Disusun oleh:
NIM 44190283
44.8C.05
KALIABANG
PERTEMUAN 1
A. DEFINISI FILSAFAT
2. R. F. Beeling
Objek kajian filsafat adalah segala sesuatu realitas baik yang tampak
maupun yang tidak tampak.
2. Objek Formal
Nama Thales muncul atas penuturaan sejarawan Herodotus pada abad ke-5
SM. Thales sebagai salah satu dari tujuh orang bijaksana.
Socrates berpendapat bahwa ajaran dan kehidupan adalah satu dan tak
dapat di pisahkan satu dengan yang lain. Oeh karna itu, dasar dari segala
penelitian dan pembahasan adalah pengujian diri sendiri. Bagi secrotes,
pengetahuan yang sangat berharga adalah pengetahuan tentang diri sendiri.
Plato berpendapat bahwa manusia berada dalam dua dunia, yaitu dunia
pengalaman yang bersifat tidak tetap, bermacam-macam dan berubah.
Sedangkan dunia ide bersifat tetap, hanya stu macam dan tidak berubah.
Dunia pengalaman merupakan bayang-bayang dari dunia ide sedangkan dunia
ide merupakan dunia yang sesungguhnya, yaitu dunia realitas.
PERTEMUAN 2
A. MEREK FILOSOFI
B. MAZHAB-MAZHAB FILSAFAT
1. Rasionalisme
2. Empirisme
3. Idealisme
4. Positivisme/pendekatan objektif
6. Pendekatan Kritis
Memandang realitas yang diamati hanyalah realitas semu, hanya
terlihat dipermukaan, dan berbeda dg reallitas yg terjadi.
C. PENALARAN
D. DEFINISI PENGETAHUAN
1. Notoatmodjo, 2003.
2. Pengetahuan (knowledge)
E. ASUMSI PENGETAHUAN
1. Dunia ada.
2. Kita bisa mengenal dunia.
3. Kita mengenal dunia melalui indera kita.
4. Gejala tersebut memiliki hubungan sebab.
PERTEMUAN 3
A. ILMU
1. Ilmu dapat diartikan sebagai
PERTEMUAN 4
A. SEJARAH KOMUNIKASI
PERTEMUAN 5
A. PROSES KOMUNIKASI
E. PROSES MENDENGARKAN
PERTEMUAN 6
MODEL KOMUNIKASI
PERTEMUAN 9
TEORI
A. MENEMUKAN TEORI
Teori adalah generalisasi abstrak dari beberapa fenomena. Generalisasi
adalah proses di mana suatu pengamatan terhadap fenomena tertentu menjadi
pengamatan terhadap lebih dari satu fenomena.
B. SIFAT TEORI
Teori adalah seperangkat proposisi yang terdiri dari struktur yang pasti dan
saling berhubungan.
PERTEMUAN 10
1. Pandangan Post-positivisme
a) Post-positivisme berpandangan bahwa proses konstruksi sosial
berlangsung dengan cara yang berbeda dan menurut model yang
berbeda terkait dengan kerja penelitian.
b) Post-positivisme berpendapat bahwa konstruksi sosial ditemukan
secara objektif di antara agen-agen dunia sosial.
PERTEMUAN 11
TITIK EKSPRESI
PERTEMUAN 12
Dari sudut pandang konstruktivis, bahasa tidak lagi dilihat hanya sebagai
alat untuk memahami realitas objektif dan terlepas dari subjek sebagai
penyampai pesan.
PERTEMUAN 13
Teori kritis tidak dapat dianggap sebagai model, tetapi lebih tepat disebut
penyelidikan yang berorientasi ideologis, yaitu wacana atau pandangan
tentang realitas yang berorientasi ideologis dengan interpretasi tertentu.
Ideologi ini meliputi neo-Marxisme, materialisme, feminisme, penyelidikan
partisipatif.
PERTEMUAN 14