1. IDENTITAS FILSAFAT
Philosophy or Philosophy
Latin: philosophia (love of wisdom)
Critical study of fundamental belief
System of ideas
Sum of personal conviction
Calmness
2. WISDOM
3. FILOSOF
Thinker
Logician
Metaphysician
Sage (Wise man)
Theorist
Wise man
3. BENTUK-BENTUK PEMIKIRAN
4. PENGERTIAN (KONSEP)
Rangkaian term-term;
Proposition is statement about one or more
concepts or variables (univariate, bivariate, and
multivariate).
Proposisi empirik/dasar/basic, bersumber dari
observasi empirik mis. “cahaya lebih cepat dari
suara”.
Proposisi mutlak (kebenaran atau kesalahannya
nampak dalam fikiran) mis. “Janda adalah wanita
yang pernah kawin”.
Proposisi hipotetik (ada syarat yang harus
dipenuhi) mis. “untuk sembuh harus minum obat”.
Proposisi kategorik (hubungan itu tanpa syarat)
mis. “Ikan hidup di air”.
6. TIPE-TIPE PROPOSISI
9. CONTOH PENALARAN
15. KOMPARASI
4. REALITA (REALITY)
5. EKSISTENSI (EXISTENCE)
6. ESENSI (ESSENSE)
7. SUBSTANSI (SUBSTANCE)
Makna-makna bentuk:
(1) Struktur, bagaimana materi diolah menjadi
suatu bentuk;
(2) Materi yang sama dapat dibuat menjadi
bentuk yang berbeda. Sepotong kayu di
tangan pematung akan menjadi patung
manusia, tetapi di tangan seorang tukang
mungkin hanya menjadi sebuah kursi saja.
(3) Bentuk yang sama bisa mempunyai esensi
yang berbeda, misalnya patung dan
modelnya mungkin mempunyai bentuk yang
sama tetapi esensinya berbeda;
(4) Bentuk bisa berarti pola, mis. bentuk syair.
Perubahan KUALITAS;
Perubahan KUANTITAS;
Dekadensi atau kemunduran;
Reproduksi;
Relasi;
Lingkup ruang dan waktu.
Relasi ruang;
Relasi waktu;
Relasi kuantitas;
Relasi kualitas;
Kebenaran adalah:
Plato: alitheia (Gr.) = tak tersembunyi
Heidegger:
Die Unverborgenheit des Seins = the
unhiddenness of being
Glichtetheit des Seins = the luminousity of being
Aristoteles: Kebenaran adalah kesesuaian
antara apa yang sudah dikenal (subjek) dengan
apa yang dikatakan tentang subjek itu.
Secara sederhana dapat diihtisarkan menjadi:
S itu P dan pemungkirannya S itu bukan P.
Note:
Syntax = way in which words are put together.
Semantic = relating to meaning.
6. MAKNA KEBENARAN
17. PRAGMATISME
FAKTA: Facts
Fakta adalah segala sesuatu yang ada di
dunia baik berupa benda-benda, perbuatan,
maupun pernyataan
Fakta bersifat bebas dari kemauan kita dan
bebas dari eksistensi kita.
KEPERCAYAAN: Belief
Kepercayaan adalah reaksi psikologis dan
fisik terhadap keadaan eksternal.
Suaatu pernyataan menimbulkan
kepercayaan jika sesuai dengan ukuran untuk
mempercayainya..
KEBENARAN: Truth
Kebenaran adalah hubungan tertentu antara
kepercayaan dengan suatu fakta atau lebih di luar
kepercayaan.
Misalnya: Orang percaya saja apabila
tetangganya mengatakan harga beras turun,
karena biasanya tetangga tersebut tidak
berbohong. Tetapi kebenarannya baru muncul
ketiak orang itu sendiri membuktikan bahwa harga
beras memang turun (sesuai faktanya).
Soal ujian:
(1) Empirisme
(2) Rasionalisme
(3) Fenomenalisme (Kant)
(4) Intuisionisme
(5) Metode Ilmiah
7. METODE EMPIRISME
8. METODE RASIONALISME
9. RASIONALISME DEDUKTIF
(1) Skeptisisme;
(2) Realisme;
(3) Idealisme;
(4) Realisme Kritik (Modern);
(5) Pragmatisme;
23. REALISME
25. IDEALISME
26. PRAGMATISME
5. REALISME (K110)
6. NEO REALISME
7. REALISME KRITIK
8. IDEALISME
9. CORAK-CORAK IDEALISME
10. NATURALISME
12. POSITIVISME
Materialisme:
Sistem filsafat yang dibangun oleh Karl Max.
Merupakan landasan teoritis bagi masyarakat
komunis dewasa ini.
Yang nyata adalah materi.
Dialektika:
Teori tentang perubahan.
Segala sesuatu saling berhubungan dan
senantiasa mengalami perubahan.
Perubahan merupakan sintesa dari dua factor
yang saling bertentangan
Hegel yang mempengaruhi fikiran Karl Marx
menerapkan konsep perubahan terhadap semua
hal.
Marx semata-mata menerapkan perubahan
terhadap sejarah dan masyarakat.
Untuk mengetahui kebenaran orang harus melihat
sejarah. Kapitalisme bertujuan memupuk
keuntungan dengan memeras kaum buruh. Karena
buruh tidak cukup uang untuk membeli hasilnya
maka kapitalis berubah menjadi imperialis.
Akhirnya timbul persaingan di antara kapitalis
yang menimbulkan gejala menghancurkan diri
sendiri.
Mengetahui adalah untuk mengubah objek,
mempengaruhinya, dan memberikan reaksi
terhadapnya.
14. EMPIRISME
15. PRAGMATISME
knowledge
truth
understanding, comprehension, insight
explanation
prediction
control
application, invention, production
George Abell:
(1) The observation of phenomena or the results of
experiment;
(2) The formulation of hypotheses that describe
these phenomena;
(3) The testing of these hypotheses by noting
whether or not they adequately predict and
describe new phenomena or the results of new
experiments.
J. Eigelberner (1950):
METODE ILMIAH
1. PROSEDUR
Pengamatan
Percobaan
Pengukuran
Survai
Deduksi
Induksi
Analisis
Lainnya
2. TATA LANGKAH
Penentuan Masalah
Perumusan Hipotesis (bila perlu)
Pengumpulan data
Pembuatan kesimpulan
Pengujian hasil
3. TEKNIK
Kuesioner
Wawancara
Perhitungan
Pemanasan
Lainnya
4. ALAT
Timbangan
Meteran
Perapian
Komputer
Instrumen lainnya
1. PARADIGMA
Microscopic-macroscopic continuum;
Objective-subjective continuum;
٠ Subjective refers to realm of ideas (governments,
bureaucracies, and laws.
٠ Objective refers to real or material events
(actors, actions, interaction).
6. MICROSCOPIC-MACROSCOPIC CONTINUUM
7. OBJECTIVE-SUBJECTIVE CONTINUUM
Objective level
Subjective level
---------------------------------------------------------------------------------------------
Actors, actions Mixed types, combining Social construction
Interaction, bureauc- in different degrees, ob- of reality, norms,
ratic structure, law jective and subjective values, and so forth
and so forth elements; e.g. state, family,
work world, religion
Hal 78-79:
3 Pendekatan:
(1) Tradisional
(2) Behavioral
(3) Paska Behavioral
(1) Konsep;
Prof. Dr. Syamsuni Arman, Filsafat Ilmu
I. Beberapa Pengertian Filsafat
74
(2) Variabel;
(3) Statement;
(4) Format
16. KONSEP
Istilah abstrak
Berasal dari gejala yang konkrit
Mempunyai makna yang umum
Mis. disiplin, isolasi, kelas sosial dsb.
12. VARIABEL
14. FORMAT
Non-inferential Apprehension
(1) Perception (pencerapan)
(2) Introspection
Inferential Knowledge
(1) Knowledge of other selves
(2) Historical knowledge
(3) Scientific knowledge
Gabungan 2 pendekatan:
(1) Pendekatan rasional;
(2) Pendekatan empiris. Francis Bacon dalam
Novum Organum (1620) mengungkapkan hal ini
secara gamblang.
5. METODE SINTESIS
1. PENGERTIAN DIMENSI
Quality of extension
Importance
Character proper
2. DIMENSI ILMU
7. STRUKTUR SISTEM
Sistem
Subsistem
Komponen
Dimensi
Variabel
8. CIRI-CIRI SISTEM
(1) Goal
(2) Wholeness
(3) Environment
(4) Input
(5) Output
(6) Transformation (Process)
(7) Feedback
Closed-loop
No external input
Location and nature of organization as given by
its goals
Built-in goals.