Anda di halaman 1dari 5

PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER

SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2020/2021


FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Mata Ujian : Filsafat Ilmu Kelas : II A,B,C
Dosen Pengampu : Dr. Harun Rasyid, MP Sifat Ujian : Tertutup
Jurusan : Fisioterapi Waktu : 75 Menit
Hari/Tgl Ujian : Senin/5 Juli 2021
 Jawaban saudara dikirim melalui e-mail ke PJMK II A,B,atau C.
 Tulisan harus rapi, bagus, dan jelas, serta menggunakan times new romans tipe :
12 spasi: 1.5. Disimpan dalam bentuk PDF.
 Menjawab harus urut berdasarkan nomor soal, tidak lompat-lompat tidak
karuan.
 Jawaban Ujian tertulis : Nama, NIM, Jurusan, Klas.
 Batas Pengumpulan Jawaban lewat e-mail : Hari : Senin /5 Juli 2021 Jam :
09.30 WIB.
Soal :
1. Filsafat ilmu mengkaji ilmu dari sisi filsafat untuk memberi jawaban terhadap
sejumlah pertanyaan.
a) Dalam filsafat ilmu terdapat tiga cabang besar yang harus dikaji. Sebutkan dan
jelaskan ketiga cabang tersebut !
b) Sebutkan aliran-aliran atau paham di dalam ilmu pengetahuan ! Jelaskan
c) Dalam Islam, Ilmu pengetahuan dapat bersumber atau berasal dari wahyu.
Sebutkan tingkatan sumber ilmu berdasarkan tahapan dalam mendapatkan ilmu
pengetahuan sampai pada tingkatan wahyu tersebut ! Jelaskan !
2. Ontologi Filsafat merupakan salah cabang dalam filsafat ilmu.
a). Apa yang dimaksud dengan Ontologi dalam Filsafat Ilmu ? Jelaskan !
b) Sebutkan dan uraikan pokok-pokok pemikiran dari Ontologi Filsafat!
c) Secara struktural maka ilmu pengetahuan dapat digolongkan menjadi berapa ?
Jelaskan dan beri contoh masing-masing !
3. Epistemologi ilmu merupakan salah cabang dalam filsafat ilmu.
a). Apa yang dimaksud dengan Epistemologi ilmu ? Jelaskan
b) Sebutkan dan uraikan pokok-pokok pemikiran dari Epistemologi ilmu!
c) Manusia merupakan makrokosmos (Semesta Besar) dan juga merupakan
mikrokosmos (Semesta Kecil). Jelaskan pengertian falsafah tersebut dan apa
bidang ilmunya tersebut !
4. Di dalam filsafat ilmu untuk pengembangan ilmu pengetahuan alam maka
diperlukan moralitas ilmu itu sendiri.
a) Apa yang dimaksud dengan moralitas ilmu ? Jelaskan secara singkat terkait
pandemi covied-19 !
b) Bagaimana tanggung jawab anda sebagai ilmuawan untuk tetap menjunjung
tinggi terhadap moralitas ilmu ? Berikan contohnya.
c) Apa hubungan antara moralitas ilmu dengan aksiologi ilmu ? Berikan contoh
pada disiplin ilmu fisioterapi !
Nama : DEWI HAPSARI.
NIM : 202010490311067.
Kelas : FISIOTERAPI B.

1.) a). Filsafat terdiri atas tiga cabang besar yaitu: ontologi, epistimologi, dan aksiologi.
Ketiga cabang itu sebenarnya merupakan satu kesatuan :
– Ontologi membicarakan hakikat (segala sesuatu), ini berupa pengetahuan
tentang hakikat segala
sesuatu.
– Epistimologi membicarakan cara memperoleh pengetahuan itu.
– Aksiologi membicarakan guna pengetahuan itu.
b).
1. Rasionalisme Yang merupakan aliran filsafat yang sangat mementingkan rasio,
didalam rasio terdapat ide-ide dan dengan itu orang dapat membangun sutau ilmu
pengetahuan tanpa harus menghiraukan realitas diluar rasio
2. Empirisme Pada aliaran ini berpendapat bahwa pada bidang pengetahuan berasal
dari pengalaman sehingga pengenalan inderawi yang merupakan yang paling jelas
dan sempurna.
3. Kritisisme Yang merupakan aliran filsafat yang menyelidiki batas-batas
kemampuan rasio sebagai sumber pengetahuan manusia. Oleh sebab itu kritisisme
sangat berbeda corak dengan rasionalisme yang mempercayai kemampuan rasio
secara mutlak.
4. Idealisme aliran filsafat yang menganggap bahwa realitas ini terdiri dari ide-ide
pikiran-pikiran akal atau jiwa dan bukan benda material dan kekuatan.
5. Naturalisme Merupakan paham pendirian bahwa setiap bayi lahir dalam kedaan
suci dan dianugerahi dengan potensi insaniyah yang dapat berkembang secara
alamiah. Karena itu pendidikan pada dasarnya sekedar merupakan suatu proses
pemberian kemudahan agar anak dapat berkembang sesuai dengan kodrat
alamiahnya. 6. Positivisme Positivisme berasal dari kata ( positi ) yang artinya
dengan faktual yaitu apa yang berdasarkan fakta-fakta menyelidiki fakta-fakta dan
hubungan yang terdapat antara fakta-fakta pengetahuan tidak boleh melebihi fakta.
Positivisme hanya mengandalkan fakta-fakta belaka bukan berdasarkan
pengalaman seperti empirisme.
7. Materialisme Yang merupakan aliran yang menganggap bahwa didunia ini tidak
ada selain materi atau nature ( alam ) dan dunia fisik adalah satu. Faham
materialisme ini tidak memerlukan dalil-dalil yang muluk-muluk dan abstrak juga
teorinya jelas berpegang pada kenyataan-kenyataan yang jelas dan mudah dapat
dimnegerti.
8. Fenomenalisme Aliran atau faham yang menganggap bahwa fenomenalisme
( gejala ) ialah sumber pengetahuan dan kebenaran. Seorang fenomenalisme suka
melihat gejala, berbeda dengan seorang ahli imu positif yang mengumpulkan
sebuah data, mencari korelasi dan fungsi, serta membuat hukum-hukum dan teori,
fenomenalisme bergerak dibidang yang pasti.
9.Intusionalisme Suatu aliran atau faham yang menganggap bahwa intuisi
( naluri/perasaan ) ialah sumber pengetahuan dan kebenaran intuisi termasuk salah
satu kegiatan berfikir yang tidak didasarkan pada penalaran dan tidak bercampur
aduk dengan perasaan.
10. Sekularisme Merupakan suatu proses pembebasan manusia dalam berpikirnya
dan dalam berbagai aspek kebudayaan dari segala yang bersifat keagamaan dan
metafisika sehingga bersifat duniawi belaka sekularisme bertujuan member
interprestasi atau pengertian terhadap kehidupan manusia tanpa percaya kepada
tuhan kitab suci dan hari kemudian.
11. Monisme Monisme ( monism ) yang berasal dari kata yunani yaitu monos
( sendiri, tunggal ) secara istilah monisme adalah suatu paham yang berpendapat
bahwa unsure pokok dari segala sesuatu adalah unsure yang bersifat tunggal/esa.
12. Dualisme Dualisme ( dualism ) yang berasal dari kata latin yaitu duo ( dua ).
Dualism ialah ajaran yang menyatakan realitas itu terdiri dari dua substansi yang
berlainan dan bertolak belakang masing-masing substansi bersifat unik dan tidak
dapat direduksi.
13. Pluralisme Pluralisme ( pluralism ) yang berasal dari kata pluralis ( jamak )
aliran ini menyatakan bahwa realitas tidak terdiri dari satu subsatansi atau dua
substansi tetapi banyak substansi yang bersifat independen satu sama lain. Sebagai
konsekuensinya alam semesta pada dasarnya tidak memiliki kesatuan, kontinuitas,
harmonis dan tatanan yang koheren, rasional dan fundamental.
14.Eksistensialisme Kata dasar eksistensi ( existency ) ialah existyang berasal dari
bahasa latin ex yang berarti keluar dan sister yang berarti berdiri. Jadi eksistensi
ialah berdiri dengan keluar dari diri sendiri, artinya dengan keluar dari dirinya
sendiri manusia sadar tentang dirinya sendiri, ia berdiri sebagai aku atau pribadi.
Pikiran semacam ini dalam bahasa jerman disebut dasein ( da artinya disana, sein
artinya berada ).
c). Teori kebenaran pragmatis adalah teori yang berpandangan bahwa arti dari ide
dibatasi oleh referensi pada konsekuensi ilmiah, personal atau sosial. Benar tidaknya
suatu dalil atau teori tergantung kepada peran fungsi dalil atau teori tersebut bagi
manusia untuk kehidupannya dalam lingkup ruang dan waktu tertentu. Kebenaran
yang didapatkan dengan cara ilmiah yang digunakan dengan logika dan bukti bukti
empiris untuk menemukan suatu kesimpulan sebagai sebuah kebenaran merupakan
kebenaran yang ilmiah. Salah satu contoh cara mencari kebenaran menurut ilmu
pengetahuan adalah dengan melakukan penyelidikan dan penelitian untuk mencari dan
menemukan data empiris dengan menggunakan cara dan prosedur yang ilmiah.
Sebagai contoh sederhana kebenaran ilmiah didalam lingkungan hidup masyarakat
berupa bercocok tanam pohon mangga yaitu : Apakah benar pemberian pupuk pada
pohon mangga dapat menyuburkan pertumbuhan pohon mangga, maka dilakukan
eksperimen dengan membentuk dua kelompok objek penelitian, yaitu pohon mangga
yang diberikan pupuk secukupnya dalam jangka waktu tertentu dengan metode ilmiah,
sedangkan pohon mangga yang lain tidak berikan pupuk, maka dapat dilihat hasil
yang akan diperolehnya.

2.) a). Kata ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu ontos dan logos. Ontos artinya
ada dan logos artinya ilmu. Jadi disimpulkan bahwa ontologi merupakan ilmu yang
membahas tentang keberadaan atau merupakan sebuah ilmu yang membahas tentang
hakikat dari segala sesuatu yang ada baik itu berupa realitas fisik maupun metafisik.
b). Ontologi pengetahuan ini memiliki pandangan – pandangan pokok yaitu:
- Monisme adalah konsep metafisika dan teologi bahwa hanya ada satu substansi
dalam alam.
- Dualisme adalah konsep filsafat yang menyatakan ada dua substansi. Dalam
pandangan tentang hubungan antara jiwa dan raga, dualisme mengklaim bahwa
fenomena mental adalah entitas non-fisik.
- Pluralisme, terdiri dari dua kata plural dan isme yang berarti paham atas
keberagaman.
- Nihilisme adalah sebuah pandangan filosofi yang sering dihubungkan dengan
Friedrich Nietzsche. Nihilisme mengatakan bahwa dunia ini, terutama keberadaan
manusia di dunia, tidak memiliki suatu tujuan
- Agnostisisme adalah suatu pandangan bahwa ada atau tidaknya Tuhan atau hal-hal
supranatural adalah suatu yang tidak diketahui atau tidak dapat diketahui.
c). digolongkan menjadi 3 golongan yaitu sebagai berikut :
1. Ilmu alamiah (Natural sciences) ialah ilmu yang mengkaji tentang keteraturan-
keteraturan dalam alam semesta dengan menggunakan metode ilmiah. Seperti : Ilmu
fisika, kimia, biologi, dll.
2. Ilmu sosial (social science) ialah ilmu yang mengkaji tentang keteraturan-
ketetaturan dalam hubungan antar manusia satu dengan manusia yang lainnya. Seperti:
Ilmu sosiologi, ekonomi, antroplogi, dll.
3. Ilmu budaya (Humanities) ialah ilmu yang mengkaji tentang masalah-masalah
manusia dan budaya yang bersifat manusiawi. Seperti: Ilmu bahasa, agama, kesenian,
dll.

3.) A. Epistemologi berarti : ilmu filsafat tentang pengetahuan atau pendek kata
B. Epistemologi mempelajari tentang hakikat dari pengetahuan, justifikasi, dan
rasionalitas keyakinan. Banyak perdebatan dalam epistemologi berpusat pada empat
bidang: (1) analisis filsafat terkait hakikat dari pengetahuan dan bagaimana hal ini
berkaitan dengan konsep-konsep seperti kebenaran, keyakinan, dan justifikasi,[2][3]
(2) berbagai masalah skeptisisme, (3) sumber-sumber dan ruang lingkup pengetahuan
dan justifikasi atas keyakinan, dan (4) kriteria bagi pengetahuan dan justifikasi.
Epistemologi membahas pertanyaan-pertanyaan seperti "Apa yang membuat
kebenaran yang terjustifikasi dapat dijustifikasi?",[4] Apa artinya apabila mengatakan
bahwa seseorang mengetahui sesuatu?[5] dan pertanyaan yang mendasar, Bagaimana
kita tahu bahwa kita tahu?[6]
C.konsep mikrokosmos didominasi oleh sosiologi untuk menyebut sekelompok kecil
individu yang perilakunya sama seperti badan sosial yang lebih besar yang
menyelubunginya. Suatu mikrokosmos dapat dipandang sebagai semacam epitom
istimewa. Sebaliknya, makrokosmos adalah badan sosial yang terbentuk dari
himpunan-himpunan kecil.

4.) a. filsafat moral adalah cabang filsafat yang mengulas baik buruknya sikap dan
tindakan manusia. Berbagai persoalan etis muncul ke permukaan, dengan yang paling
menonjol ialah persoalan di bidang etika medis, karena para dokter dan para perawat
harus segera mengambil keputusan ketika berhadapan dengan pasien Covid-19.
b, manusia memiliki peranan penting dalam menjalankan serta menerapkan suatu ilmu
pengetahuan dengan moralitas yang telah ditetapkan tanpa menyalah gunakannya.
Misalnya dalam pergulatan antara diri dan egonya, dimanakah diri saat ego tidak dapat
melakukan yang terbaik itu hilang dan tentu saja masih ada keinginan untuk
mengandalikan amarah tidak akan mereda, tidak baik menggunakan pilihan ilmiah itu
diakuisisi oleh manusia, dan bahkan dihancurkan.
c. Aksiologi adalah nilai-nilai (value) sebagai tolak ukur kebenaran (ilmiah), etik, dan
moral sebagai dasar normatif dalam penelitian dan penggalian, serta penerapan ilmu.
Jadi aksiologi adalah teori tentang nilai yang berkaitan dengan bagaimana suatu ilmu
dikembangkan. Ilmu pengetahuan akan menghasilkan teknologi yang 18 kemudian
akan diterapkan pada masyarakat. Proses ilmu menjadi sebuah teknologi yang benar-
benar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat tentu tidaklah terlepas dari si ilmuwannya.
Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan telah menciptakan berbagai bentuk
kemudahan bagi manusia. Penerapan ilmu pengetahuan yang telah dihasilkan oleh
para ilmuwan, apakah itu berupa teknologi, maupun teori-teori emansipasi masyarakat
dan sebagainya itu, masalah memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan, nilai agama, nilai
adat dan sebagainya. Oleh karena itu, tanggung jawab lain yang berkaitan dengan
penerapan teknologi di masyarakat yaitu menciptakan hal positif. Contoh disiplin pada
ilmu fisioterapi tentunya dengan teknologi yang ada sampai sekarang, yang digunakan
kepada masyarakat untuk merehab dan mengobati serta bentuk pengabdian fisioterapi
kepada masyarakat setempat.

Anda mungkin juga menyukai