Anda di halaman 1dari 10

KEPERAWATAN DEWASA 1

CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)

Di Susun Oleh Kelompok 2 :


Afifah Dyah W.P
Dani Okta
Farida Listriyani
I Gusti Ajeng
Luthfi Indriyaswari

(010215A003)
(010215A011)
(010215A020)
(010215A028)
(010215A036)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO


UNGARAN
2016

LAPORAN PENDAHULUAN CONGESTIVE HEART FAILURE


A.

Definisi
Gagal jantung disebut juga CHF (Congestive Heart Failure) atau Decomp Cordis.
Gagal jantung adalah keadaan patofisiologik dimana jantung sebagai pompa tidak mampu
memenuhi kebutuhan darah untuk matabolisme jaringan
Gagal jantung Kongsetif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah
dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan

nutrient dikarenakan adanya kelainan fungsi jantung yang berakibat jantung gagal
memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan atau
kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri.
a. Etiologi
1. Kelainan otot jantung; gagal jantung sering terjadi pada penderita kelainan otot
jantung, disebabkan menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi yang mendasari
penyebab kelainan fungsi otot jantung mencakup ateroslerosis koroner, hipertensi
arterial dan penyakit degeneratif atau inflamasi
2. Aterosklerosis koroner mengakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya
aliran darah ke otot jantung. Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam
laktat). Infark miokardium (kematian sel jantung) biasanya mendahului terjadinya
gagal jantung. Peradangan dan penyakit miokardium degeneratif berhubungan dengan
gagal jantung karena kondisi yang secara langsung merusak serabut jantung
menyebabkan kontraktilitas menurun.
3. Hipertensi Sistemik atau pulmunal (peningkatan after load) meningkatkan beban kerja
jantung dan pada gilirannya mengakibatkan hipertrofi serabut otot jantung.
4. Peradangan dan penyakit myocardium degeneratif, berhubungan dengan gagal jantung
karena kondisi ini secara langsung merusak serabut jantung, menyebabkan
kontraktilitas menurun.
5. Penyakit jantung lain, terjadi sebagai akibat penyakit jantung yang sebenarnya, yang
secara langsung mempengaruhi jantung. Mekanisme biasanya terlibat mencakup
gangguan

aliran

darah

yang

masuk

jantung

(stenosis

katub

semiluner),

ketidakmampuan jantung untuk mengisi darah (tamponade, pericardium, perikarditif


konstriktif atau stenosis AV), peningkatan mendadak after load

6. Faktor sistemik
Terdapat sejumlah besar factor yang berperan dalam perkembangan dan beratnya
gagal jantung. Meningkatnya laju metabolisme (missal : demam, tirotoksikosis).
Hipoksia dan anemi juga dapat menurunkan suplai oksigen ke jantung. Asidosis
respiratorik

atau

metabolic

kontraktilitas jantung.
B.

Patofisiologi

dan

abnormalita

elektronik

dapat

menurunkan

Kelainan fungi otot jantung disebabkan karena aterosklerosis koroner, hipertensi


arterial

dan

penyakit

otot

degeneratif

atau

inflamasi. Aterosklerosis

koroner

mengakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya aliran darah ke otot jantung.


Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam laktat). Infark miokard biasanya
mendahului terjadinya gagal jantung. Hipertensi sistemik atau pulmonal (peningkatan
afterload) meningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya mengakibatkan
hipertrofi serabut otot jantung. Efek tersebut (hipertrofi miokard) dapat dianggap sebagai
mekanisme kompensasi karena akan meningkatkan kontraktilitas jantung. Tetapi untuk
alasan tidak jelas, hipertrofi otot jantung tadi tidak dapat berfungsi secara normal, dan
akhirnya akan terj adi gagal jantung.
Peradangan dan penyakit miokardium degeneratif berhubungan dengan gagal jantung
karena kondisi ini secara langsung merusak serabut jantung, menyebabkan kontraktilitas
menurun.
Ventrikel kanan dan kiri dapat mengalami kegagalan secara terpisah. Gagal ventrikel
kiri paling sering mendahului gagal ventrikel kanan. Gagal ventrikel kiri murni sinonim
dengan edema paru akut. Karena curah ventrikel berpasangan, maka kegagalan salah satu
ventrikel dapat mengakibatkan penurunan perfusi jaringan.
1. Gagal jantung kiri
Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri, karena ventrikel kiri tidak mampu
memompa darah yang datang dari paru. Peningkatan tekanan dalam sirkulasi paru
menyebabkan cairan terdorong ke jaringan paru. Dispneu dapat terjadi akibat
penimbunan cairan dalam alveoli yang mengganggu pertukaran gas. Mudah lelah
dapat terjadi akibat curah jantung yang kurang menghambat jaringan dari sirkulasi
normal dan oksigen serta menurunnya pembuangan sisa hasil katabolisme, juga terjadi
akibat meningkatnya energi yang digunakan untuk bernapas dan insomnia yang terjadi
akibat distress pernapasan dan batuk.
2. Gagal jantung kanan
Bila ventrikel kanan gagal, yang menonjol adalah kongesti viscera dan jaringan
perifer. Hal ini terjadi karena sisi kanan jantung tidak mampu mengosongkan volume
darah dengan adekuat sehingga tidak dapat mengakomodasikan semua darah yang
secara normal kembali dari sirkulasi vena. Manifestasi klinis yang tampak dapat
meliputi edema ekstremitas bawah, peningkatan berat badan, hepatomegali, distensi
vena leher, asites, anoreksia, mual dan nokturia

C.

Tanda dan Gejala


Tanda dominan :
1.

Ortopnea, yaitu sesak saat berbaring

2.

Dyspnea On Effort (DOE), yaitu sesak bila melakukan aktivitas

3.

Paroxymal Nocturnal Dyspnea (PND), yaitu sesak nafas tiba-tiba pada malam
hari disertai batuk.

4.

Berdebar-debar

5.

Mudah lelah

Gagal Jantung Kiri :


Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri karena ventrikel kiri tak mampu
memompa darah yang datang dari paru. Manifestasi klinis yang terjadi yaitu :
a.

Dispnea, Terjadi akibat penimbunan cairan dalam alveoli dan


mengganggu pertukaran gas. Dapat terjadi ortopnoe. Beberapa pasien dapat
mengalami ortopnoe pada malam hari yang dinamakan Paroksimal Nokturnal
Dispnea (PND)

b. Batuk
c. Mudah lelah, Terjadi karena curah jantung yang kurang yang menghambat jaringan
dan sirkulasi normal dan oksigen serta menurunnya pembuangan sisa hasil
katabolisme. Juga terjadi
d. karena meningkatnya energi yang digunakan untuk bernafas dan insomnia yang terjadi
karena distress pernafasan dan batuk
e. Kegelisahan atau kecemasan, Terjadi karena akibat gangguan oksigenasi jaringan,
stress akibat kesakitan bernafas dan pengetahuan bahwa jantung tidak berfungsi
dengan baik
Gagal jantung Kanan :
1. Kongestif jaringan perifer dan visceral
2. Oedema

ekstremitas

bawah (oedema

dependen), biasanya

oedema

pitting,

penambahan BB.
3. Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen terjadi akibat
pembesaran vena hepar
4. Anoreksia dan mual, terjadi akibat pembesaran vena dan statis vena dalam rongga
abdomen
5. Nokturia
6. Kelemahan

D.

Pemeriksaan Diagnostik
1. Foto torax dapat mengungkapkan adanya pembesaran jantung, oedema atau efusi
pleura yang menegaskan diagnosa CHF
2. EKG dapat mengungkapkan adanya tachicardi, hipertrofi bilik jantung dan iskemi
(jika disebabkan AMI), Ekokardiogram
3. Pemeriksaan Lab meliputi : Elektrolit serum yang mengungkapkan kadar natrium
yang rendah sehingga hasil hemodelusi darah dari adanya kelebihan retensi air, K,
Na, Cl, Ureum, gula darah

E.

Penatalaksanaan
1.

Terapi Non Farmakologis


a.

Istirahat untuk mengurangi beban kerja jantung

b.

Oksigenasi

c.

Dukungan diit : pembatasan natrium untuk mencegah,


mengontrol atau menghilangkan oedema.

2.

Terapi Farmakologis :
a.

Glikosida jantung
Digitalis, meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung dan memperlambat
frekuensi jantung. Efek yang dihasillkan : peningkatan curah jantung, penurunan
tekanan vena dan volume darah dan peningkatan diurisi dan mengurangi oedema.

b.

Terapi diuretic, diberikan untuk memacu ekskresi natrium dan


air melalui ginjal. Penggunaan harus hati-hati karena efek samping hiponatremia
dan hipokalemia

c.

Terapi vasodilator, obat-obat fasoaktif digunakan untuk


mengurangi impadasi tekanan terhadap penyemburan darah oleh ventrikel. Obat
ini memperbaiki pengosongan ventrikel dan peningkatan kapasitas vena sehingga
tekanan pengisian ventrikel kiri dapat diturunkan.

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN CONGESTIVE HEART FAILURE


A.

Pengkajian
1.

Pengkajian Primer
a.

Airway : batuk dengan atau tanpa sputum, penggunaan bantuan


otot pernafasan, oksigen, dll

b.

Breathing

: Dispnea saat aktifitas, tidur sambil duduk atau

dengan beberapa bantal


c.

Circulation : Riwayat GJK sebelumnya, penyakit katub jantung,


anemia, syok dll. Tekanan darah, nadi, frekuensi jantung, irama jantung, nadi
apical, bunyi jantung S3, gallop, nadi perifer berkurang, perubahan dalam
denyutan nadi juguralis, warna kulit, kebiruan punggung, kuku pucat atau
sianosis, hepar ada pembesaran, bunyi nafas krakles atau ronchi, oedema

3.

Pengkajian Sekunder
a.

Aktifitas/istirahat; keletihan, insomnia, nyeri dada dengan


aktifitas, gelisah, dispnea saat istirahat atau aktifitas, perubahan status
mental, tanda vital berubah saat beraktifitas.

b.

Integritas ego

ansietas, stress, marah, takut dan mudah

tersinggung
c.

Eliminasi : gejala penurunan berkemih, urin berwarna pekat,


berkemih pada malam hari, diare / konstipasi

d.

Makanana/cairan : kehilangan nafsu makan, mual, muntah,


penambahan BB signifikan. Pembengkakan ekstremitas bawah, diit tinggi
garam penggunaan diuretic distensi abdomen, oedema umum, dll

e.

Hygiene : keletihan selama aktifitas perawatan diri, penampilan


kurang.

f.

Neurosensori : kelemahan, pusing, lethargi, perubahan


perilaku dan mudah tersinggung.

g.

Nyeri/kenyamanan : nyeri dada akut- kronik, nyeri abdomen,


sakit pada otot, gelisah

h.

Interaksi social : penurunan aktifitas yang biasa dilakukan

i. Diagnosa Keperawatan
4.

Penurunan perfusi jaringan b.d menurunnya curah jantung, hipoksemia


jaringan, asidosis dan kemungkinan thrombus atau emboli, kemungkinan dibuktikan
oleh:
a. Daerah perifer dingin, Nyeri dada
b. EKG elevasi segmen ST dan Q patologis pada lead tertentu.
c. RR lebih dari 24 kali per menit, Nadi 100 X/menit
d. Kapiler refill lebih dari 3 detik
e. Gambaran foto toraks terdapat pembesaran jantung dan kongestif paru

f. HR lebih dari 100X/menit, TD 120/80 mmHg, AGD dengan : pa O2 80


mmHg, pa CO2 45 mmHg dan saturasi 80 mmHg.
g. Terjadi peningkatan enzim jantung yaitu CK, AST, LDL/HDL
Tujuan :
Gangguan perfusi jaringan berkurang atau tidak meluas selama dilakukan tindakan
perawatan
Kriteria :
Daerah perifer hangat, tidak sianosis,gambaran EKG tak menunjukkan perluasan
infark, RR 16-24 X/mnt, clubbing finger (-), kapiler refill 3-5 detik, nadi 60100X/mnt, TD 120/80 mmHg.
Rencana Tindakan :
a.

Monitor frekuensi dan irama jantung

b.

Observasi perubahan status mental

c.

Observasi warna dan suhu kulit/membran mukosa

d.

Ukur haluaran urin dan catat berat jenisnya

e.

Kolaborasi : berikan cairan IV sesuai indikasi

f.

Pantau pemeriksaan diagnostik dan lab. Missal EKG, elektrolit,


GDA (pa O2, pa CO2 dan saturasi O2), dan pemeriksaan oksigen

5.

Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d penumpukan sekret


Tujuan :
Jalan nafas efektif setelah dilakukan tindakan keperawatan selama di RS.
Kriteria hasil :
Tidak sesak nafas, RR normal (16-24 X/menit) , tidak ada secret, suara nafas
normal
Intervensi :
a.

Catat frekuensi & kedalaman pernafasan, penggunaan otot Bantu


pernafasan.

b.

Auskultasi paru untuk mengetahui penurunan/tidak adanya bunyi


nafas dan adanya bunyi tambahan missal krakles, ronchi, dll

c.

Lakukan tindakan untuk memperbaiki/mempertahankan jalan nafas


misal batuk, penghisapan lendir, dll

d.

Tinggikan kepala / mpat tidur sesuai kebutuhan / toleransi pasien

e.

Kaji toleransi aktifitas misal keluhan kelemahan/kelelahan selama


kerja

6.

Kemungkinan terhadap kelebihan volume cairan ekstravaskuler b.d penurunan


perfusi ginjal, peningkatan natrium / retensi air, peningkatan tekanan hidrostatik atau
penurunan protein plasma ( menyerap cairan dalam area interstisial / jaringan
Tujuan :
Keseimbangan volume cairan dapat dipertahankan selama dilakukan tindakan
keperawatan selama di rawat di RS
Kriteria :
Mempertahankan keseimbangan cairan seperti dibuktikan oleh tekanan darah
dalam batas normal, tidak ada distensi vena perifer/vena dan oedema dependen,
paru bersih dan BB ideal (BB ideal = TB 100 10%)
Intervensi :
a.

Ukur

masukan/haluaran,

catat

penurunan,

pengeluaran,

sifat

konsentrasi, hitung keseimbangan cairan


b.

Observasi adanya oedema dependen

c.

Timbang BB tiap hari

d.

Pertahankan masukan cairan 2000 ml/24 jam dalam toleransi


kardiovaskuler

e.

Kolaborasi : pemberian diit rendah natrium, berikan diuretic

f.

Kaji JVP setelah terapi diuretic

g.

Pantau CVP dan tekanan darah

7.

Pola nafas tidak efektif b.d penurunan volume paru, hepatomegali,


splenomegali, kemungkinan dibuktikan oleh : perubahan kedalaman dan kecepatan
pernafasan, gangguan pengembangan dada, GDA tidak normal.
Tujuan :
Pola nafas efektif setelah dilakukan tindakan keperawatab selama di RS, RR
normal, tidak ada bunyi nafas tambahan dan penggunaan otot Bantu pernafasan
dan GDA normal.
Intervensi :
a.

Monitor kedalaman pernafasan, frekuensi dan kespansi dada

b.

Catat upaya pernafasan termasuk penggunaan otot Bantu nafas

c.

Auskultasi bunyi nafas dan catat bila ada bunyi nafas tambahan

d.

Tinggikan kepala dan Bantu untuk mencapai posisi yang senyaman


mungkin.

e.
8.

Kolaborasi pemberian oksigen dan pemeriksaan GDA.


Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan antar suplai oksigen miokard dan

kebutuhan, adanya iskemik / nekrotik jaringan miokard, kemungkinan dibuktikan


oleh : gangguan frekuensi jantung, tekanan darah dalam katifitas, terjadinya disritmia
dan kelemahan umum.
Tujuan :
Terjadi peningkatan toleransi pada klien setelah dilaksanakan tindakan
keperawatan.
Kriteria :
Frekuensi jantung 60-100 X/mnt, TD 120/80 mmHg
Intervensi :
a.

Catat frekuensi jantung, irama dan perubahan TD selama dan sesudah


aktifitas

b.

Tingkatkan istirahat (ditempat tidur)

c.

Batasi aktifitas pada dasar nyeri dan berikan aktifitas sensori yang
tidak berat

d.

Jelaskan pola peningkatan bertahap dari tingkat aktifitas, contoh


bangun dari kursi bila tidak ada nyeri, ambulasi dan istirahat selama 1 jam
setelah makan

DAFTAR PUSTAKA
Price, Sylvia A & Wilson, Lorraine M. 2013. Pathophysiology : Clinical conceps of disease
processes. Jakarta : EGC.
Udjianti, Wajan Juni. 2010. Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta : Salemba Medika.
Tambayong, Jan. 2000. Patofisologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC.
Corwin, Ellizabeth J. 2009. Handbook of Pathophisiology. Jakarta : EGC.
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 2003. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta : Gaya
Baru.
Ardiansyah, Muhamad. 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Yogyakarta : Diva Press.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bahan
    Bahan
    Dokumen3 halaman
    Bahan
    Laura Fields
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner Keluarga Fix Kelompok 3
    Kuesioner Keluarga Fix Kelompok 3
    Dokumen24 halaman
    Kuesioner Keluarga Fix Kelompok 3
    Afifah D. Wulan Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Lembar Kuesioner Remaja
    Lembar Kuesioner Remaja
    Dokumen8 halaman
    Lembar Kuesioner Remaja
    Afifah D. Wulan Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Doa Zakat
    Doa Zakat
    Dokumen2 halaman
    Doa Zakat
    Afifah D. Wulan Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Khutbah Ied
    Khutbah Ied
    Dokumen4 halaman
    Khutbah Ied
    Afifah D. Wulan Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Komunikasi Sbar
    Komunikasi Sbar
    Dokumen5 halaman
    Komunikasi Sbar
    Afifah D. Wulan Pratiwi
    100% (2)
  • Tugas Bu I'in
    Tugas Bu I'in
    Dokumen4 halaman
    Tugas Bu I'in
    Afifah D. Wulan Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Askep Combustio
    Askep Combustio
    Dokumen28 halaman
    Askep Combustio
    Dwi Salistya
    Belum ada peringkat
  • Afifah Dyah W.P
    Afifah Dyah W.P
    Dokumen6 halaman
    Afifah Dyah W.P
    Afifah D. Wulan Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Afifah Dyah W.P
    Afifah Dyah W.P
    Dokumen6 halaman
    Afifah Dyah W.P
    Afifah D. Wulan Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • TERMOREGULASI
    TERMOREGULASI
    Dokumen10 halaman
    TERMOREGULASI
    Afifah D. Wulan Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Askepicu SNH
    Askepicu SNH
    Dokumen36 halaman
    Askepicu SNH
    Afifah D. Wulan Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Biodata Lengkap Cristiano Ronaldo
    Biodata Lengkap Cristiano Ronaldo
    Dokumen3 halaman
    Biodata Lengkap Cristiano Ronaldo
    Afifah D. Wulan Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Biodata Lengkap Cristiano Ronaldo
    Biodata Lengkap Cristiano Ronaldo
    Dokumen3 halaman
    Biodata Lengkap Cristiano Ronaldo
    Afifah D. Wulan Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Ijin Konsul Skripsi
    Ijin Konsul Skripsi
    Dokumen5 halaman
    Ijin Konsul Skripsi
    Afifah D. Wulan Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • WOC
    WOC
    Dokumen1 halaman
    WOC
    Afifah D. Wulan Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Hematopoesis
    Hematopoesis
    Dokumen10 halaman
    Hematopoesis
    Afifah D. Wulan Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Ceramah Ramadhan
    Ceramah Ramadhan
    Dokumen2 halaman
    Ceramah Ramadhan
    titispratiknyo
    Belum ada peringkat
  • 3 LP Anak DHF
    3 LP Anak DHF
    Dokumen13 halaman
    3 LP Anak DHF
    Afifah D. Wulan Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Tugas Ipa Kelas Ix
    Tugas Ipa Kelas Ix
    Dokumen3 halaman
    Tugas Ipa Kelas Ix
    Afifah D. Wulan Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Agenda Ikm
    Agenda Ikm
    Dokumen2 halaman
    Agenda Ikm
    Afifah D. Wulan Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Soal Pramuka
    Soal Pramuka
    Dokumen1 halaman
    Soal Pramuka
    Afifah D. Wulan Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Adaptasi Psikologi
    Adaptasi Psikologi
    Dokumen16 halaman
    Adaptasi Psikologi
    Afifah D. Wulan Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Longsor
    Longsor
    Dokumen6 halaman
    Longsor
    Afifah D. Wulan Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Ceramah Ramadhan
    Ceramah Ramadhan
    Dokumen2 halaman
    Ceramah Ramadhan
    titispratiknyo
    Belum ada peringkat
  • Perkembangan Emosi
    Perkembangan Emosi
    Dokumen6 halaman
    Perkembangan Emosi
    Afifah D. Wulan Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Fasilitas Komunikasi
    Fasilitas Komunikasi
    Dokumen9 halaman
    Fasilitas Komunikasi
    Afifah D. Wulan Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kesehatan
    Makalah Kesehatan
    Dokumen14 halaman
    Makalah Kesehatan
    Afifah D. Wulan Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • AKB Dan AKI
    AKB Dan AKI
    Dokumen1 halaman
    AKB Dan AKI
    Afifah D. Wulan Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Ect Terapi Lingkungan
    Ect Terapi Lingkungan
    Dokumen12 halaman
    Ect Terapi Lingkungan
    Afifah D. Wulan Pratiwi
    Belum ada peringkat