DISUSUN

DRS. MAS’UD MUHAMMADIAH, M.SI.

UNIVERSITAS BOSOWA
MAKASSAR 2022

CARI:
PENGANTAR ILMU FILSAFAT (ADA)
FILSAFAT PENGETAHUAN (EPISTEMOLOGI) (ADA)
RUANG LINGKUP FIL ILMU
APA ITU ILMU PENGET
SEJARAH (ADA)
PRINSIP2 METODOLOGI
PENEMUAN KEBENARAN
DEFINISI DAN PENALARAN
HUBUNGAN DAN PERANAN ILMU PENGET THDP
PERKEMBG KEBUD NASIONAL
ETIKA KEILMUAN (ADA)
STRATEGI PENGEMBANGAN ILMU DI INDO
POKOK BAHASAN
1.PENGERTIAN
2.SEJARAH FILSAFAT ILMU
3.KEDUDUKAN FILSAFAT ILMU
4.TUJUAN FILSAFAT ILMU
5.ASAL & PERANAN FILSAFAT ILMU
6.FILSAFAT & ILMU
7.HAKEKAT ILMU PENGETAHUAN
8.MIDTEST
9.FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
10.ETIKA KEILMUAN
11.DISKUSI “ANARKIS BERKEDOK DEMOKRASI”
12.METODE ILMIAH
13.FILSAFAT PENGEGATHUAN & HAKEKAT PENELITIAN
14.DISKUSI “CLONING MANUSIA”
15.FINALTEST
A. PENGERTIAN FILSAFAT
1. ETIMOLOGI
1. ARAB : FALSAFAH : gagasan, pandangan
2. INGGRIS : PHILOSOPHY
3. YUNANI : PHILOSOPHIA
PHILEIN : CINTA
SOPHIA : KEBIJAKSANAAN
Filsafat; usaha untuk mencintai kearifan
PYTHAGORAS (582-496 SM)
SOCRATES (470-399 SM)
2. TERMINOLOGI
1. PLATO : PENGETAHUAN YANG BERMINAT MENCAPAI PENGETAHUAN
KEBENARAN YANG ASLI.
2. ARISTOTELES : MELIPUTI KEBENARAN YANG TERKANDUNG DI
DALAMNYA ILMU-ILMU METAFISIKA, LOGIKA, RETORIKA, ETIKA,
EKONOMI, POLITIK DAN ESTETIKA.
3. AL FARABI : ILMU TENTANG ALAM MAUJUD BAGAIMANA HAKIKAT
YANG SEBENARNYA.
4. RENE DESCARTES : SEGALA PENGETAHUAN DI MANA TUHAN, ALAM,
DAN MANUSIA MENJADI POKOK PENYELIDIKAN.
5. IMMANUEL KANT : ILMU YANG MENJADI POKOK PANGKAL DARI
SEGALA PENGETAHUAN, YANG DI DALAMNYA TERCAKUP MASALAH
EPISTEMOLOGI (FILSAFAT PENGETAHUAN) YANG MENJAWAB
PERSOALAN APA YANG DAPAT KITA KETAHUI.
6. LANGEVELD : BERPIKIR TENTANG MASALAH-MASALAH YANG AKHIR
DAN YANG MENENTUKAN, YAITU MAKNA KEADAAN, TUHAN,
KEABADAIAN, DAN KEBEBASAN.
7. HASBULLAH BAKRY : ILMU YANG MENYELIDIKI SEGALA SESUATU
DENGAN MENDALAM MENGENAI KETUHANAN, ALAM SEMESTA DAN
MANUSIA SEHINGGA DAPAT MENGHASILKAN PENGETAHUAN
TENTANG BAGAIMANA HAKIKAT SEJAUH YANG DAPAT DICAPAI AKAL
MANUSIA DAN BAGAIMANA SIKAP MANUSIA ITU SETERUSNYA
SETELAH MENCAPAI PENGETAHUAN ITU.
8.N. DRIYARKARA : PERMENUNGAN YANG SEDALAM-DALAMNYA
TENTANG SEBAB-SEBAB “ADA” DAN “BERBUAT” PERMENUNGAN
TENTANG KENYATAAN (REALITY) YANG SEDALAM-DALAMNYA, SAMPAI
“MENGAPA” YANG PENGHABISAN.
9.NOTONAGORO : MENELAAH HAL-HAL YANG MENJADI OBJEKNYA DARI
SUDUT INTINYA YANG MUTLAK DAN TERDALAM, YANG TETAP DAN
TIDAK BERUBAH, YANG DISEBUT HAKIKAT.
10. IR. POEDJAWIJATNA : ILMU YANG BERUSAHA UNTUK MENCARI SEBAB
YANG SEDALAM-DALAMNYA BAGI SEGALA SESUATU BERDASARKAN
PIKIRAN BELAKA.
11. ALI MUDHOFIR (1996)
1. FILSAFAT SEBAGAI SIKAP : kritis, terbuka,
toleran.
2. FILSAFAT SEBAGAI METODE : berpikir
dengan alasan
3. FILSAFAT SEBAGAI KELOMPOK PERSOALAN :
dijawab oleh filsuf
4. FILSAFAT SEBAGAI TEORI & SISTEM
PEMIKIRAN : pemikiran filsuf
5. FILSAFAT SEBAGAI ANALISIS LOGIS :
bahasa dan penjelasan makna
6. FILSAFAT MERUPAKAN USAHA UNTUK
MEMPEROLEH PANDANGAN MENYELURUH :
kesimpulan berbagai ilmu
 3. Definisi Filsafat berdasar Watak & Fungsi (Titus, dkk)

1. Informal: Sikap dan kepercayaan yg diterima

secara tidak kritis.
2. Formal: Sikap kritis atas kepercayaan yang
dijunjung tinggi.
3. Spekulatif: Hasil berbagai sains dan teknologi yang
ditinjau dari pengalaman kemanusiaan.
4. Logosentris: analisis kata dan konsep.
5. Aktual: problem yg berkembang di masyarakat dan
dicarikan jawabannya oleh para ahli filsafat.
 Estetika

Fils. Ilmu

Metafisika
Fils. Pol Fils. Epistemologi Etika Fils. Sos
Pikiran Logika
Aksiologi

Fils. Bahasa

Fils.Agama

Honderich, 1995, Oxford Companion to

Philosophy, p. 927.
KESIMPULAN :

FILSAFAT adalah ilmu pengetahuan yang

menyelediki segala sesuatu yang “ada” secara
mendalam dengan mempergunakan akal sampai
pada hakikatnya. Filsafat bukannya
mempersoalkan gejala atau fenomena tetapi yang
dicari adalah ”hakikat” dari suatu fenomena.
HAKIKAT adalah suatu prinsip yang
menyatakan sesuatu adalah sesuatu itu.
Cabang Utama Cabang Khusus
Metafisika Filsafat Ketuhanan
Epistemologi Filsafat Sejarah
Aksiologi Filsafat Ilmu
Logika Filsafat Politik &Ideologi
Etika Filsafat Hukum
Estetika Filsafat Bahasa
Filsafat Manusia Filsafat Komunikasi
 Ciri-ciri Berpikir Filsafat
Radikal; sampai ke akar persoalan
Kritis; tanggap thd persoalan yg berkembang
Rasional; sejauh dpt dijangkau akal mns
Reflektif; mencerminkan pengalaman pribadi.
Konseptual; hasil konstruksi pemikiran
Koheren; runtut, berurutan.
Konsisten; berpikir lurus/tdk berlawanan.
Sistematis; saling berkaitan.
Metodis; ada cara utk memperoleh kebenaran.
Komprehensif; menyeluruh
Bebas & bertanggungjawab
Kedudukan Filsafat Dasar/Pengantar
TUJUAN FILSAFAT :
Mencari hakikat dari suatu objek/gejala
secara mendalam, sedangkan ilmu
pengetahuan empiris hanya membicarakan
subjek

gejala. gejala

filsafat

Hakikat

Ilmu Pengetahuan
B. OBJEK FILSAFAT

1. MATERIAL : SESUATU YANG ADA ATAU

MUNGKIN ADA (m. noor syam, poedjawijatna, oemar
amir hoesin, h.a. dardiri, dan abbas hamami m.)
2. FORMAL : SUDUT PANDANGAN YANG DITUJUKAN
PADA BAHAN DARI PENELITIAN ATAU
PEMBENTUKAN PENGETAHUAN.
SUDUT PANDANGAN YANG MENYELURUH, SECARA
UMUM, SEHINGGA DAPAT MENCAPAI HAKIKAT DARI
OBJEK MATERIALNYA. (Lasiyo & Yuwono, 1985 : 6).
c. METODE FILSAFAT
1. Metode Kritis : socrates, plato
menjelaskan keyakinan & memperlihatkan
pertentangan, menuju hakikat.
2. Metode Intuitif : platinus, bergson
mencapai penerangan pikiran
3. Metode Sklastik : ariestoteles, thomas aquinas
menarik kesimpulan-kesimpulan
4. Metode Geometris : rene descartes, dkk
analisis mengenai hal-hal kompleks
5. Metode Empiris : hobbes, locke, berkeley, david
hume pengalaman menyajikan pengertian
kebenaran
c. METODE FILSAFAT
6. Metode Transendental: immanuel kant (neo-skolastik)
bertolak dari pengertia tertentu
7. Metode Fenemenologis : hussel (eksistensialisme)
pemotongan sistematis. Refleksi atas fenomena dalam
kesadaran mencapai penglihatan hakikat-hakikat murni.
8. Metode Dialektis : hegel, marx
mengikuti dinamika pikiran untuk mencapai hakikat
kenyataan
9. Metode Neo-Positivistis
kenyataan dipahami menurut hakikatnya dengan jalan
mempergunakan aturan-aturan seperti berlaku pada ilmu
pengetahuan positif.
10. Metode Analitika Bahasa : wittgenstein
analisa pemakaian bahasa sehari-hari ditentukan
syah tidaknya ucapan-ucapan filosofis.
D. CIRI-CIRI FILSAFAT

1. MENYELURUH : pemikiran yang lurus karena membatasi diri

dan bukan hanya ditinjau dari satu sudut pandangan tertentu.
Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui hubungan antara
ilmu yang satu dengan ilmu-ilmu lain, ilmu dengan moral,
seni, dan tujuan hidup.
2. MENDASAR : pemikiran yang mendalam sampai kepada
hasil yang fundmental/esensial objek yang dipelajarinya
sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap nilai dan
keilmuan.
3. SPEKULATIF : hasil pemikiran yang didapat dijadikan dasar
bagi pemikiran selanjutnya. Hasil pemikiranya selalu
dimaksudkan sebagai dasar untuk menjelajah wilayah
pengetahuan yang baru. (sri suprapto wirodiningrat, 1981:
113-114).