Materi mencakup :
1. Pengertian Filsafat
2. Persamaan dan perbadaan Fulsafat dan Ilmu
3. Perbedaan Ilmu Filsafat dan Filsafat Ilmu
4. Dari Mitos ke Logos
5. Periodisasi Filssafat Barat
6. Pemetaan Cabang Fisafat : Ontologi – Epistologi - Aksiologi
– Etika – Estetika.
7. Filsafat, Ilmu Pengetahuan dan Agama
8. Persamaan, perbadaan dan titik singgungnya
9. Ciri berpikir filsafat
10. Cara belajar filsafat
11. Melakukan penelitian dan menulis filsafat
12. Melakukan dialog filsafat
13. Metode filsafat Sokrates, Plato, Aristoteles, Plotinos,
Descrates, Francis Bacon, dan Zeno.
14. Manfaat mempelajari Ilmu Filsafat dan Falsafat Ilmu.
A. APA ITU FILSAFAT ?
Filsafat dan Ilmu adalah dua kata yang berbeda makna.
Ilmu adalah sebagian pengetahuan bersifat koheren, empiris,
sistematis, dapat diukur, dan dibuktikan. Filsafat berasal dari bahasa
Yunani, philosophia atau philosophos.
Philos atau philein berarti teman atau cinta, dan shopia atau shopos
berarti kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah.
Filsafat berarti juga mater scientiarum yang artinya induk dari segala
ilmu pengetahuan.
Kata filsafat dalam bahasa Indonesia memiliki padanan kata
falsafah (Arab), philosophie (Prancis, Belanda dan Jerman), serta
philosophy (Inggris).
Dengan demikian filsafat berarti mencintai hal-hal yang bersifat
bijaksana (menjadi kata sifat) bisa berarti teman kebijaksanaan
(menjadi kata benda) atau induk dari segala ilmu pengetahuan.
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN FILSAFAT
DAN ILMU
PERSAMAAN:
• Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki
obyek selengkap-lengkapnya sampai ke-akar-akarnya
• Keduanya memberikan pengertian mengenai hubungan atau
koheren yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami dan
mencoba menunjukkan sebab-akibatnya
• Keduanya hendak memberikan sistesis, yaitu suatu pandangan
yang bergandengan
• Keduanya mempunyai metode dan sistem
• Keduanya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan
seluruhnya timbul dari hasrat manusia [obyektivitas], akan
pengetahuan yang lebih mendasar.
PERBEDAAN:
• Obyek material [lapangan] filsafat itu bersifat universal [umum],
yaitu segala sesuatu yang ada [realita] sedangkan obyek material
ilmu [pengetahuan ilmiah] itu bersifat khusus dan empiris.
Artinya, ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing
secra kaku dan terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat tidak
terkotak-kotak dalam disiplin tertentu
• Obyek formal [sudut pandangan] filsafat itu bersifat non
fragmentaris, karena mencari pengertian dari segala sesuatu yang
ada itu secara luas, mendalam dan mendasar. Sedangkan ilmu
bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping itu, obyek
formal itu bersifatv teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide
manusia itu mengadakan penyatuan diri dengan realita.
• Filsafat dilaksanakan dalam suasana pengetahuan yang menonjolkan
daya spekulasi, kritis, dan pengawasan, sedangkan ilmu haruslah
diadakan riset lewat pendekatan trial and error. Oleh karena itu, nilai
ilmu terletak pada kegunaan pragmatis, sedangkan kegunaan filsafat
timbul dari nilainnya
• Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam
berdasarkan pada pengalaman realitas sehari-hari, sedangkan ilmu
bersifat diskursif, yaitu menguraikan secara logis, yang dimulai dari
tidak tahu menjadi tahu
• Filsafat memberikan penjelasan yang terakhri, yang mutlak, dan
mendalam sampai mendasar [primary cause] sedangkan ilmu
menunjukkan sebab-sebab yang tidak begitu mendalam, yang lebih
dekat, yang sekunder [secondary cause]
Perbedaan ilmu filsafat dengan filsafat ilmu.
Sekitar abad ke-6 S.M. sudah mulai berkembang suatu pendekatan yang
sama sekali berlainan. Sejak saat itu manusia mulai mencari jawaban-
jawaban rasional tentang masalah-masalah yang diajukan oleh alam
semesta. Logos (akal budi, rasio) mengganti mitos (mythos), dengan
begitulah filsafat dilahirkan.
Bisa dikatakan bahwa kata "logos" mempunyai arti yang lebih luas
dibandingkan kata "rasio". Logos berarti baik kata (tuturan, bahasa)
maupun juga rasio.
Disimpulkan bahwa perubahan mitos ke logos merupakan
revolusi, mengingat pemenuhan pengertian dan syarat-syarat.
Dengan demikian Revolusi pengetahuan ini secara tidak langsung
merupakan revolusi pertama dan utama. Hal tersebut dikarenakan
buah dari revolusi ini merupakan dasar dari segala perubahan
pemikiran.
Poin yang perlu digaris bawahi ialah perubahan pola pikir yang
tidak hanya menerima mitos sebagai wahyu yang diwartakan turun
temurun, melainkan pola pikir untuk mencari dan terus mencari
kebenaran.
Revolusi-revolusi yang terjadi setelah Revolusi pengetahuan
merupakan usaha untuk mencari kebenaran.
Selain itu munculnya ilmu pengetahuan, yang memiliki banyak
pengaruh dalam merubah dunia, juga merupakan buah dari Revolusi
pengetahuan.
• Dengan adanya ilmu pengetahuan, maka berkembanglah pola pikir
manusia yang nantinya pola pikir tersebut melahirkan revolusi yang
lain.
C. PERIODISASI FILSAFAT BARAT
Sejarah filsafat Barat dibagi dalam empat periode, yaitu
zaman kuno, zaman abad pertengahan, zaman modern dan masa
kini.
a) Zaman filsafat Yunani Kuno ( 600 SM – 400 SM)
Zaman Kuno meliputi zaman filsafat pra-Socrates di Yunani.
Tokoh-tokohnya dikenaldengan nama filsuf pertama atau
filsuf alam. Mereka mencari unsur induk (arche) yang
dianggap asal dari segala sesuatu.
Menurut Thales, arche itu air, Anaximandors berpendapat
arche itu yang tak terbatas(to aperion).Anaximenes : arche
itu udara, Pythagoras arche itu bilangan, Heraklitos arche itu
api, ia juga berpendapat bahwa segala sesuatu itu teta, tidak
bergerak.
b)Zaman Keemasan Filsafat Yunani Kuno
Pada waktu Athena dipimpin oleh Perikles,kegiatan politik dan filsafat
dapat berkembang dengan baik. Ada segolongan kaum yang pandai
berpidato (retorika) dinamakan kaum sofis.
Kegiatan mereka adalah mengajarkan pengetahuan pada kaum muda.
Yang menjadi objek penyelidikannya bukan lagi alam tetapi manusia,
sebagaimana dikatakan oleh Pythagoras, “manusia adalah ukuran untuk
segala-galanya”.hal ini ditentang oleh Socrates dengan mengatakan
bahwa
“yang benar dan yang baik harus dipandang sebagai nilai-nilai objektif
yang dijunjung tinggi oleh semua orang”.
Akibat ucapannya itu Socrates dihukum mati.
Hasil pemikirannya Socrates dapat diketemukan pada muridnya Plato.
Dalam filsafatnya Plato mengatakan: “realitas seluruhnya terbagi atas
dua dunia yang hanya terbuka bagi panca indra dan dunia yang hanya
terbuka bagi rasio kita.
Dunia yang pertama adalah dunia jasmani dan yang kedua adalah ide.
Pendapat tersebut dikritik oleh Aristoteles dengan mengatakan bahwa
yang ada itu adalah manusia-manusia yang konkrit. Ide manusia tidak
terdapat dalam kenyataan. Aristoteles adalah filsuf realis.
Sumbangan yang sampai sekarang masih digunakan adalah mengenai
abstraksi, yakni aktivitas rasional dimana seseorang memperoleh
pengetahuan.
c) Masa Helinistis dan Romawi
Pada masa ini muncul beberapa aliran,sebagai berikut:
1) Stoisme
Menurut paham ini jagat raya ditentukan oleh kuasa-kuasa yang disebut
“logos”. Oleh karena itu, segala kejadian berlangsung menurut ketetapan yang
tidak dapat dihindari.
2) Epikurisme
Segala sesuatu terdiri atas atom-atom yang senantiasa bergerak. Manusia akan
bahagia jika mau mengakui susunan dunia ini dan tidak boleh takut pada
dewa-dewa.
3) Skeptisisme
Mereka berpikir bahwa bidang teoritis manusia tidak sanggup mencapai
kebenaran. Sikap umum mereka adalah kesangsian.
4) Eklektisisme
Suatu kecenderungan umum yang mengambil beberapa unsur filsafat dari
aliran-aliran lain tanpa berhasil mencapai suatu pemikiran yang sungguh-
sungguh
5) Neo Platonisme
Paham yang ingin menghidupkan kembali filsafat Plato. Tokohnya adalah
Plotinus. Seluruh filsafatnya berkisar pada Alloh sebagai “yang satu”. Segala
sesuatu berasal dari yang satu daningin kembali kepada nya.
d) Zaman Abad Pertengahan
Filsafat pada zaman pertengahan mengalami dua periode:
1) Periode Patristik
Pratistik berasal dari kata Latin patres yang berarti bapa-bapa
Gereja,ialah ahli agama kristen pada abad permulaan agama
Kristen.
2) Periode Skolastik
Periode Skolastik berlangsung dari tahun 800-1500 M
e) Zaman modern
• Zaman modern dimulai dengan masa Renaissance yang berarti
kelahiran kembali, yaitu usaha untuk menghidupkan kembali
kebudayaan klasik(Yunani-Romawi).
• Zaman modern ditandai dengan munculnya rasionalisme Rene
Descartes (1596-1650),B.Spinosa (1632-1677), dan G.Leibniz
(1646-1716).
• Mereka menekankan pentingnya rasio atau akal budi manusia.
f) Masa Kini
Masa kini dimulai pada abad ke-19 dan 20 dengan timbulnya berbagai
aliran yang berpengaruh seperti Positivisme, Marxisme, Eksistensialisme,
Pragmatisme, Neo Kantianisme, Neo Tomisme, dan Fenomenologi.
1) Positivisme
Positivisme mulai pada filsuf A.Comte(1798-1857). A.Comte(sosiolog
pertama) menyatakan bahwa pemikiran setiap manusia,pemikiran setiap
ilmu dan pemikiran suku bangsa manusia pada umumnya melewati tiga
tahap, yaitu: tahap teologis, tahap metafisis, dan tahap positif-ilmiah.
2) Marxisme
Tokohnya adalah Karl Max, Pemikiran Karl Max ditunjukkan dengan
materialisme dialektis dan materialisme historis.
3) Eksistensialisme
Eksistensialisme dipersiapkan dalam abad ke-19oleh S.Kierkegaard (1813-
1855) dan F.Nietsche(1844-1900).Pada abad ke20 eksistensialisme menjadi
aliran filsafat yang sangat penting.Filsuf-filsuf yang paling besar adalah
K.Jaspars, M.Heideger, J.P.Sarte,G.Marcel dan Merleau Ponty.
4)Fenomenologi
Metode fenomenologi berasal dari E.Husserl (1859-1938) dan kemudian
dikembangkan oleh M.Scheler (1874-1928) dan M.MerleauPonty.
Fenomenologi mengatakan bahwa kita harus memperkenalkan gejala-
gejala dengan menggunakan intuisi.
5)Pragmatisme
Pragmatisme merupakan aliran filsafat yang lahir diAmerika Serikat
sekitar 1900.
Tokoh-tokoh terpenting dari pragmatisme adalah W.James(1842-1920)
dan J.Dewey (1859-1914).
Pragmatisme mengajarkan bahwa ide-ide tidak “benar” atau “salah”
melainkan ide-ide dijadikan benar oleh suatu tindakan tertentu.
6)Neo-Kantianisme dan Neo-tomisme
Neo-Kantianisme berkembang terutama di Jerman. Filsafat dalam aliran
ini dianggap sebagai epistemolog dan kritik ilmu pengetahuan.
Tokoh-tokoh terpenting adalah E.Cassier (1874-1945),H.Rickert (1863-
1936), H.Vaihinger (1852-1933).
Neo-Tomisme berkembang di dunia Katolik di banyak negara di Eropa
dan di Amerika.
D. PEMETAAN CABANG FILSAFAT
Cabang – cabang ilmu filsafat di antaranya Ontologi, Epistimologi, dan
Aksiologi. Ontologi adalah cabang ilmu yang membahas hakikat segala
sesuatu yang ada. Epistimologi adalah cabang ilmu menjelaskan tentang
bagaimana mencari pengetahuan dan seperti apa pengetahuan tersebut.
Aksiologi membahas tentang untuk apa ilmu itu digunakan.
• ONTOLOGI
Ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Ontos berarti yang berada
(being) dan Logos berarti pikiran (logic).
Jadi, Ontologi berarti ilmu yang membahas tentang hakiket sesuatu yang
ada/berada atau dengan kata lain artinya ilmu yang mempelajari tentang
“yang ada” atau dapat dikatakan berwujud dan berdasarkan pada logika.
Sedangkan, menurut istilah adalah ilmu yang membahas sesuatu yang
telah ada, baik secara jasmani maupun secara rohani.
Disis lain, ontologi filsafat adalah cabang filsafat yang membahas tentang
prinsip yang paling dasar atau paling dalam dari sesuatu yang ada.
Objek kajian Ontologi disebut “ Ada” maksudnya berupa benda yang
terdiri dari alam , manusia individu, umum, terbatas dan tidak terbatas
(jiwa). Di dalam ontologi juga terdapat aliran yaitu aliran monoisme
yaitu segala sesuatu yang ada berasal dari satu sumber (1 hakekat).