, konsekuensi dalam memilih salah satu alternatif dapat dievaluasi berdasarkan
serangkaian perkembangan yang akan terjadi.
• Kegiatan Keilmuan, diterapkan pada pengambilan suatu keputusan yang konsekuensinya sama
sekali belum diketahui.

Statistika dan Cara Berpikir Induktif


Logika Induktif berpaling kepada statistika. Statistika merupakan pengetahuan untuk
melakukan penarikan kesimpulan induktif secara seksama.
Dalam penalaran induktif meskipun premis-premisnya adalah benar dan prosedur
penarikan kesimpulannya adalah sah, maka kesimpulan itu belum tentu benar. Tapi kesimpulan itu
mempunyai peluang untuk benar. Pengambilan kesimpulan secara induktif menghadapkan kepada
sebuah permasalahan mengenai banyaknya kasus yang dihadapi.
Statistika memberikan jalan keluar untuk dapat menarik kesimpulan yang bersifat umum dengan
jalan mengamati hanya sebagian dari populasi yang bersangkutan.
Statistika juga memberikan contoh untuk mengetahui apakah suatu hubungan kausalitas
antara dua faktor atau lebih bersifat kebetulan atau memang terkait dalam suatu hubungan yang
bersifat empiris.
Statistika berfungsi meningkatkan ketelitian pengamatan dalam menarik kesimpulan
dengan jalan menghindarkan semua yang bersifat kebetulan. Hal penarikan kesimpulan secara
induktif kekeliruan memang tidak bisa dihindarkan.

Peranan Statistika dalam Tahap-Tahap Metode Keilmuan Statistika bukan merupakan


sekumpulan pengetahuan mengenai objek tertentu melainkan merupakan sekumpulan metode
dalam memperoleh pengetahuan.

Tahap-Tahap Metode Keilmuan:


1. Observasi
2. Hipotesis
3.Ramalan
4. Pengujian Kebenaran

Penerapan Statistika
Statistika diterapkan dalam penelitian pasar, penelitian produksi, kebijaksanaan penanaman
modal, kontrol kualitas, seleksi pegawai, kerangka percobaan industri, ramalan ekonomi, auditing,
pemilihan resiko dalam pemberian kredit, dan masih banyak lagi.
Gerakan scientific management dalam abad ini menitik-beratkan kepada perlunya mengumpulkan
fakta tersebut secara berhati-hari, seperti yang dilakukan salah satu cabang operation research.
Statistika adalah alat yang dipergunakan untuk memecahkan masalah yang timbul dalam
penelaahan secara empiris hampir di semua bidang.
Perincian teknis dari teknik statistika yang dipergunakan dalam tiap bidang dan masalah itu
berbeda namun oendekatan dasarnya sama.
Pendekatan dasarnya sama, namun konsep dasar harus disesuaikan dengan masalah konkret yang
dihadapi.

Logika
Logika adalah sarana untuk berpikir sistematis, valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Karena itu, berpikir logis aalah berpikir sesuai dengan aturan-aturan berpikir, seperti setengah
tidak boleh lebih besar daripada satu.

Aturan Cara Berpikir yang Benar


1. Mencintai Kebenaran
2. Ketahuilah (dengan sadar) apa yang sedang Anda kerjakan
3. Ketahuilah (dengan sadar) apa yang sedang Anda katakan
4. Buatlah distingisi (pembedaan) dan pembagian (klarifikasi) yang semestinya
5. Cintailah definisi yang tepat
6. Ketahuilah (dengan sadar) mengapa Anda menyimpulkan begini atau begitu
7. Hindarilah kesalahan-kesalahan dengan segala usaha dan tenaga, serta sangguplah mengenali
jenis, macam, dan nama kesalahan, sebab-sebab kesalahan (pemikiran)
Hal-Hal yang Harus Diketahui Dalam Belajar Logika Ilmiah (scientific)
• Dalam praktik, menjadi cakap dan cekatan (yakni secara spontan, tanpa kesulitan) berpikir sesuai
dengan hukum, prinsip, bentuk berpikir yang betul tanpa mengabaikan dialek etika, yakni proses
perubahan keadaan.
• Sanggup mengenali jenis-jenis, macam-macam, nama-nama, sebab-sebab kesalahan pemikiran,
dan sanggup menghindari juga menjelaskan segala bentuk dan sebab kesalahan dengan
semestinya.
Klasifikasi
Sebuah konsep klasifikasi, seperti "panas" atau "dingin", hanyalah menempatkan objek tertentu
dalam sebuah kelas.
Suatu konsep perbandingan, seperti "lebih panas" atau "lebih dingin", mengemukakan hubungan
mengenai objek tersebut dalam norma yang mencakup pengertian lebih atau kurang, dibandingkan
dengan objek lain.
Tidak boleh mengecilkan kegunaan konsep klasifikasi terutama dalam budang-bidang dimana
metode keilmuan dan metode kuantitatif belum berkembang.

Aturan Definisi
Definisi secara etimologi adalah suatu usaha untuk memberi balasan terhadap suatu yang
dikehendaki seseorang untuk memindahkannya kepada orang lain/ menjelaskan materi yang
memungkinkan cendikiawan untuk membahas tentang hakikatnya.
Definisi mempunyai peranan penting dalam pembahasan yang berkaitan dengan penjelasan
tashawwurat dan pembatasan makna lafadz munfradah, dan segi lain terkait dengan pembahasan
tashdiqat dan lafadz murakkaba.
Contoh yang sering diungkapkan adalah manusia adalah binatang yang berakal. Binatang adalah
genus sedangkan berakal adalah differensia, pembeda utama manusia dengan makhluk-makhluk
lain. Jadi, definisi yang valid dalam logika perlu batasan yang jelas antara objek-objek yang
didefinisikan.

TATANGAN DAN MASA DEPAN ILMU


Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu yang disusun secara bersistem menurut metode-
metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang tertentu.
Contohnya Penemuan televisi, komputer, dan ponsel telah mengakibatkan kita terlena dengan
dunia layar. Layar kemudian menjadi teman setia, bahkan kita lebih memerhatikan layar
dibandingkan orang lain sekali pun. Bayangkan, hampir setiap bangun tidur kita menekan tombol
televisi untuk melihat layar, menekan tombol ponsel untuk melihat layar, sampai pergi kerja pun
tersedia layar komputer. Akibatnya, hubungan manusia dengan satu sama lain menjadi renggang
karena asyik dengan layarnya masing-masing.

KRISIS KEMANUSIANAN
Krisis Kemanusiaan adalah sebuah situasi dengan penderitaan manusia yang berada pada
tingkat tinggi, dasar-dasar kesejahteraan manusia yang berada dalam bahaya, dan mencakup skala
yang besar.Contohnya Ide dan gerakan emansipasi yang dikumandangkan oleh para penggerak
feminisme, yang mendorong wanita diberi kesempatan yang sama di area publik dengan laki-laki.
Kesempatan ini kemudian ternyata dimanfaatkan oleh perusahaan dengan merekrut pekerja
perempuan lebih banyak dibandingkan pekerja laki-laki. Dikarenakan perempuan bisa lebih rapi,
lebih rendah gajinya, lebih mudah diatur, dan tidak merepotkan perusahaan.

Akibat gerakan Fanimisme


1. Laki-laki akan susah untuk mendapatkan pekerjaan
2. Di dalam sebuah rumah tangga akan timbul masalah karena perempuan meresa lebih hebat
daripada laki-laki
3. Jika laki-laki banyak yang pengangguran akan meningkatkan tindakan kriminalitas, seperti
mencuri atau merampok
Agama, Ilmu, dan Masa Depan Manusia
Agama dan ilmu dalam beberapa hal berbeda, namun pada sisi tertentu memiliki kesamaan.
Agama lebih mengedepankan moralitas dan menjaga tradisi yang sudah mapan (ritual),
cendrung eksklusif, dan subjektif. Sementara ilmu selalu mencari yang baru, tidak terlalu
terikat dengan etika, progresif, bersifat inklusif, dan objektif.
Agama memberikan ketenangan dari segi batin karena ada janji kehidupan setelah mati,
sedangkan ilmu memberikan ketenangan dan sekaligus kemudahan bagi kehidupan di
dunia. Agama mendorong umatnya untuk menuntut ilmu, hampir semua Kitab Suci
menganjurkan umatnya untuk mencari ilmu sebanyak mungkin.
Karakteristik agama dan ilmu tidak selalu harus dilihat dalam konteks yang berseberangan,
tetapi juga perlu dipikirkan bagaimana keduaya bersinergi dalam membantu kehidupan
manusia yang lebih layak. Contohnya ilmu dan teknologi mampu mengantarkan manusia
hidup dalam tataran yang global, yang juga sering disebut dengan era informasi, tetapi
kehidupan yang global itu pula yang menyengsarakan sebagian besar penduduk di bumi
ini.

Anda mungkin juga menyukai