1. Jelaskan pengertian fisioterapi menurut IFI, KEMENKES dan WCTP !
Jawab : Fisioterapi menurut IFI adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi, komunikasi. Fisioterapi menurut KEMENKES adalah suatu pelayanan kesehatan yang ditunjukkan untuk individu atau kelompok dalam upaya mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan modalitas fisik, agen fisik, mekanis, gerak dan komunikasi. Fisioterapi dapat melatih pasien dengan olahraga khusus. Penguluran dan bermacam-macam teknik dan menggunakan beberapa alat khusus untuk mengatasi masalah yang dihadapi pasien yang tidak dapat diatasi dengan latihan-latihan fisioterapi. Fisioterapi menurut WCPT adalah tenaga kesehatan profesional yang bekerja untuk menusia segala umur yang bertujuan untuk memelihara, megembalikan kekurangan dan ketergantungan bila seseorang atau individu mendapatkan kekurangan atau gangguan kemampuan atau masalah yang disebabkan kerusakan fisik, psikis dan lain sebagainya. 2. Apa yang dimaksud dengan fisioterapi? Jawab : Fisioterapi adalah seseorang yang telah lulus pendidikan formal fisioterapi dan kepadanya diberikan kewenagan tertulis untuk melakukan tindakan fisioterapi atas dasar keilmuan dan kompetensi yang dimilikinya sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 3. Jelaskan proses fisioterapi a. Assesment b. Prognosis c. Intervention d. Evaluation Jawab : a) Assesment : termasuk pemeriksaan dan evaluasi pada perorangan atau kelompok nyata atau yang berpotensi untuk terjadi kelemahan, keterbatasan fungsi, ketidakmampuan atau kondisi kesehatan lainnya dengan cara pengembalian perjalanan penyakit (history taking), skrenning, test khusus, pengukuran dan evaluasi dari hasil pemeriksaan melalui analisis dan sintesa dalam sebuah proses pertimbangan klinis Pemeriksaan terhadap individu atau kelompok dengan mengambil gangguan aktual dan potensial, keterbatasan fungsional, cacat atau kondisi lain kesehatan oleh: History taking Screening (penyaringan) Penggunaan test khusus Tindakan b) Prognosis : prognosis adalah yang digunakan dalam menyampaikan suatu tindakan untuk memprediksi perjalanan penyakit yang didasarkan pada informasi diagnosis yang tersedia. Istilah medis yang menunjukkan prediksi dokter tentang bagaimana pasien akan berkembang dan apakah ada kemungkinan pemulihan. c) Intervention : di-implementasikan dan dimodifikasi untuk mencapai tujuan yang disepakati dan dapat termasuk : penanganan secara manual; peningkatan gerakan;peralatan fisis, peralatan elektroterapeutis dan peralatan mekanis, pelatihan fungsional; penentuan bantuan dan peralatan bantu; instruksi dan koseling; dokumentasi dan koordinasi, komunikasi d) Evaluation : keharusan pemeriksaan kembali untuk tujuan hasil 4. Jelaskan klasifikasi bidang fisioterapi Jawab : a. Ortoprdic Fisioterapi dalam bidang ini berkompeten terhadap diagnose orthopedik, penanganan kasus dan perawatan bila terjadi gangguan dan cidera pada sistem musculokeletal (otot dan tulang) serta pemulihan pasien setelah operasi orthopedik b. Geriatric Fisioterapi dalam bidag geriatric mencakup jangkauan yang cukup luas terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan lanjut usia bukan berarti kita melupakan penanganan terhadap generasi muda tetapi fisioterapi geriatric memfokuskan pada orang lanjut usia. c. Neurological Fisioterapi neurologis harus disiplin konsentrasinya pada seorang pasien (fisioterapi privat) yang mengalami gangguan atau penyakit neurologi/saraf. d. Cardiovascular and Pulmonal Fisioterapi bidang kardiovaskular dan pulmonary (sistem pada jantung dan pernafasan) merawat beberapa kasus yang bervariasi dalam hal gangguan nafas dari jantung terhadap pasien yang menjalani operasi pada jantung atau paru-paru. e. Pediatric Fisioterapi pediatric atau fisioterapi khusus anak-anak membantu mendeteksi awal pada masalah kesehatan dan menggunakan berbagai peralatan yang bervariasi untuk merawat berbagai gangguan yang dialami oleh populasi anak-anak didunia pada umumnya. 5. Jelaskan istilah dibawah ini dan berikan contohnya : a. Otot b. Tendon c. Ligament d. Bursa e. Meniscus Jawab : a. Otot Otot adalah sebuah jaringan didalam tubuh manusia dan hewan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang menggerakan tulang. Contohnya adalah otot m. Semimbronosus, m. Semitendinosus, m. Brachilaisis, m. Deltoid , m. Traperzius, m. Brachialis , dan m. Triceps b. Tendon Tendon adalah sekumpulan jaringan ikat bersekat kuat yang menghubungkan jaringan otot dengan tulang. Contohnya adalah Tendon iliotibial tracy, Tendon archiles, tendon of tibialis posterior, tendon medial mall eolus, dan tendon flexor digitorium longus. c. Ligament Ligament adalah jaringan berupa pita yang tersusun dari serabut-serabut yang berfungsi dalam menghubungkan antara tulang yang satu dengan yang lain pada sendi. Contohnya adalah Ligamen anterior cruciatum, ligamen posterior cruciatum dan ligamen medial collateral. d. Bursa Bursa adalah suatu kantung tertutu dari jaringan areolar. Dindingnya lembek saling terpisah oleh suatu lapisan cairan licin yang menyerupai putih telur yang dinamakan cairan synovial. Bursa memberikan bantalan pada tulang, otot, tendon untuk mengurangi gesekan saat melakukan gerakan dan memungkinkan untuk bergerak bebas. Contohnya adalah bursa prepatellaris. e. Meniscus Meniscus adalah lempeng berbentuk sabit fibrocartilago pada permukaan artikular tibia. Batas perifernya tebal dan cembung. Melekat pada bursa. Batas dalamnya cekung dan membentuk tepisan bebas. Permukaan atasnya cekung dan berhubungan langsung dengan condylus femories. Fungsi meniscus ini adalah memperdalam fasciess artikularies condylus tibialis untuk menerima condlus femoris yang cekung, contohnya adalah Meniscus medialis dan Meniscus lateralis. 6. Jelaskan kode etik fisioterapi ! Jawab : 1) Menghargai hak dan martabat individu a. Klien berhak atas pelayanan fisioterapi yang bermutu dan terbaik b. Klien berhak atas perlindungan terhadap pelayanan yang tidak sesuai/tidak bermanfaat c. Klien berhak dihargai privasi dan martabatnya d. Klien berhak atas informasi yang cukup tentang hasil kajian, pilihan tindakan, dan resiko yang dapat ditimbulkan e. Klien berhak memilih dan menentukan sendiri pelayanan fisioterapi atau alternatif lain, menghentikan terapi dan menerima ketidakmampuannya f. Fisioterapis berhak atas kemandirian profesi dan otonomi g. Fisioterapis berhak atas rasa bebas dari ancaman terhadap kehormatan, reputasi dan kompetensinya, membela diri terhadap gugatan di pengadilan h. Fisioterapis berhak untuk bekerjasama dengan teman sejawat i. Fisioterapis berhak untuk menolak memberikan pelayanan yang bukan merupakan cara terbaik bagi klien j. Fisioterapis berhak atas jasa yang layak dari pelayanan profesionalnya. 2) Tidak bersikap diskriminatif dalam memberikan pelayanan terhadap siapapun yang membutuhkan a. Tidak memberdakan umur, jenis kelamin, suku/ras, kondisi, agama, kepercayaan, politik dan status ekonomi b. Menghargai adat istiadat/kebiasaan klien dalam memberikan pelayanan 3) Memberikan pelayanan profesional secara jujur, berkompeten dan bertanggung jawab a. Fisioterapis bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan kepadanya, memanfaatkan keahlian dan ketrampilannya untuk kepentingan klien b. Fisioterapis wajib selalu menambah ilmu dan meningkatkan ketrampilannya agar dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan kompeten c. Fisioterapis harus menghindari praktek ilegal yang bertentangan dengan kode etik profesi d. Fisioterapis wajib memberikan informasi yang benar kepada masyarakat tentang pelayanan profesional yang akan diberikannya e. Fisioterapis memanfaatkan teknologi berdasarkan efektivitas dan efisiensi demi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi klien dan masyarakat. f. Jasa profesinal yang diterima harus diadapatkan dengan cara yang jujur 4) Mengakui batasan dan kewenangan profesi dan hanya memberikan pelayanan dalam lingkup profesi fisioterapi dan kompetensinya a. Memberikan pelayanan dan tindakan sesuai pengetahuan dan ketrampilan yang dapat dipertanggung jawabkan b. Tidak melakukan aktivitas profesional yang merugikan klien, teman sejawat atau masyarakat c. Memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar pelayanan fisioterapi, mengambil keputusan berdasarkan pengetahuan dan kehati-hatian d. Meminta saran kepada sejawat yang lebih berpengalaman e. Merujuk klien kepada profesi atau lembaga lain yang lebih tepat 5) Menghargai hubungan multidisipliner dengan profesi pelayanan kesehatan lain dalam merawat klien a. Menyadari bahwa intervensi terapeutik terhadap klien tidak dapat dilakukan sendiri tanpa peran serta profesi lain, perlunya berinteraksi untuk kesamaan persepsi dalam penanganan kasus b. Menyadari bahwa tujuan interaksi profesi adalah memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada klien sesuai dengan kebutuhannya 6) Menjaga rahasia klien yang dipercayakan kepadanya kecuali untuk kepentingan hukum/peradilan a. Informasi tentang klien dilarang untuk diberikan kepada pihak lain tanpa persetujuan klien/kuasa hukum b. Memberikan informasi tersebut hanya bila diminta demi hukum/peradilan atau bila diperlukan untuk keselamatan masyarakat 7) Selalu memelihara standar kompetensi profesi dan selalu meningkatkan pengetahuan/ ketrampilan a. Bertanggungjawab untuk selalu memberikan pelayanan terkini b. Terus-menerus berupaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui literatur dan pendidikan/pelatihan c. Bertanggung jawab menggunakan teknik yang dikuasai, mendelegasikan tugas hanya kepada sejawat yang berkompeten, memberikan instruksi yang jelas kepada klien, keluarga atau asisten d. Dalam melakukan penelitian harus mengikuti kebijakan yang diterapkan oleh Ikatan Fisioteapi Indonesia e. Ikatan Fisioterapi Indonesia menjalanakan program pendidikan berkelanjutan bagi anggotanya dan menjamin agar Kode Etik Fisioterapi dilaksanakan oleh setiap Fisioterapis. 7. Jelaskan sejarah perkembangan fisioterapi di Indonesia Jawab : Fisioterapi di Indonesia pada awalnya merupakan satu profesi (lebih tepatnya satu vokasi) kesehatan. Dimulai dari didirikannya sekolah perawat Physiotherapy di Solo tahun 1956 oleh Bapak Fisioterapi Indonesia Prof. Dr. Soeharso (Alm). Beliau juga merupakan pioneer dalam keahlian bidang ortopedi dan prothese Solo. Lembaga ini merintis penanganan awal dari upaya rehabilitasi medik penderita cacat tubuh terutama pada cacat veteran korban revolusi fisik 1945 dan cacat anak akibat polio myelitis yang pada saat ini banyak terjadi. Baik untuk pelayanan pra bedah dan pasca bedah orthopedi jasa pelayanan fisioterapi sangat diperlukan. Pada tanggal 10 juni 1968, Ikatan Fisioterapi Indonesia yang disingkat IKAFI (pada saat itu) di dirikan atas keinginan anggota dari Prof. Dr. Soeharso (Supervior RC saat itu). Periode kepengurusan IKAFI pertama tahun 1968-1970 diketuai oleh Albert Siahaan MNZP dengan wilayah kepengurusan 4 cabang yaitu Surakarta, Jakarta, Surabaya dan Semarang. Pada periode ini IKAFI diterima sebagai Temporary member dari WCPT. Karena kebutuhan masyarakat Indonesia pada saat itu, Profesi Fisioterapi didorong untuk bekerja dalam pemulihan kesehatan pasien yang noninfectious, fracture, dislication, dan degenerative disease yang dalam bekerja mendapatkan ikatan dinas dan ditempatkan sesuai dengan kebutuhan Departemen Kesehatan. Fisioterapi Indonesia proaktif dalam pengabdian masyarakat pada deteksi dini kecacatan anak, dan terutama pada saat rehabilitasi pasien setelah bencana seperti bencana Gempa Yogyakarta, Tsunami di Aceh, dan Padang Sumatra. Sebagai wujud tanggung jawab profesi dan peran sertanya dalam mewujudkan Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan Ikatan Fisioterapi Indonesia sepanjang perjalananya bekerjasama dengan pemerintah dan berbagai pihak dalam melakukan upaya pengembangan profesi dengan peningkatan kompetensi, melalui pendidikan dan penaturan yang diperlukan 8. Jelaskan gerakan yang terjadi pada setiap bagian: a. Ekstremitas atas : shoulder, elbow, dan wrist b. Ekstremitas bawah : hip, knee, dan ankle Jawab : a. Ekstremitas Atas : Shoulder : abduksi – adduksi, Fleksi – ektensi Elbow : fleksi – elstensi , internal rotasi – eksternal rotasi, pronasi – supinasi Wrist : fleksi – ekstensi b. Ekstremitas Bawah : Hip : Fleksi – ekstensi Knee : Fleksi – ekstensi Ankle : eversi – inversi, dorsi fleksi – plantar fleksi
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis