Anda di halaman 1dari 30

FILSAFAT

ILMU MANAJEMEN

PROGRAM STUDI
MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS BHAYANGKARA
SURABAYA
FILSAFAT
ILMU MANAJEMEN

FILSAFAT
ILMU
MANAJEMEN
PENGERTIAN FILSAFAT
Dari sisi bahasa
 Kata filsafat berasal dari Yunani, yaitu philosophia.
- Philo = “cinta”, dan
- Sophia = “kebijaksanaan/kebenaran”

Jadi filsafat atau philosophia:


orang yang mencintai kebenaran (berupaya memperoleh
dan memilikinya).
Kata “philosophia”
ditransformasikan ke keberbagai bahasa.
Dalam bahasa arab: falsafah,
Dalam bahasa Indonesia: falsafat/filsafat,
Bahasa Belanda dan Jerman, disebut Philosophie
Filsafat sebagai ilmu
Plato, fisuf besar Yunani mengatakan:
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
berusaha mencapai kebenaran murni/asli,
(karena kebenaran mutlak di tangan
Tuhan).
Atau dengan singkat dikatakan
“pengetahuan” tentang segala yang ada.
Aristoteles (murid Plato) mengatakan:
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang dimeliputi
kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu
matafisika, logika, retorika, politik, sosial budaya
dan estetika.

Hasbullah Bakry:
Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala
sesuatu dengan mendalam mengenai Ketuhanan,
alam semesta dan manusia, sehingga dapat
melahirkan pengetahuan tentang kehidupan.
PROSES BERFILSAFAT
1. LOGIS, yaitu berpikir dengan menggunakan
logika, yaitu melalui tiga tahap:
pemahaman, keputusan dan argumentasi.
Contoh:
Alam berubah (premis minor)
Setiap berubah, perbaruan (premis mayor)
Alam baru (kesimpulan)
2. SISTEMATIS, yaitu berpikir melalui alur yang
sistemik sehingga ditemukan adanya koheren (saling
runtut), diantara satu pertanyaan dengan pertanyaan
lainnya.
3. RADIKAL, berpikir sampai kepada akar masalah.

4. UNIVERSAL, berpikir secara umum bukan khusus.


Beda ilmu dengan filsafat
ilmu berpikir secara khusus
filsafat berpikir secara umum
MENGAPA FILSAFAT LAHIR ?
1. Pertentangan antara “MITOS” dan “LOGOS”

Masyarakat Yunani, mitos sebagai suatu keyakinan


lama yang berkembang dengan pesat.
Misalnya:
“mite kosmologi” yang melukiskan kejadian alam.
Lama-2 mitos hilang dikalahkan oleh logos,…..
maka logos penyebab pertama lahirnya filsafat.
Hales (bapak filsafat Yunani), mengatakan:
“alam semesta berasal dari air”.
Menurut Anaximandros:
“alam berasal dari, apairon (api)”
Democrios, berpendapat:
“alam berasal dari atom”
Sedang Empedokles, menyatakan:
“alam berasal dari 4 unsur”
(air, api, angin, tanah).
2. RASA INGIN TAHU
Karena mite hanya bersifat dongeng belaka, maka orang
berpikir rasional, mencari jawaban yang logis.
Keingintahuan terhadap alam semesta, terhadap
penciptanya dsb, membuat filsafat semakin berkembang

3. RASA KAGUM
Filsafat lahir adanya kekaguman manusia tentang
dunia dan lingkungannya (Plato).
Para filsuf atas kekagumannya mencoba merumuskan
asal mula alam semesta.
4. PERKEMBANGAN KESUSASTERAAN
Faktor lain yang menyebakan lahir dan
berkembangya filsafat adalah kesusastraan.
FILSAFAT, ILMU, dan AGAMA
FILSAFAT
Menurut Plato dan Al Faraby:
Filsafat, adalah pengetahuan ttg. segala yang ada
Filsafat, karena selalu berhadapan dengan alam
empiris, (metafisika, dan ghaib) maka komit
dengan organ (alatnya) yaitu logika.
Cara kerjanya selalu diawali “menurut logika”
Berpikir logis, sistematis, radikal, dan universal.
Filsafat kebenarannya bersifat spekulatif
(berdasarkan nalar dan logika), keduanya
bersifat nisbi.
Kebenaran bersifat relative, dan
tergantung latar belakang:
a) Pendidikan,
b) Sosial budaya,
c) Agama, dan
d) sebagainya.
Aturan (rule of the game), berfilsafat
1. Berpikir logis,
2. Sistematis,
3. Radikal, dan
4. Universal
Dengan mengindahkan ke empat aturan tersebut,
maka kita bisa menjadi seorang filsuf.
ILMU
adalah sistem dr berbagai pengetahuan
yang masing-2 mengenai suatu
pengalaman tertentu (sejenis) yang
disusun melalui sistem tertentu, sehingga
menjadi suatu kesatuan.
Ilmu
Menampakkan diri sebagai kegiatan
penalaran logis dari pengamatan empiris.

Ilmu
kebenarannya bersifat empiris
Ilmu
Merupakan rangkaian aktivitas yang
dilakukan manusia dalam sebuah proses,
dan rangkaian aktifitas bersifat 
a. rasionalis,
b. kongnitif, dan
c. teologis.
a. Rasionalis
Rasional berarti kegiatan yang
mempergunakan kemampuan pikiran
untuk menalar yang berbeda dengan
aktivitas berdasarkan perasaan dan
naluri.
Penalaran merupakan suatu proses
berpikir dalam menarik kesimpulan
yang berupa pengetahuan.
b. Kongnitif
Kongnitif artinya aktivitas pemikiran
yang bertalian dengan: pengenalan,
penyerapan, pengkonsepsian, dalam
membangun pemahaman-2 secara
terstruktur guna memperoleh
pengetahuan
c. Teologis
Teleologis, yakni mengarah pada tujuan
tertentu karena para ilmuwan dalam
melakukan aktivitas ilmiah mempunyai
tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
Ilmu melayani sesuatu tujuan tertentu
yang diinginkan oleh setiap ilmuwan.
Menurut Harsojo, ilmu terdiri dari 3 kesimpulan:
1) Merupakan akumulasi pengetahuan yang
disistematikan,
2) Suatu pendekatan/metode terhadap seluruh empiris,
yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dan dapat
diamati oleh panca indra manusia, serta
3) Suatu cara yang mengijinkan para ahli lainnya untuk
menyatakan suatu proporsi (pembanding).
Kesimpulan:
Ilmu adalah aktivitas manusiawi
yang bertujuan.
Tujuan ilmu itu bermacam-macam
sesuai dengan apa yang diharapkan
oleh masing-2 ilmuwan.
AGAMA
Agama, menemukan konsep kebenaran
bersumber pada wahyu, kebenarannya
bersifat mutlak, absolut sebagai kebenaran
tertinggi (hakiki).
Fakta:
Terdapat perbedaan pengertian agama
dikalangan tokoh agama
Agama, adalah suatu keyakinan akan adanya
aturan/jalan hidup (way of life) bersumber dari suatu
kekuatan yang absolut (Tuhan).

Agama, memiliki empat perangkat:


1. Adanya pengatur (Tuhan) sebagai kebenaran yang pertama
dan terakhir.
2. Adanya aturan (code hukum) yang harus dipahami (kitab
suci) dan kebenarannya bersifat ansolut.
3. Adanya seorang nabi sebagai pembawa aturan hukum.
4. Adanya komunitas (manusia) sebagai pelaksana aturan.
Hubungan ilmu dan agama
Menurut Albert-instein:
“science with out religion is blind, religion with
out science, is blame”
(Ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh).
HAKEKAT KEBENARAN

Kebenaran menurut:
 Diri Sendiri
 Kelempok
 Hakiki “Mutlak”
DIMENSI KEBENARAN

Ruang dan
Waktu

Anda mungkin juga menyukai