Disusun oleh:
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan atas limpahan rahma dan hidayah-Nya
kepada kita semua. Rasa syukur itu dapat kita wujudkan dengan cara memelihara lingkungan dan
menjaga kesehatan serta mengasah akal budi untuk memanfaatkan karunia Tuhan itu dengan
sebaik-baiknya. Jadi rasa syukur itu harus senantiasa kita wujudkan dengan rajin dan mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan cara itu, kita akan menjadi generasi bangsa yang
tangguh dan berbobot serta pintar.
Atas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan dalam waktu yang relative singkat. Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Etika dan Filsafat Ilmu pada khususnya dan pembaca pada umumnya untuk
wawasan tentang “Filsafat Ilmu”
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
kesalahan yang mungkin kurang sesuai dengan keinginan pembaca. Olehnya itu, kami sangat
terbuka untuk menerima semua saran dan kritikan yang dapat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Ditinjau dari segi historis, hubungan antara filsafat dan ilmu mengalami perkembangan
yang sangat mencolok. Pada pemulaan sejarah filsafat di Yunani, “philosophia” meliputi
hamper seluruh pemikiran teoritis. Tetapi dalam perkembangan ilmu kecenderungan yang
lain. Filsafat Yunani Kuno yang tadinya merupakan suatu kesatuan kemudian menjadi
terpecah-pecah (Bertens, Nuchlemans, 1982).
Lebih lanjut Nuchelmans (1982), mengemukakan bahwa dengan munculnya imu
pengetahuan alam pada abad ke 17, maka mulailah terjadi perpisahann antara filsafat dan
pengetahuan. Dengan demikian dapatlah dikemukakan bahwa sebelum abad ke 17 tersebut
ilmu pengetahuan adalah identik dengan filsafat. Pendapat tersebut sejalan dengan pemikiran
Van Peursen (1985), yang mengemukakan bahwa dahulu ilmu merupakan bagian dari
filsafat, sehingga definisi tentang ilmu bergantung pada system filsafat yang dianut.
Dalam perkembangan lebih lanjut menurut Koento Wibisono (1999), filsafat itu sendiri
telah mengantarkan adanya suatu konfigurasi dengan menunjukkan bagaimana “pohon ilmu
pengetahuan” telah tumbuh mekar-bercabang secara subur. Masing-masing cabang
melepaskan diri dari batang filsafatny, berkembang mandiri dan masing-maing mengikuti
metodologinya sendiri-sendiri.
Dengan demikian, perkembangan ilmu pengetahuan semakin lama semakin maju dengan
munculnya ilmu-ilmu pengetahuan baru yang pada akhirnya memunculkan pula sub-sub ilmu
pengetahuan baru bahkan kerarah ilmu pengetahuan yang lebih khusus lagi seperti
spesialisasi-spesialiasi. Oleh karena itu tepatlah apa yang dikemukakan ileh Van Peursen
(1985), ahwa ilmu pengetahuan dapat dilihat sebagai suatu system yang jalin-menjalin dan
taat asa (konsisten) ari ungkapan-ungkapan yang sifat benar-tidaknya dapat ditentukan.
2. Rumusan Masalah
2.1. Apa pengertian filsafat menurut para ahli itu?
2.2. Apa pengertian ilmu menurut para ahli?
2.3. Apa pengertian filsafat ilmu menurut para ahli?
2.4. Apa saja ruang lingkup ilmu filsafat?
3. Tujuan
3.1. Mengetahui pengertian filsafat menurut para ahli
3.2. Mengatahui pengertian ilmu menurut para ahli
3.3. Mengetahui pengertian filsafat ilmu menurut para ahli
3.4. Menjelaskan ruang lingkup filsafat ilmu
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
Jadi, dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah system kebenaran tentang segala sesuatu yang
dipersoalkan sebagai hasil dari berfikir secara radikal, sistematis, dan universal. Pengertian ini
merupakan kumpulan dari pendapat para ahli menganai filsafat. I
lmu merupakan seki\umpulan data atau informasi yang bertujuan untuk hakikat, dasar ataupun
asal-usul dengan cara mengetahui melalui perkembangan terori dan uji empiris.
Filsafat ilmu adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan
perbandingn terhadap pendapat-pendapat lampau yang telah dibuktikan atau dalam kerangka
ukuran-ukuran yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu
demikian bukan suatu cabang yang bebas dari praktek ilmiah senyatanya.
Sedangkan kedudukan filsafat dalam pengethuan adalah bertugas member landasan fisiolofis
untuk meminimal memahami berbagai konsep terori suatu disiplin ilmu, sampai memberikan
membekalkan kemampuan untuk membangun teiori ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA
Wesly, C. (2013, 04 02). Definisi Filsafat Menurut para Ahli. Diambil kembali dari blog Candra
Wesly:http://candrawesly.blogspot.com/2012/04/20-definis-filsafat-menurut-para-ahli.html